ViaVia |
Saat melewati sebuah lorong sempit
diantara dua bangunan tinggi antara Jalan Prawirotaman I dan Jalan Prawirotaman
II Jogjakarta, secara bersamaan hidung
saya dan suami mencium bau masakan yang sangat menggugah selera. Kebetulan saat
itu kami sedang mencari tempat untuk makan siang. Tak menunggu kesepakatan
bersama, kami berdua sudah faham harus berbelok ke arah mana.
Saat memasuki restoran kami dibuat
terkejut karena hampir semua tamu yang sedang berada di dalam, bule semua. Tak
tampak satu pun warga pribumi kecuali para pelayannya. Saya jadi de javu karena mendadak berasa sedang
berada di Bali . Saat ditelisik, pantas saja karena
restoran yang kami masuki adalah restoran ViaVia yang sudah mendunia.
Pada tahun 1994 sekelompok
wisatawan Belgia bertemu untuk berbagi pengalaman dari jalan. Mereka khawatir
tentang dampak negatif dari pariwisata masal pada lingkungan dan masyarakat
setempat. Mereka juga berbagi ide-ide
pariwisata yang berkelanjutan dengan menghormati alam dan budaya.
Mimpi untuk mendirikan kafe
di seluruh dunia untuk menerapkan ide-ide mereka terus berkembang. The ViaVia
pertama kali dibuka pada tahun 1995 dan sekarang keluarga ViaVia sudah
berkembang hingga 15 cabang di 4 benua
dengan mengusung konsep yang selaras dengan lingkungan lokal masing-masing yang
unik. Dan ViaVia Jogja menawarkan ruang untuk seniman lokal muda yang berbakat
untuk terus mengembangkan kreativitasnya.
ViaVia juga sering menjadi tempat
konser. Pada setiap Jumat malam terdapat
acara Jazz dari “The Travel Band”, ada seni pertunjukan, festival film dan
perdebatan. Bagian dari keuntungan
ViaVia digunakan untuk mendukung proyek-proyek pendidikan, sosial dan budaya di
dalam dan sekitar Jogjakarta .
Kami memilih tempat duduk dekat fair trade shop dimana terpajang
berbagai jenis kerajinan tangan khas
yang unik dan menarik. Barang-barang yang penuh dengan sentuhan tangan
seniman. Selaras dengan konsep yang diusung ViaVia untuk lebih dekat dengan
seni dan kreativitas.
Adapun benda-benda yang dijual di trade shop adalah yang menggunakan
material organik dan atau recycle. Benda-benda kerajinan yang dijual seperti
batik yang khas dan unik, dompet, souvenir, wayang, dan sejenisnya.
Ruang Bermain Anak-Anak di ViaVia |
Di dekat tempat duduk kami terdapat ruang
bermain anak-anak. Ada
jungkat-jungkit atau jak-jok dan permainan puzzle binatang yang bisa ditempel
ke dinding. Baru saja duduk, Chila sudah langsung tertarik dan ingin mencoba
permainan di sana . Sambil menunggu pesanan kami datang, saya
menemani Chila bermain jak-jok. Setelah itu bergantian, ayah Chila menemaninya
menyusun puzzle ke dinding.
Sekitar 15 menit kemudian, pesanan kami
datang (Rasanya lamaaaa banget). Saya dan suami memesan nasi goreng serta
capcay. Setelah meletakkan pesanan di meja,
pelayan memberitahukan bahwa
bahan-bahan yang dibuat di restoran ini semuanya bersifat organik. Tidak menggunakan bahan pengawet. Sayur-dan
buah-buahan juga berasal dari kebun organik yang bersih dari bahan kimia. Saya
mendadak penasaran, lantas membaca-baca brosur tentang ViaVia yang terdapat di
meja.
Sebentar saja, saya langsung tertarik dan
sangat medukung konsep yang ditawarkan ViaVia dalam hal suistainable tourism, atau pariwisata yang berkesinambungan.
Selain terdapat restoran, di ViaVia juga
tersedia guesthouse yang terdiri dari
7 kamar yang nyaman dan bersih. Ada
juga Rumah Ayam. Bukan rumah ayam sesungguhnya, namun rumah yang dimaksud adalah
sebuah studio yang disewakan. Ada
juga Rumah Nangka yakni rumah yang difungsikan sebagai akomodasi bagi
pengunjung yang ingin tinggal lebih lama lagi. Selain itu di ViaVia terdapat juga kelas Yoga
yang dibuka setiap hari Senin hingga sabtu.
ViaVia Resto
Jl Prawirotaman 30 Jogjakarta
Telepon: 0274 386557
Buka setiap hari dari jam 07.30 – 23.00
sehat ya mbak masakan dari bahan organik, puzzle di dindignya seperti apa mbak?
BalasHapusIya sehat nggk ada kandungan kimianya. Oh, hehe kemaren belum dipasang fotonya, tuh kayak yang Chila mau pasang di foto atas
Hapussudah sampai Yogyakarta pula ini mak Lina, keren deh, petualangannya kemana-mana
BalasHapusDuuuh masih di situ-situ juga kok Mbak :D
Hapuswah, jarang banget ada restoran yang nggak memakai bahan pengawet gini. pasti dijamin sehat ya kalau makan di restoran ini :)
BalasHapusIya, semuanya organik, sudah komitmen ViaVia secara global kayaknya
HapusBiasanya penginapan yg ada restorannya yg ini restoran yg ada penginapannya :)
BalasHapusLama pemesanan mgk krn dipetik langsung kali ya mb, krn tdk ada pengawetnya.
Kunjungan perdana di blog mb lina kalau tdk salah.
:)
Mom lin lg di jogja ya skrg??? Coba kita jadi juga ya... Bisa kopi darat :)... Berhubung macet, jadi planning ke jogja di cancell. #btw ada euis di jogja juga skrg
BalasHapusWah... asik ni Mbak Lina. Bisa mampir jika ada kesempatan ke sana :)
BalasHapusMom lina lg di jogja ya skrg, klo kita jadi juga kmrn bisa kopi darat atuh ya....gegara macet na edun, planning ke jogja jadi dicancell.. #btw euis lg di jogja juga skrg
BalasHapusPenah makan nasgornya koq asin gtu yah ...
BalasHapus