Ikan Badut (Nemo). Foto: Galang Bahari |
Blogger Kepri kini semakin seru dan solid meskipun terkadang ada saja masalah-masalah kecil yang menerpa. Namun siapa sangka, 1 tahun berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (loh kok kedengarannya mirip seperti bunyi pasal 28 E ayat 3 UUD 1945 😁) BK sudah menelurkan karya berupa buku "Jelajah Kepri". Alhamdulillah, sesuatu lagi. By the way ada yang mau beli bukunya nggak? Bisa beli melalui saya loh. Haha promo terselubung.
Balik lagi ke cerita semula yuk!
Peserta famtrip yang mau ikut awalnya 30 orang plus 2 bocah. Namun yang jadi berangkat akhirnya hanya 25 orang plus 2 bocah saja. Dari 5 yang batal, 2 orang mengabari sehari sebelum berangkat, 1 orang lainnya mengabari mendadak 5 jam sebelum keberangkatan dan 2 orang lainnya tanpa kabar dan tidak memberi alasan sama sekali. Padahal sayang, masih banyak yang ingin ikut snorkeling kan ya?
Siapa saja ke-25 blogger ini? Yuk dicermati satu-satu mana tau ada beberapa blogger berikut yang sering wara-wiri komen di blog rekan-rekan. Yang jelas mereka ini sudah rajin-rajin blog walking loh. Silahkan saja kalau mau BW duluan.
Blogger Kepri. Foto: Jogie Suaduon |
Berikut daftarnya:
1. Akut Wibowo | www.enjoybatam.com
2. Asad S. | www.livejournalofasad.com
3. Ana Merya | www.anamerya.com
4. Anang Setiawan | www.lalatheexplorer.blogspot.com
5. Andi Setiawan | www.andimotret.com
6. Cucum Suminar | www.kompasiana.com/cucum-suminar
7. Danan Wahyu | www.dananwahyu.com
8. Dani|www.dani-alamsyahri.blogspot.com
9. Dian Radiata | www.adventurose.com
10. Eka Dewi P. | www.journaleka.com
11. Eka Handa | www.hijabtraveller.com
12. Em Albar | www.albarnation.com
13. Hermawan R. | www.mivecblog.com
14. Irfan Desyadi Azis | www.singindo.com
15. Jogie Suaduon | www.jogiesuaduon.com
16. Lina W. Sasmita | www.linasasmita.com
17. Lukman|www.lukmanlala.blogspot.com
18. Mayang Bahtera Pertiwi| www.mayangbahterapertiwi.blogspot.com
19. May Sarah | www.sarahjalan.com
20. Muhammat Rasid R. | www.emerer.com
21. Roy Vandi T. | www.visitkepri.com
22. Sri Murni | www.menixnews.com
23. Syafiq Hidayat Taplin | www.syafiqhidayattaplin.tumblr.com
24. Zacka Mega | www.zackamega.com
25. Wahyu Satrio | www.bataminenglish.id
Semuanya 25 orang plus 2 bocah petualang yaitu Chila anak saya dan Lala anak Dian Radiata.
Potensi Pulau Abang
Bersama dengan Pulau Bawah di Kabupaten Anambas, Pulau Senoa di Kabupaten Natuna, Pulau Benan di Kabupaten Lingga, maka Pulau Abang di Kota Batam juga ditetapkan pemerintah dalam hal ini dinas pariwisata untuk dijadikan destinasi wisata unggulan di Kepri.
Melihat dan menyaksikan langsung keindahan bawah laut perairan Pulau Abang, saya yakin dan percaya, bahwa cepat atau lambat lokasi ini akan semakin terkenal dan dibanjiri pengunjung. Tinggal bagaimana mempersiapkan beberapa fasilitas dan SDM yang berkualitas dan berintegritas yang akan menunjang bisnis pariwisata tersebut. Sehingga ke depannya, wisata bahari Pulau Abang akan terus berkelanjutan, suistainable hingga anak cucu, cicit bahkan cucunya cicit. 😁
Menuju Homestay di Pulau Nguan
Beberapa kali mengunjungi Pulau Abang, saya selalu berangkat dari Pelabuhan Hasyim. Namun pada kesempatan ini, saya sangat bersemangat karena kami akan diberangkatkan dari Pulau Nguan. Sudah lama saya penasaran dengan Pulau Nguan. Tepatnya setelah diceritakan oleh penduduk asli Pulau Nguan yang bertemu saya saat snorkeling di Pulau Labun. ingin rasanya menjelajah sisi-sisi pulau tersebut namun sayang jadwal snorkeling sangat padat sehingga Pulau Nguan hanya sebatas persinggahan saja.
Dengan menaiki pompong (perahu motor) dari Pelabuhan PT. Pari di sekitar Jembatan VI Barelang Batam, kami menyebrang tak lebih dari 5 menit. Pompong mengarah langsung menuju homestay (kami menyebutnya dengan rumah singgah) yang terletak di tepi Pulau Nguan. Rumah ini sengaja dibangun pengelolanya yaitu Galang Bahari Wisata untuk dijadikan base camp, tempat berkumpul peserta sebelum dan sesudah snorkeling. Di teras rumah yang langsung berhadapan dengan laut, bahkan ada dermaga untuk menyandarkan pompong.
Setibanya di homestay di Pulau Nguan, rombongan di-briefing terlebih dahulu mengenai hal-hal yang “do and don’t”, atau apa-apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan selama snorkeling. Hal ini sangat penting disampaikan karena tidak semua peserta trip memahami bagaimana bersikap saat berada di laut dan berinteraksi dengan biota laut seperti ikan dan terumbu karang.
Briefing disampaikan oleh Bang Zakaria (Jack) sebagai owner Galang Bahari dan dilanjutkan oleh guide yang menerangkan tentang terumbu karang yang tidak boleh diinjak atau disentuh. Sebagaimana kita ketahui bahwa pertumbuhan terumbu karang sangat lamban, hanya sekitar 1 cm saja per tahun. Selain itu terumbu karang sangat sensitif. Jika terganggu ia akan mati lalu hancur dan tergerus ombak ke tepi pantai. Ikan-ikan akan kehilangan tempat tinggal mereka selama ini. Tidak bisa bereproduksi dan akibatnya nelayan akan semakin sulit mendapatkan ikan.
Briefing selesai, kami dipersilahkan memilih life jacket untuk langsung dikenakan. Setelah itu kami segera menaiki pompong untuk menuju lokasi snorkeling. Ada 2 pompong yang digunakan untuk mengangkut para blogger. Beriringan melaju susul menyusul di tengah laut yang lumayan tenang. Semoga saja cuaca hari itu bagus, sehingga laju pompong tidak terhambat oleh ombak atau hujan.
Life Jacket |
Berlatih Menggunakan Alat di Pulau Rano
15 menit kemudian pompong merapat di Pulau Ranoh (Ranoh) yang mempunyai pantai berpasir putih. Kami diizinkan sebentar untuk berenang dan bermain pasir. Chila dan Lala, dua bocah yang ikut dalam rombongan langsung menceburkan diri ke pantai. Tampak riang bertemu air laut dan pantai yang dangkal. Mereka berdua menarik-narik saya agar segera ikut berenang.
15 menit kemudian pompong merapat di Pulau Ranoh (Ranoh) yang mempunyai pantai berpasir putih. Kami diizinkan sebentar untuk berenang dan bermain pasir. Chila dan Lala, dua bocah yang ikut dalam rombongan langsung menceburkan diri ke pantai. Tampak riang bertemu air laut dan pantai yang dangkal. Mereka berdua menarik-narik saya agar segera ikut berenang.
Pulau Rano, Foto Profesional oleh Andimotret.com |
Peserta lainnya segera menyebar untuk berfoto atau hanya duduk-duduk mengobrol. Beberapa menit kemudian peserta dikumpulkan untuk warming up. Mengendurkan saraf-saraf agar saat snorkeling tubuh tidak kaget dan tegang. Selanjutnya kami memilih snorkel, masker dan fin (kaki katak) untuk digunakan saat snorkeling. Bagi yang tidak nyaman menggunakan fin, disediakan pilihan mengenakan sepatu karet.
Berlabuh di Pulau Rano |
Karena dikelilingi banyak guide, ada sekitar 10 orang guide, beberapa peserta yang belum mahir pun akhirnya dapat bersnorkeling ria dengan gembira. Mereka diajari bagaimana menarik nafas melalui mulut, menghembuskannya seperti biasa melalui hidung, serta menggigit snorkel dengan benar. Lalu mencelupkan kepala dan melihat ke kedalaman air laut. Nah semua dapat melihat dengan jelas dasar air laut. Saatnya snorkeling dimulai. Kami pun berkemas dan segera meluncur dengan pompong menuju spot snorkeling di perairan Pulau Dedap.
Pemandangan antara Pulau Rano dan Pulau Abang |
Snorkeling Pertama di Pulau Dedap
Kurang lebih 15 menit kemudian, kami tiba di perairan Pulau Dedap. Pompong berhenti berpuluh-puluh meter dari bibir pantai, beberapa orang yang tidak mengetahui langsung kaget karena baru menyadari bahwa snorkeling dilakukan di lokasi yang jauh dari pantai. Dan bahkan bisa dibilang di tengah laut. Namun karena para guide telah siap menemani dan menunjukkan spot-spot yang bagus, akhirnya satu per satu para blogger memberanikan diri mencemplungkan badannya ke dalam air. Lalu segera berseru meneriakkan kalimat kekagumannya. "Di sini banyak nemonya", “wuaaah…..terumbu karangnya bagus,” lalu keasyikan untuk menyaksikan berbagai keindahan bawah laut pun dimulai.
Kurang lebih 15 menit kemudian, kami tiba di perairan Pulau Dedap. Pompong berhenti berpuluh-puluh meter dari bibir pantai, beberapa orang yang tidak mengetahui langsung kaget karena baru menyadari bahwa snorkeling dilakukan di lokasi yang jauh dari pantai. Dan bahkan bisa dibilang di tengah laut. Namun karena para guide telah siap menemani dan menunjukkan spot-spot yang bagus, akhirnya satu per satu para blogger memberanikan diri mencemplungkan badannya ke dalam air. Lalu segera berseru meneriakkan kalimat kekagumannya. "Di sini banyak nemonya", “wuaaah…..terumbu karangnya bagus,” lalu keasyikan untuk menyaksikan berbagai keindahan bawah laut pun dimulai.
Seorang guide menangkap ikan badut yang populer dengan sebutan Nemo (Clown Fish) untuk ditunjukkan kepada Chila dan Lala. Dua bocah itu berteriak-teriak histeris. Dan berebut ingin memegang. Setelah beberapa menit si Nemo dilepaskan kembali ke laut.
Pada saat cuaca bagus, perairan Pulau Dedap tampak bergradasi. Air lautnya berwarna biru tosca dan hijau. Menurut saya, di perairan inilah satu-satunya perairan di Batam yang memiliki gradasi air laut terindah. Namun sayang saat itu tidak terlalu terlihat gradasinya. Kata seorang guide, semalam terjadi badai. Pantas saja visibily tampak keruh. Namun hal itu tidak menyebabkan penglihatan terhadap terumbu karang terhalang. Tetap terlihat jelas meskipun di dalam air laut tampak benda-benda sangat kecil melayang seperti lumut.
Setelah cukup puas snorkeling, pompong merapat ke pantai Pulau Dedap dan tepat jam satu kami menikmati hidangan makan siang. Gulai ikan, sayur kacang panjang dan kerupuk menjadi lauk yang paling nikmat saat itu setelah satu jam lebih berendam di tengah laut.
Makan siang saya dan Chila |
Guling-guling di pasir |
Ada ikan dugong terdampar haha |
Menemani anak-anak bermain pasir |
Umang-umang |
Makan siang usai. Saatnya bermain-main dengan umang-umang yang berkeliaran di pantai. Chila antusias sekali dan berniat membawa pulang beberapa ke rumah. Namun tampaknya dia menerima gagasan saya ketika saya bilang kasihan mereka nanti hidup dimana, karena pasir dan pantai adalah rumah bagi mereka. Chila pun mengurungkan niat membawa umang-umang.
Setelah makan siang kami berganti spot snorkeling, masih di perairan yang sama. Setengah jam cukup lalu menuju perairan Pulau Abang. Di sana pompong berhenti dan pemandangan dari atas pompong saja sudah membuat penasaran.
Dari atas pompong, perairan Pulau Abang sangat dangkal sehingga terumbu karang yang berada di dalam laut tampak jelas terlihat. Tidak tahan dengan godaan itu, saya pun kembali mencemplungkan diri ke laut. Dan wow… di sana-sini tampak ikan badut sedang berenang-renang manja di antara tentakel anemon laut. Tampak cuek bebek dengan wara-wirinya kami di permukaan air. Hello Nemo! Dadah dadah dari permukaan air laut.
Di habitatnya ini, anemon mampu menjaga ikan badut dari serangan ikan pemangsa yang lebih besar. Sebaliknya anemon juga diuntungkan karena ikan badut kerap membawa makanan yang dapat dimakan oleh anemon. Hubungan keduanya merupakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Seperri simbiosis mutualisme dalam kehidupan nyata.
Anemon merupakan makhluk hidup yang beracun. Dan ikan-ikan tidak akan berani mendekat karena takut tersengat. Sebaliknya, ikan badut menjadikan anemon sebagai rumah dan tempat berlindungnya. Pantas saja si ikan badut itu cuek bersantai-santai di antara tentakel anemon karena sesungguhnya dia tidak bisa pergi jauh dari anemon. Semenit saja lepas dari anemon, ia bisa dimangsa oleh ikan lainnya.
Menyaksikan ikan badut bersama anemon rasanya tak pernah puas. Apalagi kami menuntun Chila dan Lala ke lokasi yang sangat dangkal. Mereka berdua histeris menyaksikan nemo berada di rumahnya langsung. Para guide juga dengan baik hati mengajak saya menuju spot-spot yang bagus melihat ikan badut. Kalau tidak kesorean, rasanya ingin berlama-lama di sana. Masih belum bosan menyaksikan terumbu karang beraneka rupa dan juga nemo-nemo yang dengan santai bermain-main di sana.
Yang penasaran seperti apa sih kerennya alam bawah laut di Pulau Abang, berikut ini beberapa foto ikan badut, anemon dan terumbu karang yang berhasil direkam dan diambil fotonya oleh Galang Bahari:
Yang penasaran seperti apa sih kerennya alam bawah laut di Pulau Abang, berikut ini beberapa foto ikan badut, anemon dan terumbu karang yang berhasil direkam dan diambil fotonya oleh Galang Bahari:
Sebelum pulang kami pun merapat kembali ke Pulau Rano untuk menikmati air kelapa muda. Sungguh pelayanan memuaskan dari Galang Bahari.
Meskipun menjelang sore, langit tampak mulai membiru. Tak sengaja saat menelusuri pantai yang bersih, saya difoto oleh Andi, teman blogger yang saat itu membawa kamera DSLR dan sedang hunting foto. Hasilnya? Lihat deh di bawah ini. Saya crop sedikit agar kaki nggak kelihatan. Hehe.
Saat matahari senja tampak di atap rumah para nelayan, kami pun tiba kembali di Pulau Nguan untuk mandi, sholat dan berganti pakaian. Mengisi perut dengan segelas pop mie dan sejenak menceritakan pengalaman snorkeling kepada yang lainnya.
Meskipun menjelang sore, langit tampak mulai membiru. Tak sengaja saat menelusuri pantai yang bersih, saya difoto oleh Andi, teman blogger yang saat itu membawa kamera DSLR dan sedang hunting foto. Hasilnya? Lihat deh di bawah ini. Saya crop sedikit agar kaki nggak kelihatan. Hehe.
Saya di foto oleh Andimotret.com |
Saat matahari senja tampak di atap rumah para nelayan, kami pun tiba kembali di Pulau Nguan untuk mandi, sholat dan berganti pakaian. Mengisi perut dengan segelas pop mie dan sejenak menceritakan pengalaman snorkeling kepada yang lainnya.
Senja telah tertutup sempurna saat kami kembali merapat di Pelabuhan PT. Pari. Hari itu perjalanan mengunjungi perairan Pulau Abang ditutup dengan sunset yang cantik di sebrang pelabuhan.
Sunset di Pelabuhan PT. Pari. |
Jika kamu juga ingin merasakan sendiri bagaimana bersnorkeling ria dan melihat terumbu karang serta nemo dari dekat, langsung saja hubungi Galang Bahari Wisata di sini:
Galang Bahari Wisata
Aku pernah beberapa kali ke Batam tapi belum pernah ke Pulau Abang. Pengen aah kapan waktu kalau ada kesempatan ke Batam lagi nyobain snorkeling di Pulau Abang :)
BalasHapusWaaah pernah ke Batam ya. Ini tempatnya dekat kok Mbak Dini. Gak jauh banget.
HapusSpot yang diberikan Galang Bahari emang kece...sebagai peserta puas lah kali ini snorkeling
BalasHapusIya terutama spot terakhir. Kece banget.
HapusSerunya bisa ikut acara snorkling seperti di postingan mba Lina.Hmm kapan ya bisa kopdar juga.
BalasHapusIya Mbak, duh dikau pakai hijab sekarang. Cantik niaan. 😍😍😍😍
HapusAsyik banget, mb Lina. Komunitas di sana kompak ya. Moga makin banyak event2 yg ngundang blogger. Aku belum ke Batam dan kepri hiks. Pengen main, moga ada rezeki :3
BalasHapusIya nih dulu pas ada temannya di Batam katanya Ila mau ke sini. Sekarang udah nggak di Batam lagi mereka.
HapusHihihi kadang gemes-gemes gimanaaaaa gitu ya teh ama yang tiba-tiba cancel beberapa jam sebelum acara, atau malah gak kasih kabar sama sekali. Kan kasian temen-temen lain yang nungguin kepastian... Mudahan ke depannya gak ada lagi yang kayak gitu :)
BalasHapusBtw, tripnya emang seru.. dan puas banget ama pelayanan dari Galang Bahari.
Ho'oh. Berkali-kali ditanyain Bang Jack peserta finalnya ada berapa karena berubah terus. Hehe.
HapusAih..asyik sekali kegiatannya mbak. Homestaynya juga kayaknya nyaman banget ya. Berasa rumah sendiri :)
BalasHapusIya, homestaynya nyaman dan bersih Mbak.
HapusWah snorkeliing, aku ketagihan snorkeling hihihi pantainya bagus ya, bersih Mbak, semoga bisa ke Batam suatu hari nanti :)
BalasHapusAmiiin....semoga bisa main ke Batam, terutama ke Pulau Abang nih.
HapusSeru banget ya, mupeng ngelihatnya. Apalagi anaknya ikutan juga. Wiiih trip bareng anak seru ya
BalasHapusAlhamdulillah, seru banget Mbak. Iya untung nih anak-anak dibolehin ikut apalagi ketemu pasir, mainan kesukaan mereka.
HapusReview-nya lengkap banget ya mba...famtrip, aku suka kalau jalan-jalan ada anak. Soalnya kita ga memikirkan lainnya. Kalau ga sama anak yeipnya kadang pikirannya kemana mana.
BalasHapusHihi iya Mbak. Jadi tenang kalau sambil ngasuh begini mah. Tinggal ngawasin dari dekat aja.
Hapusngomong ngomong snorkling saya dulu gatau kalau ga bisa berenang itu tetep bisa snorkling nyoba sekali langsung ketagihan enak ngapung ngapung gitu
BalasHapusHaha iya ternyata yang nggak bisa berenang pun tetap bisa snorkeling karena ngambang doang.
HapusSelaluuuuuu sirikkkk dan syukaaa sama perjalanan, mb Lina
BalasHapusInget Pijar dulu dikirimi coklat banyak bener. Sampai anak mba anik, santy musa...main kebagian
Dududu....Alhamdulillah nih Mbak dapat sponsor jalan-jalan yang baik hati dan fikirannya terbuka terhadap blogger.
HapusSehat terus Pijar dan Kak Lintang.
Duh iri deh sama blogger Kepri ini kompak-kompak banget deh, bikin iri sama kegiatan-kegiatannya. Pemandangan pantai dan bawah lautnya juga indah euy bikin pengen kesana.
BalasHapusAlhamdulillah, Blogger Kepri ada aja rejekinya nih Mbak Dewi. Rejeki silaturahim terus tiap bulan sambil jalan-jalan.
