Surya Kencana dan Gunung Gumuruh Foto: Sato San |
Yang
paling mencengangkan adalah terdapat 200 spesies anggrek yang kira-kira
sepertiga dari keseluruhan spesies anggrek yang pernah ditemukan di Pulau Jawa.
Berbagai spesies burung endemik pun sangat menarik para ornitolog dari seluruh
dunia untuk datang dan mengamati. Hal ini tidak terlalu mengherankan karena lebih dari setengah spesies burung endemik
Pulau Jawa dapat disaksikan di kawasan ini termasuk hewan endemik lainnya
seperti macan tutul, owa, lutung, surili, trenggiling, mencek, dan lainnya.
Baca juga tentang selfie di Puncak Gunung Sinabung.
Baca juga tentang selfie di Puncak Gunung Sinabung.
Taman
Nasional Gede Pangrango mempunyai dua titik tertinggi yakni puncak Gunung Gede
dengan ketinggian 2.958 meter di atas permulaan laut (mdpl) dan puncak Gunung
Pangrango dengan ketinggian 3.019 mdpl. Keduanya dihubungkan oleh sebuah tempat
berupa sadel yang dikenal dengan sebutan Kandang Badak.
Kami berkemah di lembah ini. Alun-alun Surya Kencana. Foto: Sato San |
Gunung Gede
View Gunung Gede dari Puncak Gunung Pangrango. Foto: @LinaSasmita |
Gunung
Gede memiliki pemandangan yang khas dimana di sebelah timur terdapat sebuah
dinding (jurang) gunung yang tertutupi rimbunnya pepohonan yang disebut Gunung
Gumuruh. Gunung ini bentuknya memanjang sejauh
3 kilometer dan mempunyai ketinggian 2.929 mdpl. Di bawahnya, di antara Gunung
Gumuruh dan Puncak Gunung Gede terdapat sebuah padang rumput yang terbentang luas yang
disebut alun-alun Surya Kencana. Di Surya Kencana ini selain rumput juga
ditumbuhi oleh tumbuhan khas pegunungan berapi yakni hamparan bunga edelweis.
Pada
sisi Barat Laut Puncak Gede terbentang kawah yang disebut Kawah Ratu. Memiliki kedalaman 150 meter dengan diameter
sekitar 300 meter. Dua kawah lainnya yang terdapat di sekitar Kawah Ratu yakni
Kawah Lanang dan Kawah Wadon. Ketiganya mengeluarkan asap serta material
vulkanik lainnya yang berbahaya bagi manusia.
Pada
perjalanan mendaki, saat memasuki hutan yang rapat kita dapat menyaksikan pohon
jamuju tumbuh menjulang tinggi. Pada pepohonan itu dengan jelas bisa kita
saksikan tanaman pakis yang tumbuh subur hidup secara epifit di batang-batang
pohon yang bertajuk tinggi. Seakan berlomba mendapatkan sinar matahari.
Bersama Edelweis. Foto: @IcalPapa Sierra |
Sepanjang
perjalanan kita juga dapat menyaksikan berbagai tumbuhan khas seperti rotan, pitcher
plant atau kantung semar, pohon puspa, sengon, kadsura, bunga Begonia robusta, Lobelia angulata, arbei, berbagai jenis tanaman anggrek, dan berbagai jenis
jamur serta tumbuhan paku-pakuan.
Referensi:
Harris, K.M, 1996. Mount Gede
Pangrango National
Park Information Book Series Vol 2
Maaf lahir batin mbak, maaf baru bisa berkunjung lagi setelah mudik. 200 spesies anggrek , wah cara menghafal satu=persatu speciesnya gimana ya, aku kurang mengerti tanaman
BalasHapusMungkin para ilmuwan itu mencatat, mengumpulkan, mengidentifikasi, membuat sampel, dan menyimpannya untuk bahan penelitian. Eh ini mah menurut saya aja sih hihi. Minal Aidin ya.
BalasHapus