Memetakan Pariwisata Batam yang kreatif dan Edukatif

FGD Wisata Batam


Wisata Batam – Semenjak saya tinggal di Batam, dalam kurun waktu 20 tahun ini, jika dinilai dari kacamata pembangunan fisik, Batam mengalami perubahan yang drastis. Kawasan-kawasan Industri tumbuh hampir di seluruh penjuru pulau. Perumahan-perumahan muncul di sana-sini. Ruko-ruko menjamur bak cendawan di musim hijan. Jalan makin lebar dan rumah-rumah liar digusur untuk kepentingan pemodal yang lebih besar. Hutan-hutan yang dulu menyelubungi hampir separuh Pulau Batam perlahan menghilang tergantikan kawasan pemukiman dan lahan garapan. Maka orang-orang mengenal Batam sebagai kota industri. Kota yang bahkan pertumbuhan ekonomi daerahnya jauh melesat di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Tapi itu dulu. Semua telah berlalu.

Pembangunan infrastruktur dan perekonomian yang dari dulu tampak hiruk-pikuk, akhir-akhir ini terlihat lesu dan tidak bergairah. Seiring melemahnya perekonomian global. Perusahaan-perusahaan manufaktur tutup, perusahaan galangan banyak merumahkan karyawannya bahkan relokasi ke negara luar, perputaran keuangan melambat dan pertumbuhan ekonomi Batam paling rendah di Indonesia. Ada apa dengan Batam yang sesungguhnya, bahkan hingga saat ini belum tampak geliat kesembuhannya?

Para pemangku kekuasaan pun bertindak dengan kemudian memutar haluan kapal. Dari semula Batam dikenal sebagai kota industri, kini Batam didaulat menjadi kota untuk tujuan wisata. Berharap banyak dari posisi strategisnya sebagai dua area cross border.

Berbicara tentang pariwisata Batam, Saya mengamati bahwa dari dulu hingga sekarang tidak ada yang berubah di Batam ini. Segini-gini aja. Segitu-gitu aja. Paling-paling ada satu dua lokasi dan destinasi baru itu pun pengelolaannya tidak maksimal. Sementara selalu disebutkan bahwa Batam merupakan pintu masuk wisatawan ketiga terbesar di Indonesia setelah Bali dan Jakarta. Lalu siapakah wisatawan yang datang ke Batam itu? Kenapa orang-orang asingnya, bule-bulenya tidak nampak beredar di jalan-jalan umum? Begitulah orang awam mereka-reka.

Lalu apa yang dibanggakan dari Batam? Ciri khas Batam itu apa sih? Kalau mau berwisata ke Batam bagusnya kemana saja? Ngapain saja? Naik apa dan bagaimana? Berbagai pertanyaan itu tidak lantas mudah untuk dijawab. Karena terlalu banyak permasalahan yang sebenarnya bia dibenahi sejak dahulu kala. Kecuali jika ada pertanyaan akan menginap dimana? Maka jawabannya sangat mudah karena hotel manapun dari kelas apapun, mulai dari level budget traveller hingga luxury traveller semua akomodasi sudah lengkap ada di Batam.


***

Focus Discussion Group

Sabtu, 19 Januari 2019, bertempat di Aula Embung Fatimah Kantor Wakilota Batam Lantai IV, Mata Hati Foundation sebagai salah satu Social Innovator Movement menyelenggarakan acara Focus Discussion Group (FGD) yang membedah potensi Batam sebagai tujuan wisata kreatif dan edukatif. Yang mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal hingga kelak akan membawa manfaat sosial dengan mengutamakan partisipasi warga dalam berkontribusi membangun branding Batam yang positif dan mempertimbangkan trend dunia pariwisata secara global.

FGD difokuskan untuk menghubungkan semua sumber daya guna mendukung Batam menjadi Bandar Dunia yang Madani. Maka tak heran ada begitu banyak panelis yang diundang untuk mengisi acara tersebut. Mulai dari Para Pakar dan Ahli Kepariwisataan serta Ekonomi Kreatif, Pemerintah (Kepala Dinas Pariwisata), DPRD, Akademisi, Asosiasi Bisnis & Profesional, Pelaku Bisnis, Media, Internasional Network, dan Jaringan Komunitas.

FGD Kepariwisataan terbagi menjadi 9 sesi panel diskusi dan 1 sesi konklusi. Dimana poin-poin yang akan diambil adalah dengan cara menguji dan mengkonkritkan gagasan. Memetakan segala kemungkinan pengembangan potensi Batam sebagai tujuan wisata kreatif dan edukatif dari multi perspektif dengan segala kelebihan dan kekurangan.

Dari pihak pemangku jabatan, para panelis yang hadir diantaranya adalah Pak Ardiwinata selaku Kepala Dinas Priwisata Kota Batam, Pak Riki Indrakasi dari DPRD Kota Batam dan Pak Gusti Raizal Eka Putra dari Bank Indonesia Provinsi Kepri.

Panitia juga mengundang para expert yang mumpuni di bidang Leadership, Creative, Branding, Design, Community Builder dan International Network. Mereka adalah Andrew Chow Founder of Travel Wisely Disruption dan dosen pada bidang Digital Marketing & Social Media Strategy. Daryl Chung seorang Project Director pada Asia's largest Tech Media Platform. Hazriq Idrus Founder Speaking Factory dan dosen di Ngee Ann Polytechnic jurusan Creativity and Innovation. Leza Klenk CEO of Spendless Group dan sekaligus founder dari Mompreuneur Award. Semua pembicara ini berasal dari Singapura.

Adapun para pembicara expert dari dalam negeri ada Dr. Alex Denni Direktur SDM Jasa Marga yang memberikan materi tentang Servant Leader. Bagaimana caranya seorang pemimpin menjadi pelayan bagi orang-orang yang dipimpinnya. M. Arief Budiman CEO Petakumpet Creative Network yang memberikan materi tentang The Power of Branding. Panelis expert selanjutnya ada Dr. Dwinita Larasati Ketua Bandung Creative City Forum yang memberikan gambaran tentang Design Cities and Communities.

Hadir juga mengisi sesi lainnya dari pebisnis seperti Citramas Group dan Asosiasi bisnis dan Profesional seperti Kadin, Asita, REI, HIPMI, ADEI, AMA, PPLIPI. Dari akademisi menghadirkan direktur juga rektor dari Universitas Putra Batam, Universitas Internasional Batam, Batam Tourism Polytechnic, Politeknik Batam dan STIE Bentara Persada. Sedangkan untuk media hadir para pimpinan perusahaan dari Batam Pos, Koran Sindo dan Tribun Batam.

Karena misi dari acara ini adalah menyatukan persepsi dalam membangun pariwisata Batam yang kreatif dan edukatif, maka pihak panitia tak lupa juga mengundang berbagai organisasi dan komunitas seperti Forum Komunikasi RT/RW, Yayasan Embun Pelangi, Yayasan Kansa, Kelas Inspirasi, Komunitas Tangan Di Atas (TDA), Tabungan Akhirat, Al Ahmadi EnterpreuneurSchool, Akar Bumi, Himpunan Pramuwisata, Ruang Kreasi, Alukraft Dekranasda, T’Obenk Creative, Batam Jazz Society, Seni Rumah Hitam, Teater Bumi, Coding Mum, Batam Culinary dan Komunitas Blogger Kepri yang diwakili oleh saya sendiri.

Saya menjadi panelis di sesi ke-8 yang ternyata sesi ini molor hingga 1 jam dari waktu yang ditetapkan panitia. Semula jadwal sesi 8 akan dimulai jam 3 sore, pada kenyataannya baru dimulai pada pukul 4 sore. Tidak masalah sebenarnya, karena memang hampir semua sesi berisi materi-materi menarik dan ide-ide kreatif dari semua panelis.

Para Panelis  8

FGD ini pada akhirnya adalah bertujuan membuat konklusi yang mampu menghimpun berbagai ide dan gagasan cemerlang serta rencana kerja nyata yang dapat berkontribusi membawa Batam menjadi tujuan wisata kreatif dan edukatif yang dapat menjangkau wisata global. Menghasilkan sebuah rencana kolaborasi yang positif dan kongkrit yang melibatkan semua pihak yang terkait. Selain itu juga menghasilkan komitmen bersama dari semua stakeholder untuk saling mendukung semua gerakan positif untuk kemajuan Batam.


Note:

Sumber materi: Yayasan Mata Hati.

14 komentar :

  1. Wahhh bagus banget nih meningkatkan kemajuan di kota ktoa yang ada di Indonesia, sama seperti tempat tinggal saya di belitung. Dulu gak terlalu bagus tempatnya, namun karena ada pengelolaan yang baik dalam segi promosi wisata tempat tersebut pun menjadi primadona dan menjadi salah satu kunjungan favorit di Indonesia... Semoga dengan adanya hal ini, pariwisata yang ada di berbagai kota d Indonesia semakin terawat, baik itu pengrajin yang ada didalamnya pula

    BalasHapus
  2. Ayo bangkit, Batam! Jadilah weekend getaway untuk makcik dan pakcik Singapore dan Malaysia.

    BalasHapus
  3. Belum pernah ke Batam, tapi seenggaknya saya tau Batam dari tulisan2 temen blogger, salah satunya mbak Lina ini, thanks for sharing ya mbak

    BalasHapus
  4. Aaa jadi kangen Batam, aku udah 2 tahun nggak nengok Batam. Gimana ya Batam sekarang. Programnya bagus banget mbk Lin. Sukses yaaa...

    BalasHapus
  5. Wuih mantap, semua stakeholder kumpul dan menyampaikan gagasannya... Semoga bisa segera terwujud pariwisata batam yg lbh maju...

    BalasHapus
  6. Keren MBak Lina jadi salah satu panelisnya. Smeoga tujuannya tercapai yaa. Terkumpul ide dan gagasan cemerlang serta rencana kerja nyata yang dapat berkontribusi membawa Batam menjadi tujuan wisata kreatif dan edukatif . Juga ada kolaborasi yang positif dan kongkrit yang melibatkan semua pihak yang terkait. untuk saling mendukung semua gerakan positif untuk kemajuan Batam.
    Semoga sukses ya Mbak:)

    BalasHapus
  7. Semoga hasil FGD nya bener2 dimanfaatkan dan berguna untuk pengembangan pariwisata Batam ya.

    BalasHapus
  8. Sebenernya saya belum pernah ke batam sih mbak. Kalo boleh tau bocorannya mau dibangun apalagi nih sebagai hasil kolaborasi fgdnya? Jadi penasaran mampir ke batam nih

    BalasHapus
  9. baru sekali ke batam. itu pun duluuuu dan cuma sebentar..mudah2an bisa ke batam lagi nanti. semoga batam makin cantik dan menarik sebagai destinasi wisata. tfs mbak lina

    BalasHapus
  10. Wah semoga abis FGD muncul ide2 yang bisa direalisasikan buat mewajukan pariwisata Batam lbh baik lagi ya mbak. AKu pun pengen banget liat Batam. Solanya selama ini aku kalau denger Batam tu ingetnya industri dan kota maju. Sampai lupa di sana jg banyak pulau2 indah.
    Juga kepengen deh ke Singapura lewat jalur Batam jg :D

    BalasHapus
  11. Waktu kecil sering denger hal-hal negatif tentang Batam. Ampek sekarang klo denger atau baca nama Batam kok saya berasa horror ya. Padahal kan sama aja ya dengan kota kota lain. Suh...

    Sempet tersesat di Batam sekali, itu pun ditolongin sama orang gak dikenal, terus dianter ke kapal jurusan Jambi. Tapi kok belum bisa menghapus apa yang kadung merasuk ke alam bawah sadar sejak kecil.

    BalasHapus
  12. Batam memang istimewa.
    Semua sektor pariwisatanya berkembang dengan baik.

    Kalau boleh tahu, mba Lin...ini acara sasarannya ke manakah?
    Ke pemuda kreatif Batam?

    BalasHapus
  13. Konsolidasi yang lengkap dan melibatkan banyak pihak akan semakin bagus untuk mengembangkan potensi pariwisata Batam ya mba

    BalasHapus
  14. Hotel sudah banyak, tempat wisata ditambah dan dikelola dengan baik..

    Semoga ke depannya Batam makin bagus dan jadi salah satu kota wisata yg wajib dikunjungi

    Aamiin

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita