Mengenang dan Terkenang di Pantai Aonang

Surau di Krabi
Sebuah Surau

Udara pagi di Krabi terhirup asri. Mobil pick up suzuki carry yang telah dimodifikasi menggunakan penutup yang kami tumpangi melaju dengan kecepatan penuh menuju pantai Aonang (Aonang Beach). Salah satu pantai paling terkenal di Krabi, Thailand.



Mobil Menuju Aonang

Yang paling menyejukkan mata adalah selalu saja terlihat mesjid dan mushola di sepanjang jalan menuju Aonang Beach. Masyarakat lokal Krabi menyebutnya Surau. Ini adalah sebuah kosa kata dari bahasa Melayu yang merujuk kepada mesjid. Kata "Surau" sepertinya adalah kata yang tersisa dari bahasa Melayu yang dulu pernah menjadi bahasa ibu di wilayah Thailand Selatan sebelum akhirnya ditumpurludeskan dan dilarang digunakan oleh penguasa kerajaan Siam saat itu.

Dalam waktu kurang lebih 20 menit dari hotel tempat kami menginap di Ban Tha Len, mobil yang kami tumpangi berhenti di tepi jalan Aonang Beach. Di sana sudah cukup ramai dengan berbagai jenis kendaraan yang terparkir di tepi jalan sepanjang Aonang Beach.

Aonang Beach
Diantara dua bukit


Aonang Beach
Bermain

Anak-Anak Bermain Pasir
Karena petugas  tour yang akan membawa kami ke Phi Phi Islands belum datang, kami akhirnya duduk-duduk di tepi pantai sambil ngobrol naglor-ngidul. Kesempatan bagi saya dan Reny bernostalgia saat masa-masa SMA dan meceritakan kisah hidup kami saat sekarang. Sementara anak-anak, Chila, Shera, dan Desti langsung berlari ke tepi laut untuk bermain pasir. Tampak asyik. Sesekali anak-anak berlari mendekat dan mengeluhkan baju basah mereka. Namun obrolan kami berlanjut dan tetap seru. 

Selain bercerita kisah masing-masing, saya dan Reny bergantian berfoto di hamparan bunga ungu yang terdapat di atas pantai Aonang. Entahlah nama bunganya apa yang jelas kami sangat senang berfoto-foto di sana. Jarang sekali di pantai menemukan hamparan bunga seperti ini.

Aonang Beach
Panen Bunga :D
Berbunga

Pantai Aoang tampak sepi. Hanya anak-anak kami bertiga yang bermain di sana. Heran juga apa warga Krabi tidak suka bermain ke pantai ya? Kalau di Batam meskipun pagi begini kalau sudah ada pantai sebagus dan sebersih ini pasti di sana sini di sudut manapun terdapat orang yang sedang piknik dengan menggelar tikar 

Hampir satu jam mengobrol dengan Reny, seorang laki-laki berbadan gempal datang memanggil kami. Dia rupanya guide yang akan menemani kami selama tour. Para peserta tour yang kebanyakan berasal dari berbagai negara dikumpulkan dan dibriefing sebentar untuk mengikuti beberapa pengarahan. Kemudian semua orang diabsen, dan ternyata saya lupa belum mengisi daftar absen di buku tamu.

Menanti

Berlabuh

Ketika kami perhatikan, rata-rata peserta tour berpasang-pasangan. Yang membawa anak hanya saya, Reny, dan sepasang warga India Mumbai. Tidak mengapa. Meskipun ayah dari anak-anak kami tidak ikut serta, tentu mereka bahagia istri dan anak-anaknya bisa jalan-jalan ke luar negeri menghabiskan uang hasil jerih payah mereka. Hakdes :D



10 komentar :

  1. MasyaAllah, raasanya sejuk banget yah Mbak bisa Shalat di tempat yang sejuk seperti itu.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak. Cakep aja kelihatannya ini Surau. Saya sholat di mesjid yang lebih besar dari ini dan ternyata rasanya itu gimanaaa gitu. Sulit mendeskripsikan.

      Hapus
  2. Bunganya indaaaah. Dan makin indah karena tetap terjaga, nggak terinjak-injak kayak di kota nganu yang heboh beberapa waktu lalu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya. Ini aku injak-injak juga kok soalnya nggak ada jalan setapaknya. Tapi bunganya bandel nggak cepet rusak. *Bully aku Kak bully aku haha

      Hapus
  3. itubunga apa yang warna ungu mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu dia saya juga bingung ini nama nya bunga apa Mbak haha.

      Hapus
  4. indah juga pantainya mba, tapi keliatannya sepi pengunjung yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin karena di sana sedang hari kerja dan bukan waktunya liburan. Iya saya juga heran tumben kok ada pantai bagus sepi banget pengunjungnya.

      Hapus
  5. aku pikir tadinya di indo mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi maksudnya judulnya biar lebih puitis eh tapi malah jadi nggak pantes ya, seharusnya Aonang Beach :D

      Hapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita