Kiat Bangun Rumah Awet di Lahan Banjir

 

Lahan rawan banjir. Foto: Pexels Tony Wu.

Bagi Anda yang berencana bangun rumah di lahan yang rawan banjir, sebaiknya dilakukan dengan teliti dan penuh perencanaan. Memiliki rumah yang siap menghadapi potensi banjir tidak hanya mengurangi risiko kerusakan, tetapi juga memastikan kenyamanan dan keselamatan bagi penghuni.

Ada beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan saat membangun hunian di daerah rawan banjir. Artikel ini akan membantu Anda memahami aspek tersebut!

Perhatikan Ini saat Bangun Rumah di Daerah Rawan Banjir

Membangun hunian di daerah rawan banjir tidak bisa sembarangan. Ada beberapa aspek yang wajib Anda pahami dan perhatikan, antara lain:

  • Desain Rumah yang Tinggi

Desain rumah yang tinggi adalah langkah pertama yang sangat penting dalam membangun hunian tahan banjir. Membangun hunian dengan pondasi yang lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya dapat membantu mencegah air banjir masuk ke dalam rumah.

Anda dapat mempertimbangkan untuk membangun pondasi yang tinggi, seperti rumah panggung atau rumah dengan basement yang tahan air. Ini akan memberikan perlindungan tambahan dari air yang menggenang.

Kemudian, pastikan lantai utama rumah berada di atas level banjir tertinggi yang pernah terjadi di daerah tersebut. Hal ini akan mengurangi risiko air masuk ke dalam rumah saat banjir.

  • Perhatikan Sistem Drainase

Sistem drainase yang baik sangat penting untuk mencegah genangan air di sekitar rumah. Drainase yang efektif akan membantu mengalirkan air hujan jauh dari rumah dan mengurangi risiko banjir.

Pertimbangkan untuk memasang sistem drainase subsurface yang dapat membantu mengalirkan air dari tanah di sekitar rumah ke saluran pembuangan yang lebih dalam. Drainase ini memang dibangun dengan pipa yang ditanamkan di bawah tanah. Tujuannya selain estetika, juga dapat mengalirkan limpasan air permukaan.

  • Gunakan Material Tahan Air

Material tahan air sangat penting untuk membangun hunian di daerah rawan banjir. Sebab, material yang tahan air akan mengurangi kerusakan akibat air dan mempermudah proses pembersihan setelah banjir.

Gunakan material dinding seperti beton atau batu bata yang dilapisi dengan bahan anti air. Hindari penggunaan material yang mudah rusak oleh air, seperti gipsum.

Selain itu, pilihlah material lantai yang tahan air, seperti keramik atau beton. Material ini tidak hanya tahan air, tetapi juga mudah dibersihkan jika terkena air.

Anda juga sebaiknya memilih lem keramik yang bisa tahan banjir. Anda bisa menggunakan SikaCeram®-200 TA Tilefix sebagai perekat keramik untuk rumah yang anti banjir.

Perekat keramik dinding dan lantai ini memiliki daya lekat yang sangat baik dan cocok untuk keramik ukuran besar. Anda juga dapat mengaplikasikannya di area terendam, baik untuk lantai maupun dinding. Selain itu, keunggulan lainnya yakni aplikasi tile on tile yang mudah, hanya dengan menambahkan air.

  • Pilih Desain Atap yang Efektif


Desain atap yang efektif dapat membantu mengalirkan air hujan dengan cepat dan efisien. Atap yang dirancang dengan baik akan mengurangi risiko kebocoran dan genangan air di atap.

Pastikan atap memiliki kemiringan yang cukup untuk mengalirkan air hujan dengan cepat. Kemiringan atap yang baik akan mengurangi risiko penumpukan air dan kebocoran.

Kemudian, pasang talang air yang efektif untuk mengalirkan air hujan dari atap ke saluran pembuangan. Pastikan talang air selalu bersih dari kotoran dan dedaunan, agar tidak tersumbat dan air tetap mengalir secara lancar.

Desain atap. Foto: Pexels-Pokrie


  • Buat Halaman Rumput

Aspek lain yang harus Anda perhatikan saat bangun rumah tahan banjir adalah halaman rumput. Halaman ini dapat membantu menyerap air hujan dan mengurangi genangan air di sekitar rumah. Rumput dan tanaman lain memiliki kemampuan menyerap air yang baik dan membantu mengurangi risiko banjir.

Selain itu, pastikan Anda mengaplikasikan desain halaman dengan baik untuk mengalirkan air hujan jauh dari rumah. Buat kemiringan yang mengarahkan air ke saluran pembuangan atau area resapan.

  • Perhatikan Sumur Resapan

Sumur resapan adalah salah satu cara efektif untuk mengatasi masalah air di daerah rawan banjir. Sumur resapan akan membantu menyerap air hujan ke dalam tanah dan mengurangi risiko genangan air.

Sebaiknya, tempatkan sumur resapan di lokasi yang strategis di sekitar rumah, terutama di area yang sering tergenang air. Pastikan sumur resapan memiliki kapasitas yang cukup untuk menyerap air hujan.

  • Buat Penghalang Khusus Banjir

Penghalang khusus banjir dapat membantu melindungi rumah dari air yang masuk saat banjir. Penghalang ini bisa berupa dinding penahan air atau sistem penahan banjir lainnya.

Bangun dinding penahan air di sekitar rumah untuk menghalangi air banjir masuk ke dalam rumah. Pastikan dinding ini cukup kuat dan tahan terhadap tekanan air.

Kesimpulan

Memiliki rumah di daerah rawan banjir memerlukan perhatian khusus terhadap berbagai aspek untuk memastikan keamanan dan kenyamanan. Sebaiknya, perhatikan aspek desain rumah yang tinggi, sistem drainase yang baik, hingga penggunaan material tahan air.

Apabila Anda memperhatikan semua aspek di atas, Anda dapat membangun hunian yang tahan terhadap banjir, sehingga mengurangi risiko kerusakan dan meningkatkan kenyamanan hidup di daerah rawan banjir.

Sika Indonesia dapat mendukung Anda membangun hunian yang tahan banjir melalui lem keramik lantai SikaCeram®-200 TA Tilefix.

Sika sudah memiliki pengalaman selama 113 tahun dan sudah handle berbagai project global. Di Indonesia, Sika telah berhasil meng-handle Kompleks Perumahan Mirador de Los Ocobus, Kolombia. Sika juga yang pertama kali mencetuskan waterproofing semen di Indonesia.

Anda bisa menggunakan perekat keramik dari Sika untuk bangun rumah yang tahan banjir. Konsultasi dan juga pemesanan produk dapat Anda lakukan melalui laman berikut ini.

Posting Komentar

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita