Menikmati Nuansa Pedesaan di Restoran Sari Papandayan

Restoran Sari Papandayan Garut
Signboard Resort dan Restoran Sari Papandayan
Jika anda mengunjungi Kabupaten Garut Jawa Barat dan mengendarai kendaraan menuju wilayah-wilayah selatan Garut, maka saat melintasi kota Kecamatan Cisurupan anda akan melewati sebuah resort & Restoran Sari Papandayan tepat di tepi jalan.

Restorannya menyediakan masakah khas Sunda yang sarat lalapan dan makanan segar lainnya. Walau tidak terlalu banyak pilihan pada daftar menu, namun beberapa di antaranya sangat menarik minat pengunjung untuk mencoba seperti nasi timbel, sate domba, dan gurame goreng.

Restoran Sari Papandayan sendiri bagai sebuah dongeng hidup bagi saya. Bayangkan bahkan sudah lebih dari 20 tahun yang lalu restoran ini beroperasi. Dan kini malah semakin maju dan pesat. Terbukti dengan telah berdirinya resort di samping restoran. Sewaktu saya SMP, resort tersebut belum dibangun.

Saya ingat betul jika ada tugas kerja kelompok dengan teman yang rumahnya di Cisurupan, kami menaiki mobil angkutan umum berwarna kuning yang disebut Angped atau Angdes (angkutan pedesaan) jurusan Pasar Simpang, Bayongbong – Cisurupan. Biasanya kami berhenti tepat di sebrang restoran Sari Papandayan. Saat turun naik kendaraan itulah dalam hati selalu bergumam, kapan ya bisa makan di tempat ini? Haha…kasihan banget sih Lin.

Dan entah kenapa, saat pulang kampung ke Garut, keinginan mengunjungi Sari Papandayan seperti terlintas begitu saja dalam ingatan. Ngidam nggak ketulungan. Dan berdua dengan Chila, anak saya, setelah belanja oleh-oleh dari Garut Kota, akhirnya keinginan makan di restoran Sari Papandayan pun terlaksana.Ketika turun dari angkutan minibus (mikrolet)  tiba-tiba teringat saat berseragam putih biru dulu, berdiri di sebrang jalan menatap harap bisa makan-makan gratis di Sari Papandayan. Mana sanggup bayar laah uang jajan aja cuma dua ratus perak :D

Resort Sari Papandayan Garut
Resort Sari Papandayan

Memasuki kawasan Sari Papandayan, kita disambut oleh suasana pedesaan yang asri dan alami. Resort dan bungalow-bungalow dengan bangunan khas seperti rumah panggung Sunda yang terbuat dari kayu dan anyaman bambu berjejer cantik. Halaman luas dengan lapangan rumput yang hijau membuat betah siapapun yang menginap di sana.

Restoran Sari Papandayan berada di sebelah kiri resort. Dengan lapangan parkir yang cukup luas, pengunjung dapat bebas memarkir kendaraannya baik di sebrang resort maupun di dekat restoran.

Bangunan restoran berupa saung-saung yang berdiri di atas kolam ikan. Tatkala pengunjung melemparkan nasi atau makanan lainnya ke kolam, akan disambut dengan kerumunan ikan yang berebut makanan. Seru. Terlebih bagi anak-anak seperti Chila. Bukannya serius makan malah serius ngasih makan ikan :D

Nasi timbel plus ayam goreng dengan lalapannya  berlimpah

Saya memesan nasi timbel ayam plus sambal dan lalapan. Minumnya sengaja memesan  jus strawberry segar yang buahnya diambil dari kebun di sekitar restoran. Makan berdua Chila dengan sangat lahap. Kebetulan waktunya pas dengan jam makan siang. Jadi tidak terlalu sulit bagi perut untuk menampung dan segera meludeskan hidangan tersebut.

Selesai makan, kami duduk-duduk santai di dalam saung yang beralaskan tikar. Chila bahkan anteng belajar mewarnar. Kebetulan di tasnya saya bawakan buku gambar serta pensil warna. Angin sepoi-sepoi membuat kami mengantuk. Sesaat baring-baring sambil meluruskan kaki. Berasa saung pribadi. Ngebayangin berada di tengah-tengah sawah diiringi suling petani yang mendayu-dayu.

Chila belajar mewarnai

Di dekat restoran, terdapat kebun strawberry yang cukup luas. Pengunjung dapat membeli strawberry dengan memetik langsung dari tangkainya. Wah ini sih pasti seru kalau Chila diajak untuk memetik sendiri.

Kebun Srawberry di Restoran Sari Papandayan

Selesai santai-santai dan menenangkan isi perut,  saya mengajak Chila ke kebun strawberry. Lalu memberinya keranjang dan gunting kecil yang telah tersedia di saung penjaga kebun. Dengan antusias Chila mulai menyusuri kebun dan menggunting strawberry dengan perlahan-lahan. Saya berjalan di belakang. Mengikutinya berburu strawberry. Seru dan mengasyikan. Memilih dan memutuskan mana yang matang dan mana yang belum boleh dipetik. Walau Chila nggak terlalu suka makan buah merah yang cantik ini, namun dia tetap suka sekali memetiknya.

Hampir setengah jam berlalu, Chila baru mendapatkan setengah keranjang strawberry. Karena langit sudah tampak mendung maka saya memutuskan untuk segera berhenti dan menimbang hasil panen Chila. Belum genap satu kilogram namun kami tetap membelinya. Penjaga kebun kemudian membungkus hasil panen Chila dengan wadah plastik dan menyerahkannya kepada Chila.

Cara memetik strawberry yang benar dengan cara digunting

Saat menuju ke kasir untuk membayar makan, tanpa sengaja saya melihat seorang perempuan dengan jilbab lebar yang sepertinya saya kenal begitu baik. Perlahan memori bekerja. Menarik balik kenangan yang telah lama terpendam dua puluh tahun silam.  Saya mendekatinya. Memori ini pun telah kembali sempurna manakala kami bertatap muka. Masya Allah ternyata dia Herta, teman sewaktu SMP dulu. Rasanya tak percaya bertemu dengannya di sini. Tapi kalau difikir-fikir wajar saja Herta bekerja di sekitar lokasi ini, toh  rumahnya berada di disebrang restoran.

Setelah bercerita banyak dengan Herta, minta foto, dan membayar makan, kasir menyebutkan kalau jus strawberry-nya gratis. Wuaah…ini sih pasti ulah Herta. Tapi kok ya nanggung nggak sekalian aja dibayarin semua gitu? Haha ngelunjak. Dikasih hati minta jantung. Dikasih jantung minta empela. Dikasih empela minta empedu :D

Cisurupan sendiri selalu ramai dikunjungi oleh para pendaki gunung yang hendak mendaki ke Gunung Papandayan. Dan sebetulnya Restoran & Resort Sari Papandayan ini merupakan lokasi yang pas untuk melepas penat dan lapar setelah mendaki gunung. Apalagi setelah mendaki gunung  lelah dan capek begitu mendera. Nah sambil menunggu kendaraan menuju Garut Kota atau Bandung, ada baiknya para pendaki mampir ke lokasi ini untuk beristirahat sejenak.
Restoran Sari Papandayan
Jalan Raya Cisurupan No.18 KM 17
Cisurupan – Garut 44163




21 komentar :

  1. Betah kayanya nginep disitu msk..ga perlu kemana2 aja udah banyak kegiatan asyik yg bisa dikerjakan ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak. Apalagi anak-anak nih, pasti suka banget metikin stroberi, ngasih makan ikan, atau lari-lari di lapangan rumput.

      Hapus
  2. Seger ya mbak. Wah, kalau ke Bandung, pengen mampir ke resto itu. Hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kalau ke Bandung mampir juga ke Garut :D

      Hapus
  3. adem kayanya ya mba hehehe aku pernah ke garut tapi engga liat resort sari papandayan deh mba :) apa aku engga lliat-liat kali yah hihihihi itu adenya lagi panen setrobery yah mba euum seger liat warnanya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini tepatnya di Cisurupan sih Teh Ipah, bukan di Garut kotanya. Stroberinya merah-merah banget. Bikin greget pengen gigit :D

      Hapus
  4. Suasana restonya asik banget ya, teh.... Paling suka makan di tempat seperti ini...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Saya aja betah males pulang hehe.

      Hapus
  5. Nyaman banget santai di tengah2 sawah trus makan masakan tradisional

    BalasHapus
    Balasan
    1. embeeer....emang bener Kak Cum. Berasa ada di tahun 80an :D

      Hapus
  6. Jus stoberinya menggiurkan :D

    Tfs info restonya mbak. Bisa buat referensi kalo sedang ke Garut :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jus stroberynya yang juara mbak. Metik langsung di kebun. Fresh from the nature :D

      Hapus
  7. Ih saya aja yg lahir di garut baru tau ini. Kapan2 lewat sana mlipir ah...

    Makasih infonya Mak 😊✌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...kudu mampir Mak. Apalagi orang Garut sendiri. Ntar malu kan ditanyain orang malah nggak tau :D

      Hapus
  8. suasananya nyaman banget. Bikin enak makan kayaknya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enak makan, enak minum, enak baring-baring, enak selonjoran, enak buat ngerumpi, dan ujung-ujungnya males pulang mbak haha...

      Hapus
  9. eh ini tempat perpisahan anak2 kampus yudi dulu kak.. tempatnya enak, sejuk, dan nyaman kan? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaaah Yudi kampusnya dimana? jauh banget dari Banda Aceh ke Garut.

      Hapus
  10. eger pastinya ya Strawberry dari Garut

    BalasHapus
  11. aku udah serem pas ngeliat judulnya, pasti deh ada nasi timbel ha ha ha bener kannn hiksss

    * * *

    Paphos, Tempat Lahir Dewi Cinta Aphrodite → Jalan2Liburan

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita