Kota
Kijang, tanpa
banyak kita ketahui, ternyata merupakan sebuah kota kecil yang menyimpan kisah
berharga tentang sejarah pertambangan di Indonesia. Ibukota Kecamatan
Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri ini telah lama dikenal sebagai
lokasi pertambangan bauksit sejak jaman penjajahan Belanda.
Dua hari setelah lebaran yang telah lalu, saya diajak suami berkunjung ke Kota
Kijang. Berhubung memang sudah penasaran sejak dahulu tanpa ragu saya langsung
mengiyakan ajakan tersebut. Dan ternyata di luar ekspektasi saya tentang kota
kecil, Kijang justru menawarkan perjalanan yang sangat mengasyikan. Membuat
saya hanyut tenggelam dalam lembaran-lembaran sejarah masa lampau. Baca juga: Menikmati Libur Lebaran dengan Jalan-Jalan ke Treasure Bay
Bintan
Nah apa
saja yang menarik dari Kota Kijang? Saya
mencatat setidaknya ada 5 tempat yang wajib Kamu kunjungi jika sedang
jalan-jalan ke Kota Kijang, Kabupaten Bintan. Apa saja? Yuk simak di bawah
ini!
1. Tugu
Bauksit
Tugu Bauksit terletak di sebuah pesimpangan jalan. Tepatnya berada di Jalan
Trikora Kijang. Tugu ini melambangkan seorang pekerja yang sedang menambang
bauksit dengan mengacungkan linggis ke udara. Bukan tanpa sebab, monumen
ini dibuat demi mengenang kejayaan Kijang sebagai salah satu lokasi penambangan
bijih bauksit di Indonesia. Tugu berupa Monumen dan Relief Sejarah Pertambangan
Bauksit Kijang ini diresmikan pada tanggal 5 Juli 2000 oleh Prof DR. Ir. Surna T. Djajadiningrat selaku Dirjen Pertambangan PT. Aneka Tambang yang mengelola tambang bauksit di Kijang dan Bintan.
Menurut
sejarah yang saya baca, sekitar tahun 1924, seorang ilmuwan Belanda
datang melakukan penelitian ke wilayah ini dan menemukan kandungan bauksit.
Bauksit atau dalam bahasa inggris disebut bauxite adalah bijih utama
alumunium yang terdiri dari hydrous aluminium oksida dan aluminium
hidroksida yakni dari mineral gibbsite Al (OH)3, boehmite γ-ALO (OH),
dan diaspore α-ALO (OH), bersama-sama dengan oksida besi goethite dan bijih
besi, mineral tanah liat kaolinit dan sejumlah kecil anatase Tio 2.
Bauksit
pertama kali ditemukan di desa Les Baux di bagian selatan Perancis oleh
geolog bernama Pierre Berthier pada tahun 1821. Karena ditemukan pertama kali
di Les Baux maka bijih tambang ini disebutlah bauxite atau bauksit.
sumber dari infotambang.com.
Kandungan Batu Bauksit |
Pada kurun waktu penjajahan Jepang tahun 1942-1945, tambang bauksit di daerah
Kijang pun tak luput dikuasai oleh Jepang. Sebuah kejadian yang diingat warga
Kijang adalah bahwa ada seorang professor Jepang yang pernah berkunjung dan bekerja di Kijang lantas menanam bunga sakura, bunga khas Jepang di sekitar tepi danau
(kini sekeliling danau menjadi taman kota) yang ternyata masih tumbuh dan
berbunga hingga sekarang. Nah yang ingin melihat bunga sakura mekar di daerah
tropis bisa banget berkunjung ke Kota Kijang.
Setelah
Indonesia merdeka, penambangan bauksit kemudian dikelola oleh perusahaan dalam
negeri. Pada tahun 1965, penambangan bauksit dikelola oleh PT Aneka Tambang
(Antam) Kijang dan berlangsung hingga tahun 2009. Pada September 2009
ANTAM menghentikan segala jenis bentuk penambangan bauksit di Kijang namun
tetap melakukan kegiatan pasca tambang yang bertujuan memulihkan kondisi
lingkungan yang rusak.
Untuk
mengenang Kota Kijang sebagai kota tambang bauksit, maka dibangunlah Monumen
& Relief yang bercerita tentang perjalanan sejarah tambang di Kota Kijang.
Hal ini dilakukan guna memperkenalkan warisan sejarah Kijang pada generasi
selanjutnya.
Kijang City Walk (KCW) merupakan ruang terbuka hijau yang sedang dibangun oleh
Pemerintah Kabupaten Bintan. Di area KCW ini terdapat wahana permainan anak,
wahana olahraga, ruang bersantai, panggung untuk acara-acara pentas
terbuka, jembatan gantung di atas pohon atau Tree Top, beberapa icon
Kijang seperti patung hewan kijang itu sendiri dan tulisan Kijang City Walk
yang huruf-hurufnya sangat besar yang dapat digunakan untuk menandai lokasi
atau landmark Kijang.
Berjalan-jalan
di sini tidak dipungut biaya namun tentu saja kita harus sepenuhnya bertanggung
jawab terhadap kebersihan lokasi. Maka ketika berkunjung ke sini pastikan tidak
ada sampah yang dibuang sembarangan.
Bangunan tingkat dua dengan lantai yang luas terbuka |
Jembatan gantung yang sedang dibangun di sekitar KCW |
3. Mini Zoo
Tak jauh dari Kijang City Walk terdapat sebuah kebun binatang mini yang
menyimpan berbagai koleksi satwa seperti Kijang (rusa), owa, beruang madu,
orang utan, kera ekor panjang, musang, kelinci, kelelawar, burung elang, burung
merak, kalkun, ular, buaya, kura-kura, iguana, dan berbagai jenis burung
serta hewan melata lainnya.
Karena
luas kebun binatangnya yang mini, maka tidak terlalu banyak koleksi satwa yang
terdapat di mini zoo ini. Namun meskipun demikian, berkunjung ke sini tetap
saja sangat worthed karena tiket masuk gratis. Mini Zoo ini dibuka pada
pukul 09.00-17.00 WIB
Saya
dan keluarga tertarik mengamati perilaku orang utan yang pintar. Iseng, suami
memonyongkan bibirnya ke orang utan dan tiba-tiba saja orang utan itu ngambek,
memonyongkan bibir dan membalas seperti ini :D hahaha.
Seorang pengunjung melemparkan dua butir jeruk peras di depan jeruji kandang
orangutan. Karena orangutan ini termasuk binatang cerdas, dia lantas mematahkan
sebuah ranting di depannya lalu menarik-narik jeruk dengan ranting tersebut
agar lebih dekat. Usahanya berhasil. Ia mengambil dua buah jeruk peras dan
memainkannya di dalam mulut. Takjub.
Saya
pernah nonton di televisi NatGeo bahwa hewan tidak seperti manusia yang
menggunakan alat untuk mendapatkan sesuatu. Nah beberapa jenis primata justru
malah tertangkap kamera sedang menggunakan alat. Contohnya saat itu,
kamera mengangkap aktivitas seekor kera yang sedang memukulkan batu guna
memecahkan biji kenari yang keras. Cerdas ya mereka.
Berikut beberapa foto hewan koleksi Mini Zoo Kijang:
4.
Mesjid Nurul Iman Kijang & Taman Kota
Mesjid Nurul Iman Kijang tampak megah dan indah dari kejauhan. Terlebih di
depannya terdapat sebuah danau yang teduh karena dikelilingi pepohonan
yang asri dan rindang. Beberapa pohon yang tumbuh di sekitar danau justru
terdapat pohon bunga sakura yang akan mekar mejelang bulan Maret- April seperti
di negeri asalnya Jepang.
Mesjid Nurul Iman Kijang dan Danau Taman Kota |
Mesjid Nurul Iman Kijang |
Kubah Mesjid Nurul Iman |
Tidak
saja indah dari kejauhan, mesjid ini ternyata sangat indah dan unik dari dalam.
Saat menunaikan sholat dzuhur saya dibuat berdecak kagum dengan hiasan mihrab,
kubah, dan kaca-kaca di dinding mesjid yang membentuk mozaik.
Namun sepertinya pembangunan mesjid Nurul Iman ini belum tuntas betul karena
toiletnya dan tempat wudhunya belum jadi. Sementara masih dibuat darurat dengan
dinding kayu seadanya.
5.
Pelabuhan Kijang
Pelabuhan Kijang merupakan salah satu urat nadi, lalu lintas perekonomian,
barang, jasa, dan pelayanan menuju pulau-pulau terluar di Provinsi Kepri
seperti Natuna dan Anambas.
Sayang, karena hari tersebut kami harus kembali ke Batam, maka Pelabuhan Kijang
terlewatkan untuk dikunjungi. Padahal ingin sekali menyaksikan kapal-kapal
besar yang akan berlayar apalagi suasana pelabuhan kerap mengingatkan saya pada
beberapa perpisahan. Haiyaaa :D
Pelabuhan Kijang. Foto: Batamnews |
Wah bagus ya tempatnya mbak. Aku kemarin cuma transit di batam. Hehehw
BalasHapusWaah Mbak Liza kapan ke Batam? Gak bilang-bilang ih.
HapusFavoritku mesjid nurul iman...yang laen kalo mau dateng pas sore2 enaknya. Siang or pagi jelang siang panasnya maak....
BalasHapusIya mesjidnya adem banget. Kalau di luar beuuh nanas kan Mbak :D
HapusSepertinya asyik juga ya jalan-jalan di Kijang City Walk, pagi atau sore hari. Tempatnya luas ya :)
BalasHapusIya luas Mbak. Bisalah buat main roller blade atau skate board buat anak-anak muda.
Hapusini hasil jalan-jalan ke kijang kemarin ya ? asyeek..jelajah kijang..apalagi klu ke pulau2 sekitarnya...keren2 lagi lho teh hehehe
BalasHapusIya Mbak Ana. Nah ini kapan ngajak sana ke Beralas pasir? :D langsung nodong.
HapusEntah kapan bisa menjelajah lagi. Sebenarnya sangat ingin untuk menelusuri wilayah2 dengan 'warna' melayu. Konyolnya dulu ketika masih jadi backpacker malah obsesinya ke luar negeri, lupa keindahan negeri sendiri. T_T
BalasHapusAyo ngebolang lagi Mas. Di Kepri udah mulai banyak nih tempat-tempat kece.
Hapusbaru tau kijang juga punya tempat wisata...nice info teh...
BalasHapusIya saya aja kaget loh Sar. Ternyata Kijang keren.
Hapusaku tadi sempat siwernya bacanya Tugu Biskuit ahahaha
BalasHapusHaha. Bauksit Wan, ba-uk-sit :D
Hapusaku baru tau ada kota kijang :|
BalasHapuskatrok banget ya aku -_-
Haha gak apa-apa Mbak. Sekarang malah udah tau kaan? Itulah gunanya Blog Walking #eh :D
HapusWah, padahal saya pengen liat penampakan bunga sakura yang ada di Kijang. Pasti bagus ya...
BalasHapusTernyata banyak juga tempat wisata di Kijang yang bagus untuk dikunjungi.
Bunga sakuranya belum mekar Mbak :D
HapusWooo spotnya bagus2 ya mba.. ternyata banyak spot dan t4 wisata bagus di sana ya.. bisa buat alternatif wisata keluarga .. ;-)
BalasHapusIya Mbak lumayan buat ngisi waktu liburan.
HapusMakin banyak list tempat yang harus dikunjungi kalo ke Bintan nih.
BalasHapus*Sambil nunggu anak-anak gedean dikit...
Hihi. Iya tunggu si kecil umur 2 tahunan. Bisalah diajak keliling jauh.
HapusKijangnya kok dikit bgt, Mbak...
BalasHapusDuh jauh ye dr Jepara, hihihi
Yang di foto ini dikit Jiah aslinya buanyaaaak.
HapusBintan cakep juga ya kak
BalasHapusIya Win, Bintan udah mulai ngehits.
HapusKapan, ya, bisa ke sana? :))
BalasHapusKapan Jiah bisa ke sini? :D
HapusBelum pernah sampe kesini mba...semoga aja ak bisa keliling indonesia dan main ke bintan :D
BalasHapusAmiiin. Sini-sini Mbak Leevi.
HapusIkut bangaa karena kota kelahiran saya di eksplor sama mba. Mba juga jangan ketinggalan nyobain makan otak-otak khas sei enam. Letaknya masih di kecamatan bintan timur, tapi beda kelurahan dengan kijang kota. Gajauh dr mini zoo :)
BalasHapusWaah Mbak Liya orang Kijang ya? Salam kenal. Mmm...kemarin sempat nyobain juga kok otak-otaknya. Enak soalnya bakarnya garing gitu. Suka.
HapusMaayaAllah keren banget! Pengen banget ke sana.. Sahabatku kuliah ada yg dari Bintan.. Kalo dia pulang pengen ikut, tapi berat di ongkos. Tp skrg malah orangnya d Gorontalo
BalasHapusWuahaha...Mbak Arina punya teman orang Bintan? Yeaah. Sini main Mbak.
HapusTernyata banyak juga destinasi wisata yang luput dari perhatian wisatawan nusantara. Atau aku aja yg baru tahu ya, mbak
BalasHapusHihi iya Mbak. Toss. Saya juga baru tau kok.
Hapusduh ternyata buanyak juga yak tempat wisatanya teh, ada kebun binatang juga wak ternyata, Baru tau haha
BalasHapusWuahaha....samalah pada surprise. Saya baru tau juga kok Sad.
HapusWuahaha....samalah pada surprise. Saya baru tau juga kok Sad.
HapusPanorama keindahan di Batam memang luar biasa.pasti banyak orang takjub ingin berkunjung trus kesana
BalasHapusaku ga tau apa-apa tentang Batam tapi banyak baca postingan mbak Lina wah Bata kaya tempat wisata juga
BalasHapus