Rencana Traveling ke Singapura Setelah Pandemi Membaik

Benci tapi rindu, itulah gambaran perasaan saya terhadap Singapura. Negara yang hanya berjarak 35 menit menaiki kapal ferry dari Batam, kota dimana saya tinggal 20 tahun terakhir ini. 

Meskipun jaraknya terbilang dekat, mudah, serta murah diakses, sejak dulu saya selalu berfikiran bahwa kalau tidak ada keperluan yang paling penting dan mendesak, jangan sampai deh sengaja berkunjung ke sana meskipun terkadang ngangenin. 

Singapura


Kok begitu, memangnya ada apa? Sudah menjadi rahasia umum di sini, kalau imigrasi Singapura itu nyebelin. Para petugasnya jutek dan sangar-sangar. Saya kira cuma orang-orang saja yang terlalu baper eh ternyata pada akhirnya saya sendiri harus merasakan hal yang orang-orang ceritakan tersebut. 


Asal Mula Benci Tapi Rindu

Sejak 2002 dan tahun-tahun berikutnya, beberapa kali berkunjung ke Singapura, akhirnya di 2015 pernah mengalami satu peristiwa yang bikin sebel di imigrasi Harbourfront Singapura. Memang gondok dan kecewa setelah sebelumnya berkali-kali ke sana tanpa halangan, eh  akhirnya kena apes juga. Saat itu saya digiring ke ruang interogasi. Selain saya, di ruangan itu terdapat beberapa pria dan wanita yang sedang mengantri untuk diinterogasi. Sambil menunggu antrian, saya memeriksa handphone karena harus mengecek apakah adik dan sepupu saya dari Bandung sudah tiba atau belum di Bandara Changi. Namun belum pun semenit sudah ditegur petugas supaya tidak menggunakan handphone. Akhirnya hanya bisa duduk manis sambil bengong menyimak pertanyaan dan jawaban dari petugas dan orang-orang yang sedang diinterogasi.  

Meskipun tidak sempat dipulangkan kembali, atau masuk pemeriksaan lanjutan, 2 jam tertahan di ruang interogasi membuat saya merasa tidak respek kepada petugas imigrasi di sana. Memang sih wewenang mereka untuk tidak percaya kepada siapa pun dan mencurigai orang-orang yang menurut mereka tidak layak masuk Singapura. Tapi tetap saja hati saya sebal. Hanya mampu bertanya-tanya apa alasan mereka memasukkan saya ke ruangan itu. 

Hingga kini, saya hanya menebak-nebak. Mungkin karena tampang saya waktu itu kusut masai. Wajah pucat kurang darah karena pulang kerja malam dan tidak sempat dandan. Padahal semua bukti termasuk voucher hostel yang akan diinapi, sejumlah uang tunai, beberapa kartu ATM dan kartu kredit sudah ditunjukkan. Tapi mereka tetap ragu dan bilang kalau uang yang saya bawa tidak cukup.

Seiring berjalannya waktu, meskipun perasaan sebal itu tetap ada, sedikit demi sedikit kadarnya mulai berkurang. Dan perasaan rindu berkeliling menyusuri jalanan Singapura yang bersih, ramah pejalan kaki, lingkungan tertata rapi dengan gedung-gedung yang arsitekturnya unik, membuat saya ingin kembali ke sana. 

Rasanya akan puas banget memotret mulai dari pelabuhan, taman, jalan, lalu lintas yang padat namun tertib, satwa yang berkeliaran di tengah kota, seniman jalanan, masyarakat yang sedang beraktivitas, bangunan-bangunan yang menjulang tinggi, serta berbagai landmark yang iconic. Semua itu akan menjadi kumpulan foto yang sangat bercerita.

Meskipun sebal, saya tetap menyukai Singapura. Jika pandemi membaik, saya sudah punya beberapa rencana untuk traveling lagi ke sana sambil menyusuri berbagai titik yang bisa saya abadikan melalui lensa kamera. Sudah lama tidak memotret bebas dan lepas. 

Nah berikut beberapa kawasan yang akan saya kunjungi:

1. Kawasan Marina

Memotret di kawasan wisata terpadu ini sungguh memuaskan, Banyak sekali objek wisata dan landmark yang bisa dijadikan objek foto. Terlebih beberapa diantaranya bisa dimasuki dengan gratis tanpa harus membayar tiket. Beberapa objek wisata yang menarik tersebut seperti gedung Esplanade Theatres yang atapnya seperti kulit durian, Patung Merlion, Marina Bay Sand, Garden By The Bay, Singapore Flyer, ArtScience Museum dan masih banyak yang lainnya.        


2. Kawasan China Town

Kawasan Chinatown menyajikan tempat-tempat menarik, pusat perbelanjaan, hotel dan tempat ibadah. Beberapa objek yang menarik tersebut adalah Chinatown Heritage Center, Sri Mariamman Temple, Budha Tooth Relic Temple, Pearl's Hill City Park, dan pusat-pusat jajanan dan perbelanjaan seperti Hong Lim Market & Food Centre, Maxwell Food Centre dan Chinatown Point.


3. Kawasan Pulau Sentosa

Menyebrang ke Pulau Sentosa ini bisa melalui berbagai jalur atau alternatif seperti naik cable car atau gondola, board walk, monorail, atau naik taksi. Pulau Sentosa sengaja dibangun oleh pemerintah Singapura sebagai kawasan wisata terpadu yang menyajikan berbagai objek menarik untuk berwisata dan bersenang-senang seperti Universal Studio, Trick Eye Museum, Maritime Experential Museum, Lake of Dreams, Sentosa Merlion, Madame Tussauds Singapore, iFly Singapore, Skyline Luge, Siloso Beach, Go Green Segway Eco Adventure, Mega Adventure (Recreational Park with zip lines), Nestopia, Fort Siloso dan lainnya.


4. Kampong Glam

Menyusuri kawasan Kampong Glam kita dapat memotret berbagai tempat-tempat menarik, pusat perbelanjaan, hotel dan tempat ibadah di kawasan Arab Street. Kita dapat mengunjungi Malay Heritage Centre, Masjid Sultan, Aliwal Art Centre, Golden Mile Complex, Golden Mile Tower, dan lainnya. 


5. Orchard Road

Orchard Road merupakan sebuah jalan di Singapura yang sangat terkenal. Kawasan ini disesaki oleh  berbagai pusat perbelanjaan yang terletak di sepanjang Jalan Orchard. Tempat-tempat menarik, hotel dan tempat ibadah banyak terdapat di sekitar area ini. 


Sebenarnya masih banyak kawasan lainnya seperti Jewel Changi, Jurong, Bugis, Pasir Ris yang ingin saya explore. Namun tentu saja traveling sambil memotret itu butuh waktu yang banyak. Jadi kelima lokasi ini mungkin dianggarkan untuk 2-3 hari saja agar memotretnya bisa puas seharian.

Ah semoga saja pandemi ini segera usai sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali seperti sedia kala. Agar traveling dan memotret bisa lebih leluasa.



38 komentar :

  1. Ikootttt kalo.mau k Sing mbaaa
    Ntar meeting point di Changi aja gimana. Qkqkqkqk

    Ngayal dulu aja lah. Soale aku blm.pernah k Sentoda Island. Sama mau.lihat Jewel yg d changi itu lho. mupeeengg

    BalasHapus
  2. Ngeselin amat sih polisinya wkwk kalau saya jadi mb udah gabs duduk manis sih pasti terkenang seumur idup, aniwe enak bnget sih tinggal di batam surganya belanja murah hiks

    BalasHapus
  3. singapura, salah satu negara fav buat liburan, walaupun disana semua serba mahal hahaha tapi ga tau kenapa betah kalau kesana :)

    BalasHapus
  4. Kampung suami di Kepri mbak, padahal ke Singapura dan Malaysia Deket. Ibarat tinggal kepleset naik Ferry juga sampe, tapi belum sempet ke sana. Hehe.

    BalasHapus
  5. Eh ya ampun. Terus gimana interogasinya, mbak?

    Kampong Glam itu katanya kl pas Ramadhan rame pol ya, mbak? Saya sih belum pernah ke Singapura. Kalaupun ke sana, pingin meet up sama teman lama yg sekarang menetap di sana.

    BalasHapus
  6. Benci tapi rindu begini yang biasanya akan terus bikin penasaran ya Mbak. Singapore tuh emang ketak banget kalau dari Batam yah..Belum pernah ke Singapur dari Batam soalnya. Perasaan kalau mendarat di Changi biasa aja. Semoga pengalaman gak enaknya gak terulang lagi bila pandemi sudah lewat ya Mbak. Bikin foto-foto kece dari daftar yang sudah dituliskan ini :)

    BalasHapus
  7. Waktu masih tinggal di Pekanbaru, saya pernah ke Batam dan nyeberang ke Singapura, Mbak Lina.

    Saya kaget baca ini
    kalau imigrasi Singapura itu nyebelin. Para petugasnya jutek dan sangar-sangar.

    Itu juga yang saya alami ... tahun 2OOO. Dibentak2 sama petugasnya euy, gak enak banget wkwkwk.

    BalasHapus
  8. Pingin ke sana lagi gak bosen aku soalnay serba mudah ngapa-ngapain. Mau Jelajah Senotosa lagi & pastinta ke China Town

    BalasHapus
  9. Meskipun sebal, tetap ngangenin juga ya Mba hihihi.
    Bwlum pernah ke Singapura dong saya, eh bentar... belom pernah ke mana-mana dong huhuhu.
    Semoga nantinya dikasih kesempatan traveling ke luar negeri juga, aamiin :)

    BalasHapus
  10. Mbaa, ajakin aku doong kalo ke Spore, haha. Pengen banget kesana tapi nggak ada temennya euy. Pengen gitu hunting2 tiket murah juga. Mupeng kalo denger temen dapet tiket murah

    BalasHapus
  11. kepengen main ke Singapura juga, duluuu cuma sempat transit dan itupun malam hari sehingga gak bisa keliling walau cuma di bandara-nya saja. semoga pandemi segera berlalu ya mbak

    BalasHapus
  12. Nah lho, kenapa bisa kena petugas imigrasi kayak gitu? Terlalu curigaan kayaknya deh huhu
    Aku juga kangen banget travelling nih, ke Singapore dulu aja yang deket kalo pandemi udah kelar deh yaaah! Nongkring di China Town cari barang2 unyu yang murah meriah hehe

    BalasHapus
  13. Masih favorite place adalah orchard rd. Krn bisa shopping dan foto-foto, aplg di mal-mal di orchd rd byk tmpt mkn yg seru

    BalasHapus
  14. aaaa pengen banget travelling ke singapura juga, kemaren kemaren temen temen ngajakin juga kalo pandemic udah berlalu, semoga bisa segera terwujud hehehe

    BalasHapus
  15. Aku pas ke Singapura pengen lebih lama. Hahaha. Lebih nyaman sih di Singapura dan banyak pilihan tempat untuk jalan yang asik pula

    BalasHapus
  16. Saya pun pernah mengalami hal serupa, pengalaman kurang menyenangkan di negeri orang, tp wkt itu sih aq pake jilbab hitam, mungkin disangka teroris kali ya

    BalasHapus
  17. kalau mbak Lina enak keknya ya bisa langsung nyeberang hehe. Pengen juga ke Singapore sekeluarga, rencananya trip sekalian ke Malaysia. Semoga aja ya pandemi lekas berlalu jd bisa traveling segampang dulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku hari ini ke Singapore lhooo, tapi via virtual haha, sama kumparan ntr sore. Sementara utk mengobati kangen traveling :D

      Hapus
  18. Semoga rencana pergi berlibur ke Singapura bisa segera terwujud ya, Mbak. Saya juga ingin bisa traveling seperti dulu lagi.

    BalasHapus
  19. It must be great to plan all this trip to our favorite place so that by the time the condition is improving, we will be Ready

    BalasHapus
  20. Singapore bisa menjadi destinasi singkat liburan keluarga.
    Rindu yaa...travelling lagi, kak Lina...

    BalasHapus
  21. Wah pengen banget liburan ke Singapura banyak tempat liburan di sana, semoga setelah pandemi berakhir keinginan bisa terwujud

    BalasHapus
  22. Ketat juga ya kalau mau ke Singapore. Saya belum pernah kesana tapi liat foto teman-teman yang udah kesana bikin mupeng

    BalasHapus
  23. Baca pengalaman Mbak Lina di imigrasi Singapura, jadi ikutan kesel. Kok, gitu amat ya, petugasnya.
    Syukurlah gak terjadi apa-apa, ya, Mbak dan bisa menikmati liburan di sana

    BalasHapus
  24. Saya belum pernah ke Singapur hiks...jadi makin penasaran seindah apakah Singapura itu. Semoga suatu saat bisa ke sana juga. Amin

    BalasHapus
  25. Saya belum pernah ke Singapura nih mbak. Eh lebih tepatnya sih belum pernah ke luar negeri. Hahahah. Ya udah sih, yang penting udah baca tentang Singapura di postingannya mbak. Siapa tahu kapankapan ada rejeki.

    BalasHapus
  26. Sampai segitunya? Hanya karena tampilan kusut masai, bahkan uang saku dkk masih dicurigai?
    Rasanya saya pengen bilang akan mencoret Singapura dari daftar. Hihihi, karena kalau saya mah biasa bawa uang secukupnya kalau jalan-jalan.

    BalasHapus
  27. Kalau ada rezeki ke Singapura lagi, pengen menjelajahi Pulau Sentosa karena dulu gak kesampaian jelajahi semuanya.

    BalasHapus
  28. Memang Singapore ini ramah mata banget.. aneh ya, kita sebenernya tau petugas imigrasinya menyebalkan tapi di satu sisi kita juga jadi tahu bahwa insya Allah kita justru "aman" karena mereka strict banget gitu.

    BalasHapus
  29. sama banget Aku juga udah pengen jalan-jalan tapi kadang aku tuh mager males buat ngikutin prosedur kalau misalnya kita harus keluar kota atau naik pesawat itu harus ribet banget deh pokoknya

    BalasHapus
  30. Saya kangen Singapura juga, apalagi saya pernah tinggal selama 6 bulan di sana saat kuliah untuk On The Job Training. Jadi sedikit banyak ada kenangan tertinggal..
    Dan tentang petugas imigrasi saya pernah kena bentak juga. Pas sekeluarga ke sana dan ngantri di imigrasi. Eh dibentak-bentak ga boleh barengan. Padahal saya bawa anak satu, suami bawa satu..harus pisah katanya. Wong keluarga, mana anak masih kecil..semua sampai noleh dikira kami ga ngerti Bahasa Inggris.
    Diantara beberapa negara yang saya kunjungi, petugas imigrasi Singapura memang termasuk jutek..mungkin karena kita orang Indonesia atau apa entahlah. Pas masuk imigrasi Amerika, meski ketat pada Muslim ga sejutek itu. Bahkan di Rusia meski wajahnya tanpa senyum sama sekali, dingiiiin. tapi ga seperah itu juga hahah

    BalasHapus
  31. Ketat y singapura, tapi bagus itu ya mbak.
    Buat menekan angka covid juga itu

    BalasHapus
  32. Saya belum pernah ke Singapura mbak, makanya auto mupeng baca postingan ini. Membayangkan jalan-jalan di kota yang terkenal dengan kebersihan dan ketertibannya. Duuuh..kapan yah?

    BalasHapus
  33. Pengen banget jalan-jalan ke Singapura, dulu hanya sebentar nggak puas deh hehe pengen ajak bocahku juga..semoga kesampaian aamiin..

    BalasHapus
  34. Terus jadinya gimana teh pas diintrogasi gitu? Penasaran.

    Aku malah belum ke Singapura. Padahal teman ada yang disana. Semoga next bisa travelling kesana.

    BalasHapus
  35. Waduh mba, kalau misal aku nih yang mengalami hal menyebalkan seperti dirimu, pasti udah ga mau balik lagi ke sana hehehe... Sampai sekarang belum ketemu jawabannya mba kenapa diinterogasi gitu?

    BalasHapus
  36. Ya ampun ga kebayang berjam-jam tertahan di imigrasi keselnya kayak apa Mbak. Tapi Singapura tetep ngangenin ya.

    BalasHapus
  37. Suami saya alasannya karena namanya cuma satu kata mbak, Jd setiap ke SG selaluuu masuk office. Makanya kami jarang ke sana

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita