Pelantar menuju Pulau Abang |
Kini Pulau Abang mulai disorot sebagai destinasi
wisata bahari unggulan di Provinsi
Kepri disamping Kepulauan Anambas dan Natuna. Ini
berarti untuk wilayah Batam sendiri, Wisata bahari Pulau Abang menempati posisi
pertama.
Perkenalan saya dengan Pulau Abang terjadi pada kurun waktu 2004-2005 tatkala saya masih bergabung dalam sebuah LSM Batam Hijau. Sebuah LSM
yang fokus dalam bidang advokasi lingkungan. Saat itu Batam Hijau digandeng oleh Depatemen Kelautan dan
Perikanan (DKP) melalui Lembaga Pelaksananya yaitu COREMAP (Coral Reef
Rehabilitation and Management Program) yang mempunyai tujuan mengembangkan sistem pengelolaan terumbu karang untuk memberdayakan dan mendukung masyarakat sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir di Indonesia. Saat itu motto yang diusung adalah Terumbu Karang Sehat, Ikan Berlimpah. Tak kurang dari 4 kali kami bolak-balik
setiap bulannya untuk melakukan survei, penyuluhan, dan pengawasan terhadap
jalannya program tersebut.
Dulu, tak sedikit pun terbersit untuk berenang-renang, snorkeling, apalagi diving. Kata itu bahkan belum dikenal sama sekali oleh kamus bahasa di otak saya, apalagi saat itu belum bisa berenang.
Si Ayah udah dari kemaren-kemaren wanti-wanti kita tuh harus hemat mengingat kondisi ekonomi sekarang begini begitu, harga beras, telur, minyak, gula, dan kebutuhan pokok lainnya sudah melambung tinggi bla bla bla….
"Iya Yah, nggak lagi lagi tapi please ini buat terakhir kalinya jalan-jalan tahun ini. Ke Pulau Abang ya? Mau ya?"Dan suami pun luluh hatinya. Siapa sih yang nolak kalau dirayu istri haha... Horeee. OK deh, saatnya menghubungi teman-teman yang masih pada ragu. Kebetulan sopir mobil jemputan di tempat kerjaku bersedia mengantar hingga ke Pelabuhan Hasyim.
Hari minggu 30 Agustus 2015, pagi-pagi setelah packing, memasukan semua barang ke dalam kantong anti air atau dry bag, agar tidak kebasahan terkena ombak yang katanya mulai kencang, kami bersepuluh dengan Chila, berkumpul di Mal Top 100 Tembesi, Batu Aji. Tidak lama setelah ngumpul kami langsung cabut ke Pelabuhan Hasyim. Hampir satu jam perjalanan kami tiba di Pelabuhan Hasyim. Di sana telah ada beberapa kelompok yang sama-sama akan berwisata ke Pulau Abang.
Menyentuh Pulau Abang. Foto oleh: Dimas |
Setelah bertanya-tanya karena takut salah kapal dan menelpon Pak Ledi, (warga asli Pulau Abang yang membuka paket trip ke Pulau Abang dan sekitarnya) kami segera memasuki kapal motor (pompong) dengan mesin Yamaha 150 PK. Woow. Baru kali ini naik pompong yang menggunakan mesin 150 PK, biasanya paling banter 20 dan 40 PK. Awalnya kami mengira kapal besar yang putih di sebelah kanan pelabuhan yang akan kami naiki, eh ternyata salah, kami jadinya naik pompong. Haha padahal saya udah cerita-cerita ke teman-teman kalau kapalnya besar. Duh gara-gara ini nih jadinya dibahas sampe pulang.
Ternyata mesin 150 PK ini memang luar biasa. Pompong serasa terbang saking melaju kencang. Beberapa kali ke pulau Abang saya selalu naik kapal penangkap ikan dan waktu tempuhnya sekitar 1,5 jam namun saat itu justru pompong kecil ini hanya membutuhkan waktu kurang lebih 40 menit saja hingga tiba di Pulau Abang meskipun ombak terbilang kencang.
Setibanya di Pulau Abang, kami dibawa ke rest house, alias rumah-rumah peristirahatan yang terletak di dekat dermaga. Saya belum berani menyebutnya resort atau hotel karena fasilitasnya belum memenuhi standar. Ada sekitar 4 rumah yang dijadikan tempat beristirahat. Dengan satu ruang depan, dua kamar dan satu toilet. Belum ada fasilitas apa-apa, baru sebatas ruangan blong dan plong begitu saja. Tapi lumayan buat beristirahat dan menyimpan barang-barang.
Chila juga pakai pelampung :D |
Berangkaaat |
Setelah rapi-rapi, menyimpan barang-barang dan berganti pakaian kami segera memilih alat snorkeling di halaman sebuah bangunan yang terletak tepat di depan rumah peristirahatan kami. Di sana beberapa warga pulau Abang membantu kami memilih alat yang cocok. Saat itu hanya life jacket dan fin saja yang dibagikan sedangkan snorkel akan dibagikan nanti di kapal saat tiba di lokasi snokeling.
Tujuan snorkeling saat itu adalah Pulau Dedap, pulau dengan tiga gradasi air laut. Yeaah... saya sudah tak sabar lagi pengen nyemplung ke sana. By the way, perkenalkan ini teman-teman jalan saya selain suami dan Chila. Teman-teman yang rame, kocak, dan baik hati: Chahaya, Dimas, Liza, Lucky, Mukhlis, Nazir, dan Othoy.
Dari Ki-ka Dimas, Lucky, Chahaya, Nazir, Mukhlis, Othoy, minus Liza. |
Ohya yang pada mau ke Pulau Abang ini dia paket tour resmi yang dikeluarkan pihak Pulau Abang:
Paket Tour Pulau Abang |
Untuk detail pemesanan dan booking tempat bisa menghubungi Pak Ledi di 081277202442.
aku kadang malah bawa plastik kresek itu --" kayaknya emang butuh ya kalo kelaut wisata bahari gini
BalasHapusIya Mak, butuh banget secara air laut masuk ke dalam kapal, baju yang dipakai aja bisa kuyup.
Hapusmasya Allah.. murah amat paketnya kak??
BalasHapusIya lumayan murah Yud, soalnya diselenggarakan oleh masyarakat dan penduduknya langsung. Klo dari tour and travel pasti harganya lebih mahal lagi.
HapusBatam itu punya banyak pelabuhan kecil ya, Mbak? Pengen kapan2 island hopping atau snorkeling di Batam.. ira
BalasHapusIya, banyak banget Mbak. Malah kadang dijadikan pelabuhan tikus buat nyelundupin macam-macam.
HapusYuk kita ngepulau lagi... Aku punya dry bag looh, punya pelampung juga.. #pamer #abaikan hahahaha...
BalasHapusHaha....tapi kita belum punya alat snorkeling. Yuk kursus dulu. Jangan malu-maluin PAP alias Partai Anak Pulau :D
HapusWaahh..aku mau juga ke pulau abang
BalasHapusYuk Mbak kapan-kapan kita barengan :D
HapusAsik banget ya jalan-jalan hehe.
BalasHapussaya taunya batam itu tempat belanja :D
pas baca blog ini, boleh juga nih infonya...
tengkyuuu
Makasih Mas Dedi, Batam sendiri aja punya 300an pulau lebih loh
Hapuswaaah, saya taunya batam tempat belanja hehee...
BalasHapustp pas baca blog ini, bolehlah infonya...
tengkyuuu
Iya nih harus punya dry bag ya. Belum punya donk akuuu... ~~~
BalasHapusBeli Neng, di Bandung pasti murah.
Hapusuwii 2 jam jadi 40 menit,belum kebayang naik pompong sekilat itu hihihhi...
BalasHapusHaha..iya. sampe kayak terbang loh Mbak. Melayang di permulaan laut.
Hapusselama ini klo snorkling atau ke pantai nggak pernah bawa dry bag :)
BalasHapusAku aja baru kali ini Mbak, itu pun dibelikan suami :D
Hapus