Flying Without Limit Ala Afifah Mazaya

Tastilicious foto: Afifah Mazaya
Blog Review dalam rangka arisan di Komunitas Blogger Perempuan  kali ini jatuh kepada blog yang berjudul Flying Without Limit empunya Afifah Mazaya. Sebelum mengenal dan stalking akun facebook serta blog Afifah Mazaya (saya panggil Fifah saja karena begitulah ia dipanggil), saya sempat ragu dan takut salah orang. Terutama takut salah tertukar dengan novelis produktif asal Solo, Mbak Afifah Afra. Semula sempat menduga Mbak Afifah Afra yang pernah bertemu saya di Batam saat road show penulis-penulis penerbit Indiva ganti nama. Hehehe. Eh setelah ditelusuri ternyata bukan. Syukurlah. Jadi nambah kenalan dan teman lagi. Punya teman dua Afifah :D


Saya suka dengan tampilan blog Afifahmazaya.com yang bersih dan simple. Beberapa teman blogger di Batam juga banyak yang menggunakan template persis seperti Fifah. Latar warna putih dengan ukuran font sedang.

Mengunjungi blog Fifah ini saya dibuat ngiler dengan sajian lima piring putih berisi mie, telur dadar, sosis goreng terlilit mie, dan entah apa nama makanan dalam dua piring lainnya. Yang jelas semua itu menggugah selera banget. 

Nah, saat saya berkunjung ke blog Fifah ternyata bertepatan dengan posting series tentang berbagai sajian kuliner dengan judul  tastilicious. Tulisan berseries lainnya punya tema setiap pergantian hari. Ada tema Blogger Kudet, Rabu Jajan, Sabtu Kenalan dan yang saya sudah sebut di atas yakni tastylicious dengan jadwal tayang setiap hari minggu.

Dari telusur cerita-cerita di blognya, Fifah kalau jajan sering nemu hal aneh-aneh di makanan yang ia beli. Aneh karena benda tersebut seharusnya bukan berada dalam makanan. Bahkan Fifah pernah heran sendiri kenapa ia yang terus-terusan kena. Bayangkan deh isi steples yang berupa kawat keras dan tajam kecil gitu pernah terkunyah. *Aduh Dek, kamu ini Gatot Kaca apa blogger Bogor sih? Serem amat kawat saja dikunyah. 

Di postingan lainnya, Fifah hampir memakan tissue yang terdapat dalam cilok. Tissuenya utuh masih putih tersembul di tengah-tengah bulatan cilok. Uwoooo....saya langsung ngebayangin tissue bekas anu dan anu. Secara kalau hiking (mendaki gunung), jika tidak ada air maka kami menggunakan tissue sebagai alat untuk bersih-bersih apa pun. Termasuk istinja atau bersihin minyak di wajan. 

Secara hobby, Fifah suka menulis karena dengan menulis ia bisa membagi isi pikiran  dengan banyak orang tanpa membuat kerongkongannya kering. Baginya, tulisan   adalah  salah  satu hal yang everlasting. Selain itu Fifah suka membaca bahkan ia mempunyai blog buku yang ia beri nama Lady Book's Notes

Dalam blognya, Fifah menceritakan bahwa ia membuat blog afifahmazaya.com agar supaya ia bisa menceritakan banyak hal. Ia sengaja tidak membuat blognya ber-niche karena ingin menuliskan apa pun di blog tersebut. Agar rapi dan tidak berantakan, ia melabeli postingan sehingga mempermudah pencarian artikel dengan tema tertentu. Ia berharap blognya bisa memberikan manfaat kepada pembaca. Amiiin.

Mengenal Fifah, berarti sedikit banyaknya akan mengetahui bahwa ia adalah seorang perempuan muda yang tahun lalu baru saja menyelesaikan studinya di IPB. Masih single dan kabarnya sudah mulai mengenal dunia kerja. Fifah adalah seorang pembelajar, namun sering kali merasa kurang nyaman jika belajar di dalam kelas. 


Nah yang mau berkenalan dengan Fifah yuk simak alamat contact-nya berikut ini:
e-mail: afifahmazaya@gmail.com
Twitter: @afifahmazaya
Facebook: Afifah Mazaya




1 komentar :

  1. Langsung merinding lagi inget cilok. Huhu.
    Tapi, makasih ulasannya, Mbak. ^^

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita