Pantai Setokok yang dangkal dan landai |
Ingin rasanya saya jedotin kepala
Jadi seminggu setelah lebaran,
majelis taklim di tempat kerja mengadakan acara Halal Bihalal ke Pulau Setokok, Batam.
Tepatnya ke wilayah tepi Pulau Setokok. Pantainya juga jadi disebut Pantai Setokok.
Pulau Setokok berada di kawasan Barelang. Jika diurutkan berdasarkan pulau yang
dilalui oleh Jalan Raya Lintas Barelang yang menghubungkan 7 pulau maka Pulau
Setokok berada di urutan pulau ke-empat. Deretan pulau-pulau di sepanjang Barelang adalah Pulau Batam – Pulau Tonton –
Pulau Nipah – Pulau Setokok – Pulau Rempang – Pulau Galang – dan Pulau Galang
Baru.
Untuk transportasi seluruh karyawan muslim, kami menyewa sekitar 4 bis. Namun karena banyak yang tidak datang, maka peserta halal bihalal menyusut menjadi 3 bis. Sebenarnya rada sewot juga sih dengan
teman-teman yang nggak jadi berangkat. Padahal acara ini gratis dibiayai dana
taklim. Sayang banget kan uang sewa bis jadi tetap dihitung. Tapi karena hari
itu saya lagi jadi panitia yang baik hati maka tetap senyum sumringah kepada semua orang.
Halah.
Acara halal bihalal diisi
dengan tausiyah dari Ustad Nurhadi salah seorang pengelola Yayasan Ar-Rahman Pulau
Setokok. Yayasan ini bergerak di bidang pendidikan, yakni dengan mendirikan Madrasah Tsanawiyah.
Satu hal yang saya ingat dari tausiyah Ustad Nurhadi, beliau menyampaikan bahwa amalan-amalan seperti puasa, sholat, dan lainnya akan terbakar atau habis tergerus oleh perbuatan-perbuatan dosa kecil yang dengan konsisten kita lakukan. Seperti bergunjing atau ghibah, mencela, menghina, ujub, riya, takabur dan seterusnya. Naudzubilah. Semoga kita selalu dijauhkan dari hal-hal yang membuat amalan-amalan kita ludes tak bersisa. Selesai tausiyah jamaah bersalam-salaman saling memaafkan.
Peserta Halal Bihalal |
Ustad Nurhadi |
Satu hal yang saya ingat dari tausiyah Ustad Nurhadi, beliau menyampaikan bahwa amalan-amalan seperti puasa, sholat, dan lainnya akan terbakar atau habis tergerus oleh perbuatan-perbuatan dosa kecil yang dengan konsisten kita lakukan. Seperti bergunjing atau ghibah, mencela, menghina, ujub, riya, takabur dan seterusnya. Naudzubilah. Semoga kita selalu dijauhkan dari hal-hal yang membuat amalan-amalan kita ludes tak bersisa. Selesai tausiyah jamaah bersalam-salaman saling memaafkan.
Selepas acara formal, waktunya
main di pantai. Anak-anak yang semenjak datang sudah kabur duluan ke tepi pantai makin bersemangat langsung meluncur ke air untuk berenang-renang.
Sayang, Chila tidak ada karena tidak boleh ikut oleh ayahnya. Jadilah
saya keliling-keliling sendiri sesekali mengasuh anak orang lain.
Pantai Setokok ini terbilang
unik karena pantainya landai dengan air laut yang dangkal. Dari
warna air lautnya saja kita bisa membedakan mana bagian yang dangkal dan mana bagian
yang dalam. Bagian dangkal terlihat hingga jauh berpuluh-puluh meter ke tengah.
Di tepi pantai sudah terdapat
beberapa gazebo untuk beristirahat dan berteduh. Gazebo-gazebo ini disewakan warga
pulau Setokok seharga Rp 50 ribu Sedangkan bangunan beratap yang cukup luas dengan alas tikar disewakan seharga 100 ribu rupiah. Fasilitas lainnya yang sudah ada yaitu toilet, kamar
mandi, dan mushola.
Tidak takut kelaparan jika main
ke pantai ini. Yang berjualan jajanan cukup banyak dan beragam. Ada bakso, dan sejenisnya.
Bagaimana cara ke sana?
Jika kamu berkendara dari arah
Batam menuju jalan raya Barelang maka setelah Jembatan 3, kurang lebih 100
meteran berbelok ke sebelah kanan dimana terdapat tulisan yang mengarah ke jalan Pantai Setokok. Dari pertigaan ini waktu tempuh kurang dari 10 menit saja.
Jika berkunjung ke Pantai Setokok, sebaiknya membawa kendaraan sendiri karena tidak ada angkutan umum ke daerah sini. Ada pun Damri dengan trayek Pasar Jodoh – Sembulang (Pulau Rempang) hanya melewati simpang saja tidak masuk hingga ke dalam.
Untuk tiket masuk pantai warga mematok harga Rp. 10.000.
Nah ingin tahu keseruan jelajah pulau lainnya? Bisa baca di catatan-catatan perjalanan saya seperti saat berkunjung ke Pulau Bukit di Barelang.
Jika berkunjung ke Pantai Setokok, sebaiknya membawa kendaraan sendiri karena tidak ada angkutan umum ke daerah sini. Ada pun Damri dengan trayek Pasar Jodoh – Sembulang (Pulau Rempang) hanya melewati simpang saja tidak masuk hingga ke dalam.
Untuk tiket masuk pantai warga mematok harga Rp. 10.000.
Nah ingin tahu keseruan jelajah pulau lainnya? Bisa baca di catatan-catatan perjalanan saya seperti saat berkunjung ke Pulau Bukit di Barelang.
Wah hebat, semua pulau dijelajahi ya mbak. Keren
BalasHapusNiatnya begitu Pak, menjelajah semua pulau di Batam dan sekitarnya.
HapusTiket masuknya lumayan murce, sayang belum didukung transportasi yg memadai utk ke sana ya mbak...
BalasHapusIya Mbak, heran banget ke wilayah wisata begini transportasi susah banget.
HapusPantainya dangkal ya mbak? Enak tuh anak2 bisa main sepuasnya ya 😁
BalasHapusIya Mbak, jadi lumayan aman lah buat anak-anak.
HapusTermasuk murah ya mbak tiket masuknya cuma 10rb, wajib masuk list kalau berkunjung ke Batam lagi
BalasHapusRata-rata segituan di sini Mbak. Karena dikelola masyarakat lokal bukan perusahaan swasta atau pemerintah.
HapusSaya juga mau nulis ini teh, masih ngedraf, entah kapan selesainya.
BalasHapusKalau di Surabaya mungkin mirip dengan pantai kenjeran.
BalasHapusBoleh dong diajakin keliling gitu. Saya juga senwng banget traveling.