Hapuswow keren nya pulau abang
BalasHapustidka bosen bosen lihat pemandangan nya
Pemandangan bawah laut sih tepatnya Om.
HapusSuka sama kegiatan blogger kepri. Selalu mengangkat tema wisata. Dan kalau dipikir memang wisata laut di kepri potensial banget ya kak. Pantainya cantik2 dan ombaknya tenang.
BalasHapusJadi pingin main ke kepri lagi.
Iya Mbak kelebihannya di Batam dan sekitarnya, ombaknya gak terlalu besar karena terhalang pulau-pulau.
HapusAku baru satu kali snorkling mba. Di Pulau Tunda, Kepulauan Seribu. Asik pengalamannya. Pantai bersih banget. Suka tulisan ya mba :)
BalasHapusMakasih Mbak Alida. Main sini kita snorkeling di Pulau Abang.
HapusWaaaaaa seru banget,itu 2 petualang cilik keren bangett
BalasHapusSeperti mamanya yang keren kan Mbak? Haha dilempar sendal :D
HapusSeru ya... bisa jadi bagian Blogger Kepri. Bisa pergi ke tempat-tempat yang pemandangannya bagus. Saya belum pernah snorkling, baca tulisan ini, jadi pengen snorkling. Pengen liat nemo dan teman-temannya :)
BalasHapusAlhamdulillah Mbak. Iya seru. Snorkeling itu mengasyikan loh. Kadang lupa sama waktu kalau udah lihat pemandangan bawah laut.
HapusSelamat atas bukunya mba. Itu under waternya keren amaat, nemooo
BalasHapusMakasih Mak Noe. Iya ini sesungguhnya lebih keren daripada fotonya loh.
HapusKeren kali Blogger Kepri. Dari beberapa pulau bisa dihimpun dengan wadah yang sama
BalasHapusIya Mbak, ini yang intens ngumpulnya via WA dan facebook aja padahal.
HapusDuuuuhh, foto ke 23 itu cakep bener, pasti diambil pas cuaca lagi panas banget. Pengen deh pas kesana lagi cuaca cerah begitu, item dikit juga rela deh, demi liat underwater keceh.
BalasHapusIya Yuk Ka, ke sana lagi. Pengen banget moto cantik kayak itu.
Hapuskeren loh wisata batam, aku baru 2 kali kesana dan belum semuanya dikunjungi, next time mudah2an pas kesana bisa ketemu kita ya mbaak:)
BalasHapusWuaah Mbak, bilang2 ya kalau mau ke Batam lagi biar kita meet up.
Hapusaku belum pernah ke sana, sedap bener pemandangannya kakak
BalasHapusIya Nyi, ini pemandangan bawah lautnya emang keren.
Hapuswah harus ke sini ne someday, padahal aku sering ke Batam. tapi kesempatan waktu aja ne... hehe apalagi aku penggemar dunia air, hehe salam kenal mba lina
BalasHapusWaah halo orang Riau :D kenapa gak sekalian ke P.Abang saat ke Batam kemaren2?
HapusWah indah sekali pemandangan bawh airnya, kapan ya aku bisa liburan seperti ini, ditempatku pantainya kurang bersih
BalasHapusIni gak di pantainya, justru agak jauh dari pantai biasanya terumbu karangnya bagus2. Yakin deh tempat Mas Amir juga gak kalah cakepnya.
HapusGayanya om Danan di foto di atas bikin ngakak hahaha. Jadi pingin ikutan explore pulau-pulau cantik Kepri bareng kalian setelah baca ini. ^^
BalasHapusIya Kak Ices yang satu ini memanglah tak ada lawan kalau difoto😁
Hapuskeren banget mbak tempat-tempatnya...kapan2 semoga berkesempatan mengunjungi tempat tempat tersebut bareng keluarga
BalasHapusAmiiin Mbak, semoga terkabulkan harapannya.
Hapuswaaaw karangnya cantik cantik ya mba,, aku belum pernah eksplor pulau-pulau takut naik kapal haha.. itu si kecil seneng banget kayaknya ya..
BalasHapusWahaha sama aku dulu juga takut naik kapal Mbak. Tapi dibiasakan akhirnya malah ketagihan main antar pulau.
Hapus