Pa Auk Tawya Barelang
-
Hari Sabtu di pertengahan Februari 2017 lalu saya diajak oleh teman-teman pemilik usaha tour travel di Batam untuk survei ke kawasan Barelang dimana pantai-pantai baru terus saja dikembangkan oleh para pengusaha dan pemodal di sana. Salah satu yang kami kunjungi saat itu adalah Pantai Tegar Putri.
Saya diajak ikut serta survey oleh Bu Luminar pemilik Lunar Travel. Selain itu Bu Lunar (panggilan akrab kami kepada Bu Luminar), juga mengajak A Soleh pemilik Tour Travel Solatiket, Mas Afis Khan pemilik BAV Tours, dan Pak Rudi pemilik Rudi Guest House di kawasan Batam Center.
Saya diajak ikut serta survey oleh Bu Luminar pemilik Lunar Travel. Selain itu Bu Lunar (panggilan akrab kami kepada Bu Luminar), juga mengajak A Soleh pemilik Tour Travel Solatiket, Mas Afis Khan pemilik BAV Tours, dan Pak Rudi pemilik Rudi Guest House di kawasan Batam Center.
Di sekitar Pulau Galang Baru, sepulang survey dari Pantai Tegar
Putri, Kami berhenti di tepi jalan dan mengambil beberapa foto ke arah laut. Karena jalanan
teramat sepi, kami melompat-lompat seperti anak kecil yang menemukan mainan lamanya yang telah hilang. Tak lupa berfoto-foto di tengah jalan. Begini rasanya orang tua yang berubah menjadi anak kecil. Bahagia, Hahaha. Namun tak
berlangsung lama, 15 menit kemudian kami meluncur melanjutkan perjalanan
pulang.
Mumpung jalan kosong |
Saat sedang melalui Jalan Lintas
Barelang - jalan yang menghubungkan Batam dengan pulau-pulau lainnya di bagian
selatan - saya dan beberapa teman
iseng-iseng mengobrol sambil bercerita tentang lokasi-lokasi menarik di
sepanjang jalan antar pulau ini. Saat itu teman-teman sedang merencanakan dan
memilih lokasi mana saja untuk dimasukkan ke dalam paket tour “One Day Batam”.
Saya iseng bertanya kepada Bu Lunar, pemilik
Lunar apakah ia sudah pernah
mengunjungi Biara Pa Auk Tawya di Pulau Rempang belum. Ternyata
ia menjawab belum pernah sama sekali. Begitu juga A Soleh dan Pak Rudi. Sementara Mas Afis, sudah pernah namun ia tidak terlalu hafal jalannya.
Karena kendaran yang kami tumpangi mengarah ke Pulau Rempang, kebetulan sekali jika sekalian lewat, kami mampir ke sana.
Karena kendaran yang kami tumpangi mengarah ke Pulau Rempang, kebetulan sekali jika sekalian lewat, kami mampir ke sana.
Karena
sama-sama belum mengetahui letak persisnya, saya mencoba googling. Seingat saya banyak teman-teman blogger yang sudah mengunjungi
biara tempat bermeditasi tersebut. Jadi mungkin akan lebih mudah jika saya
membaca kembali tulisan-tulisan mereka.
Benar saja, ketika saya menulis keyword
“Pa Auk Tawya Barelang Batam” seketika beberapa tulisan teman-teman dari Komunitas
Blogger Kepri muncul di halaman pertama google. Dan blog nomor 1 yang mengulas
tentang Pa Auk Tawya ini, yang pertama muncul adalah blog Dian Fernanda. Kata Dian di
blognya, Pa Auk Tawya terletak beberapa kilometer setelah Jembatan IV Barelang
dan terletak di sisi sebelah kanan jalan jika kita datang dari arah Batam atau
Jembatan IV.
Papan petunjuk di sebelah kanan jalan (jika dari arah Batam)
Karena kami datang dari arah sebaliknya berarti belokannya beberapa kilometer setelah Jembatan V. Lalu jika ada tanda-tanda yang mengarah ke sana tinggal belok kiri. Beruntung Mas Afis jeli dan ia menunjukkan jarinya ke sebuah bukit dimana tampak sebuah bangunan beratap hijau yang mirip biara. Nah akhirnya ketemu juga.
Jalan tanah yang akan segera diaspal |
Kendaraan pun kami belokkan ke sebelah kiri. Di tepi jalan tampak sebuah gapura dan petunjuk serta jadwal buka tutup untuk pengunjung Pa Auk Tawya. Sementara jalan yang harus kami lalui adalah jalan tanah yang tampak baru saja diratakan oleh kendaraan berat. Sepertinya sebentar lagi jalan ini akan diaspal.
Untung saja, saat itu kami berkunjung sekitar pukul 11an, dimana waktu yang cukup
tepat untuk melihat-lihat suasana di sana. Setelah memarkir kendaraan, kami menaiki jalan yang
cukup menanjak sehingga harus berhati-hati supaya tidak terpeleset.
Bagian yang khas dari Pa Auk Tawya ini adalah tangga yang unik,
cantik, dan instagramable. Beberapa foto di instagram yang menunjukkan lokasi
tangga ini kerap membuat saya tertarik untuk segera mengunjunginya. Dan memang
benar, saat saya mengarahkan kamera ke tangga ini, memang tampak cantik dan menarik.
Tangga menuju Kuil |
Nama resmi kompleks bangunan ini adalah
Pa Auk Tawya Vipassana
Dhura Hermitage. Berfungsi untuk
pembelajaran dan praktek meditasi
ala Vipassana, sesuai ajaran Budha Gotama. Bangunan Pa Auk
Tawya ini seperti biara dimana menyediakan tempat kondusif untuk belajar dan praktek meditasi di bawah bimbingan biarawan. Selain
itu Pa Auk Tawya juga bisa mengorganisir meditasi retret secara teratur, kursus dan ceramah-ceramah keagamaan berdasarkan Tipiá¹aka.
Biasanya peserta datang dari luar Batam dan luar negeri.
Selfie di tangga menuju bangunan utama |
Sekilas Mengenal Vivassana
Dari
yang saya baca, Vipassana
berarti melihat segala sesuatu sebagaimana yang
sebenarnya. Ia adalah
salah satu teknik kuno meditasi dari
India. Ajaran ini
ditemukan oleh Budha Gotama lebih dari 2500 tahun yang lalu dan telah diajarkan
olehnya sebagai penyembuhan universal untuk penyakit universal,
yaitu sebuah Art Of Living. teknik non-sektarian yang bertujuan untuk total memberantas kotoran mental dan kebahagiaan tertinggi yang dihasilkan
dari pembebasan penuh.
Vipassana adalah cara transformasi diri melalui self-observasi yang berfokus pada interkoneksi mendalam antara pikiran dan tubuh, yang bisa dialami langsung oleh perhatian disiplin untuk sensasi fisik yang membentuk kehidupan tubuh, dan yang terus interkoneksi dan kondisi kehidupan pikiran. Hal ini, merupakan perjalanan diri mengeksplorasi dengan berbasis observasi ke akar batin dan tubuh yang melarutkan kotoran mental, sehingga pikiran yang seimbang penuh cinta dan kasih sayang.
Hukum ilmiah yang beroperasi adalah pikiran,
perasaan, penilaian dan sensasi seseorang menjadi jelas. Melalui pengalaman langsung, sifat
bagaimana satu tumbuh atau regresi, bagaimana seseorang menghasilkan
penderitaan atau membebaskan diri dari penderitaan. Hidup menjadi ditandai
dengan peningkatan kesadaran, non-khayalan, kontrol diri dan perdamaian.
Pa Auk Tawya sudah banyak tersebar di beberapa
negara seperti Taiwan, Cina, Hong Kong, Korea Selatan, Jepang, Malaysia,
Singapura, Indonesia, Sri Lanka, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat. Pada
umumnya antara Pa Auk Tawya satu sama lain terhubung dan pengikutnya saling mengunjungi untuk melakukan meditasi di salah satunya.
Secara singkat, sistem meditasi yang diajarkan di Biara Pa Auk Tawya berdasarkan pada petunjuk Budha Gotama. Sistem ini terdiri dari
tiga tahap pelatihan dari ketaatan sila (sila),
mengembangkan konsentrasi (samadhi), sebagai dasar untuk mencapai kebijaksanaan (pañña). Ini dibagi lagi menjadi tujuh tahap pemurnian yang menyediakan formula
langkah
demi langkah untuk
secara sistematis memurnikan tubuh seseorang (tindakan fisik), ucapan dan
pikiran dari kekotoran batin dalam rangka mewujudkan Nibbana dalam kehidupan.
***
Di beberapa lokasi tampak himbauan
untuk tidak berisik saat berada di biara ini. Hal tersebut tentu saja dimaklumi
karena bangunan ini didirikan untuk bermeditasi. Jika pengunjung berisik
dan tidak tahu sopan santun, maka para peserta meditasi tidak akan
konsentrasi.
Sssst... |
Ketika mengintip ke bagian utama
bangunan melalui kaca, yang tampak adalah ruang terbuka lebar yang sepi dan tak
seorang pun ada di dalam. Kami melipir ke bagian belakang dan ternyata di
bagian ini terdapat sebuah bangunan dengan atap berupa stupa-stupa yang mirip
dengan stupa di Candi Borobudur.
Berswafoto bareng rombongan |
Selepas stupa, jalan yang di-pavingblock mengarah ke sebuah patung budha yang berwarna putih bersih. Sejenak kami duduk dan beristirahat di tangga-tangga menuju patung budha sambil menikmati semilir angin. Beberapa remaja tampak sedang beristirahat juga di sana.
Setelah cukup mengambil gambar, kami
pun segera turun dengan mengikuti jalan memutar yang mengitari kompleks Pa Auk
Tawya ini.
Siang semakin terik dan kami langsung menuju ke kawasan Mal Top 100 Tembesi dimana kami akan makan siang yang telat di Jo & Jane Café. Tempat makan yang direkomendasikan A Soleh dimana pemiliknya adalah pasangan suami istri, Teh Julia dan Kang Tatang, dua pengusaha kuliner keren yang sukses menyajikan makan siang spesial untuk kami dengan beragam sambal pedasnya.
Semoga bisa menulis review makan di Jo & Jane. Karena tempatnya bagus serta sambalnya luar biasa pedas.
Siang semakin terik dan kami langsung menuju ke kawasan Mal Top 100 Tembesi dimana kami akan makan siang yang telat di Jo & Jane Café. Tempat makan yang direkomendasikan A Soleh dimana pemiliknya adalah pasangan suami istri, Teh Julia dan Kang Tatang, dua pengusaha kuliner keren yang sukses menyajikan makan siang spesial untuk kami dengan beragam sambal pedasnya.
Semoga bisa menulis review makan di Jo & Jane. Karena tempatnya bagus serta sambalnya luar biasa pedas.
Akhirnya, syukur Alhamdulilah, rasa
penasaran mengunjungi Pa Auk Tawya ini terbayar sudah.
Pa Auk Tawya Vivassana
Dhura Hermitage, Pulau Rempang, Rempang Cate, Batam, Kota
Batam, Kepulauan Riau 29482, Indonesia. Ditempuh sekitar 8.5 kilometer setelah jembatan IV Barelang lalu belok kanan di pintu masuk yang terdapat gapura atau papan petunjuk.
Baca tulisan saya yang lainnya saat bersepeda ke sini di: Gowes Santai ke Pulau Rempang Barelang
Baca tulisan saya yang lainnya saat bersepeda ke sini di: Gowes Santai ke Pulau Rempang Barelang
Sumbe Referensi:
1.http://www.paaukforestmonastery.org/
2. http://www.pamc.org.sg/
3. https://en.wikipedia.org/wiki/Sayadaw
4. https://www.dhamma.org/en/about/vipassana
5. https://en.wikipedia.org/wiki/Vipassan%C4%81
Namanya unik ya. Kayanya belum banyak diketahui orang ya tempatnya
BalasHapusSaya salah satunya, belum tahu keberadaan tempat ini
HapusIya belum banyak yang tau.
HapusDulu kirain gak boleh masuk sini. Jadi waktu lewat pun cuek-cuek aja gak kepikiran mampir..
BalasHapusSaya ini pun taunya setelah anak blogger ramai ke sana haha.
Hapuswaktu ke sana yang meditasi banyak ga mbak?
BalasHapusBelum masuk waktunya, belum pada datang sih Mbak.
HapusJalan ,enjelang pa auk nya masih ekstrim tak teh? Stupa di atas atapnya kyknya baru di bikin ya
BalasHapusMasih lumayan, bikin lepas highheel :D
HapusIh kayaknya bagus.
BalasHapusKapan kapan mau dink kesana....
Kalau ada kendaraan sendiri mah tinggal cuss ke sana Na.
HapusBaru tau nih teh, masih banyak yang belum tau juga kayaknya.
BalasHapusIya. Soalnya untuk kalangan tertentu aja sih diperuntukkannya.
Hapuspengen foto di jalan trans Barelang tapi belum kesampaian. Dulu masuk sini masih gratis, tapi sekarang udah bayar parkir, hehe.
BalasHapusPas kami ke sini belum ada biaya parkir. Mungkin tukang parkirnya lelah menanti karena gak banyak pengunjung :D
HapusWah pernah maen kesini dan tempatnya asyik ya, berada di atas bukit gitu, angin sepoi-sepoi. Bagi yang beribadah juga jadi nyaman
BalasHapusIya tempatnya enak ada semilir angin :D bikin ngantuk.
Hapussunrisesan disini juga bagus ya teh
BalasHapusBelum tau. Nyoba hunting ah kapan-kapan.
HapusDan sampai sekarang, aku belum pernah masuk kesini. Cuma numpang lewat saja.
BalasHapusIya wish list area Batam dah kesampaian :D
HapusPernah ke sini. Bela-belain singgah padahal udah mau malam. Sampe di atas puncaknya, matahari tenggelam dan bersinar jingga.
BalasHapusWaah sunsetnya nampak ya.
Hapuspengen juga kesini tapi belum terlaksana
BalasHapuskapan ya :( :( :(
dekipanic.com
Tinggal dimana Deki? Kalau tinggal di Batam mah kapan pun bisa.
Hapusbanyak banget yang update disini , tapi jauh amat
BalasHapusJauhan Turki ama Georgia Chot.
Hapusmakasih infonya mba..klo ke batam suka bingung mau kemana yaa hehe... oaling jembatan balerang atau nyebrang aja infonya
BalasHapusIya biasanya Barelang lagi Barelang lagi. Nah di sepanjang Barelang itu ternyata banyak juga tempat-tempat yang menarik.
HapusAku suka jilbab pinknya yang foto di depan jalan itu, waah seru banget perjalanannya ya Mbk.
BalasHapusJiaaah...langsung memerah nih muka. Eh btw jilbabnya aja kan bukan orangnya? Wkwkwk
HapusMemang tenang banget di sini. Saking tenangnya, kalo lagi sepi jadi serem (pengalaman pribadi, huhuhu)
BalasHapusHaha setingkat di atas sepi adalah seram. Lalu bulu kuduk merinding.
Hapus