Disambut Badai Petir di Gunung Bromo

View ke kawah Gunung  Bromo dan Gunung Batok dari Penanjakan
 
Sewaktu remaja, entah kenapa saya sangat menyukai lagu Doel Sumbang yang berjudul Bulan Bromo. Lagu ini enak didengar, liriknya indah dan puitis apalagi menggunakan bahasa Sunda yang halus lembut. Begitu pun dengan alunan musiknya yang romantis dinamis ditambah backing vocal suara anak-anak yang ceria. Tambah deh romantis dan penuh rasa. Semenjak itu saya kerap berandai-andai kalau menikah kelak pengen bulan madu bareng suami ke Gunung Bromo.

Simak deh liriknya:


BULAN BROMO 


Kungsi urang duaan  (Pernah kita berdua)

Sabelas Rabiul Awal  (Sebelas Rabiul Awal)
Mapay tangkal kabagjaan (Menyusuri pohon kebahagiaan)
Gunung Bromo Tengah Jawa (Gunung Bromo Tengah Jawa)

Emut keur paduduaan (Ingat sedang berduaan)
Calik dina iyuh pinus (Duduk di bawah teduhnya pinus)
Sempal guyon cumarita (Bercanda bercerita)
Ngabedah rasa katresna (Membedah rasa cinta)

Ngumbar kasono (Mengumbar kerinduan)

Ngumbar kadeudeuh (Mengumbar sayang)
Ngumbar kanyaah (Mengumbar  sayang)
Urang duaan. ….. (Kita berdua...)

Lenglang lenglang langitna (Bersih-bersih langitnya)
Bodas-bodas megana (Putih-pitih awannya)
Buleud bulued bulanna (Bulat-bulat bulannya)
Kucap kicep bentangna (Kedap-kedip bintangnya)
Marakbak hejona (Membentang hijaunya)
Gunung Bromo Tengah Jawa  (Gunung Bromo Tengah Jawa)


View dari Pos pintu masuk Gunung Bromo

Sayang, saat menikah waktu yang kami punya hanya 2 minggu, tak cukup untuk pulang pergi Garut - Bromo - Depok yang diselingi syukuran di dua tempat serta bersilaturahim ke sana kemari. Akhirnya keinginan hanya tersimpan dalam dada.

6 tahun kemudian barulah niat itu muncul kembali. Yeeaayy.... Saya gak tahan pengen lihat savannanya. Bukit-bukitnya, pasir berbisiknya, badainya. Duuuh Bromo sambutlah daku. Dan Alhamdulillah ini dia penampakan pertama Bromo di mata saya. Woow deh, makin cinta gunung-gunung di Indonesia.

Jeep yang kami tumpangi

Kami menaiki jeep berwarna hijau yang memang garang di segala medan. Ditambah lagi dengan sopirnya mengemudi dengan lihai. Untungnya lagi jalan sepanjang Tumpang dan petigaan Bromo Semeru sudah teraspal bagus. Kabarnya dulu gak begitu, masih jelek dan bolong di sana sini, namun tahun lalu ketika Pak SBY mau liburan ke Bromo eh mendadak jalan ke sana di aspal. Walau ternyata pada akhirnya Pak SBY dan keluarga memilih naik helikopter. Hanya para menterinya saja yang lewat jalur darat.


Kalau begitu seharusnya sering-sering deh pejabat tinggi itu turun gunung eh naik gunung ya :D biar jalan-jalan menuju ke sana tetap mulus dan halus :D


Sepanjang jalan melintasi savanna hanya suasana damai dan tenang. Cuaca pun terbilang teduh. Setengah jam kemudian kami melintasi lautan pasir kemudian berhenti di dekat Pura di bawah kaki gunung Batok dan Kawah Bromo.



Savana Bromo

Kuda-kuda berlarian mendatangi. Chila yang semenjak dari Batam sudah semangat ingin naik kuda begitu ketemu kuda langsung menjerit panik. Ia berlari menjauh. Chila shock melihat kuda yang tinggi besar dan mengeluarkan lendir. Ia menolak mentah-mentah untuk menaiki kuda. Alasannya kudanya jorok. Qiqiqi... dasar anak-anak. Kami asyik foto-foto sebelum nanti naik ke Penanjakan dan menginap di salah satu penginapan di sana.


Langit seketika mendadak mendung. Satu kilatan cahaya dari langit menyambar tanah tepat di belakang Chila. Disusul suara petir yang menggelegar. Semua kaget. Chila terlompat saking kagetnya. Lalu tangisnya pecah seketika. Saya langsung menggendongnya dan membawanya ke dalam mobil jeep. Rombongan akhirnya memutuskan untuk segera menuju ke penginapan.


Hujan mulai menguyur dengan derasnya. Para pendaki yang berdiri di belakang jeep basah terkena tempias. Walau sudah bertudungkan terpal. Kasihan. saya dan Chila aman tidak kehujanan karena duduk di depan.


Sekitar jam setengah tujuh malam, kami tiba di penginapan. Pak sopir berbaik hati mencarikan penginapan murah. Ia pun beradu tawar dengan pemilik penginapan. Alhamdulillah dapat harga satu kamar 150 ribu.

Sunrise Bromo dari Puncak Penanjakan

Jam dua malam kami dibangunkan oleh sopir jeep. Walau ngantuk berat kami tetap menurutinya. sekalian packing dan check out.


Saat tiba di sekitar puncak Penanjakan ternyata jalanan sudah penuh dengan mobil jeep lainnya yang beriringan. Sehingga kami tidak bisa mendekati lagi puncaknya. Kami harus berjalan kaki atau naik ojek.


Begitu tiba di puncak penanjakan...ya ampuuuun ratusan orang telah sesak memenuhi puncak yang luasnya tidak seberapa itu. Semua menanti saat-saat matahari terbit di ufuk sana.


Menjelang matahari naik, kami turun menuju Kawah Bromo dan Gunung Batok. Dan lagi-lagi dibuat tercengang dengan deretan mobil jeep yang terparkir rapi.

Barisan Mobil Jeep di Bromo

Syukur Alhamdulillah langit biru cerah sehingga menambah indah pemandangan yang memang sudah indah. Namun sesekali angin bertiup kencang membawa badai pasir yang membuat suasana menjadi mistis. 

Sementara rombongan lain naik menuju kawah Bromo, saya dan Chila hanya bermain-main pasir di dekat mobil-mobil jeep. Chila asyik bermain pasir dan saya asyik fotoin dia :D Saya suka dengan foto Chila yang satu ini. Saya melihat di wajahnya terdapat kekuatan, kesabaran, harapan, dan juga kelembutan. Ah semoga kamu menikmati perjalanan ini Nak. Perjalanan yang akan menempamu menjadi anak yang kuat, pintar dan solehah.


Sebentar lagi kita akan bermain-main di tempat dimana namamu disematkan "Savanna".


Para penunggang kuda melintasi lautan pasir

















13 komentar :

  1. uwaaaa kangen bromoooo...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya kangen mbak Hanna :D *peluk erat

      Hapus
  2. Teteeeeehh.... Maaf lahir batiiin....
    Saya belum sempat main ke rumah niih.. Pengen ngobrol-ngobrol, pengen denger langsung cerita ke Bromo-Semerunya.. Gak sabar euy nunggu postingan teteh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak apa-apa Dee. Kapan2 kami main juga ke situ. Lebaran pertama Teteh diajakin Bang Ical mampir ke Merlion tapi yakin Dian sama keluarga lagi jalan-jalan :D akhirnya lewat saja.

      Hapus
    2. Iya teh, kami lebaranan di Cameron Highlands kemaren... Tanggal 30 baru balik lagi ke Batam...

      Hapus
  3. Bromo salah satu wisata Indonesia yang punya keanggunan dan kharisma keindahan ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah sebabnya Saya ingin ke sana sudah sejak lama. mbak :D

      Hapus
  4. Saya juga pengen kesana teh tp belum kesampaian...

    BalasHapus
  5. sophian adhi cazorla04 Agustus, 2014

    Ingin ke bromo tapi belum terwujud...pemandangannya luar biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asal niatnya kuat mbak. Nanti rejeki dan kesempatan akan datang dengan sendirinya.

      Hapus
  6. memang indah alam indonesia, aduh oto yg sunrisenya aku suka banget

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita