Style Kondangan Pria di Pernikahan Anak Tetangga

Seumur-umur tinggal di komplek perumahan di Kota Batam, baru kali ini saya merasa berguna banget menjadi warga karena bisa ikut andil berkegiatan. Alhamdulillah dalam dua pekan terakhir ini terdapat dua pesta pernikahan di mana yang menyelenggarakan pesta adalah tetangga yang berada tepat satu blok dan satu deret dengan rumah di mana saya tinggal. Sebagai tetangga yang rumahnya paling dekat, tentu saya harus bantu apalagi kedua tetangga ini saya kenal baik dan hampir setiap hari kami berinteraksi. Jadi ketika ada jadwal memasak, dengan senang hati langsung berangkat sambil bawa senjata pisau dan talenan. Lumayan bisa bantu kupas-kupas jengkol sebaskom besar dan mengiris-iris daun seledri sebelum dikagetkan oleh laporan anak-anak kecil yang bilang anak saya kakinya berdarah karena terantuk kursi saat main di panggung.

Selain bantu-bantu masak, saya juga bertugas sebagai penunggu meja prasmanan pada hari H. Saat para tamu antri, saya kerap memperhatikan gaya dan style tamu-tamu undangan. Sebenarnya memperhatikan sambil jaga-jaga apakah kenal mereka atau tidak. Karena kalau kenal tentu harus menyapa sebagai bagian dari adab dan tatakrama.

Selain memperhatikan apakah kenal tidak dengan para tamu, saya juga mengamati berbagai style mereka dalam berbusana. Untuk para wanita sudah tidak diragukan lagi mereka selalu tampil cantik dan modis jika pergi kondangan. Lalu bagaimana style kondangan pria apakah tak kalah menarik dibanding wanitanya?

Inspirasi style kondangan pria
Saya, pengantin dan para tetangga


Beberapa Style Kondangan Pria di Pernikahan Anak Tetangga

Kalau saya perhatikan rata-rata untuk tamu pria dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok. Berikut beberapa style kondangan pria di pernikahan anak tetangga saya yang mungkin beberapa di antaranya ada yang dapat menjadi inspirasi agar tampil tidak biasa-biasa saja dan lebih menarik:

1. Pertama pria dewasa yang datang dengan pasangan atau istrinya. Mereka datang berdua saja karena anak-anak sudah besar jadi tidak ikut kondangan lagi. Pria di kelompok ini biasanya mengenakan batik atau kemeja lengan panjang.

2. Kelompok kedua adalah pria muda dengan istri dan balitanya. Pria kelompok ini biasanya mengenakan batik atau kemeja lengan pendek. Cenderung rapi dan wangi sambil menggendong balitanya. Kadang hal ini jadi pemandangan yang menggemaskan bagi emak-emak. Entahlah siapa yang paling menggemaskan. Apakah balitanya atau mungkin juga bapaknya. Hehe. 

3. Kelompok ketiga adalah rombongan pria muda. Kemungkinan terbesar, mereka ini adalah teman-teman pengantin pria atau pengantin wanita yang masih jomblo. Berani datang kalau ramai-ramai. Tidak berani jalan sendiri. Style berpakaiannya kebanyakan mengenakan kaos dan kemeja lengan pendek dengan bagian leher yang berkerah.

4. Kelompok keempat adalah rombongan pria yang mengenakan seragam wearpack. Ada yang berwarna putih, biru, merah, atau hijau. Mereka ini merupakan para pekerja galangan kapal yang memang merupakan salah satu industri terbesar di Kota Batam selain industri manufaktur. Para pria galangan kapal biasanya berangkat kondangan sepulang kerja tanpa pulang terlebih dahulu ke rumah untuk berganti pakaian sehingga mereka datang masih mengenakan seragam kerja. Kebiasaan acara pernikahan di Kota Batam diselenggarakan hari Sabtu siang hingga malam Minggu sehingga para pekerja yang masih bekerja di hari Sabtu biasanya langsung datang sepulang kerja.

5. Kelompok kelima adalah para pria yang mengenakan jas berwarna gelap dan netral seperti hitam, biru, abu-abu dan khaki. Kelompok ini adalah kelompok yang paling modis dan tentu jadi perhatian kaum hawa. Apalagi para perempuan muda yang tak jarang melirik sambil malu-malu. Namun tentu lirikannya ini harus hati-hati karena takut tiba-tiba saja ada sepasang mata lain yang mengawasi. Siapakah itu? Tentu saja pasangan si pria tadi. Hehe.

6. Kelompok keenam adalah bapak-bapak dan abang-abang yang mengenakan pakaian adat Melayu. Rata-rata mereka mengenakan baju adat Melayu baju kurung model Teluk Belanga dengan kancing satu yang dilengkapi dengan lilitan kain songket di bagian pinggang hingga lutut serta kepala tertutup kopiah dan ada juga yang mengenakan tanjak. Menurut saya kelompok bapak-bapak dan abang-abang ini yang paling keren dan menarik perhatian karena pakaian mereka lain dari yang lain. 


Nah itu dia sekilas perhatian dan pengamatan saya terhadap para tamu pria di pernikahan anak tetangga. Apapun style-nya yang penting kamu percaya diri dan bangga mengenakannya.
google-site-verification: googleef1bf68b23a70baa.html

Posting Komentar

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita