Pelatihan Literasi Digital dan Kewirausahaan bagi Penyandang Disabilitas Bersama XLSMART Peduli

Rabu 10 September 2025 lalu, XLSMART Peduli berkolaborasi dengan Daarut Tauhid Peduli, Komunitas BloggerCrony Indonesia, dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) menyelenggarakan pelatihan secara online melalui Zoom Meeting dengan tema XLSMART Peduli Disabilitas Berdaya 2025 yang dihadiri oleh 130 peserta Teman Tuli dan Daksa yang berasal dari 52 kota di seluruh Indonesia. 

XLSmart Peduli Disabilitas Berdaya 2025
Poster Event. 


XLSMART Peduli merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari XLSMART yang berfokus pada pemberdayaan ekosistem disabilitas sebagai prioritas utama dalam pelaksanaannya. Program ini  dirancang sejalan dengan prinsip keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (Diversity, Equity & Inclusion/DEI).


XLSMART sendiri merupakan nama baru dari penggabungan (merger) perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia yakni PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) dan PT Smart Telcom (SmartTel). Merger ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat fondasi ekonomi digital yang solid. Melalui merger ini, XLSMART dapat menyediakan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan khusus Indonesia sebagai negara kepulauan. 

Pemberdayaan Disabilitas melalui Kewirausahaan Digital

Pertumbuhan kewirausahaan inklusif semakin terlihat dengan munculnya penyandang disabilitas, khususnya Teman Tuli dan Daksa, yang mulai berperan aktif sebagai pelaku usaha mandiri. Dukungan masyarakat yang semakin sadar akan kesetaraan serta akses media digital membuka peluang besar bagi mereka untuk mengembangkan bisnis. Pelatihan literasi digital dan kewirausahaan menjadi kunci penting dalam memperluas kemampuan, membangun branding, memanfaatkan media sosial maupun lokapasar, sehingga usaha yang dijalankan lebih berkelanjutan. Dengan demikian, sinergi antara kewirausahaan dan literasi digital sangat penting bagi pemberdayaan penyandang disabilitas.

Rangkaian Event Online Melalui Zoom Meeting

Acara pelatihan Literasi Digital dan Kewirausahaan ini dimulai pada jam 08.30-12.15 WIB yang dibuka oleh moderator Kak Efa Butabutar dilanjutkan dengan sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Bapak H. Norman Yulian - Ketua Umum PPDI, Bapak Jajang Nurjaman - Direktur Utama DT Peduli, dan DT Peduli dan tentu saja dari XLSMART Peduli sebagai lokomotif terselenggaranya acara ini yang disampaikan oleh Bapak Dani Miftahul Akhyar yang menjabat sebagai Head of Corporate Communication & CSR XLSMART.

Tak lupa seluruh peserta berfoto online bersama terlebih dahulu untuk mengabadikan keikutsertaan. Foto-foto ini bisa menjadi tanda kenangan bahwa ada satu titik di mana Teman Tuli dan Daksa ini pernah berjuang mengubah dan memperbaiki nasib dengan mengikuti berbagai pelatihan. Setelah acara foto bersama, peserta mengisi presensi dan pretest. Setelah itu pelatihan yang disampaikan oleh narasumber pun dimulai.

Sebagai seorang yang kerap kali mengikuti event online di Zoom Meeting, saya senang sekali mengamati para peserta dari Teman Tuli dan Daksa yang sangat aktif memberikan pendapat dan bertanya di kolom chat kepada para narasumber

Materi-Materi Pelatihan  Literasi Digital dan Kewirausahaan 

Pelatihan dibagi menjadi 3 sesi dengan 3 narasumber yang berbeda. Sesi pertama materi mengenai Pengantar Literasi Digital disampaikan oleh Dr. Dani M. Akhyar, S.T., M.Si yang merupakan Head of Corporate Communication & CSR XLSMART. Sebelum memaparkan materi, beliau menyampaikan bahwa akan ada lomba di media sosial untuk 10 konten terkreatif. Jadi peserta langsung praktek pada saat acara sedang berlangsung. Selain itu ada hadiah juga untuk 5 Pre Test Terbaik dan 5 Post Test Tercepat.

Literasi Digital

Literasi Digital
Materi Literasi Digital

Akses terhadap internet ditemukan kian cepat, terjangkau, dan tersebar hingga ke pelosok namun literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada level sedang, oleh karena itu masyarakat harus bisa mengoptimalkan penggunaan perangkat TIK untuk sebesar-besar manfaat bagi dirinya dan orang lain.

Materi dan pembahasannya sangat menarik seperti mengenai digital Skills, Digital Ethics, Digital Culture, dan Digital Safety namun sayang waktunya terbatas hanya 20 menit saja. Kecakapan digital sebagai bagian dari literasi digital perlu diasah secara terus-menerus.


Mindset Wirausaha Digital

Sesi kedua materi pelatihan membahas mengenai Mindset Wirausaha Digital yang disampaikan oleh Dr. Wendra Afriana, S.E.,M.IP. Selain sebagai seorang dosen di Universitas Guna Darma, beliau juga merupakan seorang praktisi wirausaha.

Menurut Dr. Wendra, Teman Tuli dan Daksa ini jangan terlalu fokus pada keterbatasan yang ada karena tidak akan maju, hanya akan meratapi kenapa saya begini kenapa saya tidak seperti orang lain. Jadi harus punya solusi, saya harus menemukan kelebihan saya. Mindset-mindset inilah yang akan menjadi pondasi bagi disabilitas untuk berdaya.

Dr. Wendra Afriana, S.E.,M.IP.
Dr. Wendra Afriana, S.E.,M.IP saat memberikan materi pelatihan.

Beliau juga menerangkan mengenai strategi memulai usaha diantaranya dengan cara:

  1. Identifikasi potensi diri, skill yang yang dimiliki, hobby, atau pengalaman. Akan melahirkan ide yang memiliki nilai ekonomis.
  2. Memanfaatkan teknologi seperti marketplace, media sosial, aplikasi produktivitas. Misalnya memanfaatkan keberadaan Gemini dan chatGPT bagi mereka yang suka menulis.
  3. Bangun portofolio dan Branding: Tunjukkan keahlian anda melalui karya atau profil.
  4. Bangun jaringan: Komunitas, inkubator bisnis, pelatihan digital.
  5. Manfaatkan program pemerintah dan CSR untuk difabel: penggunaan teknologi digital untuk pemasaran dan operasional.

Kekuatan Disabilitas sebagai Entrepreneur

  1. Memiliki perspektif yang unik. Bisa lahir dari pengalaman hidup sendiri. 
  2. Ketangguhan (resilience). Masalah bagi para disabilitas itu sudah biasa, yang hadir di Zoom Meeting itu saja sudah tangguh dan ini menjadi modal besar untuk berwirausaha.
  3. Solidaritas Komunitas. Misalnya saja jaringan seperti PPDI dan XL komunitas. Hal ini bisa menjadi modal bagi para disabilitas memulai usaha.


AI Tools untuk Content Marketing di Media Sosial

Sesi ketiga adalah mengenai AI Tools untuk Content Marketing di Media Sosial yang disampaikan oleh Riawani Elyta S.Sos M.A.P. Beliau adalah seorang ASN di Kota Tanjungpinang yang sangat produktif menulis dan telah memiliki sertifikasi BNSP dalam mendampingi UMKM. 

AI merupakan program komputer yang bisa belajar, berpikir, dan melakukan tugas seperti manusia. Mengapa AI ini penting? Karena dapat membantu pekerjaan jadi lebih mudah dan cepat. Selain itu dapat menghemat energi dan membuka kesempatan baru untuk berbagai kreativitas. 

Tujuan membuat konten: AI bertujuan untuk meyakinkan audiens pelanggan. Prinsip dari konten pemasaran secara digital: Instagram, Facebook, Tiktok, Youtube, dan Threads.


Bagaimana AI bisa membantu pemasaran terutama pemasaran digital?

Apa sih yang paling penting dari pemasaran? Di dalam prakteknya saat melakukan pemasaran harus dilakukan konsisten dan terus-menerus atau berulang-ulang. Sehingga orang tetap mengingat brand atau produk kita. Perusahaan rela mengeluarkan iklan besar-besaran agar tetap terlihat dan terus tampil di sosial media.

1. Mencari ide konten
Untuk konsisten kita perlu ide konten. Nah waktunya memanfaatkan AI sehingga mampu membuat konten secara terus-menerus. Kalau konten yang sama itu-itu saja orang akan bosan. Ide konten ada bermacam-macam. Contoh ide konten: yang punya usaha bikin kue di rumah maka akan membuat tutorial membuat kue. Tutorial pembuatan produk. 

2. Menyempurnakan foto produk tanpa perlu desain grafis
Dengan bantuan AI, foto produk bisa terlihat lebih profesional tanpa perlu skill desain grafis. AI mampu meningkatkan kualitas gambar, menghapus latar belakang, dan menyesuaikan tampilan sesuai kebutuhan sehingga produk makin menarik di mata konsumen. 

3. Membuat teks promosi dan deskripsi produk
AI membantu membuat teks promosi dan deskripsi produk dengan cepat, jelas, dan menarik. Teknologi ini mampu menonjolkan keunggulan produk, menyesuaikan gaya bahasa sesuai platform, serta menjaga konsistensi brand, sehingga konten lebih efektif dalam menarik perhatian dan minat konsumen.
 
4. Membuat desain poster sederhana
Kesederhanaan itu juga keunikan, kesederhanaan bisa menghasilkan sesuatu yang menarik bagi audiens. Menampilkan ketulusan dan menggali karakter apa yang bisa ditampilkan. Mencari keunikan kita yang orang lain nggak punya. 

Tujuan dari Pelatihan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan potensi dan kepercayaan diri penyandang disabilitas dalam kewirausahaan, sekaligus memperkuat kapasitas, keterampilan, dan pengalaman mereka melalui literasi digital. Dengan dukungan pengetahuan dan keterampilan tersebut, individu dengan disabilitas dipersiapkan secara setara agar mampu membangun dan mengembangkan usahanya secara mandiri.


Kesimpulan

Pelatihan XLSMART Peduli Disabilitas Berdaya 2025 memberikan bekal literasi digital dan kewirausahaan bagi Teman Tuli dan Daksa untuk lebih percaya diri dan mandiri dalam berusaha. Dengan dukungan komunitas, teknologi, dan peluang yang setara, penyandang disabilitas semakin berdaya untuk berkontribusi dalam kewirausahaan inklusif di Indonesia.


Posting Komentar

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita