Menggenggam Harapan dari Tahun ke Tahun



Tahun terus bergulir dan berputar tanpa henti meninggalkan siapa-siapa yang hanya stagnant berdiam diri dalam kebimbangan. Apakah melangkah terus atau berhenti? Maju terus atau tergilas roda masa? Perputaran waktu yang mengarah ke depan satu arah saja dan tak pernah sedikit pun surut ke belakang.
             
Adalah Aku yang sempat berhenti di salah satu putaran roda itu. Tertatih tertinggal oleh harapan dan pencapaian orang-orang, teman, rekan, kerabat dan sahabat. Aku terpaku di satu waktu yang hanya sebatas rutinitas antara bekerja dan menjadi ibu rumah tangga. Jadilah hidup terasa hambar dan membosankan. Seakan ada jeda.

Setelah kejedaan itu Aku pun berkaca kembali kepada masa lalu, sehingga mulai mengerti bahwa Aku harus terus melaju, berkembang, dan berkarya. Mengasah otak dan fikiranku dengan berbagai prestasi dan keberhasilan. Berlomba terus dalam hal ketaatan dan kebaikan. Inilah passion yang mulai mencerahkan. 

Dalam hal jenjang karier di perusahaan tempatku bekerja, Aku tak berharap menemui sebuah pencapaian yang prestisius karena berbagai hal dan faktor yang berkenaan dengan manajemen. Maka pencapaian di tempat kerja tak begitu Aku harapkan. Aku merasa posisiku sekarang berada di level cukup aman dan seandainya menginginkan yang lebih dari itu maka terlalu banyak gesekan dan benturan yang bahkan mengancam posisiku sekarang. Sudahlah Aku memilih melaju dalam hal lain saja.

Awal tahun 2012 yang lalu, Aku sangat mendambakan bisa menempuh kuliah S2. Namun rupanya belum berjodoh sehingga rencana ini harus Aku tabung untuk tahun 2013 atau kalau masih enggak bisa juga ya tahun depannya lagi. Semoga masih ada umur. 

Di awal 2012 kemarin juga, Aku berharap sebuah pencapaian prestisius dimana Aku dapat melahirkan satu buah buku solo bukuku sendiri, dan juga membukukan beberapa buah karya antologi cerpen. Minimal setiap satu bulan sekali Aku melahirkan karya sehingga dalam setahun ini akan lahirlah 12 buku antologiku.

Resolusi-resolusi tahun 2012 tersebut ternyata tidak semuanya berhasil. Banyak gangguan dan benturan sehingga pencapaiannya tergolong parah. Aku baru bisa membukukan 3 antologi dan minus buku solo. Pyuuh usap peluh, rupanya diperlukan sebuah keuletan dan kedisiplinan tingkat tinggi untuk mewujudkan semua itu. #Bertekad bulat-bulat, janji dalam hati! Ah tak sabar rasanya ingin segera tahun 2012 ini bergulir dan memulai mengawali 2013 dengan resolusi-resolusi tertundaku.

Yup, tahun 2013 I'm coming Aku berharap bisa melanjutkan resolusi-resolusi tahun 2012 yang terbengkalai, selain itu di tahun 2013 berharap lebih banyak bersedekah dan berbuat kebaikan kepada sesama yakni salah satunya dengan mengambil anak asuh bersama teman-teman kumpulan arisan pengajian sehingga ada seorang anak manusia yang merasa terbantu dan begitu memaknai hadirnya Kami di dunia sebagai perantara yang menolong kesusahannya.
 
Di tahun 2013 ke depan, Aku berharap sesuatu keajaiban datang untuk Chila buah hatiku yang kini sudah menginjak 3,5 tahun. Usianya yang kini sedang dalam masa Golden Age sedang menyerap, merekam, dan memuat, berbagai informasi apapun ke dalam otaknya sehingga Aku harus bisa memanfaatkan momen ini dengan mendukungnya sepenuh hati. Memberikan pembelajaran yang baik salah satunya dengan menargetkan ia hafal juz 30 di tahun depan. Alhamdulillah tahun ini Chila telah hafal 6 surah dari juz 30 tersebut. Dan perjuangan Ayah Bunda untuk terus mendidiknya hafal Al Qur'an.

Satu lagi yang tak luput dari angan-anganku adalah tahun depan dapat mendaki ke salah satu gunung di Indonesia atau luar Indonesia. Entah gunung apa atau dimana yang jelas Aku rindu sekali menyusuri jejak jalan setapak, menggemblok ransel besar sambil menatap bentangan alam dengan kontur yang beragam. Menyaksikan awan yang berarak-arak dari jarak dekat atau terlentang di tengah malam yang dingin di sela-sela tebing di ketinggian sambil menatap milyaran bintang dengan kilatan-kilatan cahaya bintang jatuh. Make A Wish! Semoga!

Tulisan ini sebenarnya Aku buat untuk mengikuti GA-nya Jeng Windi Teguh yang Januari 2013 bulan depan usianya genap memasuki 30 tahun. Ah ternyata lebih tuaan Aku 3 tahun. Aku jadi bingung meski manggil dia apa karena pertama kali mengenalnya udah manggil mbak-mbak gitu.  Bagaimana kalau Aku panggil Jeng Windi saja deh ya!

Oya, Aku mengenal Jeng Windi di tahun 2012 ini di sebuah grup kepenulisan bernama Be A Writer (BAW). Duh dia ini ternyata seorang bankir. Jujur, keren deh pas lihat di wall Fb-nya ia mengenakan seragam kantor. Ia terlihat anggun dan cantik walau tetap jilbaban. Aku orang ke berapa ya yang memuji Jeng Windi ini? Tolong dijawab di komen aja ya Jeng! :D

Ia juga tak pelit membagi informasi mengenai lomba-lomba atau quis yang sedang happening. Bahkan pernah nulis langsung di wall Fbku untuk memberitahu kalau ada quis dari sebuah produk sabun. Ah, salut dengan semangat hidupnya yang terus mengikuti lomba-lomba dan hampir kebanyakan menang terus. Aku jadi belajar darinya untuk terus semangat dan ikut berlomba mengejar sebuah keinginan. Minimal Aku jadi tetap fokus terhadap apa yang ingin Aku capai. Alhamdulillah kehadiran Jeng Windi dalam hidup Aku ternyata membawa sesuatu yang bermakna dan bermanfaat.

Ini Resolusiku, Share dong Resolusimu”

10 komentar :

  1. Salam kenal dari saya mbak.
    wah...hebat euy, dedenya udah bisa menghafal Quran. Semoga jadi anak yang sholehah ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal kembali Mas Denny, Terima kasih atas doanya, iya semoga saja kelak anak Saya menjadi anak yang sholehah :)

      Hapus
  2. mba lina orang ke 321987465 yang mengatakan aku cantiiiik, wkwkwk. ups.
    Mba gimana cara ngajarin anaknya biar hafal Al-Qur'an kasih bocoran dong, biar bisa kutiru :).

    mba lina ikutan lomba yg hadiahnya jalan2 ajah kayak nescafe journey itu lo mba, bisa mendaki gunung juga. semoga tercapai resolusinya. makasi udah ikutan mbaaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jeng Wind, dari sekarang sejak bayi dalam kandungan sering2 didengerin bacaan murotal Al Qur'an, trs pas setelah lahiran juga kan kadang ditinggal-tinggal ke dapur ke kamar mandi, nah baby-nya diperdengarkan bacaan Qur'an dari handphone atau DVD Player. Nah pas sudah bisa bicara kontinyu terus menerus diperdengarkan. Kalau anak Saya biasanya habis sholat maghrib Saya ajak buat ngaji hafalin surah-surah pendek Al Qur'an juz 30. Alhamdulillah tiga hingga enam kali ngajarin dia sdh hafal. Subhanaloh anak2 memang pintar nggak kayak kita ya.

      Nah soal Nescafe Journey kmrn dah mau ikutan, eh harus ada foto kita bersama produknya, ceritanya udah dari bln kemaren itu nyari2 Nescafe di warung terdekat eh kagak ada yg jual. Tiap pergi ke ke supermarket lupa trs. Semoga nggak kelupaan beli deh besok2.

      Hapus
  3. Assalamu'alaikum, salam kenal mba..
    ayu juga pengen ngajarin fayyadh (20bulan) hafalan Quran..tapi tentu, ibunya juga harus terus digenjot hafalannya y mbak..
    makasih udh sharing2 tipsnya mb..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikum Salam, salam kenal kembali Mbak Ayu. Sy doakan semoga Fayyadhnya cepat nangkep hafalannya! Percaya deh asal sering diulang-ulang setiap hari Insya Allah pinter. Seorang Ustadz di Radio Hang FM Batam bercerita bahwa ada anak Ciputat apa Tangerang gitu usianya 9 tahun sdh hafiz Qur'an 30 juz. Subhanalloh! Padahal orngtuanya orng biasa cuma memang ibunya yg hebat sejak dlm kandungan melakukan pembiasaan memperdengarkan bacaan Al Qur'an ke janinnya sehingga pas lahir dan bisa ngomong anaknya bisa hafal Al Qur'an.

      Hapus
  4. aminn semoga resolusinya tercapai :D

    BalasHapus
  5. resolusinya bagus mbak, saya blm berani bikin resolusi tentang hapalan surat Al-Qur'an untuk anak2, baru sebatas sholat wajib aja :) salam kenal :)

    BalasHapus
  6. selamat ya mbak .. menang :)
    resolusinya bagus ..

    BalasHapus
  7. Terima kasih Pak Ben Agustian, Mbak Sri Komarudin dan Mbak Dyah Hapsari. Jujur karena masih kecil anak Saya blm sy ajarin sholat baru sebatas ngikut2 aja. Anak Saya senang sekali menyanyi dan cepat menghafal lagu-lagu, jadi Saya hanya memanfaatkan momentum daripada kebanyakan hafal lagu lebih baik menghafal Al Qur'an. Alhamdulillah setiap hari sambil main2 boneka di kamar, kami menghafal surat2 pendek Al Qur'an juz 30. Tidak memaksakan tapi membiasakan saja. Dan karena setiap hari diulang-ulang anak Saya pun hafal dengan sendirinya. Persis seperti menghafal lagu2. Namun Insya Allah hafalan ini jauh lebih bermanfaat dibanding lagu2. Insya Allah!

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita