Sebagai
seorang pejalan, saya mengingat perjalanan hiking dan traveling ke beberapa
tempat yang pernah saya kunjungi, seperti susunan puzzle yang belum utuh. Masih
banyak yang harus dilengkapi dan disusun rapi. Begitu pula kenangan perjalanan
yang masih lekat dalam ingatan, bagaikan sebuah mozaik yang mulai terserak tak
beraturan. Perlu segera menyimpannya dalam media simpan yang aman, sehingga
mudah untuk dibuka dan dikenang kembali setelah lupa. Setelah usia tak lagi
muda.
Anambas kepri |
Salah
satu mozaik itu adalah serakan kenangan pada beberapa tempat di Kepri atau
Kepulauan Riau, provinsi yang selama 20 tahun ini menempa saya untuk berjuang
tetap survive dalam kehidupan. Di
dalamnya ada perjalanan menuju 2 kabupaten kepulauan di ujung utara negeri ini,
Anambas dan Natuna, yang sarat akan pengajaran dan pelajaran. Tentang bagaimana
masyarakat kepulauan terpencil bertahan, tentang adat dan budaya yang memberi
warna pada kehidupan, tentang nilai-nilai luhur warisan nenek moyang yang
teramat patut mereka banggakan dan lestarikan.
Bagi
saya, salah satu bagian dari menikmati sebuah perjalanan adalah dengan segera
menuliskannya. Terutama sesaat setelah menjalaninya. Tanpa menunggu jeda atau waktu
lama yang kerap membuat kita makin malas lalu lupa. Terlebih lagi saya tipe
blogger yang moody. Menulis jika mood berada dalam tahap maksimal,
minimal normal. Di bawah level itu, dipastikan hanya akan menjadi tulisan hampa
tak bernyawa.
Kepulauan Anambas
Air Laut bak cermin |
Pagi
itu matahari masih bersembunyi di balik awan.
Kecipak ombak yang membentur tiang-tiang dermaga, nyaris tak terdengar.
Angin yang dari semalam terdiam, masih saja enggan berhembus hingga lautan luas
di depan penginapan tempat saya dan teman-teman beristirahat selama beberapa malam,
terlihat begitu tenang bagaikan sekolam cermin. Permukaan laut tampak mengkilap-kilap
oleh bias pantulan sinar matahari yang menerobos awan-awan. Perahu yang
tertambat di sebuah tiang, hanya mematung
tanpa bergoyang.
Sambil
menikmati secangkir kopi Hawai dan sepiring kue putu piring yang berwarna
kuning dengan taburan kelapa parut di permukaannya, saya duduk di teras
penginapan yang luas yang bersambung ke dermaga. Saya mulai gelisah menyaksikan
seorang teman duduk manis membuka laptop, lalu tenggelam dalam dunianya.
Sungguh suasana yang mendukung terlebih kami belum akan kemana-kemana, hanya
duduk-duduk sambil menikmati suasana pagi yang luar biasa.
Andai
saja saya membawa laptop lalu dapat menuliskan semua perjalanan kami kemarin
saat menyusuri pulau-pulau di Kecamatan Letung Anambas. Dan andai bisa membawa
laptop yang baterainya tahan hingga berjam-jam tanpa harus nge-charge ke
colokan listrik. Ah iya, baru ingat, kalaupun bawa laptop tentu saya harus nongkrong
di dekat colokan listrik karena baterai laptop yang saya punya sudah soak. Kalau tidak ada
listrik tidak akan menyala sama sekali. Hmmm…ternyata baru terfikirkan bahwa
saya seharusnya segera menggantinya dengan laptop baru.
Kepulauan Natuna
Burung Camar di Pulau Senua |
Di
ujung utara negeri ini tersimpan begitu banyak mutiara. Salah satunya adalah Pulau Senua di Kabupaten
Kepulauan Natuna. Pulau yang memiliki perairan relatif bersih sehingga terumbu
karang dan biota laut lainnya masih cukup terjaga. Begitu juga dengan ekosistem yang
ada di sekitarnya. Termasuk kawanan burung camar yang menjadi pemangsa
ikan-ikan di kawasan ini.
Pulau
Senua adalah pulau tanpa penghuni. Pulau bebas emisi karena tanpa kendaraan
bermotor yang berisik. Di sini, siang hari terasa sunyi dan sepi. Hanya simfoni
alam yang berbisik. Mengantarkan debur-debur ombak yang memecah ke tepi pantai.
Ini
adalah momen terbaik saya untuk merenung atau menuliskan ide-ide dan
gagasan-gagasan tentang pekerjaan dan juga menuliskan berbagai catatan
perjalanan. Terlebih di kantor, selalu ada challenge
untuk membuat inovasi dan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Membuat improvement dan pengendaliannya. Selain itu saya juga mendamba membuat draft untuk postingan-postingan
di blog yang daftarnya kian menumpuk. Apa daya saya membawa tas ransel yang hanya muat untuk pakaian
beberapa stel saja, tidak mungkin memboyong laptop karena berat dan dimensinya
yang kebesaran juga ketebalan.
Kebutuhan Akan Laptop Baru yang Makin
Mendesak
Menulis
sebenarnya bisa menggunakan media apa saja. Dan saya sejak dulu sudah biasa menuliskan
ide dan gagasan yang terlintas dalam fikiran melalui media seperti buku
catatan, diary dan notes di ponsel. Namun seiring perkembangan zaman,
media-media tersebut mempunyai berbagai keterbatasan. Seperti buku catatan yang
kadang tercecer entah dimana. Begitu juga diary yang ternyata tulisannya tidak
bisa dipindahkan dengan segera. Sedangkan membuat notes di ponsel dengan
beberapa paragraf itu sangat capek dan melelahkan karena tidak efisien. Menggunakan ponsel untuk menulis memang melelahkan karena jarak pandang, gerak jari-jemari dan kecepatan menulis di ponsel dengan laptop
memang jauh berbeda.
Jadi,
sejak wara-wiri berlibur ke pulau-pulau
dan bertemu masyarakat di sana, saya selalu berangan-angan, seandainya
bepergian seperti ini membawa laptop yang sesuai dengan kriteria saya. Yang dimensinya
kecil, tipis, ringan dibawa saat traveling atau bahkan hiking dan mempunyai daya
tahan baterai yang awet.
Bulan
lalu, saya melihat postingan teman-teman blogger tentang ASUS VivoBook Ultra A412DA. Dan ternyata spesifikasi
dan keunggulan VivoBook Ultra A412DA ini tepat dengan apa yang saya dambakan
selama ini. Notebook dengan dimensi yang ringkas, tipis dan memiliki bobot yang
ringan. Selain itu tentu yang memiliki kapasitas
penyimpanan yang besar karena saya menyukai dunia fotografi dan kerap
memindahkan foto-foto yang berukuran besar ke laptop. Selain itu penting juga
memilih desain warna yang cerah dan ceria sesuai mood saya saat traveling yang selalu ingin bergembira.
Keunggulan lainnya adalah layar NanoEdge di keempat sisi tanpa
bingkai menawarkan bezel ultraslim 5.7mm, memberikan rasio screen to
body selebar 87% . Uniknya lagi ASUS VivoBook Ultra A412DA memiliki desain
ErgoLift yang berfungsi sebagai engsel yang akan memiringkan keyboard sehingga
mengetik lebih nyaman. Selain itu panas bagian bawah laptop juga tersalurkan ke luar.
Asus VivoBook Ultra A412DA ditenagai oleh prosesor AMD
Ryzen ™ 7 terbaru dengan diskrit Radeon ™ RX 540X dan drive penyimpanan ganda yang
berfungsi membantu kita menyelesaikan banyak masalah. Terlebih lagi, tersedia
dalam empat sentuhan unik yang sesuai dengan gaya kita.
Kerennya lagi, ASUS VivoBook Ultra A412DA ini
sudah pre-install dengan Windows 10 asli. Sehingga kita tidak perlu khawatir akan keaslian software
yang sudah tertanam di dalamnya. Tidak harus membeli Windows lagi apalagi
menginstalasikan software bajakan. No way.
Windows 10 asli |
Nah di VivoBook Ultra A412 sudah menyediakan
sensor fingerprint dan juga mendukung fitur Windows Hello untuk login cepat ke
sistem operasi. Jadi tidak perlu mengetik password yang panjang, cukup dengan
menyentuhkan jari saja ke bagian fingerprint maka layar akan terbuka. Semudah
itu.
Tabel Spesifikasi
ASUS VivoBook Ultra 14 A412DA |
|
Processor | AMD® Ryzen™ 7 3700U Processor, |
AMD® Ryzen™ 5 3500U Processor, | |
AMD® Ryzen™ 3 3200U Processor, | |
AMD® Athlon™ II Dual-Core 300U Processor, | |
Operating System | Windows 10 S |
Windows 10 Home - ASUS recommends Windows 10 Pro. | |
Endless OS | |
Memory | 4 GB DDR4 2400MHz SDRAM Onboard memory, 1 x SO-DIMM socket for expansion, up to 12 GB SDRAM |
Display | 14.0" (16:9) LED-backlit FHD (1920x1080) 60Hz Anti-Glare IPS-level Panel with 45% NTSC with wide 178° viewing angles |
14.0" (16:9) LED-backlit FHD (1920x1080) 60Hz Anti-Glare Panel with 45% NTSC | |
14.0" (16:9) LED-backlit HD (1366x768) 60Hz Anti-Glare Panel with 45% NTSC | |
Storage | Hard drive: |
500GB/1TB 5400 rpm SATA HDD | |
Solid state drive: | |
128GB/256GB SATA 3.0 M.2 SSD | |
Solid state drive: | |
512GB PCIe® Gen3 x2 SSD | |
Keyboard | Chiclet keyboard (Optional) |
Illuminated chiclet keyboard(Optional) | |
Networking | Wi-Fi |
Integrated Wi-Fi 5 (802.11 ac (2x2)) | |
Bluetooth | |
Bluetooth® 4.2 | |
Interface | 1 x COMBO audio jack |
1 x Type-A USB2.0 | |
1 x Type-A USB 3.1 (Gen 1) | |
1 x Type-C USB 3.0 (USB 3.1 Gen 1 / Gen 2) | |
1 x HDMI | |
Battery | 2 -Cell 37 Wh Battery |
Power Adapter | Plug type :ø4 (mm) |
Output : | |
19 V DC, 2.37 A, 45 W | |
Input : | |
100 -240 V AC, 50/60 Hz universal | |
Dimensions | NB: |
322 x 212 x 19.9 mm (WxDxH) | |
Weight | NB: |
1.5 kg with battery | |
Certificates | UL, CE Marking Compliance, FCC Compliance, BSMI, CCC, CB, Energy Star |
Manufacturer Warranty | 1-year limited international hardware warranty. *May vary by country |
Maka, tak sabar rasanya ingin segera menghadirkan
ASUS VivoBook Ultra A412DA ke pangkuan saya. Akan saya ajak dia kemana pun saya
pergi jauh. Menjadi teman setia untuk menyalurkan ide dan gagasan serta keluh
kesah dalam setiap perjalanan. Yang akan merekam jejak langkah saya sejauh mana
ia mampu bertahan dan berjalan. Menciptakan ide dan gagasan-gagasan baru dalam
kehidupan.
Lalu siapkah saya membersamainya di saat-saat sedang menjadi seorang pejalan?
Traveler seperti Mbak Lina emang cucok punya gawai yg andal namun ringkas. Akupun mupeeeeng. Secara, kalau aku faktor U juga ya.Empat puluh plus, kaya aku rasanya kudu aware ama berat gembolan. Wkwkwk
BalasHapusASUS VivoBook Ultra A412DA ini memang tipis dan ringkas ya,, cocok banget buat yang suka travelling, atau mobile sambil membawa laptop. Good luck mbak Lina..
BalasHapusVivoBook Ultra A412 emang bangus banget nih ya Mbak, spesifikasinya juga oke banget
BalasHapusWah saya habis membaca spesifikasinya jadi tertarik nih. Apalagi desainnya tuh suka banget
BalasHapusWah emang cocok banget nih ya buat menemani saat travelling hihi
BalasHapusLaptop yang ringan itu dambaanku juga nih, soalnya sekarang kalau kemana-mana kudu bawa laptop jadi kalau laptop berat suka males dan bisa encok nanti. Isi ASUS Vivo Book aku naksir yang warna birunya deh mbak, cakep ya.
BalasHapusMembayangkan performa yang andal, desain tipis dan ringan, beneran ASUS VivoBook Ultra A412DA jadi harapan mendarat juga di pangkuan. Pasti hepi ngajak dia kemana-mana. Menjadi teman setia untuk menyalurkan ide dan gagasan serta keluh kesah dalam setiap perjalanan. Wahh, jadi makin pengin sayaaaa
BalasHapuswahh aku juga mau nih laptop yang ringan tapi handal buat kerjaan apa aja...Semoga terkabul ya keinginannya untuk memiliki laptop ini..
BalasHapuspakai laptop memang memudahkan segalaaaa kegiatan mbak, gak kebayang jaman now kita ga punya!
BalasHapusASUS ini desainnya emang bikin mak cleguk ya .ngiler seketika
ASUS dgn spesifikasi yg kece badai ini siap menemani kita traveling dan creating content, di manapun dan kapanku yaaakk
BalasHapus--bukanbocahbiasa(dot)com--
pasti laptopnya juga sudah gak sabar menjadi tempat untuk mencurahkan perasaan dan menyimpan kenang2an saat traveling serta membantu untuk menyebarkannya agar berguna bagi yg membaca :)
BalasHapusLaptopnya cucok bangetlah buat traveling ya mbaa. Jadi kita jalan2 malamnya bisa langsung nulis, masih fresh di ingatan xixixi.
BalasHapusBuat traveler, laptop ini pas banget ya mbk. Sering berpetualang dan tetep harus mobile. Jadi butuh laptop yang tipis, ringkas dan nggak berat
BalasHapusKopi hawai, kue putu dan laptop kece kayanya klop banget ya mbak untuk ngeberesin deadline
BalasHapusBarang bawaan traveling sudah berat, laptopnya jangan yang berat juga ya mba. Siplah laptop ASUS Vivobook inih, cucok dibawa kemana-mana ya mba. Sangat memudahkan.. :)
BalasHapusTipis ya mba laptopnya, cocok dibawa kemana-mana kalo lagi traveling misalnya. Trus spek nya juga mayan lah buat buibu melek digital. Harganya pun masih masuk akal, bisalah dicicil 12 tahun hahaha
BalasHapusMbak Lina mobile banget ya. Udah jalan ke mana2. Pantes deh kalo bawa asus vivobook ultra
BalasHapusMupeng sama laptopnya. Enak juga sepertinya dibawa mudik karena saya suka mudik. Cocok banget juga buat Mbak Lina :-)
BalasHapusmemang kalau traveling dan ingin segera mempublish tulisannya, saya setuju kalau perlu laptop yang ringan. daripada nunda-nunda nulis krn laptop di rumah, trus lupa akhirnya.
BalasHapuswah iya cocok banget nih buat mbak Lina yang suka traveling. Saya pun pakai ASUS dan pengen punya yang ringan karena punya saya berat dan bikin bahu pegal, wkwkwk
BalasHapusIyah, kalo lagi jalan2 dan harus membawa laptop maunya yang praktis ya mba dan ringan dibawa2, gak membebani punggung dan bahu. moga dapat Mba laptopnya. aamiin
BalasHapusIya, traveler kudu bawa laptop tipis dan ringan ya Teh biar bisa tetap kerjain ini itu saat perjalanan
BalasHapusKalo traveling memang kudu yang praktis ya mbak perangkat kerjanya termasuk laptop yang ringkas dan mumpuni. Kinerja kita juga tambah oke
BalasHapusLaptop tipis bis buat nyimpen segala foto mak lina ya 😘
BalasHapusTapi kayak e emang apikkk ini mak laptopnya
Huhu, aku pun Bun, kepengen banget bisa ganti laptop dengan si tipis Vivobook ini. walopun gak banyak traveling, tipis dan kerennya bikin ngileeeer 😍
BalasHapusWoow...kebayang kak Lina dan sahabat pejalan terbarunya ASUS VivoBook Ultra A412DA.
BalasHapusPasti makin produktif dan up to date.
Kalau traveling dan bawa leptop emang seharusnya bawa yang ringan ya mbak. Trus yg kuat jg. Soalnya aku pernah traveling jauh eh laptopku gak tahan baning jd rusak deh hiks. Kudoakan berhasil ya dapat salah satu laptop Asusnya :D
BalasHapusWah cocok banget ni buat teh Lina, Laptop ASUS VivoBook ini ringkas dan powerful dibawa travel writer. Semoga menang ya teh.
BalasHapus