Berawal dari postingan foto Pelantar
Pulau Karas di jejaring sosial Face Book, banyak teman yang
merespon dan berminat untuk pergi ke sana. Saya pun teringat obrolan
dengan dokter Anggit, salah seorang dokter magang di Pulau Karas yang bilang kalau sebenarnya nanggung dan hanya capek di jalan saja
jika berkunjung ke Karas bolak-balik dalam sehari. Jadi mikir ada
baiknya kemping nih.
What? Kemping? Huh... malah degdegan. Mengingat kata kemping, mendadak adrenalin mengalir deras memicu frekuensi detak jantung. Wohooo... tak disangka rupanya Saya ini sudah kena virus Adrenalin Junkie. Sejak jaman ingusan sudah menyukai petualangan-petualangan alam luar nan liar, menyenangi kegiatan-kegiatan outdoor yang bersifat adventure yang ujung-ujungnya memompa berderas-deras hormon endorfin ke seluruh jaringan tubuh. Duuh bahagianya.
Jadi ketika thread memanjang
dan mulai ramai membicarakan Pulau Karas, muncullah ide untuk kemping
di sana. Sebuah pesan dari Mbak Emma senior di FPTI Batam bilang jangan
sampai kempingnya mengganggu kenyamanan masyarakat Pulau Karas. Naaah
kalau begitu bagaimana kalau kempingnya di Pulau Lampu saja? Soalnya di sana itu pulaunya kan kosong!
Pulau Lampu |
Dimanakah Pulau Lampu itu? Biasanya Saya selalu jawab begini. Tanya saja sama
Mbah google. Namun untuk pertanyaan kali ini Saya jamin deh
si Mbah gak bakalan tau kalaupun tau si Mbah bakalan ngasih jawaban yang salah. Kita akan dibawanya ke Pulau Lampu yang ada di Lombok, Bangka atau bahkan di Sidoarjo. Mbah, Mbah, mau tanya Pulau Lampu yang di Batam Mbah sebelah mana ya? Xixixi...
Yakin deh gak tau walaupun, meskipun, biarpun, Si Mbah lahir jauuuuh... sebelum kita dibrojolin emak kita ke dunia. Lah kok bisa? Itu dia asyiknya berpetualang di Kepulauan Riau, pulau-pulaunya belum banyak dikenal masyarakat luas. Belum tersentuh dunia luar, dan suasananya masih alami semula jadi. Kita serasa dibawa kembali ke zaman baheula, zaman nenek moyang kita berpetualang mengarungi ganasnya lautan. *Jiaah jadi pengen menyanyikan lagu nenek moyangku seorang pelaut :D
Yakin deh gak tau walaupun, meskipun, biarpun, Si Mbah lahir jauuuuh... sebelum kita dibrojolin emak kita ke dunia. Lah kok bisa? Itu dia asyiknya berpetualang di Kepulauan Riau, pulau-pulaunya belum banyak dikenal masyarakat luas. Belum tersentuh dunia luar, dan suasananya masih alami semula jadi. Kita serasa dibawa kembali ke zaman baheula, zaman nenek moyang kita berpetualang mengarungi ganasnya lautan. *Jiaah jadi pengen menyanyikan lagu nenek moyangku seorang pelaut :D
Mari kita urai pertanyaan dimana
Pulau Lampu ini dengan pelan-pelan. Pulau Lampu adalah sebuah Pulau
kosong yang berada tepat di ujung tenggara Pulau Karas. Kira-kira 10
menit mengendarai pompong (perahu motor) dari pelabuhan Pulau Karas.
Saya tahu pulau ini pun dari obrolan dengan Pak Karim, seorang penduduk Pulau Langkang. Dimana pula itu
Pulau Langkang? Entahlah. Jangan tanya saya lagi. Jujur Saya juga belum ke
sana dan yakin haqqul yakin kalau si Mbah Google juga belum tau.
*Horeee...plan for next trip. Cess...nyalain kompor!
Karena perjalanan kali ini buat having fun saja, sekedar memperkenalkan dunia pulau, dunia pesisir, beserta ekosistemnya kepada Chila, anak saya yang masih balita, jadinya terfikirkan buat ngajak lebih ramai lagi teman-teman untuk ikut. Terutama orang-orang yang komen di thread Face book saya. Yang paling seneng banget sih ketika teman-teman dari Kelompok pecinta alam Cumfire yang bermarkas di Kawasan Industri Muka Kuning Batam banyak yang ikut. Horee...sekalian bisa reunian nih.
Alhamdulillah ternyata ada sekitar 19 orang positif ikut termasuk dua balita. Namun pada detik-detik terakhir beberapa orang mengundurkan diri karena tidak diberi cuti oleh atasannya. *Haiyaaa...kesian...kesian..kesian. Begitu juga Dian salah satu teman yang tukang ngebolang ke pulau-pulau yang rencananya akan berangkat menyusul siang hari dengan suami serta anaknya batal ikut gegara hujan mendadak turun deras di Batam. *Hikss. Kalau ini memang benar waktu yang tidak mengizinkan ya Dee.
Alhamdulillah ternyata ada sekitar 19 orang positif ikut termasuk dua balita. Namun pada detik-detik terakhir beberapa orang mengundurkan diri karena tidak diberi cuti oleh atasannya. *Haiyaaa...kesian...kesian..kesian. Begitu juga Dian salah satu teman yang tukang ngebolang ke pulau-pulau yang rencananya akan berangkat menyusul siang hari dengan suami serta anaknya batal ikut gegara hujan mendadak turun deras di Batam. *Hikss. Kalau ini memang benar waktu yang tidak mengizinkan ya Dee.
Mercu Suar Pulau Lampu |
Sebelum tulisannya dilanjutkan panjang lebar, ada
baiknya saya perkenalkan teman-teman seperjuangan yang selama
dua hari berbagi suka dan duka dalam perjalanan (piknik) kali ini.
Dengan bangga saya perkenalkan kepada rekan-rekan semua inilah mereka: *Jreng...jreng..jreng... (diiringi sound track film Si Unyil) :D
Bang Ical, My hubby, suami tercinta.
Sejak awal rencana ini mengemuka, ia berencana untuk tidak ikut,
namun ternyata berubah di dua hari terakhir menjelang keberangkatan.
Mungkin kasihan dan tidak tega melepas anak dan istrinya keluyuran
ke pulau kosong bareng orang lain.
Chila, My Lovely Daughter, My
Precious Princess. Kemping kali ini adalah
kemping kedua kalinya. Sebelumnya Chila pernah diajak kemping di tepi hutan Dam Sei Ladi. Chila sangat menyukai laut dan pantai walau pada
kenyataannya agak takut sama ombak. Belum bisa berenang, suka main pasir, dan takut sama ubur-ubur.
Doedy Taufan. Naah... ini dia Sang
Whistle Blower, penabuh genderang perang, sang korlap merangkap
ketua rombongan tanpa ditunjuk, tanpa upacara pengukuhan. Low
Profile, rajin sholat, gemar menabung #eh.. :D dan katanya lagi
nyari jodoh sesama anak Cumfire #eeaa Hohoho.. Siapa yang mau daftar?
Gozi Abdullah. Gayanya yang
nyentrik membuat Saya teringatkepada Kapten Jack Sparrow dalam
film Pirate from Carribean. Kocak, humoris, dan katanya ia sedang menanti
sesuatu. Ap..paan tuh? *Ting! *Ngedipin Sebelah Mata Pakai Gaya Jaja Miharja.
Tri Yulianti, wajahnya imut dan “Cantik” apalagi dia berjilbab, tambah kelihatan aura kecantiknya. Upss...jangan memerah gitu dong Tri. Sering ketemu dan
melihatnya kalau ada even-even Cumfire. Kenal orangnya tapi swear
gak tau namanya. *Plaaak...ditampar Tri.
Kus Hartini, beberapa kali ketemu doi saat ada event di Cumfire juga. Sama kayak dengan Tri, kenal orangnya tapi nggak tau nama. *Plaaak... Jiah pipi gue merah deh kanan kiri ditamparin. Kulitnya hitam manis semanis saya. Uhuk. Mendadak batuk dahak :D
Riki, baru ketemu saat
kemping ini aja. Tapi gayanya yang cair membuat kebekuan komunikasi saya dengannya mengalir seperti kopi hangat. Awalnya pahit namun berakhir
manis. *Ceilee... Dialah sang pemanjat pohon kelapa yang ulung. Tak
kurang dari 10 buah kelapa dia petik sendiri. Wooow... koprol.
Doni, Body-nya yang subur dan ndut membuat saya ngebayangin kalau pas punya anak berpipi tembem seperti dia.
Duh gemes bakal saya cubitin tiap hari :D *Dipentung Doni deh :D sekarang Doni aktif di FPTI Batam.
Walid, baru pertama kali ketemu
juga, agak cuek, tipe cowok cool and calm, seringnya ngelihat dia
ngalungin kamera DSLRnya, dan bersantai pakai sarung. Hampir
sepanjang perjalanan Walidlah yang nggak banyak komunikasi dengan
Saya. Laah gimana mau komunikasi banyak sama dia, sementara yg lain masih ngobrol ngalor-ngidul, doi malah anteng bobo pules di tenda. Padahal petir udah jedar-jeder di udara. So that's why I can't
describe himself clearly.
Kus Hartini, beberapa kali ketemu doi saat ada event di Cumfire juga. Sama kayak dengan Tri, kenal orangnya tapi nggak tau nama. *Plaaak... Jiah pipi gue merah deh kanan kiri ditamparin. Kulitnya hitam manis semanis saya. Uhuk. Mendadak batuk dahak :D
Lya, temannya Kus orangnya kalem
dan imut. Paling pendiam dan sepertinya nggak pernah ngobrol deh
sama saya. Tapi Kata Doedy, saya mirip sama dia kalau urusan umur. Asyiik berarti masih dianggap muda menggoda. Hag hag hag. #PecahinKaca.
Dinda, Anggota Cumfire Angkatan
tahun 2012 baru ketemu saat itu aja di lokasi. Badannya kekar
berisi cukup bisa diandalkan menjadi bodyguard Chila saat Bundanya ngelayap kemana-mana. Xixixi...*Plaaak! Idihh kenapa sih gue
ditampar-tamparin mulu.
Selvi, Anggota Cumfire Angkatan
2012, sering ketuker-tuker terus sama Winda, padahal Saya aja gak
tau yang mana Winda. Untung dia gak protes. Dan yang paling nempel
diingatan sodara-sodara Selvi ini hampir nyangkut tertinggal di
pohon mangga sewaktu naik atap bis damri. Untungnya ada Riki sang juru
selamat sehingga tak jadilah ia tertinggal di pohon mangga. Hanya saja jaketnya itu jadi sobek. Kasihan kaaan? *Duh
ngebayangi Selvi ngegantung di pohon mangga... Hag hag hag... bikin
ngakak ketawa guling-guling 7 meter. *Plaaak...ditampar Selvi. "Teteh
nih embeeeer, udah dibilang Selvi malu, jangan bilang-bilang!"
Mukti, Anggota Cumfire Angkatan
tahun 2012 juga, paling sering dicengin oleh teman-temannya. Duh sampe desperate pengen nyemplung ke laut. Ah enggak ding. Tapi e tapi sepertinya Mukti lagi deket si someone deh. Cihuy ciapa ceeeh? Ciyus?
Miapah? Hehe...Ciyus lagi ciyus lagi.
Naah..itulah pasukan pom-pom yang rame dan kocak. Perpaduan berbagai ras dan keturunan. Ada orang Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sunda, Sumbawa, dll. Eit karena tulisan di blog gak boleh panjang-panjang jadi segitu dulu deh catper part 1, nanti disambung lagi. Mudah-mudahan bisa melanjutkan secepatnya di lain waktu. Dadah!
Ini Kisah selanjutnya tentang Catatan Perjalanan Kemping di Pulau Lampu Batam.
Naah..itulah pasukan pom-pom yang rame dan kocak. Perpaduan berbagai ras dan keturunan. Ada orang Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sunda, Sumbawa, dll. Eit karena tulisan di blog gak boleh panjang-panjang jadi segitu dulu deh catper part 1, nanti disambung lagi. Mudah-mudahan bisa melanjutkan secepatnya di lain waktu. Dadah!
Ini Kisah selanjutnya tentang Catatan Perjalanan Kemping di Pulau Lampu Batam.
huaaaaa teteeeeehh...!!!
BalasHapussaya gak jadi ikut kemareeen. padahal udah mupeng bgt ngebayangin tidur di dalam tenda lagi..
bulan mei ada rencana kemping lagi tak?
mas anang ada cuti dua minggu tuuh...
*lagipengenkempingakut!
Iya rencananya ada lagi. ih iya kayak kena apa gitu Saya juga ngebet kemping lagi. Habis seru lihat Chila serasa menemukan dunianya. Anak2 memang harus didekatkan dengan alam ya biar anteng :D Yang dekat-dekat aja ke Mubut yuk Dee. Cuma di Sembulang nyebrang 5 menit pun.
Hapushayuk atuh.. kapan??
Hapusmas Anang off dari tanggal 1-12 Mei.
eh, kita belum follow-followan di blogspot ya teh?
ini rumah baru Dian setealh digusur dari MP http://www.adventurose.com
Dee gimana Lala sudah sembuh belum? Pengennya tanggal 25 ini ke Pulau Mubut Darat. Kayaknya hujan udah mulai berkurang deh. Langit juga dah banyak birunya. Ayahnya Chila dah setuju. Doooh Sayang kalau gak jd berangkat.
Hapus