"Saat pertumbuhan ekonomi sedang turun yang bisa memberikan devisa dalam waktu singkat adalah sektor Pariwisata." Presiden RI - Joko Widodo.
Selasa 04 Oktober 2016 yang lalu digelar seminar tentang Kepri Go Digital bertempat di Ballroom Hotel Pacific Palace Batam. Acara dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan terutama mereka yang berkecimpung dalam dunia jasa & pariwisata. Mereka adalah para marketing Communication & GM hotel, para pengusaha tour and travel, pengelola restoran, pegawai dinas pariwisata, para digital marketing, media, blogger, dan para stakeholder lainnya.
Bersama Komunitas Blogger Kepri. Foto: Choty |
Kepri Go Digital diselenggarakan sebagai respon positif Dinas Pariwisata (dispar) Provinsi Kepri atas pernyataan Menteri Pariwisata Arief Yahya yang mengungkapkan bahwa kita akan memasarkan pariwisata Indonesia melalui ICT (Information and Communication Technologies) karena pemasaran digital itu lebih murah, mudah, dan worldwide. Oleh sebab itu, dispar mengundang seluruh pelaku pariwisata di Kepri termasuk media dan komunitas blogger untuk hadir di acara tersebut. Kehadiran media dan blogger dirasa sangat penting karena berfungsi sebagai corong informasi kepada calon wisatawan baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) yang hendak berkunjung ke Kepri.
Seperti diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Pak Guntur Sakti dalam undangannya via whatsApp, ia menuliskan bahwa Kepri harus Go Digital dan semua pihak hendaknya bersatu membangun ekosistem demi memajukan pariwisata Kepri dan memenangkan persaingan. Ia pun menambahkan saat ini pariwisata sedang menemukan momentum untuk membawa bangsa ini melompat lebih tinggi. Dengan semangat percepatan pembangunan dan konsep Go Digital, maka gerbong pariwisata RI akan melompat jauh menuju target, menjaring 20 juta wisman di 2019.
Terkait hal tersebut, Dinas Pariwisata Provinsi Kepri
bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata melakukan sosialisasi dan
implementasi Go Digital Pariwisata Daerah bersama stake holder
dan industri pariwisata di Kepri. Kepri akan mulai masuk ke dalam market
place tourism Indonesia dan akan diperkenalkan dengan platform
digital marketing pariwisata Indonesia oleh 2 narasumber yang diundang
langsung dari Kemenpar.
Narasumber yang pertama adalah
Ir. Sam Nugroho MBA, staff khusus Menteri Pariwisata. Dalam presentasinya, Ia
memaparkan tentang transformasi digital dalam bidang pariwisata di Indonesia. Pertanyaan
pertama yang ia lontarkan saat membuka slide presentasinya adalah mengapa
pariwisata itu penting? 3 jawaban yang cukup menjanjikan adalah bahwa
pariwisata merupakan penyumbang PDB (Pendapatan Domestik Bruto), devisa,
dan lapangan kerja.
Pariwisata merupakan penyumbang
10% PDB nasional dengan nominal tertinggi di ASEAN. Sedangkan devisa dari
pariwisata mencapai US$1 juta, menghasilkan PDB US$ 1.7 juta atau 170%
tertinggi dibandingkan industri lainnya.
Dari sisi devisa, pariwisata mengalami pertumbuhan tertinggi sekitar 13% dibanding sumber devisa dari industri lainnya seperti minyak bumi, gas, batu bara, dan kelapa sawit. Sementara biaya marketing hanya 2% dari proyeksi devisa yang dihasilkan. Artinya biaya marketing pun sangat murah.
Ke depan, pariwisata diharapkan akan menjadi primadona dan penyumbang devisa tertinggi. Untuk itu diperlukan cara-cara dan terobosan baru yang mendukung terwujudnya harapan tersebut.
Mengapa harus digital?
Makin hari dunia makin berubah. Gaya hidup dan perilaku pasar (customer) juga berubah. Dari konvensional menjadi digital. Begitu juga dengan pariwisata. Perubahan sangat terasa pada digital yang lebih mobile, lebih personal, serta interaktif. Begitu juga pada kebiasaan search and share di bidang pariwisata mencapai 70% dengan menggunakan media digital.
Dari segi keefektifan, media digital 4x lebih efektif dibanding media konvensional seperti televisi atau radio.
Untuk Kepri sendiri ternyata sudah lama meluncurkan aplikasi Wonderful Kepri, dan sudah dipublikasikan di 198 negara. Proses pengembangan dilakukan di tujuh kabupaten dan kota. Hingga saat ini sudah di download sebanyak 100.000 dengan Singapura menjadi yang terbanyak, disusul Cina, Amerika Serikat, dan Malaysia. Dan mulai dikembangkan aplikasi lainnya seperti Batam Island, Tanjungpinang, dan juga Bintan.
Sebelum pulang kami satu ruangan sempat ngetweet dan membuat hashtag #KepriGoDigital yang hari itu sempat trending topic.
Foto: Slide presentasi Sam Nugroho. |
Dari sisi devisa, pariwisata mengalami pertumbuhan tertinggi sekitar 13% dibanding sumber devisa dari industri lainnya seperti minyak bumi, gas, batu bara, dan kelapa sawit. Sementara biaya marketing hanya 2% dari proyeksi devisa yang dihasilkan. Artinya biaya marketing pun sangat murah.
Slide presentasi Sam Nugroho |
Pariwisata
juga merupakan penyumbang 9.8 juta lapangan pekerjaan atau 8.4% secara nasional
dan menempati urutan ke-4 dari seluruh sektor industri. Begitupun dalam
penciptaan lapangan pekerjaan, sektor pariwisata tumbuh 30% dalam waktu 5
tahun.
Ke depan, pariwisata diharapkan akan menjadi primadona dan penyumbang devisa tertinggi. Untuk itu diperlukan cara-cara dan terobosan baru yang mendukung terwujudnya harapan tersebut.
Mengapa harus digital?
Makin hari dunia makin berubah. Gaya hidup dan perilaku pasar (customer) juga berubah. Dari konvensional menjadi digital. Begitu juga dengan pariwisata. Perubahan sangat terasa pada digital yang lebih mobile, lebih personal, serta interaktif. Begitu juga pada kebiasaan search and share di bidang pariwisata mencapai 70% dengan menggunakan media digital.
Dari segi keefektifan, media digital 4x lebih efektif dibanding media konvensional seperti televisi atau radio.
Untuk Kepri sendiri ternyata sudah lama meluncurkan aplikasi Wonderful Kepri, dan sudah dipublikasikan di 198 negara. Proses pengembangan dilakukan di tujuh kabupaten dan kota. Hingga saat ini sudah di download sebanyak 100.000 dengan Singapura menjadi yang terbanyak, disusul Cina, Amerika Serikat, dan Malaysia. Dan mulai dikembangkan aplikasi lainnya seperti Batam Island, Tanjungpinang, dan juga Bintan.
Pada
pertemuan di Hotel Pacific tersebut juga ditawarkan Digital Market Place
Platform secara B to B (business to
business) oleh Indonesia Travel
Exchange (ITX) kepada para pelaku bisnis pariwisata. Sayang saat
proses tersebut berlangsung saya pulang karena harus kerja. Sesi kedua pun
tentang penggunaan sosial media untuk marketing yang dibawakan oleh Don
Kardono staff khusus Menteri Pariwisata bidang komunikasi, hanya sempat hadir
sebentar. Hanya sempat melenggang di tengah red carpet sambil dadah-dadah ala
Putri Indonesia :D
Sebelum pulang kami satu ruangan sempat ngetweet dan membuat hashtag #KepriGoDigital yang hari itu sempat trending topic.
Dadah-dadah ala Putri Indonesia :D |
Iya Kepri jangan kalah sama Singapura..
BalasHapusSebrang-sebrangan jarak beberapa mil aja tapi beda nasib :D
HapusWah..kwren.. Hastag-nya sempat jadi trending topic ya Mba?
BalasHapusBetul Mbak. Setidaknya pada baca sekilas apa itu Kepri Go Digital.
HapusPariwisata di Indonesia memang luar biasa ya mba. Tapi ya tetap saja harus banyak pihak saling membantu ya mba
BalasHapusYup, semua pihak hendaknya bersinergi memajukan pariwisata Indonesia.
HapusIya sih sekarang eranya digital ya mbak, semoga pariwisata di Indonesia semakin majuuu lah
BalasHapusAmiiin. Semoga saja, apalagi pariwisata merupakan industri yang ramah lingkungan dan tanpa polusi.
HapusHihihi..seru ya...bisa melenggang di atas karpet merah kayak putri Indonesia :)
BalasHapusPemerintah memang lagi menggalakkan sektor pariwisata ya...ternyata memang bisa menambah pendapatan negara.
Malah menjadi sektor yang paling menjanjikan di tahun-tahun mendatang. Terlebih kenaikannya sangat pesat dibanding industri lainnya.
HapusMoga asap nggak ganggu kepri ya. Supaya tingkat kunjungan wisatawannya meningkat
BalasHapusSemoga saja Mbak. 2 Tahun lalu asap datang tepat di bulan september dan Oktober. Alhamdulillah tahun ini gak ada.
HapusPariwisata Kepri memang banyak yang bagus jadi memang pantas kalau mengoptimalkan promosi via media digital.
BalasHapusTerutama sektor baharinya. Banyak yang belum tergarap secara maksimal.
HapusDukung kepri go digital!!
BalasHapusMakasih Mbak :D
Hapusdadah2 ala putri Indonesianya bikin ngakak :-D
BalasHapusitu bisa gitu gimana sih Kak :-D
Haha karena ada temannya makanya berani melenggang. Sekalian tes mental Nduk.
HapusKepri, kapan ya aku bisa ke sana? Masuk daftar destinasi pastinya :D
BalasHapusDitunggu Mbak April.
Hapussetuju banget, sektor pariwisata harus dikelola secara serius :)
BalasHapusTerlebih lagi banyak menyediakan lowongan pekerjaan.
HapusSaya dukung Kepri Go Digital! Keren deh potensi pariwisata di Indonesia
BalasHapusThanks Mbak. Semoga pariwisata Indonesia semakin jaya.
Hapus