Menyusuri Situs-Situs Kuno Kota Petra


Petra Yordania merupakan salah satu dari "7 Keajaiban Dunia yang Baru" yang telah ditetapkan UNESCO. Tak heran gelar ini disandang  karena Petra mempunyai begitu banyak hal-hal ajaib yang dapat menyedot perhatian dunia. Petra adalah museum kehidupan yang dapat disaksikan secara langsung di lokasi aslinya. Beberapa peninggalan yang menunjukkan sebuah peradaban yang tinggi di masa silam tampak nyata terpampang di depan mata.

Betapa kecilnya saya 😃

Pada tulisan sebelumnya yang berjudul Keajaiban Kota Petra Yordania Negeri Para Pemahat Bukit, saya telah menuliskan 4 titik dari 15 titik menarik yang berada di jalur utama Kota Kuno Petra. 4 titik tersebut adalah Pintu Gerbang Al Siq atau Bab Al Siq, Dam  (bendungan), Jalur Al Siq (jalur celah sempit), dan  The Treasury atau Al Khazna. Di keempat titik inilah saya dan teman-teman berkunjung dan menyaksikan kemegahan serta keindahan peradaban Bangsa Pemahat Bukit secara langsung. Sungguh semuanya sangat menarik dan mengagumkan karena masih terjaga keasliannya. Salut kepada Pemerintah Yordania yang masih dapat menjaga keberadaan situs ini dari kerusakan yang disebabkan oleh tangan-tangan jahil.

Celah Bebatuan (Al Siq) yang Menjadi Jalur Kota Kuno Petra

Selain keempat situs yang telah saya tuliskan sebelumnya, ada beberapa situs menarik lainnya yang perlu kita ketahui mengingat keunikan dan kekayaan sejarah yang dikandungnya. Karena dengan membaca tentang situs-situs ini, mungkin kita dapat menambah pengetahuan dan mengambil pelajaran daripadanya. Atau mungkin saja ada yang tertarik untuk kelak mengunjunginya.

Karena sebelumnya saya sudah menuliskan tentang situs pertama hingga keempat, maka di tulisan ini saya akan memulai dari situs ke-5 hingga ke-15. Informasi ini saya salin dan terjemahkan dari brosur selebaran yang dibagikan pihak pengelola situs Petra kepada para pengunjung. 

Berikut situs-situs menarik tersebut: 


5. The Street of Facades (Jalan Fasad)
Facade atau Fasad berasal dari bahasa Perancis yang berarti depan atau muka. The Street of Façade atau Jalan Fasad berarti jalan dimana terlihat bagian depan suatu bangunan. Nama facade diberikan untuk barisan bangunan pemakaman monumental dari dinding berbatu yang dipahat oleh Suku Nabatae (Nabataean) atau Suku Al Anbath yang terdapat di sisi jurang bagian paling selatan, tepat di jalur utama setelah lokasi The Treasury.

6. High Place of Sacrifice (Lokasi Pengurbanan di  Tempat Tinggi)
Merupakan sebuah tempat persembahan yang terletak di atas dataran tinggi (puncak bukit). Lokasi ini dapat dicapai dengan menaiki anak tangga dari bebatuan yang dipotong menuju ke puncak bukit dimana kita akan dihadiahi pemandangan spektakuler dari kota para leluhur yang terbentang di bawah sana. Tempat pengurbanan ini biasa digunakan untuk upacara-upacara penting keagamaan. 

7. The Theatre (Teater)
Foto: Wikipedia.org

Teater atau tempat pertunjukkan ini berbentuk seperti auditorium  dan diukir dengan cara memahat bebatuan. Teater terdiri dari tiga bagian tempat duduk yang dipisahkan oleh lorong untuk berjalan dan tujuh tangga naik. Teater dapat menampung sekitar 4.000 penonton. Dan ini merupakan teater satu-satunya di dunia yang dipahat dari batu.


8. The Royal Tombs (Makam Kerajaan)
Makam Kerajaan ini berupa empat pahatan dinding tebing yang sangat megah dan mengagumkan yang satu sama lain berjejer berdekatan dan terletak di sisi kanan  jalur utama menuju bagian tengah Kota Petra.

9. The Nymphaeum (Bangunan untuk Peri)
Nymphaeum merupakan bangunan atau ruangan ala Romawi yang berisi air mancur, dihiasi dengan tanaman dan patung yang berfungsi sebagai tempat istirahat. Disebut demikian kemungkinan karena bangunan ini indah bagaikan istana peri.

10. The Church (Gereja)
Gereja yang berada di kawasan ini kemungkinan dibangun pada akhir abad ke-5 Masehi pada masa Kekaisaran Bizantium yang sempat menganeksasi wilayah ini. Dan kemungkinan rusak oleh kebakaran atau gempa bumi pada abad selanjutnya. Banyak dari material bangunan seperti pada kepala tiang (capital), tiang pintu dan relief merupakan material-material yang digunakan kembali dari monumen-monumen sebelumnya yang ada di Petra. 

11. The Colonnaded Street (Jalan Bertiang)
The Colonnade Street. Foto: www.mccabe-travel.co.uk

Jalan ini merepresentasikan kreasi asli Suku Nabatae yang kemudian diperbaharui selama pendudukan Bangsa Romawi (Bizantium). Jalan ini bisa jadi merupakan salah satu jalan pusat perbelanjaan yang paling penting bagi para leluhur Petra.


12. Great Temple (Kuil Besar)
Kompleks Great Temple atau Kuil Besar merepresentasikan salah satu dari monumen arkeologi dan arsitektur di pusat Kota Petra. Kuil ini diperkirakan meliputi area seluas 7.000 meter persegi termasuk pintu masuk dari sisi utara dan selatan.

13. Qasr Al Bint (Istana Putri Firaun)
Monumen ini aslinya berbentuk persegi dengan tinggi sekitar 23 meter. Qasr Al Bint atau dalam Bahasa Suku Arab Badui bermakna Istana Putri Firaun. Merupakan kuil utama dan sangat penting di Petra, didedikasikan untuk Dewa Dushara dan mungkin juga untuk Dewi Uzza. Dushara adalah dewa purba Suku Al Anbath (Nabataean) dan penduduk Madain Saleh (Kota Pengikut Nabi Shaleh) di dekat Madinah. Sedangkan Dewi Uzza adalah bentuk berhala yang kita kenal menjadi sesembahan Bangsa Arab Jahiliyah seperti Latta, Uzza, Manat dan Hubal sebagaimana diterangkan dalam Al Qur’an.

14. The Lion Triclinium
Lion Triclinium bisa dilihat dari jalan menuju Ad Deir. Lion Triclinium ini begitu terkenal karena di sana terdapat dua pahatan singa di kedua sisi pintu masuk. Pahatan tersebut dihiasi dengan triglif (ornamen dalam dekorasi yang diulang dengan interval yang sama) dan metope (segi empat yang mengisi ruang di antara dua triglif) dengan kepala Medusa pada ujung masing-masing. Ada dua bangku di dalamnya dan sebuah batu kasar yang diukir dan disembah yang terletak di ceruk di sebelah kiri pintu.

15. Ad Deir
Ad Deir. Foto: brewminate.com

Ad Deir atau biara, adalah satu dari monumen terbesar di Petra yang memiliki lebar 47 meter dan tinggi hampir 50 meter. Interiornya diisi oleh dua bangku samping dan sebuah altar di dinding belakang. Bagian ruang ini digunakan sebagai biclinium (sofa makan Romawi Kuno untuk penggunaan 2 orang) untuk pertemuan asosiasi keagamaan. Biara ini berasal dari awal abad ke-2 M, pada masa pemerintahan Raja Rabel II. Aula itu kemudian digunakan kembali sebagai kapel kristen dengan salib yang terukir di dinding belakang.


Jadi, itulah situs-situs yang sangat luar biasa yang berada di sepanjang jalur Kota Petra Kuno. Semoga saja teman-teman suatu saat nanti bisa ke sana sekedar untuk menambah pengetahuan akan peradaban masa silam yang ternyata gilang gemilang oleh karya.

23 komentar :

  1. Masya Allah..... indah banget ya Mba
    Sejarah itu semakin dipelajari semakin menyenangkan.
    Apalagi tentang peradaban kuno kayak gini
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  2. Masha Allah... gimana caranya sih ya memahat segitu besarnya bangunan yang sangat artistik. Luar biasa banget. Aku sering melihat foto Petra seliweran di foto rang orang, namun baru kali ini membaca langsung dari teman blogger yang menceritakan perjalanannya.

    Iya mba, semoga suatu saat aku juga bisa mendatangi Petra dan menyaksikan bukti kepiawaian manusia memahat batu dengan sedemikian hebat.

    BalasHapus
  3. Teh Lina keren banget udah ke Yordania. Ini juga keren-keren banget ya disana. Senang pasti bisa mengenal sejarahnya secara langsung ya.

    BalasHapus
  4. Yang paling menarik untuk dilihat dan dibayangkan pasti The Nymphaeum (Bangunan untuk Peri) aku bayangkan indah bagaikan istana peri. Dan jariku langsung menari nari heheheheh

    Lalu istana para putri Firaun. Melihat kemegahan seluruh situs, bisa dipastikan jaman dahulu pastilah megah meriah

    BalasHapus
  5. Bangunan masa silam dibuat dengan megah dan dipahat orang-orang yang sangat telaten tentunya. Yordania memiliki peninggalan itu, dan wajar, bisa masuk ke tujuh keajaiban dunia terbaru.

    Bangunannya menjulang tinggi gitu ya... Aduh kalau saya di depan bangunan itu saya masih bisa terlihat gak ya.. Dan dari situ bisa kita bayangkan, betapa megahnya dulu.

    BalasHapus
  6. Saya tahunya nama Petra dari sebuah universitas di Surabaya. Ternyata juga nama daerah penuh sejarah di Yordania. Hahahaha, saya memang kurang piknik. Keren-keren peninggalan situs-situsnya ya mbak lina. Dengan teknologi dan sistem hubungan antar manusia saat itu, gimana dulu bikinnya? Suka bayangin gitu kalau lihat situs2 sejarah yang megah

    BalasHapus
  7. Luar biasa megah, pantas sih kalau masuk ke dalam 7 keajaiban dunia. Selalu kagum dengan orang-orang di zaman itu. Bisa menghasilkan bangunan seindah itu. Apalagi peralatan pasti masih sederhana. Menyusuri kota tua seperti berada di mesin waktu ya. Kalau saya pasti dah berimajinasi suasana kota saat dulu. Huhuhu, jadi pengin ke kota Petra.

    BalasHapus
  8. wah keren2 banget ya situs di kota petra ini...Mau banget nih kesini melihat langsung peninggalan sejarah yang keren begini

    BalasHapus
  9. Masyaallah, bangunan-bangunannya sangat bagus. Pahatannya sangat rapi. Beruntung sekali mbak Lina bisa menapaki Petra

    BalasHapus
  10. Keren banget.. ayo mbak dilanjut lagi cerita tentang Kota Petranya. aq penasaran pengen tahu detail sejarahnya juga. hehehe. maaf ya, aq memang pembaca yang banyak maunya.

    BalasHapus
  11. Masya Allah, indah banget ya mba, peradaban Yordania dimasa lalu sudah maju sekali, ngga kebayang gimana bangunnya..

    BalasHapus
  12. Bisa banget ya, memahat bebatuan sampai jadi bangunan setinggi itu. Benar2 bangsa yang kuat dan artistik.

    BalasHapus
  13. Waalaaa...keindahan babgunan hasil pahatan yg luar biasa memiliki keahliannya yg hanya disaaksikanbmelaou film2 kolosal Ronawi. Beruntung Penulis telah menyaksikannya langsung. Subhaanallah. Md2an giliranku akan tiba berjalan di lorong bukit pahatan yg luar biasa indah pahatannya dengan seni ukir yg amat tinggi. In shaa Allah akan berkinjung lg ke sini.

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah kita masih bisa menikmati kemegahan bangunan yang indah dari peradaban kuno ya...

    BalasHapus
  15. Wisata napak tilas begini emang selalu bikin amazed dan penasaran ya mba. Apalagi bisa liat langsung sejarang situs-situs peradaban di Yordania

    BalasHapus
  16. Melihat peninggalan kota petra ini, tak habis pikir utk membayangkan bagaimana teknologi di masa itu sanggup memahat bukit hingga menghasilkan bangunan yang amazing dan masih megah setelah ribuan tahun. Situs peninggalan di petra ini banyak menjadi latar film2 box office, jadi penasaran pengen bisa melihat langsung peninggalan kota petra ini

    BalasHapus
  17. Masya Alloh, membaca tulisan ini dan melihat foto-fotonya, saya seperti sedang terpental ke masa lalu. Indah ya. Pantas sih kalau masuk ke daftar keajaiban dunia ☺️

    BalasHapus
  18. MashaAllah~
    Fotonya bikin yang melihat berdecak kagum.
    Bagaimana bisa kota seindah ini...?

    Kalau komunikasi dengan orang asli sana, bagaimana kak?
    Apakah mereka sangat menghargai wisatawan?

    BalasHapus
  19. Aamiin bisa ke sana juga. Mbak Lina memvideokan juga gak mbak?
    Luar biasa hasil pahatan dna bangunannya ya mbak? Padahal di zaman itu blm ada teknologi modern kyk skrng...

    BalasHapus
  20. Nah kan jadi pengen foto OOTD di celah bebatuab Al Siq jadinya
    Setiap hari ramai pengunjung ya di sana, Mbak?

    BalasHapus
  21. Bersyukur ya mbak bisa menjejakkan kaki di situs-situs tersebut, menyaksikan langsung keindahan ciptaanNya di masa lampau. saya bacanya berasa ikut jalan-jalan di sana.

    BalasHapus
  22. Senangnya bisa berkunjung ke tempat2 bersejarah seperti ini. Jadi dapet banyak pengalaman baru ya Mbak. Semoga saya juga bisa ke Yordania suatu saat. Aminnn.

    BalasHapus
  23. Baru liat foto2nya aja udah bergetar hati ini. emoga diberi rezeki dan kesempatan untuk datang ke sana. BTW, seru banget pengalaman mbak Lina bisa sampai ke Petra

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita