Nongsa Point
Marina & Resort (NPM) adalah sebuah resort yang
terletak di kawasan utara pulau Batam, Kepri. Tepatnya di daerah Nongsa yang
berhadapan langsung dengan selat Singapura. Resort ini terintegrasi dengan
sebuah marina yang menjadi tempat singgah kapal-kapal berukuran kecil &
yacht. NPM juga terhubung dengan Turi Beach & Resort yang terletak di
sebelahnya.
 |
Kolam Renang Nongsa Point Marina & Resort |
Selain bangunan utama hotel yang anggun berwarna putih dengan atap
berwarna terakota, terdapat ratusan chalet/apartment dan juga villa yang tersebar
di sepanjang kawasan pesisir NPM yang memiliki kontur miring dan berbukit. Pilar-pilar
serta pintu dan jendela yang berbentuk segiempat dengan dinding berplester
kasar, semakin menandakan bangunan-bangunannya sangat kental dengan nuansa
mediterania. Pendirian bangunan yang menyesuaikan dengan kondisi tanah yang miring diisi dengan komposisi chalet-chalet dan villa yang tersebar bagai sebuah perkampungan asri montefrio Granada, Spanyol.
Para tamu yang akan menginap dapat memilih berbagai fasilitas NPM yang telah tersedia mulai dari kamar hotel dengan berbagai type seperti deluxe garden view room, deluxe beachfront room, junior suite-room, dan beachfront executive suite room.
Sedangkan jenis chalet/apartment berupa two bedroom chalet, three bedroom chalet, dan three-bedroom
apartment. Dan untuk deluxe villa tersedia two-bedroom deluxe
villa dan three-bedroom
deluxe villa.
Beruntung saat berkesempatan menginap di sana, saya dan
rekan-rekan Komunitas Blogger Kepri mendapatkan fasilitas sebuah bangunan chalet dua lantai dengan satu ruang utama,
satu dapur yang terhubung dengan ruang makan, dan tiga kamar. Satu kamar king
size mempunyai fasilitas
kamar mandi yang dilengkapi bathtub.
Woow deh bikin betah berlama-lama mandi.
 |
Chalet No 26B Nongsa Point Marina, tempat para blogger ngungsi dua hari satu malam :D |
Kok bisa sih rame-rame gitu bukannya menginap di sana itu mahal? Alhamdulillah memang rejeki
Blogger soleh dan solehah mah gak kemana. *kibas jilbab. Bermula pada akhir Januari 2016
lalu, NPM didukung oleh Kemenpar mengadakan event 1st Wonderful Indonesia NongsaRegatta. Yakni sejenis race perahu yacht yang diikuti oleh para yachter dari berbagai negara. Sementara itu media dan blogger yang kece-kece mendapatkan undangan resmi untuk meliput event tersebut.
Disela-sela liputan event Nongsa Regatta, para blogger ditawari
untuk ikut lomba paddle board dengan membayar iuran sebesar 40 ribu
rupiah per orang. Salah duanya terdapat Charlotte
dan Davy planelesstravellers.com dua travel blogger asal Belgia yang saat itu kebetulan sedang mampir
ke Batam dalam perjalanan menuju Jakarta.
Mereka berdua berhasil menjadi juara dengan mendapatkan hadiah menginap di chalet. Karena
keduanya sedang menjalani perjalanan traveling keliling dunia dan entah kapan
mampir ke Batam lagi, akhirnya hadiah dihibahkan kepada rombongan blogger.
Dengan komunikasi intens seorang Blogger Batam yaitu catatantraveler.com dengan marcomm NPM, maka
didapatlah slot menginap pada waktu weekend.
Yeayy... ramai-ramailah para blogger bedol desa ke NPM.
Saya dan Dian adventurose.com tiba di NPM sore hari karena harus
kuli terlebih dahulu. Sementara yang lainnya sudah tiba sejak siang hari.
Sepertinya mereka puas bermain-main di pantai dan juga jalan-jalan di sekitar
kawasan Nongsa Resort termasuk Turi
Beach yang kebetulan saat
itu sedang menggelar acara pesta pernikahan. Karena kebanyakan dari para
blogger ini belum memiliki pasangan apalagi menikah, maka saat mereka menyaksikan
pemandangan tersebut banyak yang baper dan langsung melongo dengan tatapan
nanar. Kata Dananwahyu.com sih bilangnya ada yg meluk pohon, ada yang ngunyah daun, ada yang
nemplok di batu sambil berurai air mata lalu berkata dalam hati masing-masing Tuhan kapan aku
kayak mereka.
Chalet kami yang bernomor 26B letaknya tak
jauh dari pintu gerbang dan pos security. Hanya berselang satu blok saja saat
masuk, kami sudah tiba di sana. Di dalamnya tersusun
perabotan dan dekorasi bernuansa bahari. Pemandangan ke arah laut pun
tampak jelas dari balkon dan teras. Kulkas, microwave, rice cooker, coffee maker, dan perlengkapan masak pun lengkap tersedia di sana.
Di halaman chalet, tampak
seperti sedang berlangsung musim semi. Bunga-bunga berwarna kuning menghampar
berguguran. Tak tahan ingin goleran namun malu sama umur, saya menyuruh Chila
dan Lala (putrinya Dian) untuk berbaring dan berfoto di sana. Padahal modus mau mengeksploitasi
mereka untuk difoto.
Karena para penghuni chalet masih bergentayangan entah kemana,
maka saya dan Dian memutuskan untuk bermain ke bawah, ke tepi laut dan mendapati
matahari bulat sempurna nun jauh di batas langit Singapura. Beberapa meter dari
sana kami
dapati segerombol anak-anak muda sedang berfoto dengan latar sunset. Makin
dekat makin dekat lagi ternyata mereka adalah rombongan blogger yang sedang
kami cari-cari.
Melihat para dewasa bermain di tepi laut, Chila dan Lala tampaknya
sudah tidak tahan untuk ikut bergabung bermain air. Keduanya segera
mencelupkan badan dan bermain-main di tepi laut.
 |
Sunset di NPM |
 |
Dalam Siluet |
Matahari sudah tak terlihat lagi wujudnya. Kami sepakat untuk
beranjak dari tepi pantai. namun Chila dan Lala tampak tergoda menceburkan diri lagi saat melewati kolam renang
anak-anak. Lumayan meskipun sebentar setidaknya mereka tidak akan penasaran lagi dan menagih-nagih kapan berenang.
Lampu-lampu mulai dinyalakan. Pantulan cahayanya tepat mengenai
warna biru kolam renang dan pepohonan di sekitaran. Suansana sendu dan melankolis mulai menyergap. Sejenak berdiri mematung menikmati romansa yang seperti dejavu ini.
Namun keceriaan Chila dan Lala yang bermain air langsung membuyarkan sendu yang
sejenak hinggap. Ah sudahlah. Emak-emak dilarang baper.
Malam mulai menjelang. Para blogger berkumpul sambil ngobrol
ngalor-ngidul di ruang utama. Satu set sofa tak mampu menampung kami yang
ramai. Sebagian duduk di lantai sambil memegang smartphone-nya masing-masing.
Jaman memang berubah. Dan sebagai manusia masa kini kumpulan blogger ini pun tak lepas dari
gadget. Kami melakukan dua hal yang menyenangkan sekaligus, mulut
berceloteh namun jari-jemari menari di layar android masing-masing. wkwkwk.
Sementara itu televisi layar datar yang ada di hadapan hanya menonton kami yang
tak peduli pada film yang sedang diputar.
Malam merangkak naik. Sebagian blogger pulang karena jatah chalet hanya untuk sekitar 8 orang saja. Tidak boleh lebih kalau lebih kami bisa kenan denda. Dan para blogger yang tertinggal, malam itu begadang hingga hampir jam 3 pagi. Sebagian bermain
kartu dengan hukuman mencorat-coret wajah yang kalah. Sementara saya memanfaatkan kesempatan dengan meminjam laptop Danan untuk membuat draft beberapa judul blog sambil
tetap ngerumpi.
 |
Keluarga Blogger Kepri |
 |
Main kartu sampai larut malam |
 |
Juara KALAH Bertahan :D |
 |
Kalah Bertahan juga |
 |
Ada yang pose maksimal :D |
Pagi terasa cepat kembali. Kami semua tampak bermalas-malasan karena begadang
hampir semalaman. Namun rasa malas para manusia dewasa ini tak mengurangi minat dua
bocah lincah Chila dan Lala yang menagih berenang lagi dan lagi. Bahkan saat sarapan di
restoran hotel pun, keduanya sudah sibuk bertanya-tanya kapan berenang.
Dengan sedikit ancaman Chila dan Lala dibolehkan berenang asal
setelah sarapan. Chila pun dengan lahap menghabiskan sarapan susu dan
serealnya. Namun tidak dengan Lala. Dian tampak kesusahan membujuk Lala untuk
memilih makanan yang bisa masuk ke mulutnya. Lala selalu tampak menggeleng saat
sesendok sarapan menghampiri mulut imutnya.
 |
Chila, Lala, dan Fitri |
 |
Restoran di NPM |
 |
Ruangan Restoran |
Saat yang ditunggu Chila dan Lala pun tiba. Berenang. Horeee.
Keduanya segera berlari ke tepi kolam renang. melucuti pakaian dan menggantinya dengan baju renang. Melihat mereka begitu asyik bermain
air, saya pun tergoda untuk ikut menceburkan diri ke kolam renang. Byuurrrr.
Kolam renang ini hanya berbatas halaman saja dengan tepi laut. Dari kolam renang ini dapat kita saksikan kapal-kapal sedang singgah dan bersandar di marina. Para empunya kapal mungkin sedang beristirahat di hotel atau mungkin sedang jalan-jalan ke tengah kota Batam.
Kawasan NPM sangat cocok bagi mereka yang ingin mengasingkan diri
dan berlibur dengan penuh privasi. Dengan lokasi sekitar 3 km jaraknya dengan
Terminal Ferry Nongsa Pura yang melayani jarak dari dan ke Singapura, dan tak
lebih dari 15 menit berkendara ke bandara Hang Nadim, NPM bisa menjadi pilihan
bagi anda sekeluarga menikmati waktu berlibur dengan santai di utara Batam.
Selain hotel dan resort, NPM juga telah memiliki ruangan-ruangan
untuk kegiatan MICE. Dengan berbagai ukuran ruang meeting dan eksibisi yang
dapat menampung hingga ratusan hingga ribuan orang. NPM juga telah memiliki
sebuah studio untuk pembuatan film-film animasi kelas dunia yaitu studio
Kinema.
Bagi yang berminat untuk berolahraga air, banyak hal yang bisa ditawarkan oleh NPM, diantaranya seperti bermain yacht dan basic dinghy sailing bagi anak-anak anda. Mengajarinya bagaimana berlayar menggunakan perahu dengan layar kecil.
Nongsa Point Marina
Jalan Hang Lekiu Nongsa,
Batam, Riau Islands
Indonesia, 29466
Phone: +62-778 761333
Fax: +62-778 761474
Email: reservation@nongsapointmarina.com
Nongsa Resorts
21 Media Circle
#07 – 01 Infinite Studios
Singapore 138562
Phone: +65 6438 0321
Fax: +65 6224 0778
Email reservation.sg@nongsaresorts.com
Operating Hours: Mondays to Fridays 9am to 6
pm
Note: Semua foto adalah dokumen pribadi.