Sebagai wilayah yang berada di batas utara negeri bahari ini, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merupakan gerbang sekaligus wajah Indonesia yang pertama kali terlihat di mata negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam dan Filipina. Baik buruknya Indonesia di mata mereka, tentu akan dengan mudah dinilai dari baik buruknya provinsi yang 96% wilayahnya ini merupakan lautan. Oleh sebab itu, tak heran jika Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, memberi perhatian khusus dengan berkomitmen untuk terus membangun pulau-pulau terluar guna memperkuat daerah-daerah perbatasan seperti Kepri baik dari segi transportasi, ekonomi, pariwisata maupun pertahanan keamanan.
Pulau Jemaja, Kabupaten Kep. Anambas Kepri salah satu wilayah Terluar Indonesia |
Kepri dan wilayah-wilayah cross border lainnya merupakan beranda Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berhadapan langsung dengan negara-negara tetangga. Karena itu, sejak 5 tahun terakhir, pemerintah memang terlihat sangat serius membangun wilayah-wilayah perbatasan dengan melakukan berbagai pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan dan bandara. Menjadikan wilayah-wilayah perbatasan yang dikenal dengan sebutan 3TP (Terdepan, Terluar dan Tertinggal Perbatasan) ini tidak lagi menjadi halaman belakang namun sebagai garda terdepan yang akan menjadi pintu gerbang masuknya arus wisatawan dari negara-negara tetangga.
Sebagai provinsi yang sebagian besar wilayahnya diliputi oleh lautan, kendala utama dari aktivitas dan mobilitas masyarakat Kepri adalah dari segi transportasi. Wilayah-wilayah terpencil seperti Kabupaten Anambas, Natuna dan Lingga sangat terpengaruh oleh faktor cuaca sehingga jika sedikit saja terjadi hambatan seperti musim angin utara tiba, maka transportasi laut seperti fery dan kapal perintis akan terkendala. Hal ini tentu saja sangat mengganggu kelancaran pergerakkan warga, arus barang, pasokan bahan pangan dan juga jumlah wisatawan yang akan masuk ke kabupaten-kabupaten tersebut.
Perkembangan Transportasi di Kabupaten Anambas, Kepri
Sebagai warga yang tinggal di Batam Kepri, saya dan rekan-rekan traveler sangat mendambakan untuk pergi liburan ke Anambas. Sebagai wilayah yang di dalamnya terdapat salah satu pulau tropis terbaik di dunia, Anambas sangat memikat hati siapa saja terutama para pecinta surga tersembunyi, para penyuka olahraga selam dan dunia bahari, serta para turis yang menyukai sepi dan menyendiri.
Dahulu, tidak mudah jika ingin berangkat ke Anambas dari Batam. Karena kami harus menyebrang terlebih dahulu ke Tanjungpinang, menginap semalam dan baru keesokan paginya berangkat ke Anambas dengan menaiki kapal fery dengan waktu tempuh 8-10 jam perjalanan. Oleh sebab itu kami kerap terkendala waktu dan transportasi mengingat perjalanan dari Batam ke Anambas sangat menyita waktu, tenaga dan biaya.
Pelayaran fery ke Anambas pun bisa lancar jika kondisi cuaca bersahabat. Jika angin utara tiba, maka pelayaran akan praktis ditunda atau dibatalkan. Tidak akan ada kapal yang datang ke Anambas jika laut sedang mengamuk. Terkadang warga kehabisan bahan pangan sehingga stok kebutuhan pokok di toko dan warung-warung di pulau-pulau di Anambas melambung karena tingginya permintaan namun minim pasokan. Selain berdampak pada ekonomi warga, hal tersebut tentu menghambat kemajuan pariwisata di Anambas.
Nyamannya berenang di perairan Anambas. Foto : Mas Pram Tanjungpinang |
Dahulu, tidak mudah jika ingin berangkat ke Anambas dari Batam. Karena kami harus menyebrang terlebih dahulu ke Tanjungpinang, menginap semalam dan baru keesokan paginya berangkat ke Anambas dengan menaiki kapal fery dengan waktu tempuh 8-10 jam perjalanan. Oleh sebab itu kami kerap terkendala waktu dan transportasi mengingat perjalanan dari Batam ke Anambas sangat menyita waktu, tenaga dan biaya.
Pelayaran fery ke Anambas pun bisa lancar jika kondisi cuaca bersahabat. Jika angin utara tiba, maka pelayaran akan praktis ditunda atau dibatalkan. Tidak akan ada kapal yang datang ke Anambas jika laut sedang mengamuk. Terkadang warga kehabisan bahan pangan sehingga stok kebutuhan pokok di toko dan warung-warung di pulau-pulau di Anambas melambung karena tingginya permintaan namun minim pasokan. Selain berdampak pada ekonomi warga, hal tersebut tentu menghambat kemajuan pariwisata di Anambas.
Ferry dari Tanjungpinang saat merapat di Pelabuhan Letung Pulau Jemaja, Anambas |
Namun, kabar yang membahagiakan itu tiba di tahun 2016 hingga sekarang. Kami tidak perlu risau lagi dengan lamanya waktu tempuh Batam - Tanjungpinang - Anambas karena telah hadirnya Bandar Udara Letung di sana. Sebagai pekerja yang harus bekerja 5 hari dalam seminggu, waktu liburan kami ke Anambas akan lebih efektif dan efisien dengan menggunakan pesawat terbang langsung dari Batam ke Letung yang hanya ditempuh dalam waktu 1 jam.
Sebagai komitmennya pada pola pembangunan di wilayah 3 TP, maka pada 14 Oktober 2019 Menteri Perhubungan Budi Karya meresmikan Bandar Udara Letung yang terletak di Pulau Jemaja, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Anambas. Dikutip dari akun instagram resmi Kementrian Perhubungan, @kemenhub151, pada persmian ini Menhub mengatakan kehadiran Bandar Udara Letung diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan potensi pariwisata di salah satu pulau terluar Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Wisata Laut Nasional. Selain itu pembangunan Bandar Udara Letung merupakan wujud nyata dari kehadiran pemerintah dalam mewujudkan konektivitas dan juga pembangunan infrastruktur yang indonesia sentris.
Tidak saja kami warga Batam yang menyambut gembira, warga Pulau Jemaja pun merasakan kebanggaan dan kebahagiaan yang sama karena kehadiran bandara ini. Secara ekonomi mereka banyak diuntungkan. Kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke sana meningkat. Hotel dan penginapan terisi, warung makan selalu ada yang beli, kedai-kedai kopi di pagi hari tak lagi sepi, souvenir dan oleh-oleh khas Anambas pun banyak dicari.
Seorang kenalan saya dari Letung, Gusdi Munandar yang berprofesi sebagai pemandu wisata hampir setiap hari mengirimi kami foto-foto ia bersama bule-bule dari berbagai negara yang berkunjung silih berganti ke Anambas melalui Bandar Udara Letung. Saya yang menyaksikannya sangat bahagia. Kini warga Anambas sedang menyongsong era kemajuan pariwisata yang sebentar lagi tiba.
Seorang kenalan saya dari Letung, Gusdi Munandar yang berprofesi sebagai pemandu wisata hampir setiap hari mengirimi kami foto-foto ia bersama bule-bule dari berbagai negara yang berkunjung silih berganti ke Anambas melalui Bandar Udara Letung. Saya yang menyaksikannya sangat bahagia. Kini warga Anambas sedang menyongsong era kemajuan pariwisata yang sebentar lagi tiba.
Dengan adanya Bandar Udara Letung, sebagai Maldives-nya Indonesia Bagian Barat, sudah saatnya bagi Anambas berbenah diri guna menyambut euforia kaum milenial yang kini telah mengubah pasar nasional dan internasional sebagai kaum yang hobby traveling, mengunjungi tempat-tempat eksotis seperti Anambas yang belum tampil di feed instagram mereka.
Perkembangan Transportasi di Kabupaten Natuna, Kepri
Alif Stone Park Natuna |
Medio tahun 2000an, belum ada penerbangan sipil menuju salah satu pulau terluar Indonesia, Natuna. Hanya pesawat-pesawat charter, kargo dan hercules milik TNI yang terkadang berbaik hati mengangkut sebagian warga yang hendak berobat ke Tanjungpinang dan Batam. Namun seiring dibangun dan dibukanya beberapa bandara untuk penerbangan sipil di wilayah-wilayah perbatasan, perlahan Natuna pun membuka diri. Sebut saja dengan dibukanya rute baru penerbangan komersil Wings Air dan Sriwijaya Air dari Batam ke Ranai Natuna pada 2014, telah mampu memangkas waktu tempuh Batam/Tanjungpinang – Natuna yang tadinya lebih dari 24 jam dengan menaiki kapal menjadi 1 jam 40 menit dengan pesawat komersil tersebut.
Berkembangnya jalur udara dari Batam dan Tanjungpinang menuju Natuna, semakin berdampak pada tingkat kemajuan ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Natuna. Terlebih pada penghujung tahun 2018 lalu, Natuna telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional dimana sedikitnya terdapat 8 titik geopark yang tersebar di seluruh kabupaten Natuna seperti Tanjung Datuk, Gunung Ranai, Pulau Setanau, Pulau Akar, Batu Kasah, Senubing, Pulau Senoa dan Goa Bamak. Tempat-tempat tersebut dipilih karena merupakan kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi.
Geopark Natuna bertujuan sebagai wadah konservasi dan edukasi. Selain itu penetapan geopark ini diharapkan mampu meningkatkan kegiatan ekonomi serta pariwisata di Natuna. Dengan didukung oleh jalur transportasi yang lancar maka bukan tidak mungkin jika tingkat kunjungan wisatawan ke Natuna baik lokal maupun mancanegara akan semakin meningkat.
Geopark Natuna bertujuan sebagai wadah konservasi dan edukasi. Selain itu penetapan geopark ini diharapkan mampu meningkatkan kegiatan ekonomi serta pariwisata di Natuna. Dengan didukung oleh jalur transportasi yang lancar maka bukan tidak mungkin jika tingkat kunjungan wisatawan ke Natuna baik lokal maupun mancanegara akan semakin meningkat.
Pantai Batu Kasah, Natuna |
Bukit Senubing (Batu Sindu) Natuna |
Pulau Senua, Natuna |
Selain itu saat saya bertemu dengan Kepala Dinas Pariwisata Natuna Bapak Erson Gempa Afriadi di Ranai pada Agustus 2018 silam, Ia menegaskan bahwa Natuna sedang fokus pada pengembangan 3 bidang kepariwisataan yakni Marine, Ekowisata dan Arkeologi Marine atau beliau singkat dengan sebutan MEA Tourism. Ia menerangkan bahwa perairan Natuna yang telah berabad-abad lamanya menjadi jalur perdagangan internasional memiliki sedikitnya 24 situs kapal karam (ship wreck) yang mengandung barang-barang antik dan bersejarah. Oleh sebab itu keterhubungan antara transportasi udara ke Natuna dengan peningkatan turis yang akan menyelam di titik wreck ship bisa saja berbanding lurus.
Perkembangan Transportasi di Kabupaten Bintan, Kepri
Dari tahun ke tahun, infrastruktur di Pulau Bintan, terutama jalan-jalan yang menghubungkan satu wilayah kecamatan dengan kecamatan lainnya makin membaik. Jika teman-teman berkunjung ke Bintan, bisa disaksikan bahwa hampir semua jalan antar kecamatan beraspal mulus dan lebar.
Pembangunan jalan-jalan baru pun terus digesa supaya selesai tepat waktu dan dapat digunakan warga untuk mobilitas. Jalan-jalan yang mulus dan lebar ini juga telah berkali-kali digunakan sebagai lokasi berbagai iven sport tourism berskala internasional yang mendatangkan ribuan wisatawan ke Bintan. Sebut saja Iron Man, Bintan Triathlon, Tour de Bintan (Grand Fondo) dan Bintan Marathon. Seluruh aktivitas utama sport tourism di Bintan ini menggunakan jalan-jalan besar sebagai sarana lomba sehingga kenyamanan dan keamanan para peserta lomba yang melalui jalan-jalan ini harus terjamin. Oleh sebab itu pemerintah berkomitmen unutk terus memperbaiki jalan-jalan besar di kabupaten Bintan sehingga setiap tahunnya dari bulan ke bulan bisa digunakan untuk iven berkelas dunia seperti di atas.
Gambaran Suasana Tour de Bintan di Rumah Imaji Lagoi Bintan |
Pembangunan jalan-jalan baru pun terus digesa supaya selesai tepat waktu dan dapat digunakan warga untuk mobilitas. Jalan-jalan yang mulus dan lebar ini juga telah berkali-kali digunakan sebagai lokasi berbagai iven sport tourism berskala internasional yang mendatangkan ribuan wisatawan ke Bintan. Sebut saja Iron Man, Bintan Triathlon, Tour de Bintan (Grand Fondo) dan Bintan Marathon. Seluruh aktivitas utama sport tourism di Bintan ini menggunakan jalan-jalan besar sebagai sarana lomba sehingga kenyamanan dan keamanan para peserta lomba yang melalui jalan-jalan ini harus terjamin. Oleh sebab itu pemerintah berkomitmen unutk terus memperbaiki jalan-jalan besar di kabupaten Bintan sehingga setiap tahunnya dari bulan ke bulan bisa digunakan untuk iven berkelas dunia seperti di atas.
Gambaran suasana Bintan Triathlon |
Desa Wisata Ekang yang menjadi destinasi pariwisata favorit di Bintan |
Perkembangan Transportasi di Kota Batam, Kepri
Walikota Batam bersama jajarannya dari dinas perhubungan, dalam berbagai kesempatan kerap menyatakan bahwa pemerintah sangat berkomitmen untuk menyediakan fasilitas jalan raya yang baik, mulus dan lebar sehingga dengan bagusnya sarana perhubungan ini akan berpengaruh kepada tingkat kunjungan wisatawan ke Batam. Terlebih kini Batam dinyatakan oleh walikota sebagai Kota Pariwisata sehingga infrastruktur jalan raya terutama dari Bandar Udara Hang Nadim ke pusat kota dan dari pelabuhan-pelabuhan internasional Sekupang, Batam Center, Harbourbay, Waterfront Nongsapura ke berbagai wilayah lainnya di Batam harus dalam kondisi mulus dan bagus. Mengingat sektor sektor industri manufaktur dan galangan kapal yang selama ini menjadi primadona di Batam mengalami kelesuan.
Maka jika teman-teman berkunjung ke Batam, mungkin akan terkesima dengan kondisi jalan-jalan di kota ini yang mulus dan lebar-lebar. Beberapa teman dari Jakarta yang berkunjung berkali-kali menyatakan ketakjubannya. Bahkan seorang teman jurnalis dari Malaysia kaget melihat saya bersepeda di jalan sepi namun mulus tanpa bolong-bolong di kawasan Barelang sana.
Perbaikan sarana transportasi baik darat, laut dan udara di Batam rupanya tidak sia-sia. Terbukti jumlah kunjungan wisman ke Batam sepanjang Januari hingga September 2019 meningkat sebanyak 1.431.166 kunjungan, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang berkisar 1.357.471 kunjungan.
Perkembangan Transportasi di Kabupaten Lingga, Kepri
Sebagai seorang pejalan yang suka menjelajah wilayah-wilayah di Kepri saya, saya melihat jelas perubahan yang terjadi di salah satu kabupaten paling selatan di wilayah Kepri ini, Kabupaten Lingga. Kabupaten yang terdiri dari ratusan pulau dengan dua pulau besar yang paling mudah dikenali yakni Pulau Lingga dan Pulau Singkep.
Lingga termasuk wilayah yang terpencil dan terisolir. Dahulu sebelum dibangunnya dermaga di Pelabuhan Sei Tenam, rute pelayaran Tanjungpinang menuju Lingga harus melalui Pelabuhan Jago di Pulau Singkep terlebih dahulu. Dari sana baru kemudian naik speed boat ke Pelabuhan Tanjung Buton di Daik Lingga. Namun seiring dibangunnya Pelabuhan Sei Tenam yang berada di ujung utara Pulau Lingga, kini kapal fery baik dari Batam maupun Tanjungpinang bisa berlabuh di pelabuhan tersebut. Rute baru ini mampu memangkas waktu tempuh di laut 1-2 jam lebih cepat.
Sebagai wilayah yang mempunyai julukan Bunda Tanah Melayu, Lingga mempunyai banyak situs bersejarah yang berasal dari Kesultanan Riau Lingga. Beberapa situs yang dapat kita kunjungi diantaranya seperti: 1. Gerbang Istana Damnah; 2. Makam Raja Muhammad Yusuf; 3. Museum Linggam Cahaya; 4. Lokasi Istana Kota Baru; 5. Lokasi Istana Damnah (situs); 6. Replika Istana Damnah; 7. Lokasi Bilik 44 (situs); 8. Makam Bukit Cengkeh; 9. Tempat Pemandian Tengku Ampuan; dan 10. Tempat Pemandian Lubuk Papan.
Dahulu, jika kami hendak ke Lingga harus melalui Tanjungpinang. Kini, Batam - Lingga sudah mempunyai rute tersendiri dengan frekuensi sekali sehari. Pembukaan rute ini semakin mendorong warga Batam yang memiliki jumlah penduduk terpadat di Kepri untuk melakukan piknik dan bertamasya ke Kabupaten Lingga karena terdapat fery langsung sekali naik tanpa transit. Tidak lagi harus melalui rute dari Tanjungpinang yang memutar.
Selain itu, kabar terbaru dari dunia penerbangan adalah dibukanya rute penerbangan komersil Wings Air Batam - Dabo Singkep (Lingga) pada 1 Oktober 2019 lalu untuk mendukung perjalanan wisata ke kawasan Dabo Singkep yang memiliki panorama alam yang instagenic.
Museum Linggam Cahaya, Daik Lingga |
Replika Istana Damnah, Daik Lingga |
Dahulu, jika kami hendak ke Lingga harus melalui Tanjungpinang. Kini, Batam - Lingga sudah mempunyai rute tersendiri dengan frekuensi sekali sehari. Pembukaan rute ini semakin mendorong warga Batam yang memiliki jumlah penduduk terpadat di Kepri untuk melakukan piknik dan bertamasya ke Kabupaten Lingga karena terdapat fery langsung sekali naik tanpa transit. Tidak lagi harus melalui rute dari Tanjungpinang yang memutar.
Selain itu, kabar terbaru dari dunia penerbangan adalah dibukanya rute penerbangan komersil Wings Air Batam - Dabo Singkep (Lingga) pada 1 Oktober 2019 lalu untuk mendukung perjalanan wisata ke kawasan Dabo Singkep yang memiliki panorama alam yang instagenic.
Kesimpulan
Dalam kurun waktu 5 tahun ini, kementrian Perhubungan telah melakukan pembangunan infrastruktur transportasi dengan pendekatan Indonesia Sentris untuk membuka keterisolasian yaitu dengan memberikan dukungan aksesibilitas terhadap daerah 3TP (Terluar, Terdepan, Tertinggal dan Perbatasan). Salah satunya adalah wilayah-wilayah perbatasan di Provinsi Kepri.
Pencapaian penyediaan sarana dan prasarana yang telah dilakukan Kemenhub selama 5 tahun terakhir diantaranya meliputi 83 lokasi rehabilitasi terminal, 24 lokasi pembangunan pelabuhan penyebrangan, 853.65 km'sp jalur ganda dan reaktivasi, juga terdapat 394,6 km peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api, 5 pembangunan stasiun atau bangunan operasional kereta api; dan juga pembangunan trayek juga jalur angkutan jalan, sungai dan penyebrangan, kereta api, laut dan udara. Pembangunan dan pengembangan bandara di daerah rawan bencana, perbatasan dan terisolir. Seperti tergambar dalam grafis berikut ini:
Pencapaian penyediaan sarana dan prasarana yang telah dilakukan Kemenhub selama 5 tahun terakhir diantaranya meliputi 83 lokasi rehabilitasi terminal, 24 lokasi pembangunan pelabuhan penyebrangan, 853.65 km'sp jalur ganda dan reaktivasi, juga terdapat 394,6 km peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api, 5 pembangunan stasiun atau bangunan operasional kereta api; dan juga pembangunan trayek juga jalur angkutan jalan, sungai dan penyebrangan, kereta api, laut dan udara. Pembangunan dan pengembangan bandara di daerah rawan bencana, perbatasan dan terisolir. Seperti tergambar dalam grafis berikut ini:
Semoga saja dengan meningkatnya sarana transportasi di Kepri mampu memberikan sumbangsih yang berarti bagi negeri melalui peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Dan sudah terbukti pada kuartal kedua tahun ini, Kepri menjadi pintu masuk dengan tingkat kunjungan wisatawan terbanyak kedua setelah Bali, mengalahkan Jakarta. Jadi perkembangan transportasi dari Kepri adalah untuk kemajuan Negeri Indonesia.
Untuk melihat capaian lainnya dari Kementrian Perhubungan teman-teman bisa membuka website resmi dan akun-akun media sosial dari Kementrian Perhubungan berikut ini:
Website resmi: http://www.dephub.go.id/Instagram: @kemenhub151
Twitter: @kemenhub151
Facebook: Kementrian Perhubungan RI
Youtube: Kementrian Perhubungan RI
Referensi:
1. https://koranperbatasan.com/natuna-bakal-punya-bandara-baru-berkelas-internasional-iskandar-sedang-disiapkan-fs-nya-untuk-diajukan-ke-pusat/
2. https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/ritel/14/04/02/n3ee8l-sriwijaya-ambil-alih-rute-sky-batamnatuna
3. https://www.idnnews.id/ditetapkan-sebagai-geopark-nasional-natuna-mulai-berbenah/
4. https://www.instagram.com/p/B3mQ1FVBm7e/?igshid=mo0t5rs559bu
5. https://sumatra.bisnis.com/read/20191104/534/1166672/kunjungan-wisatawan-mancanegara-ke-batam-terus-meningkat
Sekarang semuanya serba mudah ya Mbak, berkat adanya teknologi yang semakin canggih.
BalasHapusPemandangannya bagus banget ya Mbak, masih terjaga kealamian alamnya.
BalasHapusIndah banget ya Mbak, kok saya jadi ingin kesana nih hehe.
BalasHapusSemoga dengan adanya sarana transportasi yang memadahi dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
BalasHapusAlhamdulillah, sarananya sudah semakin membaik ya Mbak, memudahkan masyarakat.
BalasHapusSemoga ekonomi masyarakat bisa semakin meningkat berkat adanya sarana yang semakin membaik.
BalasHapusSaya dari jember jawa timur. lain kali kalau ada waktu dan kesempatan bolehlah aku kan berkunjung ke Kabupaten Anambas. kayak nya menarik. Nice post mbak
BalasHapusWaaahh, cetharrr banget kinerja dan pencapaian KemenHub ya Mba
BalasHapusKeren banget bikin mempermudah warga dalam hal transportasi
Wah senang banget membaca pencapaian pembangunan di berbagai kabupaten di Kepri ini. Sungguh luar biasa ya mbak kerja kemenhub dalam memberikan transportasi unggul bagi masyarakat. Semoga satu hari nanti bisa ke sana. ^^
BalasHapusAsik ya mba kini semuanya makin dibangun pencapaian yang baik dan next juga semakin baik
BalasHapusaku punya teman orang Batam dan suka cerita pergi ke rumah neneknya di Natuna ternyata cantik begiini yah semoga bisa ke sana
HapusYuhu, tak bisa dipungkuri ya mbak, keandalan tranportasi akan membuat tempat wisata bergeliat dan mendongkrak ekonomi. Kerja Kemenhub 5 tahun belakangan, luar biasa.
BalasHapusAku belum pernah ke natuna, lingga dan anambas. Padahal masih 1 provinsi. Semoga suatu hari bisa nyampe
BalasHapusberarti di natuna banyak kapal harta karun yg karam donk. hehe... katanya kalau kapal karam jaman dulu tuh biasanya ada banyak harta karunnya. alam natura indah banget yaaa
BalasHapusPariwisata meningkat dan wisatawan pun bertambah berkat transportasi yang oke ya mbak. Salut buat kemenhub
BalasHapusMasya Allah, pemandangannya luar biasa banget ya di Kepri. Dan Pulau Natuna itu salah satu impian saya, semoga kelak bisa berlibur di sana.
BalasHapusKalau laut lagi menghantam keras gitu memang takut ya menyebranginya, jadi harus menunggu cuaca yang bagus. Kasihan juga ya warga di sana, bahan makanan sampai kurang pemasokannya. Semoga dengan dibangunnya infrastruktur seperti bandara, mempermudah dan memperlancar perekonomian warga serta memudahkan untuk memasok bahan pangan.
Wah jadi pengen ke Natuna yang alamnta sangat indah mbak, apalagi sudah ditetapkan sebagai Geopark. Pembangunan untuk daerah 3T emang sedang digenjot oleh pemerintah.
BalasHapusMasya Allah perkembangannya bagus banget. Mantap Kemenhub ini. Pengen deh kapan-kapan punya kesempatan mengunjungi Kepri
BalasHapusFoto-fotonya cakep, bikin orang tergoda untuk menjelajah ke wilayah di Kepulauan Riau. Saya pertama kali tahu tentang Daik Lingga dari teman penyuka sastra asal sana yang mengeluhkan betapa tempat cantik itu belum tersentuh pembangunan yang menjangkau masyarakat luas.
BalasHapusSekarang 16 tahun telah berlalu mungkin yang bersangkutan telah merasakan dampak positif dari capaian kinerja Kemenhub sekarang ini.
Bagaimanapun, angin utara masih bisa kita cari jalan keluarnya. Adanya bandar udara di titik pusat kota tujuan akan sangat membantu masyarakat.
Subhanallah... Indaaaah sekali pemandangannya y mba. Alhamdulillah sekarang aksesnya semakin mudah. Langsung masuk wishlist deh!
BalasHapusLangsung kumasukkan daftar kunjung juga nih Kepri dg keindahan alamnya...
Hapus5 tahun terakhir kementerian perhubungan menunjukkan hasil nyata terkait akses transportasi ke beberapa area di Indonesia
BalasHapusmasya Allah. indah sekali pemandangannya . rasamya ingin langshng kesana saya kak. makasih fotonya yang dimasukkan aangt indah dan tulisannya sangat berurut
BalasHapusKepulauan Riau tidak hanya Batam ya... Dulu sekitar tahun 2000 waktu saya kerja di Singapura, ya tahunya Batam yang sudah modern. Maju. Secara jalan lintas wisata ke Singapura juga kan. Sejak itu saya pikir di Batam sudah lebih baik. Padahal selain Batam masih banyak pulau lainnya ya Teh
BalasHapusMbak Lina, jalan di Batam udah mulus, bersih dan sepi ya. Aku jadi mupeng kesana gara-gara lihat foto yang dishare mba Lina di sini. Semoga jadi tahun depan touring lintas Sumatra lagi dan bisa sampai ke Batam juga
BalasHapusIndah banget pemandangan pulau Natuna, sayang banget saya waktu di Batam tidak menginjakkan kaki di sana, Batam memang infrastrukturnya bagus banget mba, jalanan mulus lancar jaya jarang kena macet cuman dulu saya jarang dapat angkot seringnya naik taksi yang penumpangnya bisa ber 5 hehe
BalasHapusSeneng banget deh lihat perkembangan transportasi umum saat ini. Jauh lebih baik, ya
BalasHapusMasya Allah pemandangannya indah! Pantas saja ya, wisatawan pada tertarik untuk melancong ke sana. Nomer 2 setelah Bali pula. Semoga ke depan makin bagus lagi dari sisi transportasi maupun fasilitas pendukung pariwisatanya.
BalasHapusMasya Allah indahnya. Makasih Mbak Lina atas foto-foto indahnya, aku jadi semakin tahu bahwa ada surga tersembunyi di Kepri. Semoga suatu hari bisa menjejakkan kaki di sana.
BalasHapusPemerintah Makin berbenah di sektor transportasi ya. Kadang kalau ke mana2 ga bawa kendaraan khawatir, tapi di Kepri udah bagus ya trasportasinya
BalasHapusIndah banget yah mbaaak,
BalasHapusSemoga infrastruktur di negara kita semakin merata jadi akses pun bisa lebih mudah yaaah. Aku jadi ingin menjelajah nih
Alhamdulillah ya teh perbaikan transportasi daerah kita sudah semakin membuat nyaman dan lega. Terutama pelebaran jalan yang membuat semakin nyaman
BalasHapusSemua tempat wisata yang Mbak sebutkan dan tampilkan fotonya di atas udah pernah dikunjungi ya Mbak? Benar-benar pemandangannya indah banget nih, jadi pengen bisa travelling ke saja juga dan tentunya kelancaran untuk travelling emang gak terlepas dari kemajuan transportasi ya Mbak.
