Resto Sunda untuk Sepotong Kenangan yang Tersisa

Resto Sunda Kepri Mall
Sebagai orang sunda yang tinggal di perantauan, yang hanya bisa pulang kampung dua bahkan tiga tahun sekali, saya kerap merindukan masakan-masakan khas sunda yang simpel, sehat dan sederhana seperti yang dikenal masyarakat selama ini. Saya merindukan masakan yang sama yang kerap dimasak oleh ibu, nenek, uwa, dan anggota keluarga besar lainnya di kampung halaman di Garut, Jawa Barat.

Selain rindu menyicip juga selalu terbersit kenangan masa silam pada setiap peristiwa yang mengiringinya. Pada setiap kisah-kisah di sebaliknya. Iya, selalu ada cerita yang berbeda dan penuh warna pada setiap makanan khas daerah nenek moyang yang kita rindui.   

Seperti kerinduan pada masakan nasi liwet dan bau harum ikan asin goreng yang menguar ke udara saat sedang makan bersama di saung tepi sawah. Seperti perjuangan memetik kacang panjang di pematang untuk dibuat lalap atau karedok hingga babak belur terjatuh berbalur lumpur. Seperti ketakutan yang teramat sangat pada ulat bulu saat memetik mangga untuk dibuat rujak. Saat berkumpul bersama keluarga di halaman, di bawah pohon rambutan sambil menikmati ulukutek atau pedasnya lotek. Ya, sekali lagi, kenangan selalu mengiringinya. Setiap indra akan memberi rangsangan berbeda yang akan memutar memori untuk kembali bekerja. Bekerja mengingatnya. Mengingat pecahan kenangan pada rentetan peristiwa di sebalik lezat dan uniknya setiap masakan.

Pertama  kali merantau ke Batam,  tak mudah bagi lidah saya untuk secepatnya beradaptasi dengan masakan Sumatera yang umumnya terasa asin. Perlahan namun pasti saya lalui dan membiasakan diri. Dulu sangat sulit mencari penjual masakan khas Sunda di kota ini. Jarang bahkan kalau pun ada sangat jauh dari rumah. Sekali ada lokasinya di Batam center atau Nongsa yang jaraknya sekitar 1 jam dari tempat saya tinggal.
 
Prasmanan ala Resto Sunda Kepri Mall


Belakangan ini,  kerinduan akan masakan sunda mulai terobati saat saya tak sengaja menemukan sebuah restoran sunda di Kepril Mall. Sebuah mall yang terletak di persimpangan dua jalan utama di Kota Batam. Terletak tepat di sudut Jalan Ahmad Yani dan Jalan Jendral Sudirman. Persimpangan itu lebih dikenal oleh masyarakat Batam dengan sebutan Simpang Kabil. Persimpangan menuju Kawasan Industri Kabil.


Nama Restoran ini tak jauh dari menu yang dihidangkannya, yakni “Resto Sunda”. Terletak di lantai 1 Kepri Mall. Bisa dicapai dengan cepat melalui pintu 2. Saat masuk di sebrang pintu 2 agak ke sebelah kanan terpampang jelas tulisan Resto Sunda. Saya sudah berkali-kali datang ke restoran ini. Sekedar duduk-duduk sambil menikmati karedok atau semur jengkol. Kedua masakan yang mengingatkan saya akan keluarga.

Paru dan menu lainnya


Lalapan

Karedok selalu mengingatkan saya pada adik yang sangat pintar membuat campuran sayur segar dan sehat ini. Menurut saya, karedok buatannya sangat pas dan belum ada yang mengalahkan. Komposisi bumbu terutama rasa kencurnya membuat saya selalu rindu akan racikannya. Sedangkan semur jengkol selalu mengingatkan saya pada ibu dan bapak. Masakan ini merupakan masakan kegemaran kedua orang tua saya yang perlahan saya sukai juga. Di sini, di perantauan, memakan hidangan-hidangan seperti ini terkadang melibatkan emosi yang kerap bercampur-baur. Antara rasa dan perasaan. Antara rindu dan kenyataan.

Karedok
Karedok
Ikan Mujair Bumbu

Resto Sunda Kepri Mall, menghidangkan berbagai masakan khas sunda seperti goreng ikan mujair, karedok, ulukutek, semur jengkol, gepuk, dan tentu saja lalapan dan sambal terasi. Selain itu masih ada puluhan menu lainnya yang sangat menggugah selera. 


Profile saya di Opensnap
Opensnap di Smartphone saya
Selain Resto Sunda di Kepri Mall, saya juga pernah beberapa kali makan di restoran sunda lainnya seperti di Saung Sunda Sawargi yang telah mempunyai cabang di beberapa lokasi di Batam seperti di Batam Center, Nongsa dan Pelita. Nah untuk yang di Pelita saya justru baru tahu belakangan. Info ini saya dapat dari aplikasi opensnap yang saya install di smartphone. 

Beruntung ada aplikasi opensnap jadi malah lebih tahu lokasi  mana saja di Batam yang ada restoran sundanya. Di aplikasi opensnap ada sebuah fitur baru namanya Map View yang memungkinkan saya dan semua orang mengetahui letak dan lokasi restoran yang sedang kita cari. Fitur ini akan sangat berguna sekali bagi siapa pun yang belum pernah mengunjungi restoran tersebut. Bagi saya jelas berguna sekali untuk menemukan letak restoran sunda seperti di atas tadi.

Selain masakan sunda, saya sangat menyukai hidangan laut seperti sop ikan. Di Batam ada satu restoran yang paling terkenal akan sop ikannya yaitu  Sop Ikan Yong Kee yang berada di Shopping Mall Nagoya Hill. Nah sop ikan Yong Kee ini pun sudah mempunyai beberapa cabang. Jadi  tidak perlu harus ke lokasi yang jauh untuk dapat menikmati kesegaran ikan tenggiri dalam racikan sopnya.

Agar tidak lupa dan tidak bingung mencari referensi makan, maka kedua restoran di atas saya bookmark. Ini memungkinkan saya mendapatkan info secara cepat karena fitur My Bookmarks di aplikasi Opensnap terdapat halaman pertama. Jadi setelah buka opensnap bisa langsung klik ke fitur My Bookmarks. Di situ akan terlihat restoran apa saja yang kita tandai. Duh mudah banget kan.



Nah setelah berselancar dan menemukan berbagai referensi tentang restoran terbaik di Batam setidaknya saya mempunyai kesimpulan dan merasakan beberapa manfaat setelah menginstal aplikasi opensnap. Diantaranya:

  1. Tidak bingung lagi menentukan restoran mana saat akan makan di luar karena di aplikasi ini kita bisa memilih restoran mana yang akan kita datangi dan kehendaki.
  2. Tidak bingung mau masak apa. Tinggal lihat beberapa foto masakan langsung terinspirasi mau masak apa hari itu. Anak saya pun bersemangat karena bisa melihat masakan seperti apa yang akan dimasak saya nanti.
  3. Secara bisnis rumahan akan sangat membantu dalam hal pemasaran. Saat mengunggah foto-foto makanan hommade ke gallery foto memungkinkan banyak foddie yang tertarik dan berminat untuk membeli.
  4. Jika keluar kota atau bahkan ke luar negeri kita tidak akan ragu untuk mendapatkan referensi restoran halal, karena di opensnap telah ada filter yang dapat menyaring dan memilihkan restoran mana yang halal untuk kita.
  5. Jika tidak sempat masak atau terlalu sibuk dengan berbagai pekerjaan, aplikasi ini sangat bekerja untuk kita, tinggal mengecek fitur delivery dan tinggal memesan makanan apa yang kita sukai untuk dihantar langsung ke rumah. 

Dengan segala kemudahan aplikasi ini saya pun merepih kenangan yang tersisa di restoran-restoran Sunda. Tidak hanya pada makanan, tapi juga pada kenangan yang mengiringinya.


16 komentar :

  1. ya salam... i know it i know it postingan kek gini bikin lgs kriuk2 ngiler doang hiksss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha....di Antwerpen nggak ada ya yang kayak gini Kak?

      Hapus
  2. Wah... makanan sunda aku suka.. aku suka... apalagi ada lalapan, tempe goreng sama sambel terasi. Makannya di bawah pohon rame-rame, hmmm... mantap banget. Mba lina lagi inget kampung halaman yaaa? ^___^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhuhu....stop stop Mbak Uci jangan diterusin. Bikin mrebes mili. Iya ini lagi pengen pulkam :(

      Hapus
  3. Jadi pengen paru... Kemaren buka OpenSnap di Batam, yang muncul tempat nongkrong favoritnya si Danan... Morbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya aku juga baca ada morbak. Tapi yang di green land belum masuk kayaknya.

      Hapus
  4. jangankan Mbak Lina yang tinggal jauh dari tanah Sunda, aku aja yang tinggal masih di JAwa Barat gak bosen2nya makanan sunda. Suamiku sampa tahu kalau aku lebih suka diajak makan ke rumah makan sunda daripada Mall gitu. Makan nasi tutug oncom yuuuuuk :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya ampyuuun dimana ada nasi tutug oncom Mak? Mauuuu!!!

      Hapus
  5. Wah baru tahu tentang open snap, makasih udah sharing mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga, pas udah instal jadi siap-siap keranjingan selfie bareng makanan. Mana ada fitur buat selfie pula di apps-nya :D

      Hapus
  6. Seru jg ya pake aplikasi open snap, bs mudah menemukan resto n tmp mkn yg ok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mak Noe, begitu search di opensnap ternyata banyak banget restoran dan warung makan yang belum aku coba di Batam ini. Jadi bersemangat buat hunting kuliner :D bisa-bisa lama kelamaan aku jadi foodblogger juga nih haha

      Hapus
  7. Masakan Sunda aku sukaa. ADa aplikasi open snap memudahkan ya mbaa

    BalasHapus
  8. ternyata Mbak Lina orang sunda ya, saya pikir asli batam sana, di Bogor banyak mbak masakan sundanya

    BalasHapus
  9. Jadi kangen makan paru goreng + karedok dengan nasi yg masih anget :-)

    BalasHapus
  10. Meski bukan orang sunda tp aku suka banget makanan Sunda. Apa lagi lotek dan karedok, favorit bgt

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita