Saya seorang pecinta traveling.
Terutama menyukai aktifitas traveling yang beraroma petualangan alam seperti
mendaki gunung, menjelajah hutan, menyebrangi laut, atau mengunjungi
pulau-pulau kosong, dan menyusuri pantai, goa, serta kegiatan yang memacu dan
memicu adrenalin lainnya. Walau tidak dipungkiri saya juga sebenarnya menyukai traveling ke tempat-tempat wisata umum
yang turistik seperti Bali dan Singapura,
namun tetap saja kegiatan petualangan ke alam bebas menempati urutan pertama
dalam daftar most wanted activity
dalam hidup saya :D
Setiap traveling
atau jalan-jalan saya senantiasa mensiasati agar melakukan perjalanan sehemat
dan semurah mungkin, baik dari segi transportasi, konsumsi, maupun akomodasi.
Namun tetap tidak menghilangkan unsur aman dan nyaman. Ibaratnya sih kalau bisa
jalan kaki kenapa harus naik bis. Kalau bisa kemping buka tenda sendiri kenapa
harus menginap di hotel. Atau kalau bisa masak sendiri kenapa juga harus makan
di restoran.
Barang bawaan pun saya ringkas dengan menggunakan ransel (backpack) saja. Sebisa mungkin saya
hanya menggunakan satu ransel yang tinggal digemblok saja di punggung. Ringkas
dan tidak ribet. Tidak harus angkat jinjing tas atau dorong-dorong koper. Walau
barang bawaan emak-emak tergolong banyak karena harus mengikutsertakan
perlengkapan si kecil, namun Alhamdulillah
sejauh ini saya mampu mensiasatinya. Orang bilang gaya traveling seperti saya tadi disebut backpacking. Gaya jalan-jalan ala ransel bukan ala koper.
Sebagai seorang backpacker amatiran, saya suka sekali
menuangkan kisah perjalanan backpacking saya ke dalam sebuah tulisan. Saya
bahkan mengkhususkan blog ini sebagai travel
blog yang merekam jejak perjalanan saya selama mengunjungi berbagai tempat
yang menarik di wilayah-wilayah Indonesia
dan lainnya.
Menuliskan catatan perjalanan dan kemudian mengunggahnya ke
dalam blog akan lebih seru dan up to date
jika menuliskannya pada saat kegiatan jalan-jalan itu berlangsung. Namun tak
jarang ketiadaan laptop atau komputer di lokasi jalan-jalan membuat
catatan-catatan perjalanan itu hanya tersimpan dan mengendap di dalam memori
otak saja. Padahal banyak hal penting dan momen berharga lainnya yang
seharusnya saya langsung tulis saat itu, malah menjadi sia-sia. Terkadang
ketika sudah pulang ke rumah malah terlupa untuk menuliskannya sehingga blog
pun tidak ter-update dan momen
penting itu pun terlewatkan begitu saja.
Pernah suatu ketika akan pergi jalan-jalan, saya ingin
membawa laptop. Alasannya biar bisa tetap menulis selama perjalanan dan merekam
langsung jejak perjalanan tersebut agar tidak keburu lupa. Dengan membawa
laptop, foto-foto yang diambil oleh kamera saku pun dapat segera dipindah dan
diedit. Apalagi saat itu semangat menulis saya sedang menggebu-gebu. Namun apa
daya ketika hendak memasukkannya ke dalam ransel yang sudah penuh dengan
barang-barang lainnya, laptop pun sudah tidak muat lagi. Apalagi isi ransel
saya bagai cerminan isi rumah. Di dalam ransel terdapat tenda, perlengkapan
masak, pakaian, kebutuhan logistik, P3K, dan lainnya. Saya pun akhirnya harus
merelakan si laptop tidak terangkut ransel karena faktor berat dan tidak
ketersediaan ruang dalam ransel tadi. Hikss…
Walaupun demikian, dalam perjalanan itu saya berusaha tetap
menulis dengan peralatan seadanya. Seperti misalnya menggunakan smart phone. Namun sayang, perangkat ini
kurang nyaman dan tidak leluasa. Saya pun beralih menulis di tablet. Yang ada
saya malah tambah putus asa karena menulis di tablet ternyata membutuhkan waktu
yang lama. Layarnya yang sensitif membuat hurufnya berlari-lari ke sana kemari. Huruf-huruf
itu seakan berloncatan. Memencet A berubah menjadi S, mengetik U berubah I,
memencet N berubah jadi M. Duh apa jari-jari saya memang jempol semua ya? *Mata
saya nanar menatap jari-jemari.
Ah seandainya si laptop itu terbawa. Maka akan banyak cerita
yang dapat saya bagi secara live. Namun
sayang ia harus berbagi ruang dengan barang lain. Seandainya si Latifeh laptop itu
bisa mengecil sedikiiit saja mungkin bisa nyelip-nyelip dalam salah satu bagian
pouch (kantong) ransel. Nah sebab itu yang
saya butuhkan adalah laptop yang lebih tipis sehingga mudah menyimpannya dalam
backpack sekalipun bacpack ukuran kecil. Saya yakin seluruh travel blogger akan
sangat menginginkan jenis laptop seperti ini.
Ketika browsing dan membuka website Acer, saya terkejut
senang karena ternyata Acer mengeluarkan produk terbarunya yakni Aspire E1-432
yang tipis 30% dibanding notebook keluaran Acer lainnya. Waaah ini mah muat
banget untuk diselip-selipin di ransel saya. Apalagi ketebalannya hanya sekitar
25,3 mm saja.
Foto: Acer |
Tidak hanya tipis notebook Aspire E1-432 juga dilengkapi dengan fitur
penting yang terdapat pada laptop secara umum. Dengan DVD-RW, 3 buah port USB,
VGA port HDMI port, webcam HD, dan juga port LAN untuk terhubung dengan
jaringan hotspot.
Ah walaupun belum punya rasa-rasanya kudu punya nih laptop Aspire E1-432 ini selain keunggulan fitur-fitur di atas tadi produk ini menggunakan
prosesor Intel Celeron 2955U yang efisien.
Jadi seandainya saya jalan-jalan dan menulis, maka laptop ini
menjadi pilihan utama saya.
.
Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog
Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh KumpulanEmak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.
Idem...ngetik pake tablet salah pencet muluw, maklum..jempolku besarrrr
BalasHapusHihi sesama pemilik jempol besar tos dulu ah Mbak Arin :D
HapusHARUS kayaknya,biar bisa dibawa kemana2 hahaha
BalasHapusApalagi menulis di jalanan Riau yang banyak pohon sawit :D #eh
Hapusbetul mak, kadang ketika kita sedang menikmati perjalanan, ada cerita atau pengalaman yang ingin ditulis, tapi karena tidak ada medianya, akhirnya mengendap di memori alias otak. Akhirnya hilang deh cerita itu. Aspire E1 kayaknya boleh juga tuh....
BalasHapusSemoga menang ya mak
Amiin. Tidak berharap banyak mak, laah saingannya para jawara lomba begitu, yang penting saya menulis untuk memotivasi diri.
HapusHahaha.. masalah semua orang kayaknya, ngetik di tablet lalu typo.. ckckck, aku juga.. yuk lah pake Acer :D
BalasHapusTablet itu ternyata diciptakan bukan untuk para penulis tapi mungkin untuk para gamer sejati :D
HapusGood Luck yah mak :)
BalasHapusSami-sami mbak Rahmah, Good luck juga. Berharap saya survive di lomba ini.
Hapuskalau laptop tipis pasti bisa dimasukkan tas ya mak :) sukses yaa
BalasHapusIya Mbak Wulan, makanya pengen segera mencoba. Apalagi laptop gratisan hihi..
HapusJury visit. Terima kasih sudah berpartisipasi. :)
BalasHapusYeay...Alhamdulillah disambangi Makmin.
Hapustypoooo ku super parah sampai ganti nama orang *dikeplakaktekelahiran
BalasHapus