BalasHapusTak bisa dipungkiri ya memang trasportasi menjadi sarana penting dalam kemajuan sebuah negara, jika negera mau berkembang dan terus maju, maka transportasinya harus memadai sehingga menjadi akses masuk bagi orang orang yang belum pernah mendatangi tempat tersebut, InshaAllah dengan kemajuan dalam bidang transportasi kemajuan bidang lainnya akan menyusul ya mbak
BalasHapusKakakku pernah tinggal di Anambas, dulu pake speed dulu ke Batam kalau mau kemana mana, untunf sekaranh udah ada bandara baru kan ya disana
BalasHapuscantik sekaliii mba natural landscapenya. Batam dan juga Indonesia secara keseluruhan memang dikaruniai keindahan alam yang tiada tara. sSemoga pariwisata kita makin majuuu
BalasHapusDi awal aku udah takjub sama kata "meneroka" ahhh tambahan kosakata baru ehehehehe
BalasHapusMasyaallah mbak, Batam, Kepri bagus banget itu viewnya, bahkan ada temen aku yg juga stay di Batam, sering membagikan suasana di sana, jadi mupeng bisa berkunjung ke Batam heee
Wuih, Kepulauan Riau alamnya cakep-cakep ya. Dengan alat transportasi, dan juga sarana dan prasarana yang mendukung, pariwisata alam Kepulauan Riau yang indah ini menjadi memungkinkan untuk dikunjungin banyak wisatawan. Duuuh... kapan ya bisa main ke Kepri :)
BalasHapusSemakin mudah ke tempat wisata sekarang ya mba berkat transportasi yg lengkap Dan nyaman akses jadi gampang bagi wisatan
BalasHapusMasyaa Allah bagus banget tempat wisata di Natuna. Jadi pengen nih jalan-jalan ke Natuna. Moda transportasi darat dan udara semakin mudah. Wisatawan akan semakin banyak nih yang akan datang.
BalasHapusAku bangga banget deh sekarang dengan transportasi yang sudah kita miliki ini, banyak sekali kemajuan dan perubahannya. Jadi sekarang kalau mau libutan atau sekedar berkunjung gak perlu takut lagi susah akan transportasinya ya.
BalasHapusPengen bangett jelajah kawasan sana mbak.. Transportasi skr sudah semakin mudah ya.. perkembangannya luar biasa..
BalasHapusKepri itu kuas, enak dll apalagi bisa banyak transportasinya walau dikelilingi pulau dan lautan. Perkembangannya jadi semakin kelihatan ya mak 5 tahun ini
BalasHapusSarana dan jalur tarnsportasi makin baik, makin banyak pengunjung/ turis juga ya mbak. Lumayan juga buat peningkatan ekonomi.
BalasHapusMemang harusnya gtu supaya pulau2 terluar berpenghuni dan masyarakatnya sejahtera jd pulau itu "aman" ya sebagai bagian dr wilayah Indonesia.
Tempat2 yang jauh kini tak mustahil bisa ada dalam jangkauan ya mba seiring dengan keberhasilan pemerintah memperbaiki berbagai fasilitas transportasi umum.
BalasHapusSekarang makin mudah kita berkunjung ke pulau yang jauh di sana karena transportasi umum semakin bagus dan harganya terjangkau..Indonesia memang indah ya..
BalasHapusSalah fokus sama foto2nya mbak.. heheh keren kepri (y) jadi pengen berkunjung ke sana. Semoga segera ada rejeki untuk explore kepri. Kepri I'am cooooomiiingggggg !!!
BalasHapusalhamdulillah infrastruktur dan layanan transportasi di indonesia skrg ini sudah jauh lebih baik. Daerah2 yang jauh dari kekuasaan (baca=jakarta) sudah tisak terlalu jauh tertinggal lagi.
BalasHapusaku punya beberapa temen di kepriii yang siap menungguku datang kesana
BalasHapustapi kapan yaaa
pengen bangettttttttttttttttttttttttttttt *nangisdipojokan*
berkat teknologi yang semakin hari semakin canggih sekarang semakin mudah
BalasHapusmantap pak basukiii! eh ini kerjaannya menteri basuki kan? :D moga-moga pencapaian kementrian ini diikuti dinas-dinasnya sampai tingkat kabupaten. Bandung nih belum ada perubahan infrastruktur transportasi. Tol nambah, tapi dalam kotanya masih berantakan ketinggalan sama pesatnya jumlah warga dan angka kredit mobil :D
BalasHapusMayan banget ya mbak bisa mangkas waktu 1-2 jam menu Lingga sejak dibangunnya Pelabuhan Sei Tenam
BalasHapusBagus banget Mbak Natuna dan Anambas, semoga aku segera diberi kesempatan untuk kesana. Apalagi akses transportasinya sudah semakin baik.
BalasHapusWow jalanannya mulus banget
BalasHapusDan memang itu sesepi itu setiap hari mbak?
Keren ih infrastrukturnya Batam ya
Jadi pengen main-main ke sana suatu hari nanti
Anambas dan Natuna yang aku pingin banget datangin. Semoga Tahun depan bisa.
BalasHapusSaya pengin banget pergi ke Natuna. Tapi suka khawatir dengan transportasi, soalnya saya gak bisa naik motor. Tahu referensi sewa mobil + sopir di Natuna nggak, Kak?
BalasHapusWah maju sekali ya disana. Temen saya juga ada yang menetap disana dan katanya sudah sangat maju
BalasHapusMasya Allah, nih artikel banyak sekali ngumbar detail!
BalasHapusArtikel ini bikin saya terpaksa buka Google Maps untuk menghitung jarak dari Batam menuju Bintan, Lingga, Singkep.
Sampai terenyuh saya melihat Natuna dan Anambas yang nampak jauh sekali dari mana-mana.
Ini kalau saya dari Jawa mau ke Anambas, mending via Batam atau via Pontianak ya, kok kayaknya sama jauhnya..
Untung banget Kemenhub-nya Jokowi udah bangun bandara dan jalan aspal di sana ya. Orang jadi bisa bikin usaha di sana, sehingga membuka lapangan kerjaan. Kalau semua orang punya lapangan kerjaan, mereka yang berada di pulau-pulau kecil ini nggak akan tertelantarkan meskipun lokasi mereka paling jauh dari ibukota Indonesia.
Kak Lina, saya doain artikel ini menang lombanya yaa..
Wah cakep banget yah pemandanganyaa mbak. Pantainya airnya biru dan tenang banget keliatnyaa hehe.
BalasHapusKalo dulu wisata ke kepri masih lewat batam ya mba.. sekarang sudah berkembang dengan dibuka rute2 penerbangan.. banyak banget ya alternatif wisatanya..semua pantainya indah2. Semoga kapan2 bisa wisata kesana
BalasHapustertarik liat foto alif stone sumpah keren banget kalau bisa foto berdiri diatas bebatuan itu
BalasHapusAku belum jelajah semua KePri. Dulu pernah ke Batam dan Bintan, tapi belum yang lain-lain. Kapan-kapan pengen nyobain pakai transportasi laut itu. Duh jalan raya di sana kok bisa mulus begitu ya...
BalasHapuswah, alam nya indah banget ya disana. alhamdulillah sarana transportasi disana sudah semakin berkembang dan semoga bisa mendukung pariwisata di indonesia
BalasHapusDulu waktu masih ngantor, kalau ditugasin ke Batam, suka pada nyebrang ke Singapore buat hiburannya. Saya dan teman-teman menganggapnya Batam tuh belum menarik pada saat itu. Kalau udah tau sebagus ini, kayaknya mendingan jalan-jalan di Batam aja :D
BalasHapustulisan juara inii! memang detail dan menyentuh hati. selamat ya Mbaak
BalasHapusakses dan insfrastruktur di Kepulauan Riau emang sudah terasa ya manfaatnya, semoga transportasi kedepannya semakin baik
BalasHapusSekali lagi selamat atas kemenangannya, kak. Ulasannya lengkap dari transportasi antar daerah dengan transportasi di dalam kota wilayah Kepri. Memang sudah rejekimu ya, karena jarang yang bahas infrastruktur di wilayah perbatasan, dan pas banget dirimu adalah travel blogger Kepri.
BalasHapusMudah-mudahan pembangunan infrastruktur bisa merata di semua wilayah Indonesia ya.
belum pernah ke kepri. kalau pakai transportasi laut kayaknya asyik. hihihi
BalasHapusPemandangan di Natuna indaaahhh sekali. Teringat naskah teman penulis yang dulu mengangkat setting ceritanya di Natuna.
BalasHapusJugaaa, duh jalanan mulus bersih itu bikin hati gembira lihatnya.
cuma 1 gambar yang bukan dokumentasi pribadi. Mantap
BalasHapusDari sini saya bisa melihat jelas akalu pembangunan infrastruktur itu penting banget, kan? Makanya suka bingugn dengan orang yang mengeluhkan spending uang pemerintah ke sektor infrastruktur. Mungkin belum pernah tinggal di daerah yang agak sulit kali ya.
Di NTT sendiri, 3 Pos Lintas Batas Negara yang ada pun dipercantik oleh Pak Jokowi. DIa ingin, ketika ada orang dari negara tetangga masuk melalui Pos Lintas Batas Negara, yang dilihat adalah kegagahan perbatasannya dan memberi kesan kalau bagian perbatasan pun diperhatikan.
Kemudahan akses transportasi, adanya infrastruktur yang baik dan transportasi publik yang memadai emang jadi faktor suatu daerah bisa dikunjungi atau nggak.
BalasHapusAku ikut seneng baca perkembangan transportasi di Kepri ini mbak. Aku jadi pengen main ke sana deh. Cakep banget.
Selamat ya kak.. juara kompetisi ini... Selalu keren..Semoga transportasi di Indonesia semakin maju..
BalasHapusSeneng banget liatnya kalau tempat di seluruh Indonesia jadi mudah dijangkau gini ya mbak.. Jadi makin pengen menjelajahi kepri deh ini, mupeng liat foto2 nya ����
BalasHapus