Hidden Beach |
Minggu 13 April 2014 saya
sekeluarga beserta rombongan teman-teman arisan berangkat menuju Pulau Galang.
Acara jalan-jalan ini dalam rangka penutupan arisan bulanan yang selalu kami
gelar bergilir setiap bulan pada tahun 2013 lalu.
Tujuan kami adalah sebuah
pantai yang tidak bernama yang terletak di sebelah kiri Pantai Melur. Sebut
saja Hidden Beach.
Dengan mengendarai bis besar
yang bertuliskan KOPEJASHI yang kami sewa 1 juta rupiah pulang pergi, kami
berdelapan keluarga dengan 13 orang bocah tiba di Pantai Melur. Musik dangdut koplo
yang terdengar dari pengeras suara pengunjung menghentak-hentak menyambut kami.
Syukurlah saya masih punya rasa malu untuk tidak mendadak joget di tempat :D
Salah Satu Pemandangan Sepanjang Jalan |
Sebetulnya ada sekitar 14
keluarga yang seharusnya ikut serta, namun banyak yang memutuskan tidak ikut
karena berbagai alasan seperti kuliah atau anaknya sakit. Sedangkan satu
keluarga lagi yaitu Kang Soleh and Family menyusul setengah jam kemudian.
Karena rute masuk menuju
pantai yang dituju belum ada yang tahu kecuali Kang Soleh, maka kami pun
menunggu kedatangannya. Karena bocah-bocah sudah tidak tahan lagi melihat
pantai landai melambai-lambai, maka sebagian mereka segera menceburkan diri ke
laut. Untung saja Chila masih bisa dibilangin emaknya agar tidak mandi dulu karena
pantai yang dituju sebenarnya bukan Pantai Melur.
Baca juga tulisan 5 Pantai Terbaik di Batam.
Gerbang Pantai Melur, Pulau Galang |
Setengah jam kemudian, Kang
Soleh datang. Tidak ditunda-tunda lagi kami segera berjalan beriringan menyusuri
jalan tanah, menyebrangi sebuah jembatan kayu, dan melewati semak belukar serta
kebun-kebun sayur. Pemandangan ke arah bukit di hadapan serta langit biru
bersih sungguh mengobati hawa panas dari sinar mentari yang mulai terik. 15
menit kemudian tampak laut membiru. Saya berlari mengejar Chila yang sudah
terlebih dahulu berjalan di depan. Melihat saya berlari menuju ke arahnya Chila
malah ikut-ikutan berlari menjauh.
Sebuah rumah berplester
semen dengan bale-bale beralaskan tikar tampak dari kejauhan. Lapangan rumput
di halamannya terlihat kontras berhadapan dengan pasir putih yang membentang. Di
halaman rumput terdapat tiga gazebo atau saung untuk bersantai menikmati
pemandangan ke arah laut. Satu diantaranya sudah tidak beratap dan dibiarkan
rusak terkena hujan dan panas.
Pantai Melur |
Pak Ujang, Sang pemilik
rumah menyambut kami dengan ramah. 4 anaknya terlihat malu-malu. Si sulung
sudah sekolah di MAN Batu Aji. Anak yang kedua sepertinya masih SD. Yang ketiga
belum sekolah dan tampak pemalu karena setiap saya mengarahkan kamera gadis
kecil itu langsung menyembunyikan mukanya. Anak keempatnya berusia sekitar 2
tahun dan selalu manja pada Pak Ujang.
Chila dan Teman |
Seperti biasa, bocah-bocah memang paling tidak tahan kalau melihat pantai. Belum pun para orang tuanya duduk beristirahat mereka sudah nyebur dan berendam di air laut yang hangat. Begitu pun Chila. Merengek-rengek minta ganti baju dengan baju renangnya yang bergambar barbie.
Jalan masuk |
Acara dibuka dengan
mengeluarkan rujak. Wow…deh rasanya. Panas-panas makan rujak itu sesuatu bingit
:D Setelah itu para bapak dan ibu saling tukar kado. Kami beli kado
masing-masing yang dibungkus koran lalu diundi kembali. Alhamdulillah saya
dapat daster manis warna pink. Ah cocok banget deh. Nah kalau Ayahnya Chila
dapat celana tidur yang langsung dicobanya. Berlenggak-lenggok bak foto model.
Idiiih centil banget deh.
Tukar Kado |
Jam 12 menjelang. Hidangan
laut berupa sup kepiting, ikan sambal, ikan bakar, gulai sotong, plus lalapan
serta sambal segera dihidangkan. Makanan-makanan tersebut dimasak oleh istri
Pak Ujang dan sebagian lalap serta sambal kami bawa dari rumah masing-masing.
Makan Siang |
Tanpa dikomando satu per
satu antri untuk menyantap hidangan makan siang. Alhamdulillah nikmat. Saya
sampai nambah namun baru dua piring sudah menyerah padahal sup kepiting masih
satu wadah lagi.
Anak-anak yang sedang
berenang pun dipanggil untuk makan siang. Namun setelah makan selesai, ladalaah
mereka nyebur lagi ke air laut. Bener-bener deh. Tapi nggak apa-apa deh,
mumpung-mumpung. Apalagi tidak ada orang lain selain kami yang berkunjung ke
pantai ini. Betul-betul serasa pantai pribadi.
Pantai di tempat ini terbilang
landai . Ombak pun tidak terlalu kencang sehingga kami pun tidak terlalu
khawatir anak-anak berenang sendiri. Cukup mengawasi dari kejauhan saja.
Bocah-Bocah pada Berenang |
Lama-lama ibu-ibu dan bapak-bapaknya pun pada ikut nyebur. Saya pun tergoda juga. Eh betul pantainya ternyata landai hingga jauh ke tengah. Hanya pasir putih yang terinjak. Tinggi airnya pun hanya selutut saya.
Setelah puas berenang kami
bersih-bersih di toilet yang airnya mengalir terus-terusan. Kata Pak Ujang air
ini dia alirkan melalui selang dari mata air di balik bukit. Airnya pun jernih
dan bersih.
Sore
menjelang ashar kami pamitan pada Pak Ujang dan istrinya. Alhamdulillah acara
ini sangat menyenangkan. Rasanya ingin kembali ke tempat ini. Begitu tenang dan
damai. Chila malah ketagihan untuk main kembali ke pantai ini. Ia bahkan minta
kemping 5 hari katanya. Hihi…
Serius kompak banget kelompok arisannya Mak. Bisa di pastikan saya kalau ikutan pasti sudah lari-larian sambil nyanyi-nyanyi india di pantai menur itu. Hahaa *Edisi Syuting Lagu India
BalasHapusQiqiqi...bener ini tempatnya cocok kok untuk syuting lagu2 India :D
Hapusuwaaaaaaaaaaaa,,mupengg,tapi g ada pemandunya,gimana ini hehehe
BalasHapusSiap jadi pemandu kok :D
HapusCakeeeep kak Lina, tapi fotonya kecil banget :D
BalasHapusUdah large settingannya kok Kak Eqi.
Hapuseh, pas udah ke enter, udah gede, tadi kok kecil yak? wkwkwk
BalasHapusDulu sempat ngerasain Pantai Setokok jadi hidden beach, waktu itu bener² belum ada pengunjung yang ke sana, teh.. Pantainya masih bersih dan cakeeeeeeep banget. Tahun kemaren ke sana lagi ternyata udah rame, udah beda... Rasanya pengen deh tempat itu tetep jadi hidden aja, biar bisa tetep cakep dan bersih...
BalasHapusSetokok pertama kali ke sana iya emang sepi Dee. Kalo buat kita emang enak bgt dapat tempat sepi2 kayak gini :D Mudah2an si penjaga pantai ini gak terlalu pengen pantainya diekspos ya, jadi terjaga keasriannya.
Hapuswaaaa jadi mupeng kemah di pantai ini :D
BalasHapusbtw rumput ilalangnya bakal ada terus g y hehe
Iya saya juga pengennya berkemah di sini biar lebih seru. Rumput2nya tetep ada kok :D
HapusSaya suka pantai yang sepi macam ini. Mungkin promosinya kurang ya jadinya sepi.
BalasHapusBukan promosi sih ini memang pantai belum terjamah jadi blm banyak orang tau. Lebih baik sepi begini terus daripada nantinya malah tercemar sampah dan sejenisnya. Saya juga surprise dapat tempat kece seperti ini :D
Hapuskeren, mba Lina. di batam banyak pulau2 yang belum banyak diekspose ya, moga aja bisa diberdayakan lebih baik lagi
BalasHapusIya La, ini lagi mencoba keliling di sela2 kerempongan yang gak henti2. moga2 banyak manfaat jika terekspos nantinya.
Hapus