Afternoon Tea di Barletta Dining & Lounge Da Vienna Boutique Hotel


Rintik hujan yang tercurah seharian telah luruh membasuh sepotong senja yang enggan berpayung dengan lembayung. Gelayut awan hitam menutup benderang di awang-awang. Kapal-kapal di perairan, mulai berlabuh mengikat sauh seraya bersandar melempar jangkar. Di jalanan pulau Batam, kendaraan berlalu-lalang. Tak hiraukan hujan, tak hiraukan kemacetan yang bahkan datang menghadang.


Saya berhenti di satu simpang. Berjalan menyisir trotoar yang basah tersimbah hujan. Da Vienna Boutique Hotel. Dari jauh sebaris tulisan di ketinggian sebuah gedung memecah ketakutan akan kata “Nyasar”. Saat mendekat, tampak sebuah bangunan yang tinggi dengan dinding-dinding kaca dan keramik yang modern.


Ketika Menengok ke Bawah Tangga

Memasuki lobby yang luas dengan langit-langit yang tinggi, saya diarahkan petugas security untuk langsung menuju lantai dua melalui tangga sebelah kiri. Tangga yang dilapisi karpet warna coklat keemasan dengan motif dedaunan. Bak permaysuri yang sedang menuju tahta kerajaan saya melangkah menaiki tangga sambil mengembangkan rok karena takut terinjak :D

Suasana tenang dan sendu langsung menyergap saat tiba di lantai dua. Tulisan "BARLETTA" seketika terlihat tatkala kaki menginjak anak tangga terakhir. Seorang pria berkaca mata yang mengenakan T-shirt hitam bertuliskan CHEF off DUTY menyongsong dan menyalami saya dengan celotehnya yang ramah. Ah ya, ini pasti Chef Alex Fatrisman Manager of Marketing & Communication Da Vienna Boutique Hotel yang telah mengundang saya via email. Undangan ini adalah untuk memperkenalkan konsep baru tentang Barletta Dining and Lounge dimana di tempat tersebut bisa dijadikan meeting point, kongkow-kongkow, nongkrong, ngerumpi, arisan, sambil menikmati musik jazz dengan hidangan kopi dan koktil. 

Saya jadi ingat cerita seorang teman, Chahaya Simanjuntak, yang punya markas di catatantraveler.com, ia bilang Pak Alex ini dulunya seorang Chef yang sangat mumpuni dan tidak pelit untuk berbagi imu tentang kuliner. Namun di Davienna Pak Alex tidak lagi menjadi chef melainkan seorang Manager Marcomm. Suka salut dan termotivasi dengan pencapaian seseorang. Dari semula chef dan menjadi manager.


Alex Fatrisman

Pak Alex memperkenalkan saya kepada rekan-rekan kerja dan tim marketing Da Vienna yang cantik-cantik plus ramah-ramah. Sempat mengobrol seru bersama mereka sambil menjajaki apakah kami dari Komunitas Blogger Kepri bisa bekerja sama ke depan untuk event #FunBlogging. Lampu hijau telah tampak dari pembicaraan ini. Tinggal saya dan teman-teman blogger lainnya follow up. Semoga Mbak Haya Aliya Zaki, Mbak Shinta Ries dan Mbak Ani Berta, para narasumber event #Funblogging senang mendengar kabar ini. Tidak cuma kota lain yang kena giliran tapi Batam juga harus ya Mbak. Semangat!!!

Selesai berbasa-basi dengan tim marketing Da Vienna, saya dipersilahkan mencicipi berbagai sajian camilan yang terhidang di meja. Sepertinya ini menu appetizer yang malah membuat kekenyangan. Disusun dengan rapi, indah dan berestetika. Sempat terbengong-bengong. Bagaimana mulai mencicipinya. Duh rasanya enggan dan sungkan untuk memindahkan susunan sushi roll, chicken drum stick, dan tuna cracker yang terhidang cantik di nampan bulat. 

Sushi Roll, Chickern Drum Stick, dan Tuna Cacker
Mini Pizza

Bergeser ke sebelah kanan, ada satu lingkaran lagi yang berisi fruit pie dan  quiche lorraine. Ke sampingnya lagi ada satu lingkaran penuh tuna cracker dengan mini pizza. Di depannya berjejer manis ongol-ongol berbenderakan potongan strawberry. Buah-buahan pun disusun penuh seni dan kreatifitas. Sebutir semangka sukses dibuat menyerupai kepala manusia lengkap dengan mata, gigi dan lidah. Satu butir lagi menyerupai semangkuk bunga mawar berwarna pink.

Fruit Pie dan Quiche Loraine


Ongol-Ongol


Semangka dan buah-buahan lainnya dalam tusukan sate
 
Dalam dunia kuliner dan masak-memasak dikenal dengan istilah food plating dan juga gastronomi. Keduanya merupakan seni dalam hal penyajian makanan. Nah istilah yang mana yang cocok untuk sajian di Da Vienna ini entahlah yang mana satu. Yang ada saya kebingungan, sekalipun sudah selesai sesi foto-foto makanan, saya sungkan merusak keindahan susunan camila-camilan itu. Tidak tega rasanya. Namun karena sudah dirusak oleh beberapa teman blogger akhirnya tangan pun mencomot satu per satu dan memindahkannya ke piring kecil. Setelah habis saya ambil lagi untuk ronde kedua. Sumpah semuanya enak-enak. 

Kalau teman-teman tergila-gila dengan quiche lorraine, lidah saya malah terngiang-ngiang akan tuna cracker. Sumpah lagi dan lagi deh itu daging tunanya nempel sekali di lidah. Kefikiran untuk bungkus tapi gengsi. Pengen bawa pulang tapi kelupaan padahal gengsinya sudah saya turunkan ke level zero. Wait? kayaknya ada yang aneh dengan kata-kata di atas. Ada gitu istilah lidah terngiang-ngiang? Bwahaha ngaco. So, saya pakai kata apa dong untuk menggambarkan betapa lidah ini ingin mencicipi kembali si tuna crackernya?

Menjelang maghrib kami dipersilahkan menempati kursi-kursi yang menghadap meja panjang yang tersedia di Barletta Dining and Lounge.  Ternyata kami akan menuju makan malam dengan main course Carrabian Chicken Salad, Manhattan sea food chowder, dan
Atlantic Crispy Salmon
seperti yang sudah tertulis di table menu.


Jujur, saya terheran-heran, jenis makanan seperti apa yang tertulis di menu tersebut. Kenapa nggk ada nasinya? Perut kayaknya bakal cepat lapar jika tidak bertemu nasi saat makan malam.  Let see. Satu persatu waiter datang menghidangkan menu pertama Carrabian Chicken Salad

Saya duduk dengan beberapa teman media. Beberapa di antaranya sama seperti saya baru pertama kali mengenal jenis salad ini. Iseng saya bertanya kepada mereka bagaimana cara makannya. Semua terdiam tidak ada yang menjawab. Saya terkekeh lucu. Akhirnya mengikuti insting, dengan melihat peralatan yang ada hanya tersedia pisau dan garpu ya sudah ayamnya saya potong lalu ditusuk menggunakan garpu. Sebelum mengenai mulut lalu dicocol ke atas saus mayonaise yang penampakannya mirip seperti susu kental manis.  Suapan pertama sukses mendarat di mulut. Eh kok enak ya. Lalu piring pun bersih hanya dalam tempo beberapa menit. 


Meja dan kursi yang akan ditempati untuk makan malam

Penataan meja yang apik dan cantik

Carrabian Chicken Salad

Waiter datang merapikan piring yang kosong. Waiter lainnya lantas menghadirkan semangkuk hidangan untuk main course kedua. Manhattan Sea Food Chowder. Oowh makanan apa lagi ini? Dari penampilannya sungguh menggugah selera. Seekor udang dengan seksi terdampar di atas mangkuk.  Belum lagi habis rasa penasaran,  seorang waiter menuangkan creamy sea food soup ke dalam mangkuk yang berisi udang, garlic bread dan kawan-kawannya.  Rasanya jangan ditanya deh. Semua orang setuju ini makanan terlezat sejauh ini. Sepakat yang tersisa hanya mangkuknya saja :D


Manhattan Sea Food Chowder

Mangkuk-mangkuk sup dibereskan. Piring-piring berisikan ikan salmon potongan besar terhidang di hadapan masing-masing. Atlantic crispy salmon, itulah menu yang akan kami santap selanjutnya. Ikan salmon? Iya, berasa dapat perbaikan gizi. 


Atlantic Crispy Salmon
Rasa-rasanya perut sudah mulai mengembung kekenyangan. Perlu sejenak istirahat. Saya pun pamit untuk sholat maghrib. Nggak susah mencari mushola di Davienna. Petunjuk di dinding sangat jelas menunjukkan letak mushola dan toilet.

Ketika memasuki mushola, saya dibuat betah dan senang. Musholanya bersih, rapi namun sayangnya sepi :( Sambil menahan kenyang saya pun melaksanakan sholat maghrib. Saat kembali ke meja makan, ikan salmonnya sudah raib berganti dengan hidangan makanan penutup pencuci mulut (dessert)  yaitu Fruit Spaghetty.

Fruit Spagetti
Makanan-makanan sudah selesai dihidangkan dan berpindah ke dalam perut masing-masing, kini saatnya menghibur diri dengan berfoto-foto dan bernyanyi. Sebelumnya Bu Jelita Qadaril, Executive Assistant Manager Da Vienna memberi sambutan sekaligus penutupan dengan mengucapkan terima kasih kepada para blogger dan media yang datang.





Seperti kebiasaan di acara-acara lainnya, teman-teman blogger usai acara bukannya langsung pulang melainkan nonggkrong-nongkrong dulu, ngerumpi sana-sini, dan curhat segala macam sambil pose maksimal untuk foto-foto di instagram. Jam sepuluh malam kami membubarkan diri dengan perut kenyang dan hati senang.  

Ini bukan saya tapi si imut  www.hijabtraveller.com




Thank you Da Vienna, semoga konsep baru untuk Barletta Dining and Lounge-nya sukses dan ramai dikunjungi masyarakat Batam.


Da Vienna Boutique Hotel
Jalan Pembangunan, Nagoya Batam.
Telpon: +62 778 422 300
Fax: +62 778 431 900
Email: reservation@davienna.com

13 komentar :

  1. Wah..senangnya nongkrong2 bareng blogger lainnya di Barletta Dining sambil menikmati hidangan yang maknyus.. Eits...hati2 ntar lemaknya bertambah lho Mba..hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya Mbak ngeri lemak nambah banyak nih.

      Hapus
  2. Jangan lupa 8 Juni.. Kita ke Barletta, tp belakangnya dikit.. Di Ken Nyang.. Huahahah

    BalasHapus
  3. Sama Lin, kirain ga bakal kenyang juga..padahal abis makan ga bisa berdiri :))

    BalasHapus
  4. Sama Lin, kirain ga bakal kenyang juga..padahal abis makan ga bisa berdiri :))

    BalasHapus
  5. Wah keren ya tempatnya, ajakin aku bukber di Sini kak

    BalasHapus
  6. Mini pizza, blm pernah Cobain. Nongkrong2 bareng teman blogger asyikkkk banget

    BalasHapus
  7. Horeeee, ada fotoku ^-^, sejauh ini semua suka banget sama Manhattan seafood chowder, emang juara sih rasanya, pie buah itu jg enak bgt teh..

    BalasHapus
  8. Ah lezatnya itu menuuu.. Pengen nyobain juga lah, mau mau mau yuk ah cusss

    BalasHapus
  9. Sayang ga bs ikut kemarin... hiks...

    BalasHapus
  10. Pantas ya sunyi senyap di meja sebelah. Ternyata sedang menikmati :)

    BalasHapus
  11. Yuk ke da Vienna lagi yuuuk.... ngepizza sambil nongki² ngebahas blogging..

    BalasHapus
  12. Wah nongkrong nongkrong....berasa rumah sendiri ya..!?

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita