Lampung Krakatau Fest 2016 |
Pada fanpage facebook Festival Krakatau, saya
mendapatkan alamat email panitia dan langsung mengirimkan email permohonan ikut
serta. Menunggu berhari-hari hingga tiba di hari H tidak ada satu pun email
balasan. Saya harus berlapang dada menerima kenyataan pahit bahwa saya tidak
terpilih. Sedih? Pasti.
Semenjak saat itu saya terus memantau fanpage Festival Krakatau dan menunggu-nunggu barangkali akan ada informasi terbaru mengenai event tahunan ini. Hingga umur saya pun tiba di tahun berikutnya, 2015. Namun fanpage Festival Krakatau seakan mati suri. Tidak ada aktifitas update status sama sekali. Pendapat saya, jika event tahunan sebaiknya akun media sosial yang sebelumnya tetap diaktifkan sehingga akan berimbas kepada penyampaian informasi yang viral. Untuk selevel Festival Krakatau, 10 komen dan 17 share seperti foto di atas, saya rasa kurang menggema. Padahal pengguna sosial media di Lampung sangat aktif sekali. Di Batam saja untuk event kecil seperti launching kapal, postingan salah seorang teman blogger di facebook mencapai 1000 share lebih.
Agustus 2015, Festival Krakatau digelar lagi.
Beberapa unsur masyarakat termasuk salah duanya media dan blogger diundang. Saya terkejut. Kenapa sampai terlewatkan untuk mengikuti event ini? Kenapa? Kenapa tidak mencari
informasi event tersebut entah itu dari panitia, penyelenggara, atau siapa pun yang berperan dalam keberangkatan peserta Tour Krakatau. Huhu... kembali menyesali diri sendiri karena lalai.
Saat blog walking saya membaca beberapa postingan teman-teman blogger yang diundang ke perhelatan Festival Krakatau. 4 orang diantaranya yang saya ketahui adalah Mbak Evi Indrawanto, Mbak Donna Imelda, Mbak Katerina (Rien), dan Melly Feyadin. Dalam hati saya cemburu. Jujur saya cemburu. Betapa tidak, Gunung Anak Krakatau adalah gunung yang ingin saya kunjungi semenjak kecil. Semenjak nama Gunung Krakatau ada dalam soal ujian Ilmu Pengetahuan Alam kelas 5 SD. Saat itu saya mencari jawaban di peta depan kelas dan menemukan segitiga merah berada di antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Gunung yang membuat saya terkagum-kagum akan sejarah kedahsyatan letusannya.
Letusan Gunung Krakatau mencapai puncaknya pada tanggal 27 Agustus 1883 (Hmm pantas ya Festival Krakatau selalu digelar bulan Agustus). Dari Wikipedia yang saya baca, letusan Krakatau setara dengan ledakan 200 megaton TNT, 13.000 kali bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima Jepang, atau setara dengan 4 kali bom hidrogen Uni Soviet (Tsar Bomb). Diperkirakan daya ledaknya ada pada skala angka 6 VEI (Volcanic Explosivity Index). Berada satu digit di bawah Letusan Gunung Tambora dengan skala 7 VEI.
Abu yang dilontarkan ke langit mampu menggelapkan langit di wilayah Selat Sunda. Material yang jatuh ke laut mengakibatkan tsunami hingga ketinggian 40 meter dan menewaskan lebih dari 36.000 orang. Hujan abu terjadi pada radius 600 kilometer jauhnya hingga mencapai Semenanjung Afrika. 1600 kilometer ke arah selatan hingga mencapai pesisir barat Australia, sementara hantaman awan panasnya menerjang sisi tenggara menewaskan ribuan orang lainnya. Letusan Krakatau membelah pulau menjadi serpihan-serpihan pulau kecil, merobohkan massa gunung dan perlahan pada tahun 1927 memunculkan gunung baru yang sekarang kita sebut Anak Gunung Krakatau atau dalam penamaan resminya disebut Gunung Anak Krakatau.
Abu yang dilontarkan ke langit mampu menggelapkan langit di wilayah Selat Sunda. Material yang jatuh ke laut mengakibatkan tsunami hingga ketinggian 40 meter dan menewaskan lebih dari 36.000 orang. Hujan abu terjadi pada radius 600 kilometer jauhnya hingga mencapai Semenanjung Afrika. 1600 kilometer ke arah selatan hingga mencapai pesisir barat Australia, sementara hantaman awan panasnya menerjang sisi tenggara menewaskan ribuan orang lainnya. Letusan Krakatau membelah pulau menjadi serpihan-serpihan pulau kecil, merobohkan massa gunung dan perlahan pada tahun 1927 memunculkan gunung baru yang sekarang kita sebut Anak Gunung Krakatau atau dalam penamaan resminya disebut Gunung Anak Krakatau.
Bak gayung bersambut. Jalan untuk mengunjungi Gunung Anak Krakatau mulai terbuka lebar. Saya lupa siapa yang mengabari terlebih dahulu. Pada akhir tahun 2015 saya
direkomendasikan oleh Mbak Rien dan Danan Wahyu kepada Mas Yoppie Pangkey untuk diikutsertakan dalam Tour Krakatau pada perhelatan akbar yang selama dua tahun terakhir saya tunggu-tunggu, #LampungKrakatauFest2016. Meskipun direkomendasikan, wewenang memilih dan menilai siapa yang pantas berangkat dan yang tidak, tetap ada di tangan
Mas Yoppie. Beberapa kali saya menemukan komentar Mas Yoppie di beberapa postingan blog saya. Dan itu cukup menandakan bahwa beliau sedang memantau dan
menilai blog saya.
Mas Yoppie Pangkey adalah seorang Fotografer yang semenjak tahun 2010 aktif mengkritik dan memberi masukan kepada Dinas Pariwisata Provinsi Lampung terkait penyelenggaraan Festival Krakatau (FK). Ia beberapa kali menjadi juri lomba foto di rangkaian acara FK. Kemudian pada
tahun 2012 dan seterusnya ia sering dilibatkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Lampung karena keaktifannya di
jejaring media sosial twitter dengan nama akun @kelilinglampung dan blog kelilinglampung.wordpress.com.
Karena kemampuan, kekritisan serta keaktifannyalah maka mengantarkan Mas Yoppie menjadi salah satu dari Tim Media Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo (MRF) hingga saat ini. Pada Tour Krakatau seminggu lalu, Mas Yoppie bisa saja meninggalkan kami para blogger undangan dan ikut rombongan
para pejabat. Namun ia tidak jumawa mengaku-ngaku orangnya gubernur dan meminta fasilitas ini itu. Ia memilih bersama kami menaiki kapal kayu biasa hingga ia
sendiri merasakan kengerian seperti apa yang kami rasakan.
Kenapa saya membahas ini? Karena hanya ingin mengklarifikasi bahwa Mas Yoppie mengajak dan mengundang kami adalah secara resmi atas nama Dinas Pariwisata Provinsi Lampung seperti yang telah ia lakukan di tahun-tahun sebelumnya.
Jelajah Rasa
Jum’at 26 Agustus 2016 tepat pukul 11.00 WIB, saya dan Dian Radiata
pemilik blog adventurose.com tiba di Bandara Raden Inten Bandar Lampung yang tengah direnovasi. Kami dijemput oleh Mas Yoppie dan langsung diajak berkeliling. Setelah makan siang, sholat dzuhur dan menyimpan barang-barang di Hotel Inna Eight, kami diajak menuju lapangan Saburai Enggal Kota Bandar Lampung dimana sedang terselenggara event Jelajah Rasa.
Karena baru saja diguyur hujan, di beberapa titik lapangan masih tampak tergenang air hujan. Menjadikan saya yang memegang kamera mulai keasyikan mencoba foto-foto dengan tema refleksi. Di salah satu sisi lapangan telah berjejer 8 food truck asal Lampung dan Jakarta yang menyuguhkan berbagai sajian kuliner tradisional dan modern. Di samping pameran kuliner terdapat juga spot berupa aneka permainan anak dan pameran berbagai kerajinan seperti kain tapis dan kaos-kaos bercirikan khas Lampung. Tampaknya Pemerintah Provinsi Lampung mulai merangkul para pelaku industri ekonomi kreatif untuk berpartisipasi dalam Festival Krakatau. Sementara itu di ujung lapangan tampak sebuah panggung besar yang akan diisi oleh Band Wali pada malam harinya. Jelajah Rasa ini berlangsung selama 3 hari hingga 28 Agustus 2016.
Karena baru saja diguyur hujan, di beberapa titik lapangan masih tampak tergenang air hujan. Menjadikan saya yang memegang kamera mulai keasyikan mencoba foto-foto dengan tema refleksi. Di salah satu sisi lapangan telah berjejer 8 food truck asal Lampung dan Jakarta yang menyuguhkan berbagai sajian kuliner tradisional dan modern. Di samping pameran kuliner terdapat juga spot berupa aneka permainan anak dan pameran berbagai kerajinan seperti kain tapis dan kaos-kaos bercirikan khas Lampung. Tampaknya Pemerintah Provinsi Lampung mulai merangkul para pelaku industri ekonomi kreatif untuk berpartisipasi dalam Festival Krakatau. Sementara itu di ujung lapangan tampak sebuah panggung besar yang akan diisi oleh Band Wali pada malam harinya. Jelajah Rasa ini berlangsung selama 3 hari hingga 28 Agustus 2016.
Saya, Dian dan Mas Yoppie tak lupa menjajal beberapa makanan yang disediakan di food truck. Mas Yoppie mencoba kue sekubal/segubal, makanan khas Lampung yang berbahan dasar ketan yang dikukus dengan santan dan disajikan dengan campuran ketan hitam. Sedangkan Saya dan Dian mencoba sejenis sushi roll. Semua food truck ramai dikunjungi oleh para pelajar yang sepertinya memang disarankan datang oleh pihak sekolah. Salut dengan ide mendatangkan para pelajar ke acara Jelajah Rasa ini. Selain ramai, event ini pun baik untuk perkembangan pengetahuan mereka.
Bersama Lidya Fitrian dan Dessy. Foto: Lidya Fitrian |
Di Jelajah Rasa, saya bertemu Mbak Lidya Fitrian teman ngeblog yang sudah wara-wiri di dunia perbloggeran. Beberapa waktu lalu ia merayakan 1000 postingan di blognya. Woow. Saat itu Mbak Lidya datang bersama Dessy. Mereka berdua merupakan pemenang lomba blog Festival Krakatau yang digelar panitia. Mbak Lidya mendapat kesempatan ke Lampung menggantikan Mbak Indah Nuria Savitri yang menjadi pemenang kedua, namun karena ia tinggal di New York maka diwakilkan kepada Lidya Fitrian. Selain Cumi Lebay, Lidya Ftirian adalah blogger yang paling sering mampir di blog saya. Kalau nggak ada mereka berdua, rasanya postingan saya sepi-sepi aja haha. Nah, meskipun belum pernah bertemu sebelumnya, tapi kami langsung saling mengenali satu sama lain. Maklum tiap postingan foto-foto kami selalu bertebaran :D
Para Blogger di depan hotel Inna Eight Bandar Lampung. Foto: Katerina |
Kulineran di Warung Mie Aceh. Foto: Katerina |
Hampir satu jam berada di Jelajah Rasa, saatnya kami meluncur ke Bandara menjemput teman-teman blogger lainnya yaitu Haryadi Yansyah dan Maman dari Palembang, Arie dan Mbak Rien dari Jakarta, Atanasia Rian dari Jogjakarta, Mbak Rosanna Simanjuntak dari Balikpapan, dan Hari JT dari Bangka Belitung.
Setelah menjemput mereka kami langsung makan malam di Warung mie Aceh. Setelah itu menuju Hotel Inna Eight untuk beristirahat agar perjalanan menuju Gunung Anak Krakatau keesokan harinya bisa fit.
Bersambung ....
Sebagai traveler yang hobi naik gunung, nggak heran kalau mbak Lina menjadikan Gunung Anak Krakatau sebagai impian pendakiannya. Alhamdulillah kesampaian setelah 2 tahun menunggu ya mbak.
BalasHapusDitunggu lanjutan ceritanya :)
Alhamdulillah Mbak Rien. Wishlist sudah dicoret. Nunggu list selanjutnya :D
HapusAku juga ngerasa 'diperhatiin' ama mas Yopie gara-gara beliau sering komen di postinganku... hahahahaha....
BalasHapusHaha tos ah.
HapusHuaaaaa nggak bisa ikut, Semoga tahun depan bisa. Apalagi ini acara ada naik gunungnya, ahhhh kangen dengan ketinggian.
BalasHapusWoow Mbak diundang juga ya? Duuh seandainya kita dipertemukan Mbak.
Hapuskeren . jadi pengen belajar nulis tentang parawisata juga ni biar di ajak kemana mana
BalasHapusBukannya udah punya Roy? Ayo semangat buat.
HapusSepertinya seru sekali event nya ya
BalasHapusAlhamdulillah seru dan luar biasa Mbak :D
HapusBaru tahu kalau di tahun 2014 bahkan ada wacana ngajak ke GAK ya mbak. Dan setuju itu tentang pengelolaan FP, harusnya berkesinambungan. Di Lampung itu festival banyak. Bahkan setiap kabupaten ada festivalnya. Namun yang paling terdengar gaungnya ya Festival Krakatau ini. Harusnya terus dipelihara dan diaktifkan.
BalasHapusIya dunia sudah berubah. Semestinya ada pengelola media sosial khusus untuk event begini yang berkelanjutan. Tidak putus tiap tahun ganti.
HapusSenang sekali bisa kenal dan jalan bareng mbak Lina.
BalasHapusDi tahun 2014 kami lebih push pengguna sosial media untuk menggemakan acara ini. Banyak kritik bukti bahwa festval ini banyak didengar sebenarnya. Hanya saja kesempatan untuk ikut tur krakatau secara resmi memang sangat terbatas :(
Resmi karena peserta tur krakatau sudah kantungi izin masuk melalui BKSDA dan dinas pariwisata.
Bingung juga ya dengan status GAK ini. Secara potensi wisata memang sangat menjanjikan, namun secara ekologi karena sedang terjadi suksesi dan mungkin masih terus akan ada maka belum boleh dijadikan tempat wisata.
HapusSeru bnaget ya mba, ketemu teman-teman dan terwujud keinginnanya mendaki anak gunung Krakatau. Menanti cerita selanjutnya ya mba Lina ^^
BalasHapusAsyiiik ada yang menanti tulisan selanjutnya :D
HapusAlhamdulillah... Mimpi itu akhirnya menjadi nyata ya, Mbak. Terimakasih sudah mau datang ke Lampung dan turut serta menggemakan potensi wisata di dalamnya :)
BalasHapusDuuh ya ampun Mbak gak tau dikau orang Lampung. Seandainya kita bisa kopdar.
Hapuswidihhh kerennn teh mana penampakan gunung krakataunya teh...ditunggu...mupeng hehe
BalasHapusPenampakan Krakataunya next episode :D tunggu aja yaa.
HapusAku lihat foto-fotonya yang diupload mbak lina, mbak rien, sama mbak dian malah bikin mupeng euy. Seru banget kayaknya.
BalasHapusAlhamdulillah seru Mbak.
HapusAsyikk.. wishlist jadi berubah ke everst dan himalaya nih. Hihi.. eventnya seru ya mba. Promosi wisata yang dibungkus apik. Suka.
BalasHapusAku wishlist tercoret satu nih Mbak. Everest mah masih nomor wahid :D
Hapuspengen ikutaan acaranya, pengen nyicipin makanan di food trucknya deh :3
BalasHapusMakanan di food truck enak-enak dan recomended.
HapusMupeng nih ikut jalan-jalan ke Festival Lampung. Pengalaman yang menyenangkan ya mba :)
BalasHapusWah kalau Mbak Alida mah banyak jalannya, via media juga bisa.
HapusAku udah 3 kali naik ke Krakatau, dan selalu kangen untuk balik ke sana lagi mba. Aah, kmren pingin ikut FK juga, sayang gk bs. Hiks
BalasHapusWalaah 3x? Dah sering itu mah. Tapi sepertinya biar berkali-kali pun tetap berbeda ya.
Hapuswah seru! masih bersambung lagi
BalasHapusUdah ada sambungannya Mbak :D
HapusWah, akhirnyaaaa bisa ikut festival anak krakatau ya mbak seruuu, sambil wisata bisa kopdaran juga ya mbak. Kalau ada info tahun depan kabarin ya mbak hehe
BalasHapusIya seru dan yang lebih seru itu karena ketemu blogger yang rame. Untuk event tahun depan bisa dipantau di akun twitter @KelilingLampung
Hapusaih, bikin ngiri :D
BalasHapussegubal, mauuu dong cobainnn paketin Mba Lin:D
Aku aja nggak sempat nyicip Nduk hehe.
HapusWiih keren bisa ikut rombongan pejabat. Gara-gara baca bukunya GolaGong yang Pasukan Matahari, jadi pgn ke Krakatau nih.
BalasHapusIni malah ikut rombongan rakyat jelata Mbak bukan pejabat hihi.
Hapuswah ini ya Mba yg kemarin ketemuan sama Mba Naqy, asyiknya punya hobi sekaligus mengantarkkan silaturahmi sama sahabat2 blogger
BalasHapusIya Mbak Erna, Alhamdulillah. Senang banget intinya bisa ketemuannya ini yang rejeki paling disyukuri.
HapusDitunggu lanjutan cerita berikutnya, ya, Mba.. :D
BalasHapusSiap, sudah tayang Mbak.
HapusWah dream come true ya mbak... bonus kopdar sama sesama blogger pulak...
BalasHapusNah iya betul banget Mbak.
HapusWah senangnya bisa travelling bareng sahabat-sahabat blogger.
BalasHapusLampung indah, jadi pengin ke sana :)
Iya Mbak rejeki nggak disangka-sangka.
Hapuswow, lampung pesonanya ternyata banyak ya mba, akus ering lewat aja sih kalo mau ke JKT
BalasHapusTernyata potensi Lampung luar biasa banyak Mbak. Saya malah awalnya cuma tau ada gajah sama lumba-lumba doang. Setelah ke sana walaah ternyata daya tarik yang lain juga banyak.
Hapuslampung masih memiliki lokasi yang harus di ekspose.
BalasHapusIya Mbak, banyak banget.
HapusTeh lina pantas mendapatkan undangan Festivial Krakatau, secara gunung ibarat sepotong hati nya teteh... Ikut senang liat teh lina bisa bertemu dengan blogger2 lainnya dan sang fotographer terkenal Mas Yoppie :)
BalasHapusDuh bener banget Kak Sarah.
HapusTahun depan ke sini ah
BalasHapusIkut mengaminkan, semoga Kang.
HapusPernah ke lampung sekali ga semoat jalan kemana2. Enak klo ada event gini lebih asyik kalo bareng2.
BalasHapus