Suatu
waktu, seorang teman baik saya berkata,
“Lina,
orang seperti kamu itu kayaknya perlu dimuseumkan deh.” Celoteh si teman dengan mimik
wajah serius. Dengan dahi mengkerut, kening mengernyit, mata menyipit, dan mulut membentuk bulan sabit
terbalik, saya langsung memprotesnya. Idiih maksudnya apa coba dia bilang
seperti itu. Kezel kezel KZL.
“Haaah
kenapa? kok dimuseumkan?” Pertanyaan itu mendadak meluncur dari mulut saya.
“Karena
kamu langka,” jawabnya enteng.
“Langka
bagaimana? Memangnya aku mirip hewan langka?” potong saya mulai naik tensi.
“Bukaan,
maksudku orang kayak kamu tuh termasuk langka. Aktif banget di semua kegiatan
dan organisasi. Memangnya badan kamu nggak capek ya?”
Jleb. Ternyata itu yang dia maksud. Hihi bukan
capek saja sih Bang, tapi udah berasa rontok
nih badan. Capek. Capek pakai banget. Capek pakai 4L. Lelah Letih Lesu dan Lemez. Namuuun… karena kegiatan di berbagai
organisasi yang saya ikuti semuanya menyenangkan jadilah saya tetap fun menjalaninya. Baik kegiatan yang
ada di lingkungan sekitar, maupun kegitan-kegiatan yang berskala internasional lokal di Batam tempat dimana saya tinggal.
Meskipun salah satu alasan aktif di berbagai organisasi adalah dikarenakan tuntutan. Tuntutan menjomblo karena nggak ada pasangan. Jiahaha. Ya mana tau-tau sih dengan aktif berorganisasi bisa dapat jodoh yang cling di hati cling di dada cling di kepala lalu cling di orang tua. Sambil menyelam minum air. Sekali dayung dua tiga pulau terlampau.
Ah iya,
tapi itu dulu sewaktu saya masih lajang dan belum punya tanggung jawab. Entah
bagaimana mengatur jadwalnya karena jika dibayangkan mendadak ngilu sendiri.
Saat itu saya kerja sambil kuliah, aktif bergabung dengan organisasi
Pecinta Alam, Klub Bahasa Inggris, Klub Penulis, Philately, Paguyuban Orang
Sunda, Remaja Mesjid, Klub Buku, Forum Advokasi Lingkungan, Fotografi dan lainnya. Terkadang lelah, namun semua itu justru membuat saya bergairah. Sebenarnya
pengeeen banget berkata, “Ade ini lelah Baaaang, adek lelah” sambil gelendotan
manja. Pyuuh apa daya saat itu masih jomblo sehingga tidak ada bahu untuk gelendotan, atau dada bidang yang rata untuk sandaran. *Menatap nanar pada papan penggilesan.
Setelah
menikah dan mempunyai anak, keaktifan saya yang tersisa kini hanya tinggal
beberapa saja. Jika cuti atau libur panjang saya masih mendaki gunung, traveling, atau pulang kampung ke Garut dan Depok. Jika
libur weekend paling suka sepedaan menjajal jalanan Batam berpuluh-puluh kilometer. Kedua olahraga ini dua-duanya sungguh
menguras tenaga, fikiran, waktu dan biaya. Namun bagai candu, keduanya membuat efek ketagihan alias addicted. Menguras tenaga jelas dong kan mendaki pakai jalan kaki, capeknya bisa bikin pingsan berdiri. Terus kenapa menguras fikiran juga? Iyalah menguras fikiran karena selalu mikir kapan sampai puncak, kenapa nggak sampai-sampai Adek Bang? Hehe.
Let's Be Active!
Sesungguhnya, dunia dan seluruh alam raya ini tidak pernah diam. Ia bergerak dan terus bergerak. Maka dari itu sebagai seorang perempuan aktif yang menyukai tantangan, saya selalu terinspirasi dengan pergerakan alam raya ini. Berusaha untuk tetap aktif dan meniru untuk terus bergerak maju serta melakukan hal-hal yang positif. Namun aktif saja tidak cukup. Keaktifan perlu didukung oleh tubuh yang sehat, kuat, bugar dan percaya diri.
Tetap Aktif Mendaki Gunung dengan Membawa si Kecil |
Biasanya
para perempuan yang aktif setelah melakukan kegiatan mereka seperti mendaki gunung
atau bersepeda selalu mempunyai keluhan yang hampir mirip. Yakni timbulnya rasa
tidak nyaman pada area V. Kecapekan yang menimbulkan keputihan dan bau tak sedap di area miss V. Terlebih dengan
berjalan mendaki berkilo-kilo meter jauhnya atau bersepeda puluhan bahkan ratusan
kilometer panjangnya, sangat memungkinkan terjadi pergesekan di area tersebut sehingga warna kulitnya cenderung menghitam. Saat bersepeda pergesekan dengan sadel sepeda dalam waktu berjam-jam malah bisa membuat area V bengkak dan sakit.
Untuk
itu perlu tindakan yang nyata yang akan
menjaga area V dari rasa tidak nyaman, bau tak sedap serta menghitamnya area
kulit di sekitar pangkal paha dan juga miss V itu sendiri. #ProvenselfV
Aktif Bersepeda Sore Hari |
Lactacyd White Intimate
Saya mengenal lactacyd sudah dari setahun lalu saat
dibelikan oleh suami. Nah dia ini model suami perhatian, bahkan untuk hal-hal
sensitif seperti itu saja dia sangat memperhatikan. Biasanya saya dibelikan Lactacyd
All Day Fresh yang kemasannya berwarna putih hijau. Karena habis, lalu suami membelikan lagi
lactacyd namun kali ini yang dibeli adalah Lactacyd White Intimate. Karena penasaran kenapa harus Lactacyd White Intimate yang dibeli saya pun mulai mencari dan mengumpulkan informasi agar saya tidak salah pilih atau agar suami tidak salah beli. Kalau nanya sama doi takutnya malah disemprot pula. Syukur-syukur udah dibeliin nanya-nanya pula. Jleb. Takut ah, takut si Ayang marah.
Nah ternyata Lactacyd adalah pembersih khusus kewanitaan yang membuat para wanita merasa nyaman dan percaya diri. Lactacyd selama 25 tahun melakukan penelitian dan berdedikasi untuk melakukan inovasi produk perawatan area intim yang dapat membantu wanita dari semua lapisan masyarakat dalam berbagai tahap kehidupan.
Sedangkan Lactacyd White Intimate adalah pembersih kewanitaan yang diperkaya dengan bahan alami dan terbukti klinis mencerahkan kulit sekitar area V. Diformulasi khusus dari bahan alami ekstrak susu lactoserum dan asam laktat untuk mempertahankan keseimbangan pH alami vagina.
Nah ternyata yang paling menarik menurut saya adalah Lactacyd White Intimate telah teruji secara dermatologi dan dapat digunakan setiap hari. Jadi kita sebagai pengguna akan merasa aman dan tenang jika apa yang kita gunakan telah teruji manfaatnya. Selain itu kandungan alami Lactacyd White Intimate mengandung ektrak susu, bengkoang, dan algo white. Bahan-bahan alami yang kaya akan nutrisi bagi kulit.
Terbukti klinis mencerahkan kulit sekitar area V dalam 4 minggu
Dengan bahan alami ekstrak susu, bengkoang, dan algowhite maka akan mencerahkan kulit sekitar area V dalam 4 minggu. Saya tak sabar ingin segera merasakan perubahan dalam 4 minggu. Pyuuh, harus menunggu dulu nih. Tapi meskipun penggunaan belum maksimal, manfaatnya sudah dapat saya rasakan. Area V menjadi terasa fresh, bersih, dan kesat.
Pada saat beraktifitas atau berada dalam paparan sinar matahari yang panas, keringat akan muncul dan dapat memicu menghitamnya kulit di area V. Begitu juga dengan gesekan yang berlebihan dari pakaian ketat dapat menggelapkan kulit di sekitar area V sehingga bisa menurunkan kepercayaan diri.
Berbagai Varian Produk Lactacyd. Karena setiap wanita berbeda-beda |
Bagaimana cara pemakaiannya?
Dengan berbagai kegiatan yang masih seabrek sepertinya saya harus membawa Lactacyd White Intimate setiap hari ke tempat kerja. Dan tentu saja jika mendaki gunung atau traveling, benda penting yang satu ini takkan lupa untuk dimasukkan ke dalam pouch. #ProvenselfV
Tuangkan secukupnya ke telapak tangan dan bersihkan area intim kemudian bilas hingga bersih. Rasakan kesegaran alami yang akan membuat kamu percaya diri. Bergerak aktif dan tidak takut area V menjadi hitam karena terlalu banyak melakukan aktifitas. Untuk itu gunakan dua kali sehari untuk hasil yang terbaik.
Dengan berbagai kegiatan yang masih seabrek sepertinya saya harus membawa Lactacyd White Intimate setiap hari ke tempat kerja. Dan tentu saja jika mendaki gunung atau traveling, benda penting yang satu ini takkan lupa untuk dimasukkan ke dalam pouch. #ProvenselfV
Kemasannya simpel bisa dimasukkan ke dalam dompet (pouch) |
Focus ke Lactacydnya yaaa. Yang baju merah mah sekedar numpang nampang doang :D |
Iya nih heran ama teteh.. Sibuk bgt.. Kenapa gk resign aja sih teh dari tempat kerja..?
BalasHapusPenghasilan dari suami dan dari blog kan udah cukup.. #eaa
Jiahaha...mana ada. gak apa-apa sih Bal yang penting sehat. Tapi sebenarnya dikomplain etrus sama anak, pergi-pergi terus katanya.
HapusKalau saya belum pernah pakai Lactacyd ini, Mbak. Tapi anak saya malah udah pernah. Dulu, waktu dia masih bayi pernah ada bintik2 merah di tubuhnya (kepala, tangan, kaki), trus kata bidan suruh kasih Lactacyd yg gambar panda itu. Alhamdulillah sembuh :)
BalasHapusWuaah gitu ya cara pakainya. Saya ada lactacyd baby tapi belum dicoba ke anak saya. Thanks infonya mbak.
HapusWuaah gitu ya cara pakainya. Saya ada lactacyd baby tapi belum dicoba ke anak saya. Thanks infonya mbak.
Hapusini jadi salah satu rahasia sebagai perempuan aktif ya, Mbak :)
BalasHapusSalah satunya iya mbak hehe
HapusAku juga pakai lactacyd mba
BalasHapusWaah makin banyak yang pakai ya. Seru.
HapusAku juga pakai mbak, abis jalan kaki tiap pagi bikin gatal di *sonoo* ihihii
BalasHapusHahahah... apalagi saya #eh apa sih haha
Hapus