Selamat Tidur Panjang Iqbal Rois Kaimudin

"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Robbmu dengan hati yang puas lagi diridhoi, lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam sorga-Ku." QS Al Fajr:27-30.


Saat saya dan rekan blogger menjenguk Iqbal. Foto: facebook Iqbal

Duhai  raga yang terbaring dalam kesunyian......
Senja seminggu yang lalu teramat sendu dan pilu. Dalam ragu yang tak menentu, ada harap yang mengharu biru, membingkai do’a yang terhatur diam-diam, yang dirapal dalam diam. Ada isak yang tertahan pada shalat Maghrib yang didirikan. Ada genangan air mata yang berkaca-kaca pada raka’at Isya yang terlaksana. Ada waswas dan cemas pada detik dan menit yang merambat cepat, menyebar kabar tentang kepergianmu di malam itu.

Malam yang  beranjak larut. Dimana berpasang mata mencoba untuk tidak menitikkan air mata. Mencoba tegar, sekuat tenaga membendung duka agar tidak tertumpah jadi nestapa. Namun sia-sia, karena air mata telah memenuhi pelupuk mata. 

Tatkala benteng pertahanan roboh, seketika tangis itu pun pecah, memecah malam  sunyi bersama iringan doa-doa yang membumbung jauh ke langit tinggi. Menangis, berdoa, dan menangis. Hanya itu yang mampu kami lakukan malam itu. Bukan, bukan karena meratapi kepergianmu, namun karena terkenang akan segala kebaikanmu. Terkenang segala tingkah polah kamu yang mengagumkan. Sebab kita takkan pernah lagi mendengar ocehan, candaan, nyanyian, gurauan, dan nasihat-nasihat yang kerap engkau tuliskan untuk kami. 

Berbaris lirik puisi hanya memenuhi rongga dada. Menggelora penuh nelangsa. Lantas tersesak oleh isak tangis yang menyesak. Seperti senarai kutipan ayat-ayat terakhir yang kamu ketik dalam laman facebookmu. Sarat semangat, pengharapan, dan permohonan akan limpahan kasih sayang-Nya.

Wahai diri yang kini terbaring sendiri, ijinkan kami mengurai cerita tentang kamu dan teman-teman yang tulus mencintai dan menyayangimu.  Teman dimana dalam satu tahun terakhir ini pernah saling berbagi dan bercerita akan hari-hari yang berwarna, berwarna seperti pelangi. Diselingi canda, tawa, dan air mata. Pertemanan yang teduh tanpa bergaduh. Seteduh lembayung di senja hari dan sebening embun di pagi hari. 


***

Waktu saya sedang googling mencari bahan referensi untuk menuliskan lokasi-lokasi menarik apa saja yang ada di Batam. Lokasi yang dimaksud adalah seperti pantai dan pulau-pulau hinterland. Salah satu yang ingin saya tulis adalah tentang Pulau Abang. Hal ini disebabkan karena sepanjang tahun 2005 silam saya pernah berkunjung berkali-kali ke Pulau Abang namun tak satu pun perjalanan ke sana tertuliskan. Karena sudah lama, maka ada beberapa hal yang mungkin tidak relevan lagi. Maka mencari referensi dan informasi terbaru melalui internet adalah cara yang cukup efektif untuk mengatasi hal tadi.

Di halaman pertama google muncul tulisan tentang Pulau Abang yang bersumber dari blog jalankemanagitu.wordpress.com. Dalam hati kecil berkata kalau blog ini ternyata keren juga bisa nangkring di urutan pertama google. Penasaran saya pun klik tulisan lainnya. Dan ya ampuuun, pemilik blog ini tampaknya seorang pejalan sejati. Hampir semua pantai-pantai yang ada di Batam telah ada dalam list tulisannya. 

Hati semakin penasaran kenapa  tidak mengenal pemilik blog tersebut? Siapa dia? Beberapa waktu kemudian, blog jalankemanagitu saya follow agar setiap ia posting, saya dapat memantau, membaca, dan tentu saja berharap agar bisa berkenalan dengannya. 


Lama kelamaan saya dan pemilik blog jalankemanagitu sering blogwalking, saling berkunjung dan membaca tulisan masing-masing di blog. Ada rasa senang dan bangga  jika tulisan-tulisan saya dibaca dan diberi komentar olehnya. Duh mimpi apa gue dikomen seleblog Batam.

Setelah mengintip dan mengetahui nama aslinya, saya lantas search namanya di jejaring facebook dan melayangkan permohonan pertemanan. Sedikit heran karena ternyata pemilik blog ini sudah berteman dengan salah satu sahabat saya Erni Mustika dan suaminya Yurianda. Saya yakin mereka saling mengenal satu sama lain. Suatu saat, akan saya tanyakan kepada Erni darimana ia mengenal Iqbal.

"Mbak minta alamat emailmu dong, ada undangan dari Smartfren!" Sapamu mengawali cerita indah hari itu.






Benar saja, beberapa hari setelah ia pm, ada undangan masuk dan mengabarkan tentang event Launching jaringan 4G Smartfren. Duh mimpi apalagi hingga ada acara khusus blogger di Batam. Senang bukan main. Ini menunjukkan kalau Batam sudah dipandang sejajar dengan kota besar lainnya di Indonesia.

Di event tersebut saya bertemu dengan Iqbal. Wajahnya putih bersih namun sedikit pucat. Senang bisa bertemu dengannya. Saya pun mengabarkan kepada teman-teman di grup whatsApp Anak Pulau. Beberapa orang dari grup yang punya blog pun ikut datang. Seperti Chairudin Lukman, Rina Sandra, dan Choty. Selain itu saya juga mengajak Mas Jogie Suaduon.  Di obrolan tersebut kami membicarakan  komunitas Backpacker Dunia yang  mengawali cikal bakal grup Anak Pulau terbentuk.  Saya pun menawari Iqbal untuk masuk ke grup WA Anak Pulau. 

Di grup WA Anak Pulau yang membernya tak lebih dari 30 orang namun berisik luar biasa. Kadang dalam sehari mencapai ribuan chat. Duh ini orang-orang ngomongin apa sih sampai ribuan gitu? Ternyata chat mendadak ramai kalau ada quis dan karaokean.

Lalu muncullah AP Idol. Saling berbalas lagu. Dan ketika mendengarkan suara Iqbal kami kaget ternyata Iqbal pintar menyanyi. Terkadang sampai tengah malam saling berbalas lagu. Kami pun kerap request lagu untuk Iqbal nyanyikan. Saya kadang ngikik saat Iqbal bilang udahan ah udah dipelototin istri. Haha. Ngebayangi Fira istrimu melotot menyuruh untuk kamu lekas tidur.

Entah kenapa hari Kamis 13 Oktober 2016 itu saya tidak enak perasaan. Resah dan gundah. Bahkan untuk makan siang di kantin pun malas beranjak dari tempat duduk.  Untung saja ada beberapa butir kurma di tas yang dapat saya makan pelan-pelan sambil menulis di depan komputer. Sorenya, badan mulai greges nggak enak. Perasaan sedih, khawatir, dan cemas mulai menghinggapi. Saat itu fikiran terus-terusan teringat kepada Iqbal yang mana kondisi terakhir yang kami terima sedang kritis.

Malamnya sambil memantau grup di whatsApp, Saya ceritakan kegundahan itu kepada Chila, anak saya. Meskipun Chila masih anak-anak, sedikitnya saya punya teman untuk bercerita.

"Chil Om Iqbal kritis." Saya menahan tangis. "Hah kritis?" Chila langsung terkaget-kaget. Untuk anak seumur 7 tahun kata kritis nampaknya sudah ada dalam jangkauan otaknya. Buktinya air muka Chila seketika berubah muram. Ia juga sedikit marah karena tiap kali saya berkunjung menjenguk Iqbal, ia tidak pernah diajak.

Lalu kabar duka itu datang. Menyentak kami yang masih tak percaya. Yang baru tersadar bahwa kematian adalah suatu keniscayaan.

***

Saya berdiri di depan pintu, menatap dua wajah teduh dengan sesungging senyum yang sedang duduk di sisi ruang tengah. Dada terasa bergemuruh. Namun senyum keduanya meredakan gemuruh menjadi riak-riak kecil yang menenangkan. Ah padahal saya tau dalam hati keduanya ada goresan duka yang begitu dalam.

Dear sobat, kedua wajah teduh itu adalah dua orang perempuan yang paling engkau cintai. Mereka tegar meski sebelah jiwanya telah pergi. Namun yakinlah, mereka akan bisa melalui semua kedukaan itu. Tenanglah kamu di sisi-Nya.

Selamat tidur panjang Iqbal. 

38 komentar :

  1. Waktu even smartfren itu aku jg dijapri Iqbal. Tapi sayang aku lagi di Padang, jadi gak bisa dateng. Itulah awal mulanya kami ngobrol lumayan banyak.

    Al Fatihah buat Iqbal...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu pertemuan pertama yang rasanya udah lamaaa banget padahal ternyata baru tahun lalu. Perasaan berteman dengannya pun sudah lama banget padahal baru setahun ini kita intens di grup WA.

      Hapus
  2. Semoga nti bisa ketemu istri dan anak alm serta ziarah ke kuburan alm...nyesal ga pernah ketemu 😥

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa ketemu mereka Mbak saat ke Batam.

      Hapus
  3. Selamat jalan Iqbal....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat jalan Iqbal, semoga surga menantimu.

      Hapus
  4. Oooww jadi Teh lina kenal kak iqbal saat acara smartfriend itu ya???kirain dah lama...
    Semoga tulisan yg ia tinggalkan di dunia maya bermanfaat bagi banyak orang sampai kapanpun..aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kopdar pertama ya saat itu, tapi sebelumnya sering bw di blog doang.

      Hapus
  5. Innalillahi wa innailaihi rojiun

    BalasHapus
  6. Turut berduka..semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya

    BalasHapus
  7. Innalillahi wainnailahi radjoiun. SMoga almarhumah diterima disisiNya. Aamin

    BalasHapus
  8. Merinding Mbak bacanya. Semoga semua amalnya diterima Allah dan akhirnya husnul khatimah..

    BalasHapus
  9. Semoga bang Iqbal mendapat tempat terbaik di sisiNya

    BalasHapus
  10. Harus selalu tersadar dengan kata2 ini: bahwa kematian adalah suatu keniscayaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak. Kematian adalah sesuatu yang niscaya.

      Hapus
  11. Turut berduka cita ya mba. Semoga keluarga dan kawan-kawannya diberikan ketabahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mbak. Iya semoga kami tabah.

      Hapus
  12. Kenangan yang sangat mengharukan dari almarhum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan meninggalkan jejak indah di hati masing-masing.

      Hapus
  13. Al Fatihah buat Mas Iqbal
    Moga amal ibadah almarum diterima di sisi Allah aamiin

    BalasHapus
  14. Semoga amal dan ibadah almarhum diterima disisi-Nya. Aminnn

    BalasHapus
  15. Alfatihah, sedih pastinya tapi inilah jalan terbaik yang diberikan Allah SWT buatmu sobat. Walau raga tlah tiada namun budi baik dan karya karya mu akan selalu bermanfaat bagi banyak orang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, karya-karyanya akan dikenang oleh pembaca.

      Hapus
  16. Ini sempat ramai di facebook saat itu ya Mba.
    Saya pribadi sama sekali nggak kenal Mas Iqbal, tapi melihat postingan beliau di Facebook dan membaca betapa banyak yang merasa kehilangan, saya yakin beliau orang yang amat baik.

    Ah, ini sekaligus menjadi pengingat bagi kita ya Mba, bagaimana kematian begitu dekat. Dan akan seperti apa kita dikenang oleh orang yang kita tinggalkan.

    Al Fatihah untuk Beliau. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wafu'anhu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak. Betul. Beliau emang baik dan dikenang oleh semua orang yang mengenalnya sebagai pribadi yang menarik.

      Hapus
  17. raganya memang udah ga ada, tapi kebaikannya terus terkenang

    BalasHapus
  18. Uchi juga baru mulai baca-baca blognya iqbal saat teteh sebut-sebut dia. Semoga Allah tempatkan iqbal bersama orang-orang beriman lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin, semoga tempatnya adalah tempat terbaik di sisi Allah SWT.

      Hapus
  19. Inalillahiwainalilahirojiun

    Ak juga sering berkunjung ke blog nya mas iqbal, nga nyangka ya
    Turut berduka, semoga amal ibadah diterima diterima di sisinya dan yang ditinggalkan di beri ketabahan

    Selamat jalan mas iqbal,

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita