Bersenang-senang dengan keluarga, mengajak mereka berlibur ke pulau impian tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kita. Namun tetaplah kewajiban utama kepada Sang Pemilik nafas dan kehidupan ini adalah hal yang patut diutamakan oleh setiap pribadi muslim. Menjalankan sholat 5 waktu tetaplah merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan kapan pun dimana pun dan dalam kondisi sesulit apa pun.
Saat saya hendak mengunjungi Pulau Sentosa di Singapura, dan berencana menghabiskan waktu seharian di sana, sempat terbersit kekhawatiran bagaimana saya sholat di pulau yang seluruh permukaannya dipenuhi oleh wahana-wahana permainan, hotel, resort, dan arena judi ini. Ketika googling dengan keyword "Prayer room at Sentosa Island" saya bersorak gembira. Alhamdulillah dapat.
Tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan tempat sholat atau mushola di Pulau Sentosa ini. Jika googling terlebih dahulu seperti saya, sebenarnya ada satu lokasi dan mungkin saja hanya
satu-satunya di pulau ini yang menyediakan tempat sholat. Semoga amal kebaikan tetap mengalir bagi yang menggagas dan mengelola mushola ini. Amiiin.
Mushola Pulau Sentosa terletak di sekitar Beach Station yang merupakan
stasiun terakhir dan paling ujung. Turuni eskalator ke arah basement maka akan terlihat petunjuk kedua tangan berdoa di pintu. Jika datang dari arah luar masuklah ke ruangan di restoran cepat saji Mc.Donald lalu turun dengan menggunakan eskalator dan mushola tampak ada di sekitar parkiran mobil. Sedangkan tempat wudhu terletak di bagian belakang
ruang sholat, tidak jauh dari pintu mushola.
Saat kami tiba di sana, suasana tampak sepi. Padahal di luar sana sangat banyak orang berlalu-lalang. Bahkan di Roof Top Gedung Vivo City, tempat monorail datang dan pergi, antrian mengular hingga berpuluh-puluh meter. Ketika turun dari monorail pun orang tampak berbondong-bondong keluar masuk. Uniknya tetap tertib dan tidak dorong-dorongan.
Saat itu bertepatan dengan masa liburan di Indonesia ,
Singapura dan Malaysia .Dan saya menyaksikan betapa penuh dan sesaknya Singapura saat itu dengan orang-orang berkulit coklat, walau sesekali tampak kulit hitam legam dan putih terang. Lagi dan lagi, Singapura memang menjadi tempat favorit berlibur bagi kalangan berduit dan tidak berduit seperti saya :D
Orang-orang berwajah Indonesia dengan logat Betawi, Sunda dan Jawa terdengar di sana sini. Membuat kami tersenyum-senyum sendiri. Namun, ada getir yang menyayat dalam hati. Liburan jauh-jauh kenapa harus ke Singapura? Tidak ke Bandung, Bali, Lombok, atau Jakarta? Tentu semua punya alasannya masing-masing. Bukan hak saya menghakimi mereka atas apa yang saya tidak ketahui. Karena pertanyaan yang sama juga akan tertuju ke batang hidung saya. Ngapain kamu ke Singapura?
Singapura adalah satu hal yang sesungguhnya ingin saya hindari, entahlah kurang suka walau memang takjub dengan segala pembangunan di negeri ini. Namun apalah daya saat Chila ingin bertemu lumba-lumba maka kami pun harus ke sana. Karena Ancol terlalu jauh dari rumah kami di Batam. Sementara biaya menuju Jakarta justru lebih mahal dibanding menuju Singapura. Atas nama penghematan dan efisiensi akhirnya "Meet Dolphin"nya di sebrang pulau saja.
Namun pertanyaan yang paling menggelitik saya adalah kenapa mereka tidak menunaikan ibadah sholat? Saya
tentu berbaik sangka. Saya kira banyak orang yang tidak mengetahui keberadaan
mushola ini sehingga mereka rela kehilangan waktu sholatnya. Sebagian lagi tentu sudah menjamak, sedang berhalangan, atau mungkin bukan pemeluk agama besar ini.
aku belum kesana hahahaha.....males banget antri ke imigrasi bikin paspor,antrinyaaa :(
BalasHapusonline mbak Han
HapusAnda tidak dapat menyimpulkan sebagian dari mereka meninggalkan shalat hanya karena mushalla yang sepi. Bisa jadi shalat mereka dijamak? Bisa jadi ada tempat shalat lain selain yang Anda kunjungi ini. Ya toh?
BalasHapusSaya juga tergelitik dengan pertanyaan Anda "Liburan jauh-jauh kenapa harus ke Singapura?" Mungkin jawabannya bisa saya comot di baris pertama artikel ini "mengajak mereka berlibur ke pulau impian tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kita". Dengan demikian saya kira pulau impian itu adalah Singapura dan bukan pulau di negeri kita macamnya Maluku, Sulawesi, Papua, dsb. :)
Terima kasih masukannya :)
Hapusbelum pernah ke sana, semoga suatu saat bisa, bareng orang spesial. aamiin :D
BalasHapusAmiiin. Semoga La semoga, saya doakan :)
HapusWaaaah...saya telat tahu informasi ini Mbak Lina. Saya sempat kesulitan cari tempat sholat di Sentosa. Informasi Mbak Lina ini bermanfaat sekali. :)
BalasHapusSaya pun tahunya setelah ketiga kalinya ke sini :D karena merasa berdosa ninggalin sholat cuma gara-gara jalan-jalan jadi sebelum berangkat sengaja googling duluan :D
Hapusste año como cada año, nuestro tren parara en alguna estación, depende de cada uno de nosotros dejar ir a la tristezas, miedos, frustraciones, malos momentos, desamor. Agradece a cada uno de ellos.. su compañÃa y sus enseñanzas, aunque hayan sido dolorosas, déjalos ir, déjalos bajar de este tren. Deseo que en esta parada, a tu tren suban miles de bendiciones, sueños alcanzables, amor, abundancia, fuerza y determinación para seguir tu viaje.
BalasHapusHoy en mi vagón quedaran puestos desocupados y espero te sientes a mi lado para compartir junt@s este nuevo viaje. FELIZ NUEVO COMIENZO EN ESTE AÑO 2015!!!
Gracias por parar por mi blog
HapusIyaa...susah cari tempat shalat...
BalasHapusBeda kayak di negara kita ya Mbak. Jauh banget. Kadang mikir berkali-kali kalau mau ke sana lagi tuh nyari tempat sholatnya susah.
HapusTrimakasih mba infonya.. bermanfaat banget.. soalnya susah nyari tempat sholat di sana 😌
BalasHapus