Bertemu Teletubbies dan Hello Kitty di Candi Arjuna Dieng

Teletubbies di Candi Arjuna
Yeaay Bersama Teletubbies
Candi Arjuna Dieng - Hari itu cuaca tampak bersahabat, tidak panas, tidak juga mendung. Saya sekeluarga berniat mengunjungi Candi Arjuna yang terletak di dataran tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Kebetulan hari itu kami masih berada di kawasan Dieng untuk beberapa jam ke depan sebelum bertolak ke Yogyakarta.

Dari lapangan parkir samar-samar terlihat empat sosok badut dengan kostum boneka teletubbies yang lucu-lucu. Ungu, hijau, kuning, dan merah. Siapa lagi kalau bukan Tinky wingky, Dipsy, Lala dan Po. Mereka berempat  tengah berbaring-baring manja di hamparan rumput yang mengitari pelataran candi. Karena itulah Chila sangat bersemangat dan antusias segera berlari menuju ke arah Teletubbies. Sekalian menyusul ayahnya yang sudah terlebih dahulu berlari ke candi karena mengejar Aris, si bocah gimbal dari Desa Sembungan Dieng yang ternyata sama penasarannya dengan keempat sosok teletubbies tadi.

Namun, rasa penasaran Aris mendadak berubah menjadi ketakutan tatkala ia sudah berada cukup dekat dengan teletubbies. Tiba-tiba Aris berbalik arah, lari sekencang-kencangnya sambil berteriak-teriak ketakutan. Ayah Chila tampak merangkul dan menenangkan Aris, namun bocah itu berontak dan terlepas dari pegangannya. Aris kabur. Si Ayah mengejarnya hingga ke parkiran. Hingga selesai kunjungan kami ke Candi Arjuna pun, Aris tidak muncul-muncul lagi.

Teletubbies dan Chila
Ah bahagianya :D

Menyaksikan Aris takut sama badut, Chila langsung nyeletuk “Chila nggak takut kok," katanya bangga. saya menatapnya ragu. "Benar ya Chil, nggak takut?" Let's see. Biasanya Chila juga suka kabur kalau dekat-dekat badut. 

Perlahan kami mendekati Teletubbies. Mereka langsung menyambut dengan gerakan-gerakan yang lucu. Iseng, Chila memegang perut Lala. Dipsy membalas dengan menjawil-jawil dagu Chila. Saya langsung menyuruh Chila berpose untuk difoto. Kali ini Chila senang sekali. Tumben banget dia mudah diarahkan. Barangkali karena senang mau difoto bareng Teletubbies. 

Pas selesai foto baru nyadar ternyata ada fotografernya khusus. Kalau pakai kamera dia bayar 10.000 rupiah, kalau pakai kamera pengunjung bayar 5.000 rupiah.Meskipun si fotografer tidak minta, dengan kesadaran sendiri saya menyerahkan selembar uang 5.000 rupiah. Ya harus tau diri dong hehe.

Baru saja beranjak dari tempat Teletubbies, eh Chila langsung teriak kegirangan sambil menunjuk-nunjuk. "Bunda...Bunda....lihat itu Hello Kitty!" Teriaknya sambil berlari mendekati badut berpakaian Hello Kitty. Duuh yang penggemar berat Hello Kitty, langsung deh kegirangan.

Hello Kitty di Candi Arjuna
Hello...Kitty :D

Entah Chila atau saya yang penggemar berat Hello Kitty, di Batam kami seakan kompak membeli, memperbanyak, dan mengumpulkan benda atau barang-barang yang bertema Hello Kitty. Untuk Chila sendiri mulai dari tempat tidur, lemari, karpet, tas, pakaian, mainan, dan lainnya semua ada gambar Hello Kittynya. Tak heran jika ia senang sekali berjumpa dengan badut Hello Kitty. Tak lupa untuk berpose berfoto ria bersama. 

Saya melihat usaha-usaha yang dilakukan warga Dieng untuk menghasilkan uang dengan cara menggaet pengunjung candi, sangat kreatif. Siapa sih yang tidak kepingin foto bareng sama karakter lucu Teletubbies dan Hello Kitty. Mereka adalah orang-orang yang pintar mencari peluang untuk usaha.

Kompleks Candi Arjuna
Sign board kompleks candi 

Saat itu, cuaca sungguh mendukung. Udara Dieng yang dingin menjadikan siang yang mulai cerah  itu tidak terasa panas.  Kami melangkah lebih dekat lagi menuju ke teras candi Arjuna. Kompleks candi semakin ramai didatangi pengunjung. Kebanyakan adalah para pendaki Gunung Prau yang baru turun. Tampak dari ransel-ransel besar di punggung mereka.

Saat kaki melangkah menaiki tangga-tangganya, lamunan membawa jauh menerawang ke masa silam. Seperti apakah nenek moyang orang Dieng pada masa-masa dahulu itu? Betapa bahagianya mereka dahulu, tinggal di wilayah yang indah, yang dikelilingi pegunungan.  Membayangkan hidup di sini, sungguh jauh dari pertikaian dan permusuhan.  Hidup tentram, damai dan sejahtera.
 
Candi Arjuna
Kompleks Candi Arjuna

Kompleks Candi Arjuna yang sedang kami datangi merupakan candi Hindu beraliran Syiwa yang diperkirakan dibangun antara abad ke-8 sampai awal abad ke-9 atas perintah  raja-raja Wangsa Sanjaya.  Kompleks candi ini meliputi candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Sembrada, dan Candi Puntadewa. Selain Kompleks Candi Arjuna, ada kelompok candi lainnya yaitu Candi Dwarawati dan Candi Bima yang berdiri sendiri.
 
Candi Arjuna Dieng
Candi Arjuna dan Candi Semar


Candi-candi tersebut pertama kali diketemukan pada tahun 1814 ketika seorang tentara Inggris yang sedang berwisata ke daerah Dieng melihat sekumpulan candi yang terendam dalam genangan air telaga.  Upaya pengeringan dan pembersihan dilakukan pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1864. [1]

Reruntuhan di Candi Arjuna
Hanya Reruntuhan yang Tersisa


Sumber:
[1] perpusnas.go.id

7 komentar :

  1. Hahahaa... Iya ya, klo liat badut gt, kadang emg menakutkan :D

    Btw, waaah, sy jg jd mau main k candi itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ditunggu Mas Dedi, candi selalu menanti untuk didatangi. Saya belum puas jalan-jalan ke sini. Pengen ngulang lagi.

      Hapus
  2. Kapan-kapan harus ke sini neh bawa anak-anak

    BalasHapus
  3. aaahhh serunyaaaaa ada teletabisss...

    BalasHapus
  4. Chila berani ya foto ama badut, anak saya takut ama badut mbak, apalagi foto bareng, lari2 kayak si Aris

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita