Si cantik Semeru, View dari Singosari |
Sudah lebih dari dua bulan selama Mei hingga Juli ini saya tidak menulis apa pun di blog ini. Padahal kangennya minta ampun apalagi Mei lalu mendaki gunung bareng keluarga. Banyak cerita dan pengalaman berharga yang seharusnya segera saya tulis agar tidak lupa. Namun kesibukan di tempat kerja dan Pekerjaan Rumah Tangga tidak sedikit pun memberi ruang untuk menulis. Sekalinya bisa online di depan laptop eh koneksinya lemot pisan. Beuh. Pengen cakar-cakar muka deh rasanya.
Dan inilah awal kisah perjalanan saya mengunjungi Gunung Semeru dan Bromo.
Gunung Arjuno, View dari Singosari Malang |
The Planning
Musim liburan akhir Bulan Mei 2014 lalu, kami sekeluarga sengaja memilih untuk mengunjungi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau biasa disingkat TNBTS. Rencana awal adalah mengunjungi Gunung Semeru terlebih dahulu baru dilanjutkan ke Gunung Bromo. Namun rencana tinggal rencana, sehari menjelang keberangkatan, pendaftaran yang diajukan semenjak awal Mei bersama 100 orang lainnya oleh teman di Jakarta ditolak oleh pihak TNBTS. Ternyata Pendakian untuk tanggal 23 hingga 28 Mei full booked. Begitu saya cek di website resmi TNBTS memang benar ada pengumuman tersebut.
Menyusuri Pematang sawah |
Walau dongkol akhirnya pasrah, saya yakin tetap berangkat karena tiket pesawat terbang Batam Surabaya sudah lama dibeli. Kalaupun tidak jadi tanggal 23 saya masih punya waktu mendaki di tanggal lainnya hingga batas kepulangan kembali ke Batam tanggal 1 Juni.
Pagi di Singosari |
Singosari
Candi Singosari |
Bandara Juanda - Singosari ditempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam. Hanya kena macet sebentar saja karena berbarengan dengan jam pulang kerja. Alhamdulillah menjelang maghrib kami sudah tiba di Singosari.
Saya sekeluarga mendadak betah berada di Singosari. Serasa di kampung sendiri. Namun bedanya di Singosari hawanya tidak sedingin di Garut. Mungkin karena sudah berada di area perkotaan sehingga udaranya cenderung hangat. Apalagi lokasinya terletak di jalur utama antara Surabaya - Malang.
Rumah adik saya pun tempatnya sangat strategis. Pemandangan di depan rumah berupa hamparan sawah yang luas dihiasi tingginya Gunung Arjuno dan Bukit Panderman. Sesekali kereta api lewat membelah hamparan sawah tersebut. Aahh...beruntung bisa mampir ke sini. Malah suami saya berseloroh kalau suatu saat nanti pengen beli rumah di daerah sini. Ia juga malah berangan-angan ingin menyekolahkan Chila di Malang. Amiiin....mudah-mudahan deh dicatat sama malaikat :D
Semoga bisa ke Gunung Arjuno juga :D |
Keesokan harinya kami mendatangi candi Singosari. Kebetulan lagi sepi pengunjung jadi bisa narsis foto-foto tanpa takut orang lain menghalangi pemandangan :D
Cukup dua hari di Singosari kami pun menuju Tumpang, Kota kecil yang amat terkenal di kalangan pendaki gunung. Yup, dari kota Tumpang inilah pendakian ke Gunung Semeru bermula.
Chila Centil |
Kami sekeluarga plus Naafi |
Arca Dwarapala di Kompleks Candi |
itu view sawah daerah watugede bukan???,,kbetulan ane d jl.masjidx ,,dri candi tinggal jalan kaki klo mw ke rumah,,sbg warga Singosari terima kasih dgn catatan d atas..:)
BalasHapus