Menemukan Mutiara dalam Riuhnya Belantara Facebook

Pertama kali mengenal Facebook, terus terang saya kurang tertarik. Apalagi yang saya lihat dan amati, Facebook hanyalah berisi status-status gaje dan narsis para penghuninya. Idiiih kurang kerjaan banget sih fikir saya waktu itu. 

Naaah saat itu bukan berarti saya kurang pergaulan di dunia maya melainkan ingin membatasi waktu yang semakin sempit dari perbuatan yang sia-sia. Terlebih dengan bertambahnya tanggung jawab saya sebagai seorang ibu. Rasa-rasanya mengurus blog dan mengikuti perkembangan milis (mailing list) di yahoogroups saja, saya sudah tidak punya waktu apalagi ditambah dengan membuat akun baru di Facebook. 

Blog Komunitas BAW


Namun setelah didesak dan terus diberi pencerahan tentang manfaat Facebook oleh suami, saya akhirnya mengizinkannya untuk membuatkan akun di sana. (Hi..hi..hi..ini saking malesnya loooh akhirnya suami yang membuatkan.

"Ya udah Ayah aja deh yang buatin nanti passwordnya aku ganti." Sesekali nyuruh suami boleh kaan cuma urusan gini mah :D

Ketika mulai membuka Fb, awalnya saya bingung mau buat status apa. Dan stuck, mandeg pada bulan-bulan berikutnya. Namun ketika saya menemukan bahwa begitu banyak teman SMP, SMA, dan teman kuliah yang perlahan-lahan bermunculan lalu meng-add, jadi malah sangat bersyukur telah menemukan Facebook.

Update status, komen, like, upload foto, mengetag foto, dst dst. Hanya itu ternyata kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan ketika membuka facebook. Lama-lama ada kejenuhan yang sangat luar biasa. Ada sesuatu yang aneh rasanya dan terkadang mual ketika terus-menerus mengikuti perkembangan status teman-teman di Facebook. Nyaris tak ada lagi privasi yang seharusnya dijaga di wilayah-wilayah pribadi.

Karena kejenuhan tersebut dan kerinduan akan sesuatu yang dulu sempat membuat saya terbiasa, yakni menulis, maka saya mulai membuat beberapa catatan dan berbagai cerita tentang sehari-hari di note Facebook. Beberapa teman kemudian membaca tulisan tersebut dan salah satunya menjebloskan saya ke dalam sebuah grup para penulis bernama Be A Writer.

Masuk ke dalamnya Saya terbengong-bengong dan bingung akan melakukan apa. Hanya menyimak dan mengamati. Mau ikut nimbrung pun takut salah dan dibilang sok-sokan padahal ada beberapa topik menarik yang ingin saya bahas dan komentari.

Lina dan Dwi
 

Beberapa hari cukup mengamati. Namun alangkah gembiranya saya ketika ada satu orang anggota grup (Mbak Dwi Rahmawati) yang kemudian menyebut Kota Batam dalam komennya. Batam adalah kota dimana saya tinggal sekarang dan sepertinya ini menjadi celah bagi saya untuk masuk dan larut dalam obrolan di dalam grup. Perlahan Saya pun ikut mengetikkan komen untuk beberapa postingan member lainnya di grup. Alhamdulillah akhirnyaaaa :D

Masuk ke dalam Grup BAW ini jadi merasa seperti dibawa ke sebuah rumah mewah yang di dalamnya begitu banyak benda-benda antik dan berharga. Bayangkan, hanya dari status update saja saya bisa belajar begitu banyak dari para anggota grup yang kebanyakan mempunyai passion yang sama dalam dunia tulis-menulis. Ah, inilah saatnya saya belajar lebih giat lagi. Bukankah sewaktu kecil pernah mempunyai keinginan untuk menjadi penulis? Bukankah berlembar-lembar buku diary sewaktu SMA dan SMP telah saya habiskan untuk menuliskan suatu hal yang mengganjal di hati dan ketika ganjalan itu berubah menjadi rangkaian kata dan kalimat maka perasaan lega pun mulai terasa? Sungguh menulis itu menghilangkan stress dan penat bagi saya. (Tapi kalau kelamaan nulis juga bikin penat kok Bu hehe).

Mengenal BAW adalah anugerah bagi saya, keanggotaan yang sedikit namun aktif membuat saya perlahan mudah mengenali para anggota lainnya. Yang aktif maupun yang pasif. Namun dari perkenalan dengan merekalah saya mulai mengetahui bahwa dunia Fb ini begitu luas. Bahwa ada Fb-nya para penerbit di sana sehingga kita bisa mengikuti berbagai even menulis yang diselenggarakan oleh mereka. 

Ada Fb perusahaan-perusahaan besar yang biasa mengadakan lomba-lomba blog, quis, dan even lainnya. Melalui grup yang jumlah anggotanya tidak lebih dari 120 orang ini saya telah banyak mengenal berbagai manfaat Fb terutama bagi saya yang suka menulis dan ingin membuahkan karya berupa buku.

Ketika Mbak Leyla Hana, Pendiri Grup Be A Writer mengadakan even berupa lomba mengarang cerpen untuk beberapa tema, dengan sotoynya saya mulai menulis. Berulang-ulang kali diedit dan diperbaiki , bahkan untuk 10 lembar tulisan cerpen saja saya menghabiskan waktu hampir 14 hari. Duh betapa susahnya membuat cerpen itu. Namun dorongan semangat positif yang selalu tertularkan di komen-komen di grup membuat saya terlecut untuk memperbaiki, mengedit, dan akhirnya berani mengirimkan tulisan ke Penanggung jawab naskah. Degdegan karena ini naskah pertama saya yang ceritanya akan diajukan ke penerbit. Wooow...mendengar kata penerbit saya langsung bangga. Jiaaah...belum tentu naskah saya menarik kaan? Tapi biarlah saya tetap larut dalam degdegan dan rasa waswas.

Ketika Mbak Leyla mengumumkan naskah chicklit saya lolos (dengan beberapa pesan perbaikan tentunya) duuh luar biasa bahagianya. Serasa pecah bisul walau pun belum bersih sama sekali. Walaupun naskah saya masih baru akan diajukan, namun mendapat apresiasi dari seorang Leyla Imtichanah seorang penulis keren membuat saya berasa mendadak jadi penulis. Kyaaaa...

Alhamdulillah hingga saat ini saya masih betah dan akan selalu betah menyimak berbagai info yang seliweran di grup. Ada berita bahagia, ada berita duka, ada info lomba-lomba, ada yang sedang review buku dan film yang sering membuat saya melongo karena sesungguhnya ingin juga bisa namun apa daya belum bisa (Insya Allah bisa kalau dipaksa :D). Merdeka! Kadang terkagum-kagum pada rekan di grup yang baru launching novel dan buku sejenisnya. Hadoooh kapan giliran saya?

Semenjak itu akhir pertengahan tahun lalu, saya mulai membulatkan tekad untuk mulai menulis sedikit demi sedikit dan mulai membidik lomba-lomba antologi cerpen. Siapa tahu dengan seringnya latihan ini semakin meningkatkan ketajaman kuku dan jari saya dalam mengetik. Duh menulis itu gak cuma modal jari tapi otak tentunya.

Saya pun mulai berkunjung ke blognya BAW di bawindonesia.blogspot.com untuk membaca kembali berbagai tips menulis dari para suhu. Membaca cerpen, catatan-catatan curhat, review, dan lainnya. Begitu melimpahnya ilmu kepenulisan yang bisa dipetik gratis dari blog ini.

Sekali lagi hanya berucap syukur Alhamdulillah bahwa saya mengenal BAW di usia kini yang tidak muda lagi ini. Artinya saya bisa memanfaatkan usia ini dengan lebih produktif lagi untuk menulis.

Bravo.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Give Away Launching Blog BAW.


18 komentar :

  1. ternyata facebook banyak gunanya ya, Mbak ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Arga Litha Iya, Alhamdulillah dari grup Face book ini Saya sering terlecut untuk ikutan menulis dan ikut quis Alhamdulillah pernah beberapa kali menang quis.

      Hapus
  2. ayo kapan giliran mba lina launching novel? targetin yuk! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo La, tapi tunggu genap 15 buku antologiku tahun ini, baru ngejar buat novel atau buku solo lainnya. Doakan ya La! Pokonya resolusi tahun 2013 harus tercapai.

      Hapus
    2. Yihaaaaaa... ikutan nunggu novelnya si teteh terbit :)
      Semangaaaaat, teteh sayang :)

      Hapus
    3. Saya paling ampun2 dah sama fiksi. Ini mah maksa dan dipaksa harus bikin, tapi baru judul doang Dee.

      Hapus
  3. Jadi pingin gabung BAW di FB. Mbak, aku minta link Groupnya di FB boleh? Tadi ngetik Be A Writer ga mau muncul. Terima kasih mbak Lina :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Rien duh senang sekali dirimu mau bergabung ke sana. Udah lama mau ngajak tapi rencananya mau ngobrol2 dan ngajaknya via whatsapp, tapi karena quota inetnya dah habis blm diisi-isi jd gak bisa pake Whatsapp. ini link-nya dan inbox dulu pendiri grupnya Mbak Leyla Imtichanah atau Leyla Hana.
      https://www.facebook.com/groups/193199450757072/

      Hapus
    2. Aku baru tahu mbak, tadi awalnya ke blog Akuai, ada baca ttg BAW, trus klik sana sini, ketemu link blog mbak Lina, nemu tulisan BAW lagi, makin tertariiiik banget tuk gabung.

      Terima kasih link FB BAWnya mbak.
      Sukses ya.....

      oh iya, jadi pingin ke Batam nih :D

      Hapus
  4. aku pengen ke batam jadinya #loh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sini main Ai, moal disaha-saha eh kagak bakalan deh dibilang siapa-siapa :D duh gak cocok terjemahan Indonesianya. Ya pokoknya nggak bakalan dibiarkan kamu kelayapan sendiri #SiapMenemani :D

      Hapus
  5. Udah lama juga denger tentang grup BAW ini... Ternyata teteh kenal ama Mbak Wiek dari grup ini ya, bukan dari MP :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul Dee, waktu itu tau di MP sekilas doang, baca2 sebentar dan pernah komen di MPnya mak Ririn itu, tapi doi nggak ngeh kalau Saya ini tetangganya :D Eh pas udah masuk ke grup ini baru nyadar dua2nya

      Hapus
  6. Lina, bikin buku jalan2 dong... Zsuka baca kisah travelingmu di blog ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pengen banget Mbak, tapi Aku masih kurang pede sama tulisanku. Ini lagi melatih tulisan dengan cara aktif ngeblog lagi dan juga ikutan audisi antologi-antologi cerpen. Doain ya Mbak sebenarnya niat banget :)

      Hapus
  7. senang juga mengenal Mba Lina :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi Saya yang lebih senang Mbak. Haha gak mau kalah Saya!

      Hapus
  8. Every weekend i used to pay a visit this web site, because i
    want enjoyment, as this this website conations truly good funny data too.


    Here is my site ... get the job done towards overall flexibility. I would not set that junk in my physique on a dare. Any prospective shortcuts that tempt you have relatively vicious downsides you want to stay away from. Category:

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita