5 Keterampilan Dasar bagi Gen Z dalam Dunia Kerja

Milenial dan Gen Z sebagai pemegang kunci keberlanjutan pembangunan dan juga calon-calon pemegang estafet kepemimpinan negeri ini sudah seharusnya memiliki wawasan luas tentang berbagai hal terutama menyangkut masalah ekonomi, bisnis, karir, dan pengembangan diri. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang hal-hal tersebut, Gen Z harus sudah membiasakan mengkonsumsi informasi-informasi penting dan berguna sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja yang persaingannya sangat ketat.

Salah satu portal berita online yang menyajikan berita terkini tentang dunia bisnis, karir, pengembangan diri dan wirausaha adalah beranda.co.id. Berita terbaru dan informasi yang ada di dalamnya sangat relevan bagi anak-anak muda yang ingin terus mengembangkan diri baik dalam karir maupun bisnis.

Beranda

Portal berita Beranda.co.id menyajikan berita terkini dan analisis tentang perkembangan ekonomi nasional dan internasional. Analisis tentang pasar keuangan, investasi, dan industri juga disajikan secara up to date dari sumber terpercaya. Selain itu terdapat informasi mengenai teknologi terkini, transformasi digital, tren startup di Indonesia dan seluruh dunia yang sangat dibutuhkan oleh kaum Gen Z.

Ada banyak kecakapan yang harus dimiliki dua generasi ini khususnya Gen Z agar perubahan di masa mendatang menjadi lebih baik, lebih bermanfaat, dan lebih menyejahterakan masyarakat luas. Menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya manusia paling terdidik dan profesional di dunia.

Menurut data sensus penduduk tahun 2020 jumlah generasi Z di Indonesia mencapai 75,49 juta jiwa atau sama dengan 27,94 persen dari populasi penduduk Indonesia. Ini merupakan jumlah angkatan kerja yang sangat besar di masa depan dan akan mempunyai peran yang penting di berbagai sektor. Oleh karena itu, para pemberi kerja harus memperhatikan bebrapa keterampilah yang harus dimiliki oleh generasi ini.

5 Keterampilan Dasar yang harus Dimiliki oleh Gen Z dalam Dunia Kerja

1. Komunikasi

Kurangnya pergaulan serta lingkungan yang tertutup mempersulit Gen Z untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang tepat kepada orang lain. Anak-anak generasi ini cenderung kesulitan berkomunikasi secara verbal dengan baik dan benar karena lingkungan pergaulan terbatas. Belajar kembali cara berkomunikasi yang lebih baik akan menambah kepercayaan diri Gen Z untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

2. Jaringan

Cara berjejaring di dunia nyata tentu tidak sama dengan cara berjejaring di dunia maya atau bermedia sosial. Berjejaring di dunia nyata memerlukan sikap dan komunikasi yang luwes sehingga menambah luas jaringan pertemanan atau jaringan profesionalisme yang dibutuhkan.

3. Negosiasi

Gen Z memiliki standar yang lebih tinggi untuk karir mereka di tempat kerja. Beberapa waktu lalu kita sempat dikagetkan dengan mengundurkan dirinya ratusan calon PNS yang menerima kenyataan bahwa gaji yang mereka terima tidak sesuai dengan ekspektasi. Untuk itu kemampuan mereka dalam bernegosiasi dengan pemberi kerja sangat menentukan sehingga mereka akan mendapatkan gaji sesuai dengan apa yang diharapkan. Keterampilan negosiasi sangat penting selain sebagai awal Gen Z dalam memperoleh gaji yang sesuai juga dibutuhkan pada saat ia bekerja di mana akan bernegosiasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.

4. Berbicara di Depan Umum

Meskipun ada begitu banyak pekerjaan yang berhadapan dengan orang banyak di masa kini yang mungkin kelak menghilang di masa mendatang, tetap saja kemahiran dan kecakapan untuk berbicara di depan umum sangat diperlukan terutama pada jenis pekerjaan tertentu yang mengharuskan Gen Z mempresentasikan sesuatu hal kepada orang banyak. Kemampuan ini perlu dilatih sejak awal sehingga tidak akan terjadi demam panggung atau panik ketika suatu hal penting harus disampaikan di depan umum.

5. Resolusi Konflik

Gesekan yang terjadi di tempat kerja baik secara horizontal maupun vertikal memerlukan penangan konflik yang bijak sehingga dapat menyelesaikan permasalahan secara tepat. Keterampilan menyelesaikan konflik sangat dibutuhkan oleh Gen Z ketika kelak berhadapan dengan berbagai permasalahan yang cenderung berdatangan secara terus-menerus di tempat kerja.