Postingan ini merupakan tulisan Guest Post dari Velysia Zhang pemilik blog nonanomad.com. Travel blogger yang senang melanglang buana ke negara-negara lain dan juga pernah menjelajah ujung barat hingga timur Indonesia ini mempunyai hobby yang ternyata sama dengan saya yakni mendaki gunung. Namun, kali ini postingannya tidak akan bercerita tentang pendakian gunung melainkan tentang traveling ke Ayutthaya Thailand. Velysia juga pernah mengantongi WHV atau Working Holiday Visa dari Australia dan tinggal beberapa tahun di sana untuk bekerja sambil liburan atau sebaliknya liburan sambil bekerja. 😅 Namanya saja Working Holiday ya.
Selamat membaca!
Selamat membaca!
Menyebrang ke kuil |
Thailand
merupakan salah satu negara yang ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik dari
Indonesia maupun mancanegara. Negara ini memiliki daya tarik mulai dari
sejarah, kuliner, hiburan, dan juga wisata alamnya. Selain itu, jalan-jalan ke
Thailand juga relatif murah. Salah satu tempat wisata yang menarik untuk
dikunjungi adalah Ayutthaya.
Sejarah singkat tentang Ayutthaya
Saya
orangnya memang suka dengan sejarah. Ketika sedang mencari tau tentang tempat
wisata mana aja yang bisa saya kunjungi di Thailand, saya pun membaca tentang
rekomendasi tujuan wisata yang tidak jauh dari Bangkok yaitu Ayutthaya.
Setelah puas mengelilingi kuil-kuil di Ayutthaya, saya menyempatkan diri untuk berjunjung ke floating market juga. Tidak lupa juga mencicipi makanan khas Thailand dan beristirahat sejenak sebelum pulang ke Bangkok dengan minivan. Saran saya kalau mau berkunjung ke Ayutthaya, sisihkan waktu seharian penuh. Jadi berangkat pagi dan pulang sore. Selamat menjelajah!
Ternyata
Ayutthaya ini dulunya adalah pusat dari kerajaan Siam. Selama 400 tahun (1378 –
1767), kota ini sangatlah makmur karena menjadi pusat perdangangan antara
pedagang dari berbagai kerajaan pada saat itu, terutama dari Eropa.
Jika
berkunjung ke Ayutthaya sekarang, banyak kuil dan reruntuhan yang masih tersisa
samapi sekarang. Pada tahun 1991, Ayutthaya diangkat menjadi warisan dunia oleh
UNESCO.
Wat Chaiwatthanaram |
Menuju Ayutthaya dari Bangkok
Ayutthaya
sangat diminati oleh wisatawan karena letaknya yang tidak jauh dari Bangkok. Hanya
butuh waktu satu hari untuk menjelajahi peninggalan bersejarah ini. Kalau mau
lebih gampang bisa mengikuti one day tour,
tetapi kalau mau pergi sendiri juga bisa.
Dari
Bangkok kamu bisa menaiki BTS Skytrain sampai dengan stasiun Mochit BTS.
Setelah itu kamu bisa berjalan sejauh 20 menit, menggunakan bus, atau tuk-tuk
sampai dengan terminal bus dan mencari minivan
dengan tujuan Ayutthaya.
Lama
perjalanan dari Bangkok sampai Ayutthaya adalah sekitar 1.5 jam. Nah,
sesampainya di sana, bisa menyewa tuk-tuk seharga 200 baht per jam untuk
berkeliling area kuil. Saya sendiri keliling kompleks kuil hanya dengan
berjalan kaki. Tapi memang cuaca Bangkok lumayan panas jadi siap-siap aja mandi
keringat.
Apa saja yang bisa dilihat?
Area warisan budaya ini memiliki enam kuil utama yang
berdiri dengan megah. Bentuknya berbeda-beda, ada yang menjulang tinggi, ada
juga yang berbentuk stupa. Patung-patung Buddha berbaris di area komples. Untuk
mengunjugi empat kuil utama ini, harus membayar tiket masuk seharga 50 baht
untuk satu temple, atau bisa membayar 220 baht untuk masuk ke semua enak kuil
utama.
Wat Phra Si Sanphet |
Salah satu kuil yang bernama Wat Phra Si Sanphet
dulunya merupakan bagian dari kompleks istana kerajaan, dan sering diadakan
ritual keagamaan di kuil ini. Selain itu, bekas peningglan yang penting dan
menarik untuk dilihat adalah kepala Buddha yang terlilit akar pohon beringin
yaitu di kuil Wat Phra Mahathat. Banyak patung Buddha tapi tidak memiliki
kepala karena dirusak oleh musuh.
Kuil lainnya yang bernama Wat Chaiwatthanaram memiliki
bentuk bangunan dengan gaya tradisional Khmer. Bisa dilihat bahwa kuil ini
mirip dengan kuil atau candi di Angkor Wat, Kamboja.
Kepala Buddha di Wat Phra Mahthat |
Setelah puas mengelilingi kuil-kuil di Ayutthaya, saya menyempatkan diri untuk berjunjung ke floating market juga. Tidak lupa juga mencicipi makanan khas Thailand dan beristirahat sejenak sebelum pulang ke Bangkok dengan minivan. Saran saya kalau mau berkunjung ke Ayutthaya, sisihkan waktu seharian penuh. Jadi berangkat pagi dan pulang sore. Selamat menjelajah!
lokasinya dekat juga ya dari Bangkok.. Tapi buat yg gak suka panas2an mending kelilingnya naik tuktuk ya..
BalasHapus-Traveler Paruh Waktu
Iya kalau siang bolong panasnya nggak ketulungan. Kayaknya kalau sorean masih bisa kalau jalan kaki.
HapusWah keinginan ke Thailand jadi semakin menggebu2 nih setelah baca ini, dan Ayutthaya ini wajib ditambahkan ke dalam list have to visit hehe. Terimakasih sudah berbagi informasi menarik tttg travelling ;)
BalasHapusJangan lupa berkunjung ke blog penulisnya Mas Adhe 😅
HapusJadi ingat ke Ayyuthaya gara2 nonton film the last samurai from Ayyuthaya. Akhirnya kesini juga seharian, sambil nikmatin tuk tuk dan makanan halal yang enak dan terjangkau.
BalasHapusWaa...ada kepala budha di akar pohon?
BalasHapusTrimkasih artikelnya mbak. Jadi belajar sejarah juga dari sini.
Saya juga kaget pas lihat fotonya. Kok aneh, apa itu? Ternyata kepala patung Budha ya
HapusKuil2nya cakeep ya Mba Lin. Haduh sumpaah aku kaget lihat patung kepala Budha di akar pohoon, tadi ga kliataaan. Mana floating marketnyaaa.
BalasHapuseh aku jadi kepo sama nonanomad.com, meluncuur ahh
Setiap kali lihat foto-foto yang seperti ini, saya selalu ingat film Thomb Raider. Apalagi foto yang paling bawah. Tetapi, sepertinya beda lokasi
BalasHapusWah, Thailand identik dengan wisata candi ya Mbak? Blom pernah kesana nih. Pas banget bagi penggemar sejarah candi dan patung ya Mbak?
BalasHapusAku waktu itu pengen ke Wat Phra dan jadikan ini pilihan eh tapi gagal. Padahal penasaran juga untuk liat langsung :)
BalasHapusOh jd karena perusakan ya itu kepala patung Budhanya sampai lepas. Candi di Thailand itu desainnya khas dan unik ya mbak, jd cepat dikenalin dr gambar kalau itu candi yang ada di negara sana :D
BalasHapusBagus banget mba... Pantes ya Ayutahaya kaya tempat2 sejarah gituz ternyata dulunya pusat kerajaan. Kapan ya, bisa ke sana langsung ..melihat dengan mata kepala sendiri. Semoga bisa...
BalasHapusOverall tempat wisatanya gak jauh beda ya ternyata sama Indonesia. Yang kuli Wat Phra mirip banget sama Candi Borobudur.
BalasHapusSemoga aku bisa kesini someday..
Keren banget ya untuk wisata budaya di Thailand mbak, aku juga kemarin sempat batal ke Thailand ternyata di Autahaya ini banyak hal yang bisa dilihat apalagi kepala di dalam pohon itu artistik sekali ya mbak.
BalasHapusCandi di sana bahannya apa,ya? Kayak batu tapi ada yg putih. Kayak batu bata juga, tapi masak iya sih.
BalasHapusWah 1,5 jam ya mba dari Bangkok waktu itu ga sempatlah ke sini semoga next bisa keliling2 lagi kalau ke Thailand
BalasHapusudah lumayan lama juga aku ngga mampir ke Thailand..ada masa di mana sering mampir dan ada kegiatan. Terakhir ke negara ASEAN aku ke Kamboja dan Singapura
BalasHapusthailand memang identik dengan wisata budaya ya. btw, agak ngeri lihat kepala budha yang nyempil dari balik akar pohon itu, hehe
BalasHapusNegara impian yang masih sebatas khayalan
BalasHapusNamun bukan manusia jika tak punya mimpi
Setidaknya menuliskannya dulu di buku diary
Waaw bener bener Sejarah banget yah kalo dilihat dari isi wisatanya, kuil kuil. Plus ada pohon besar banget itu penasaran aslinya sebesar apakah
BalasHapusKapan lagi bisa jalan2 sebebas dulu ya? AKu ke warung sayur saja rasanya udah paranoid. Damn you corona! Tempatnya eksotik, aku suka tempat2 seperti itu daripada yang terlalu ramai.
BalasHapusCandi emang selalu penuh sejarah ya Mbak.berasa kembali ke masa lalu saat mengunjungi candi, apalagi candi di Thailand ini. Suatu saat siapa tahu bisa ke tempat ini. Thanks artikelnya Mbak, memberi informasi yang bagus banget.
BalasHapusWat-wat-cakeep.. Ah makin ingin melihat langsung dg mata kepala sendiri euy.. TFS pemandangan indah ini Kak
BalasHapuswaaaa thailand, salah satu negara yang pengen banget aku kunjungi suatu hari nantiii, banyak tempat yang pengen di datengin hihihi
BalasHapusPengalaman yang tidak mungkin terlupakan ya, bisa jalan-jalan ke negara lain,apalagi cukup terkenal dan banyak spot wisatanya. Segera hilang deh covid-19 saya merasa prihatin dengan pekerja di sektor wisata saat pandemi ini
BalasHapusAku juga pengen jalan2 ke luar negeri, lebih banyak melihat dan belajar ����
BalasHapusMasya Allah tabarakallah, bagus banget yah. Duh saya kok jadi rindu liburan deh mbak, huhuh semoga Pandemic ini segera berlalu ya biar bisa liburan lagi.
BalasHapusAku yang paling terkenang di Thailand itu belanja belanji karena belanja di sana murah meriah...hehe..
BalasHapusbelum pernah ke Thailand mba, saya pengen kapan2, semoga pandemi ini berlalu kita bisa travelling lagi ya mbak :)
BalasHapusJadi lebih baik kalau jalan ke kuilnya masuk semua aja ya soalnya harganya lbh miring sepaket. Btw kursnya 1 baht tu sekitar berapa rupiah mbak?
BalasHapusAgak gimanaaa gitu ya mba melihat yang kepala Buddha terlilit akar pohon itu. Pastinya patung tersebut sudah berusia ratusan tahun ya, seiring dengan pertumbuhan pohon yang melilitnya. Cantik sekali nih bangunan yang ada di Wat Phra.
BalasHapusthailand salah satu bucketlist ku,karena ingin menyelesaikan asia tenggara sebelum umur 30 tahun nih, makasih infonya mba
BalasHapusJadi kalau ke Thailand itu mesti belajar budaya dan agama mereka juga yaa, kak Lina.
BalasHapusKental sekali suasana agama dan budayanya.
Unik...
Baca artikel ini jadi ingat planning jalan-jalan yang terpaksa tertunda gara-gara corona. Padahal harusnya bulan maret kemarin udah siap banget mau main ke Bangkok dan Vietnam. Eh terpaksa batal gara-gara tak mau ambil risiko juga tertular corona. Mudahan suatu hari bisa berangkat dan bisa mampir di Ayutthaya yang tjakep banget begini
BalasHapusKuil-kuil di Thailand mirip bentuk dan fungsinya seperti candi di Indonesia ya, Mbak.
BalasHapusSaya penasaran dengan kepala budha yang terlilit akar pohon. Kenapa bisa begitu?
filosofinya kira2 apa yaa untuk kepala budha terlilit akar beringin itu? apa diibaratkan ular gitu ya. seru memang ke wisata sejaeah begini, ingin tahu kisah masa lalunya
BalasHapusSenang baca tulisan ini, serasa ikut piknik dan saya pun suka sejarah makanya suka banget city tour :)
BalasHapusPas ke Thailand belum sempat mengunjungi Ayuthaya. Insyaa Allah setelah Covid tempat ini jadi bucket list.
Makasih atas saharingnya Mba dan Mba Lina yang udah hadirkan Guest kece ini :)
Aku jadi penasaran sama jajanan yang ada di floating market nya. Btw, kuilnya mirip candi yang ada di Indonesia ya, apa karena kesamaan kepercayaan ya
BalasHapusDesain bangunan kuilnya unik, ya. Ciri khas Thailand banget
BalasHapusgila keren banget. jadi pengen kesana
BalasHapusCakep banget ya, Mbak. Semoga suatu saat saya bisa ke sana.
BalasHapusbagusnya Ayutthaya Thailand ini teh Lina, duh aku yang dari tahun 2019 belum kesampaian buat ke Thai hihi
BalasHapus