Cinta jangan kaupergi
Tinggalkan diriku sendiri
Cinta jangan kaulari
Apalah arti hidup ini
Tanpa cinta dan kasih sayaang…
Sheila Majid beserta suami |
Lantunan lagu Sheila Majid yang berjudul Cinta Jangan Kaupergi ini seakan menyirap seluruh penonton pada puncak acara Bajafash 2017 yang digelar pada Minggu 14 Mei 2017 yang lalu di Radisson Golf & Convention Centre, Sukajadi, Batam. Semua menyimak seksama dan seakan larut dalam kenangan masa lalu yang pernah menyertainya. Namun hal itu tak berlangsung lama. Tatkala Sheila Majid mengarahkan mic ke penonton, serentak semua bernyanyi bersama-sama. Usai lagu tersebut dinyanyikan, penonton gemuruh tepuk tangan.
Pyuuuh… Saya menghela nafas panjang. Lagu ini sungguh familiar di telinga sejak jaman sekolah dulu. Ada secuil kenangan di sana, dan saya merindu pada kenangan itu. Pada bait-bait lagu yang membangunkan sel-sel memori yang bekerja untuk mengingat sesuatu. Lalu, lagu-lagu selanjutnya pun tak kalah menggerus kenangan menjadi sebuah kerinduan terhadap masa kecil dan masa remaja.
Tahun ini, Bajafash 2017 hadir di Kota Batam untuk kedua kalinya. Event yang menggabungkan jazz dengan fashion ini merupakan satu-satunya di Indonesia bahkan di dunia. Sebagaimana wilayah-wilayah lainnya yang mempunyai brand event Jazz tersendiri, semisal Jakarta dengan Java Jazznya, Jawa Timur (Bromo) dengan Jazz Gunungnya, Jogjakarta dengan Ngayogjazz dan Prambanan Jazz, Bali dengan Ubud Village Jazz maka Batam semakin mapan dengan Bajafash ini.
Para Blogger berfoto brsama Soukma & Lewis Pragasam |
Bajafash bertujuan untuk memberi pertunjukkan yang bergengsi dan bermutu kepada masyarakat Batam melalui pertunjukkan musik Jazz dan Fashion Show dengan memberikan wadah yang positif bagi para musisi dan desainer berbakat Indonesia untuk menuangkan ide & kreatifitasnya di atas pentas. Dari sini bisa dilihat seberapa kreatifnya para musisi dan desainer dalam mengolah ide-idenya menjadi sebuah maha karya.
Mengangkat filosofi tentang “Serumpun Budaya Kita,” pagelaran Bajafash 2017 ini menampilkan para musisi Jazz Indonesia, Singapura, dan Malaysia yang berkolaborasi dengan fashion show yang dikemas apik, kreatif, dan eksklusif.
Sore sekitar pukul 17.30 acara dibuka dengan penampilan Band Geliga yang berasal dari Malaysia. Warna musik Jazznya khas dengan cita rasa Melayu. Geliga tampil bersama desainer Vielga Wennida yang mempunyai brand Rumah Kebaya.
Selepas maghrib, pertunjukkan dilanjutkan dengan penampilan Ikkubaru, band yang berasal dari Bandung ini kerap tampil di luar negeri terutama Jepang dan bahkan pernah merilis album di sana. Ikkubaru tampil bersama desainer Sarita Thaib dengan fahsion brand-nya ATTA.
Perhatian penonton semakin menggebu tatkala band asal Jakarta, Lightcraft memulai aksi panggungnya. Hentakan suara drum-nya menggebu-gebu hingga terasa mengetuk jantung penonton. Light Craft tampil dengan desainer Baby Wayong yang mempunyai fashion style kreatif, unik, dan eye catching.
Rancangan Baby Wayong |
Rasa penasaran dengan acara selanjutnya mulai terpuaskan tatkala Soukma, penyanyi asal Jawa Tengah yang bersuara khas tampil anggun & memukau di tengah-tengah penonton. Ia membawakan lagu-lagu khas daerah dan lagu kenangan masa kecil seperti Janger lagu Bali dan Desaku. Penonton yang rata-rata hafal lagu Desaku langsung mengikuti Soukma bernyanyi bersama. Soukma tampil bersama model-model yang memakai pakaian karya desainer Natasya Rofalina dan Feby Erika yang mempunyai fashion brand S.H.E Indonesia.
Setelah Soukma tampil, panggung sesaat gelap. Sorot lampu panggung yang cantik dan warna-warni dimatikan. Dalam wujud siluet muncul 2 orang yang memainkan gitar dan biola dengan indah. Bergantian saling sahut-sahutan. Dan yang menyedot perhatian saya adalah permainan musik dari biola yang sungguh mengagumkan. Lihai dan terdengar menghentak sekaligus menghanyutkan rasa. Ya, dialah Tengku Ryo, salah seorang pemain biola terbaik di Indonesia yang menjadi Penggagas Asian Rhythm Project (ARP), kumpulan musisi-musisi hebat di Asia. ARP juga menampilkan Marco dari Cuba yang memainkan gitar. ARP tampil bersama fashion desainer Decy Ramona yang menyajikan tema Toraja dalam karya fashion-nya. Sayang karena terlalu menikmati alunan musiknya sampai lupa memfoto Tengku Ryo saat tampil.
Puncak acara yang ditunggu-tunggu adalah penampilan dari Sheila Majid. Ia hadir mengenakan gaun putih biru dengan anggun. Sheila disertai sang suami Hashridz Murshim Hassim yang menemaninya memainkan piano. Seraya berkelakar bahwa dengan membawa suaminya ikut serta akan memotong biaya-biaya penyelenggara.
Dan seperti di awal paragraf yang saya ceritakan di atas, pada penampilan Sheila Majid ini penonton seakan terhanyut dengan kenangannya masing-masing. Hening dan menyimak penampilan Sheila Majid dengan rasa yang campur aduk. Saya dan seorang teman blogger, Yulia Marza, segera maju mengisi bangku-bangku di depan yang kosong. Agar lebih jelas melihat Sheila tampil.
Hingga 5 lagu yang dinyanyikan, penonton tetap merasa kurang. Meskipun begitu, hal ini cukup melepas kerinduan para penonton kepada penyanyi era 80-90an ini.
Di tahun-tahun mendatang, semoga Bajafash tetap hadir dan meramaikan suasana Batam. Dan semoga semakin menyedot perhatian penonton dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Jadi acaranya gabungan antara acara musik Jazz sama acara fashion ya? Keren ih. Aku ga terlalu suka musik jazz, jadi ga pernah datang ke acara-acara jazz di Jakarta. Cuma pernah datang sekali di Jogja. Biasanya ya cuma ada panggung musik aja.
BalasHapusIya Mbak dikolaborasikan gitu. Jazz ini kan pendengarnya emang segmented jadi tidak semua orang senang dengan jazz karena musiknya unik.
HapusSaya ga mungkin melihat acara ini. Jauh. Tapi dengan reportase ini wah saya jadi berasa nonton sendiri. Hehehe...
BalasHapusIya Teh, lihat panggungnya aja udah berasa nonton kok haha.
HapusAamiin utk doamu mba. Dan smoga th depan bisa ikut nonton aku
BalasHapusSemoga tahun depan kita bisa duduk satu deret kursi nonton Bajafash. amiin.
HapusBukan jama aku Sheila Majid.
BalasHapusTapi masih tau lagu pembuka di atas.
Yeaaay~~
Belum pernah nonton live music gini...pasti seru yaa?
Aku kalo nonton di tipi aja suka goyang-goyang sendiri sambil karaokean kalo lagunya kenal.
Kebayang kalo ramerame...pasti serruuu!
Seru Mbak warbiyasak. Jadi terhanyut pengen nyanyi terus :D
Hapusdari kecil sampe sekarang ttp cantik ya teh sheila majid ni
BalasHapusBetul tetap langsing lagi.
HapusSuka banget sama sheila, ngefans sejak lama aku mbak huhu pengen nonton konsernya suatu saat
BalasHapusWaaah ada fan Kak Sheila rupanya. Semoga kesampaian keinginannya Mbak Tuty.
HapusLama nggak keliatan ya Sheila Majid. Legend banget dia bun.
BalasHapusAku suka peragaan batiknya. Cakep-cakep mba :-D
Iya Nyi, Entah kemana Kakak cantik itu selama ini.
HapusBtw emangdesainer kita keren-keren loh.
Kombinasi yang apik antara jazz dan fashion show. Belum pernah lihat kolaborasi seperti ini. Turut mengaminkan harapanmu, mbak.
BalasHapusTerima kasih Mbak Rien. Gak punya bayangan seperti apa kolaborasinya, eh taunya cakep banget.
Hapusada brand she juga ya mba? taunya dulu nama grup hehe
BalasHapusIya saya juga baru tau. Cakep-cakep loh Mbak desain fashionnya.
Hapusmodel bajunya cakep-cakep deh. Pakai kain tradisional dibentuk dengan sentuhan modern.
BalasHapusDuh itu kakak Sheila kok cakepnya bisa awet gitu yaaaa... #takjub
BalasHapusHi Mba, mhn maaf sedikit koreksi, untuk brand She Indonesia designer nya Eka Yulfyanty, Reny Syafrina, dan Tri Hurriyatul Fikriyah. Kebetulan pada saat Mba Soukma tampil didampingi 2 designer, kami dengan Mba Natasya Rofalina dan Feby Erika. Anyway, ulasan dan tulisannya bagus mba.
BalasHapusHalo Mbak. Waah terima kasih koreksinya. Akan saya perbaiki nanti. Begini nih efek kelamaan menulis haha. (Langsung kepoin websitenya SHe Indonesia :D)
HapusKalo gak takut kemaleman, dah nonton kita ini teh sampai selesai acara.
BalasHapus