White Sand Island – Beberapa waktu lalu saat berkunjung ke Tanjungpinang Ibukota Provinsi Kepri, saya dan beberapa teman dari Komunitas Blogger Kepri diajak oleh Bang Yuli Seperi, seorang fotografer terkenal dari Tanjungpinang (bahkan Kepri) mengunjungi sebuah pulau berpasir putih yang terletak di sebelah Timur Laut Pulau Bintan. Pulau ini dahulu bernama Pulau Beralas Pasir. Kini nama yang dikenal dan disosialisasikan oleh pengelola kepada masyarakat umum dan turis manca negara adalah White Sand Island.
Dari Tanjungpinang, kami berkendara sekitar 1 jam menuju Pantai Trikora yang terletak di pesisir Timur Laut Pulau Bintan. Tanjungpinang sendiri berada di Pulau Bintan sehingga warga kota ini dapat berkendara melalui daratan ke seluruh pelosok Pulau Bintan.
Ketika tiba di pesisir Timur Laut Bintan, kami menemukan plang bertuliskan White Sand Island di sisi kanan jalan. Kendaraan kami langsung berbelok ke arah yang ditunjuk oleh plang tersebut.
Di dekat parkiran, ada bangunan khusus untuk petugas yang menjual tiket masuk ke White Sand Island. Di samping bangunan terdapat tempat penyimpanan life jacket yang akan digunakan pengunjung saat menyebrang. Setelah membeli tiket dan memilih-milih life jacket kami segera beranjak ke pelabuhan untuk menyebrang.
Pelantar panjang yang menjorok ke tengah laut mengantarkan saya dan teman-teman ke sebuah pelabuhan yang beratap daun kelapa (atau mungkin saja daun pandan). Life jacket telah dikenakan. Tak menunggu lama, dua perahu motor yang berisi rombongan kami susul menyusul menuju White Sand Island.
Dari jauh tampak sebuah pulau dengan pemandangan yang didominasi oleh pasir putih dan pepohonan hijau. Mendung mengiringi penyebrangan ini. Warna langit tampak pucat pasi. Laut pun tak sebiru yang diharapkan. Namun untungnya ombak begitu tenang menjadikan perahu motor yang kami tumpangi cepat sampai ke tujuan. Hanya 10 menit saja waktu yang diperlukan untuk menyebrang.
Perahu menyentuh pasir putih. Dengan antusias saya melompat ke pasir putih yang membentang pada hampir setengah pesisir pulau. Beberapa turis dari Cina, India (boleh jadi mereka India Singapura atau India Malaysia), dan Korea sedang asyik berenang dan bermain kano. Sepertinya pulau ini memang diperkenalkan kepada tamu-tamu yang menginap di resort-resort Pulau Bintan karena pengunjungnya kebanyakan turis asing.
Setelah meletakkan tas, dry bag, dan barang bawaan lainnya, kami berfoto-foto di beberapa titik yang memang disediakan khusus untuk berfoto. Spot-spot kece yang memang instagramable. Ada ayunan, dan bingkai yang ditanam di pasir berbentuk love.
Saat berfoto-foto, seorang petugas membawa sebaskom tukik untuk diperlihatkan kepada kami. Petugas meletakkan seekor tukik di atas pasir. Tukik tersebut mengangkat kepalanya. Lantas berputar 360 derajat. Mungkin saja ia sedang merekam dan membuat titik kordinat dimana ia dilahirkan. Sehingga suatu saat ia akan kembali untuk meletakkan telur-telurnya di pulau ini.
Dan seperti sudah digariskan pada hidup tukik-tukik di muka bumi, Sunnatulloh, ia tampak merayap mendekati ombak. Membiarkan tubuhnya terseret masuk. untuk kemudian menjalani hidupnya di kedalaman lautan. Semoga saja ia berumur panjang. Tidak ada pemangsa yang akan mengakhiri hidupnya dengan begitu cepat. Saya mendadak sedih. Membayangkan hidup si tukik sendirian di kedalaman laut sana. Bagaimana ia berjuang selamat dari kejaran ikan-ikan besar dan pemangsa lainnya. Selamat berjuang mengarungi hidup Tukik, kamu bisa! :D
Si petugas bilang kalau sebenarnya White Sand Island ini merupakan tempat bertelurnya penyu-penyu. Pada malam hari kerap datang penyu-penyu untuk bertelur. Namun karena pulau ini sudah dijadikan tempat wisata, maka telur-telur tersebut dipindahkan dan ditetaskan di sebuah penangkaran. Setelah telur menetas dan menjadi tukik-tukik yang kuat untuk berenang maka akan dilepaskan.
Setelah menyaksikan pelepasan seekor tukik, saya lantas menuju tempat rental snorkel dan fin. Niatnya saya ingin snorkeling. Kabarnya di perairan sini terumbu karangnya bagus.Sementara teman-teman saya sudah berangkat menyusuri jalan setapak di sepanjang tepi pulau.
Saya pun menacari tempat yang jauh dari hilir-mudik kapal untuk memulai snorkeling. Namun ternyata tak ada yang menarik. Hanya daun-daun dan rerumputan laut saja yang tampak di dasar sana. Saya pun pindah lokasi ke sisi pulau sebelahnya lagi. Saya berenang jauh dan hanya menemukan sisa-sisa terumbu karang yang sudah mati. Ingin rasanya lebih jauh lagi berenang ke tengah. Namun karena saya sendirian, dan khawatir dengan kondisi tubuh yang belum tentu kuat, saya pun kembali ke darat. Sayang sekali karena tidak disediakan petugas yang bisa menunjukkan spot-spot mana yang bagus untuk kegiatan snorkeling.
Setelah mandi dan ganti pakaian, kami pun berkumpul sejenak dan berbincang-bincang santai di warung yang menyediakan makanan dan minuman ringan. Harganya agak sedikit lebih mahal dibanding dengan yang dijual di daratan Bintan. Wajar, karena mereka juga butuh transportasi.
Menjelang pukul 1 siang, kami memutuskan untuk meninggalkan White Sand Island karena mengejar ferry ke Batam.
White Sand Island,
Jl. Wisata Bahari, Trikora Km 38
Bintan, Kepri, Indonesia.
wah... ada tukik juga di whitesand :) sayang tak bisa ikut hik hik
BalasHapusIya ada Rob. Pasirnya emang tempat bertelur penyu-penyu itu.
HapusAku pengen balik ke White Sand Island.. ngajak suami ama Lala.. :D
BalasHapusAjak Dee ajak. Berlibur santai sekeluarga.
HapusRencana kesini masih hanya sebatas rencana terus :(
BalasHapusPergilah Rin, jangan jauh-jauh ke Philipine dijabanin yang dekat di nanti-nanti :D
HapusSeru banget ayunan di pinggir pantai kayak gitu mbak :) mengenai tukik, jadi inget pernah baca, dari sekian banyak tukik yang dilepaskan, paling hanya beberapa yang mampu bertahan hidup sampe dewasa.
BalasHapusSemoga mereka bisa survive!
omnduut.com
Iya Yan, kasihan penyu-penyu kecil itu banyak sekali predatornya.
HapusIya Yan, kasihan penyu-penyu kecil itu banyak sekali predatornya.
HapusAsyik banget neh kayaknya, semoga saya bisa kesana suatu saat nanti
BalasHapusAmiin...semoga.
HapusKepri ini selalu memikat hati. Tak hanya alam yang indah. Edukasi pun ada di sini. Aku baru sekali mengikuti acara lepas tukik. Dan itu seru banget. Semoga white sand ini lestari, ya. Biasanya. Kalau tidak ada NGO yang masuk, atau masy lokal yang paham konservasi, penyu bisa terancam keberadaannya. Semoga lestari
BalasHapusMalah sebelumnya masyarakat di Kepri makan telur penyu loh. Mungkin setelah ada edukasi dari pihak terkait jadi agak berkurang.
HapusEh ada jokka2traveller.com
BalasHapusSayang banget ya waktu ke sana langit murung gitu :)
Iya tuh yang berdiri paling depan sendiri :D
HapusYa ampuun penyunya lucu bangeeet
BalasHapusIya Mbak, comel kalau orang Melayu bilang.
HapusWaahh bintan cantik yaa mb...
BalasHapusIya kalau dieksplore banyak spot dan pulau menarik Mbak.
HapusYa Allah mau sekali berkesempatan main ke pantai bagus ini
BalasHapusAmiin Teteh. Mugi-mugi kesampaian.
HapusTukiknya unyu bangeeet, kalo datang kesana pas cuaca cerah pasti fotonya lebih cetar teh. Tapi sekarang cuaca masih ga menentu, hehe.
BalasHapusIya Akhirnya Eka kesampaian juga kan bulan ini ke sini.
HapusWah kece juga pemandangannya. Ini anak-anak kalo diajak kesini bisa main pasir sepuasnya :)
BalasHapusIya Mbak haha aku juga malah ingetnya sama anakku. Pasti suka banget tempat ini.
HapusBagus banged ya Mbakk.. Semoga bisa berkunjung ke sana juga.
BalasHapusSalam kenal ya Mbak Lina
Iya Mbak tempatnya emang bagus banget.
HapusSalam kenal kembali :D
asyik banget jalan di twlepi pantai..berfoto sambil selonjoran n baca bulu..he2
BalasHapusIya Alhamdulillah Mbak nikmat banget ini.
HapusAah,mb kapan ya ngajak aku ke tempat-tempat indah begini...
BalasHapusAyo sini main ke Kepri Mbak En.
HapusSelalu suka pantai berpasir putih. Apalagi ini masih sepi pantainya, enak buat foto-foto.
BalasHapusIya betul, puas buat foto-foto :D
HapusWuah hari ini aku sudah baca dua postingan tentang white sand island ini hahaa
BalasHapusJadi mupeng pengen kesana.
Liat penyu kecil keciil
Iya ayo kita main ke White Sand lagi.
HapusJadi ingat saat itu diajak sama mas teman untuk ke white sand, sayangnya sudah keburu balik Jawa. Btw teh, itu seumur hidup belum pernah melepas Tukik ke lautan, jadi pengen. XD
BalasHapusIya seru loh tapi ada sedih. Berbagai perasaan campur aduk. Kayak melepas anak untuk perang.
HapusCakep...
BalasHapusJadi pengen ke sana. :D
Iya sini sini.
Hapus