Hampir nyerah, dan tiba-tiba ketika mencuci piring, (yaelaaah...munculnya gak tau waktu nih :D) hati kecil saya berkata bahwa seseorang itu adalah perempuan yang harus dan telah membuat saya berubah dalam melakukan sesuatu hal menuju kebaikan. "Tiiing", bagai ada nyala lampu di kepala, mendadak ingatan itu muncul. Ingatan kepada seseorang yang telah merubah cara pandang Saya dalam melakukan sesuatu. Mengajari secara tak langsung arti ikhlas dalam melakukan perbuatan amal. Menasihati secara halus untuk pasrah dalam ketaatan beribadah. Mengubah paradigma dalam memandang masa depan dan tujuan hidup saya. Seseorang yang hampir 6 bulan belakangan ini gencar diberitakan media-media.
Mak Yati, ya Anda tahu kan? Nenek-nenek pemulung yang 26 Oktober 2012 lalu mengurbankan dua ekor kambing dari penghasilannya sebagai pemulung yang ditabungnya selama 3 tahun. Itulah perempuan yang benar-benar telah menginspirasi belakangan ini. Dan tidak hanya saya saja, ternyata begitu banyak orang di negri ini terinspirasi dengan niat tulusnya, dengan kebajikan yang telah diperbuatnya.
Ketika pertama kali membaca pemberitaan tentang Mak Yati di media Oktober tahun lalu, saya tercenung, beristighfar memohon ampun kepada Allah. Betapa saya ini adalah manusia yang lalai akan perintah-Nya. Membaca kisah Mak Yati saya seperti tertampar dan baru tersadarkan diri. Saya menangis malu kepada Allah. Malu dan sungguh malu. Saya yang selama ini hidup cukup, selama lebih dari 15 tahun bekerja dengan gaji rutin tiap bulannya, belum pernah sekali pun berqurban. Saya selalu merasa tak punya uang, rezeki untuk qurban belum cukup, belum saatnya, dan beribu alasan lainnya yang melalaikan saya dari amalan yang satu itu. Padahal dalam rentang waktu 15 tahun itu saya pernah jalan-jalan ke luar negeri, keliling Sumatera, berlibur ke Lombok dan Bali. Bahkan mendaki gunung ke tempat-tempat yang jauh berkali-kali.
Saya masih bersedih, namun semenjak itu bertekad dalam hati untuk mulai menabung perlahan-lahan seperti yang Mak Yati lakukan. Kalau ia bisa menabung dalam 3 tahun Insya Allah belum genap setahun maka saya akan bisa melakukannya. Alhamdulillah sejak Akhir tahun 2012 saya selalu menyisihkan beberapa ratus ribu rupiah tiap bulannya untuk berqurban. Ketika dihitung-hitung ternyata tabungan tersebut sudah bisa dibelikan seekor kambing. Masya Allah, saya semakin tercekat. Kemana saja saya selama ini? Padahal dengan menyisihkan uang segitu saya tidak merasa terbebani sama sekali. Tiap bulan masih bisa bayar air, bayar listrik, beli susu untuk anak, belanja ke pasar atau ke warung, makan di luar, beli baju, dan perilaku konsumtif lainnya.
Semoga bermanfaat teman. (Usap air mata)
aminnn....
ReplyDeletemaluuu sama mak yati
Iya Mbak Jiah Saya yang malu banget :(
DeleteRumahnya mak yati tuh tepat di depan sekolah Hawna. Di lapak pemulung tebet deket jalur hijau.
ReplyDeleteOoooh di Tebet ya Mbak, berarti setiap saat bau sampahnya bebas masuk ke sekolah Hawna dong yah? Kasihan anak2.
DeleteSubhanallah.....benar-benar menginspirasi
ReplyDeleteTerima kasih Niken :)
DeleteBetul2 nenek yang menginspirasi yah,,
ReplyDeletesalam saya yah,,,
jangan lupa mampir dimari yah hehehe
Makasih sudah mampir Mas, maaf telat nih balasnya maklum emak rempong :) Iya Saya mampir deh ada roti atau kue2 nggak di rumahnya :D?
DeleteSubhanallah, saya baru tahu berita mak yati loh mbak. terima kasih. Sangat menginspirasi
ReplyDeleteIya Mas Mak Yati ini sangat-sangat menampar Saya dari kejauhan. Alhamdulillah semoga keberkahan menyertainya.
Delete