Central Market |
Taksi yang kami tumpangi perlahan berhenti di
depan sebuah bangunan dua lantai yang tampak sederhana. Di pintu masuk menuju
bangunan tertulis “Central Market Since 1888.” Dari sini kita bisa
langsung faham bahwa pasar ini telah ada sejak tahun 1888. Woow.
Ya, inilah Central Market, sebuah pasar di
pusat kota Kuala Lumpur yang menjual barang-barang seni khas Malaysia mulai
dari kerajinan tangan, batik, lukisan, patung, kain, sarung, pakaian, dan
berbagai benda seni yang antik lainnya.
Teman saya, Reny, sengaja meminta sopir
taksi untuk mengantarkan kami ke Central Market guna berbelanja oleh-oleh untuk
sanak saudaranya di Jakarta .
Sebelum kami melanjutkan perjalanan ke Krabi Thailand ,
kami masih punya waktu sekitar 4-5 jam lagi sebelum sorenya harus segera check in ke
Bandara KLIA2.
Saya, Reny dan sopir taksi yang bernama Datuk Rajo, berjanji bertemu jam dua belas tepat di pintu gerbang. Jadi kami hanya punya waktu
satu jam saja untuk berkeliling pasar seni ini. Setelah sepakat kami pun masuk ke
area pasar yang dipenuhi benda-benda seni yang menarik mata. Karena mampir sana mampir sini saya dan Reny
pun terpisah. Chila yang lagi senang-senangnya main sama Desti dan Shera kedua putrinya Reny, jadi ngambek gara-gara kami tidak berhasil menemukan mereka.
Sudah beberapa kali mengitari pasar namun kami
tidak juga bertemu Reny. Chila makin bete, namun saat kami menyusuri bagian
belakang pasar, perhatian Chila teralihkan dengan galery lukisan yang menarik
pandangan mata. Dua orang pelukis dengan lihai menggambar dan mewarnai gajah
lalu menghiasinya dengan berbagai torehan seni. Chila tampak menyimak dengan
serius.
Baca juga: Spring Lodge Hotel Kuala Lumpur.
Di sebelahnya lagi, seorang pelukis sedang
mencontoh foto seorang perempuan berkerudung hitam yang sedang tersenyum.
Sebuah pigura lukisan yang hampir jadi berada di samping foto tersebut. Saya
bergantian memandanginya. Persis, mirip. Baru kali ini menyaksikan proses
kreatif seorang pelukis dari dekat. Saya dan Chila mendekati dan meminta izin
untuk memfotonya.
Cakepan mana hayoo? Foto apa Lukisan? |
Sejujurnya saya dan Chila menyukai lukisan. Bahkan
dulu saya pernah bercita-cita ingin menjadi pelukis. Apa daya membeli kanvas
dan alat lukis lainnya saja tidak bisa. Maka, jika kesukaan terhadap lukisan
menurun kepada Chila, saya tidak aneh lagi. Justru ingin sekali membelikan
alat-alat lukis agar Chila bisa berkreasi semaksimal mungkin.
Selain membelikan alat-alat lukis dan
mengkursuskannya, saya ingin sekali membawanya pergi ke pameran di Jakarta .
Di sana berbagai event dan pameran
lukisan kerapkali digelar. Berbagai acara pameran berskala nasional dan
internasional sangat seru untuk disaksikan.
Kalau sedang
nonton televisi Chila suka bertanya-tanya tentang Jakarta dimana banyak terdapat wahana wisata air dan arena permainan
untuk anak-anak. Dalam fikirannya tinggal di Jakarta sungguh
menyenangkan karena bisa bermain-main air terus. Chila sudah berkali-kali
bilang ingin main ke Jakarta walaupun
sebenarnya kami sudah berkali-kali pula menginjakkan kaki di Jakarta .
Sayangnya sih cuma mampir doang tidak benar-benar berkunjung dan menikmati
wisata Jakarta , yang menurut
saya cukup bersahabat dengan dunia anak-anak.
Lain kali memang kudu menyengajakan
pergi untuk berwisata ke Jakarta .
Nggak bingung sih mau ngapain aja karena saya sudah tahu harus mengecek dimana
event-event yang akan dilangsungkan di sana .
Sebelum pergi bisa buat itinerary
lengkap dengan menyesuaikan dengan jadwal event.
Mudah saja tinggal ngecek ada event apa yang menarik dari tanggal ke
tanggal di website https://id.bookmyshow.com/. Misalnya saja nih pas tanggal 31
Desember 2015 mendatang bakal ada perayaan pergantian tahun dan sekaligus menyambut
tahun baru 2016 di Jungle
Land . Jungle Land
ini merupakan taman outdoor terbesar di Indonesia yakni seluas 87 hektar
yang menawarkan aneka permainan dan petualangan. Kalau Chila bisa bermain
di sana pasti
bakal senang banget.
Eh balik lagi ke cerita di Central
Market. Setelah satu jam setengah (ngaret nih) mengelilingi pasar seni ini maka kami bertemu kembali
di pintu masuk. Puluhan turis asing hilir mudik memenuhi ruang masuk pasar. Reny dan anak-anak membeli beberapa oleh-oleh, sementara saya dan Chila cuma beli majalah National
Geographic dan komik Upin-Ipin doang, hehe. Nggak apa-apa sih niatnya kan mau traveling bukan mau shopping. Betul betul betul?
Baca juga: Wisata Gua Batu Caves.
Central Market
Alamat: Jalan Hang Kasturi, 50050 Kuala Lumpur , Wilayah Persekutuan , Malaysia
Telepon:+60 3-2274 6542
Jam buka : 10.00 – 22.00
AKu borong gantungan kunci wkwkwkk. Disini lebih murah drpd di Petronas. Tp banyak juga yg barang2 Indonesia-nya. Ada counter sari ayu segala. Btw foto, lukisan & orangnya cakep semua :))
BalasHapusIya Mbak gantungan kunci murahan di tempat ini :D
HapusItu dia, kata sopir taksi malah pasar seni ini yang menghidupkan/meramaikan orang-orang Indonesia loh.
Aku cuci mata aja kalo kesini..lebih suka belanja di daerah masjid india
BalasHapusSaya juga cuci mata Mbak, nggak belanja apa-apa. Hihi bingung mau beli apa, perasaan nggak butuh apa-apa :D
Hapusbelum pernah ke sana, tapi itu lukisan mirip sekali ya
BalasHapusIya Mbak, saya suka takjub malah sama para pelukis kok bisa persis itu gimana ngebayanginnya ya. Detail banget ingatan mereka berarti.
Hapuskalau mau jalan-jalan cek dulu webnya jadi ga bingung
BalasHapusYup betul Mbak.
Hapus