Museum Raja Ali Haji Batam Resmi Dibuka

Kabar gembira untuk warga Kota Batam datang di akhir tahun 2020 ini. Bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Batam yang ke-191, pada  Jumat 18 Desember 2020 pekan lalu, akhirnya secara resmi hadir di kota ini sebuah Museum yang diberi nama Museum Raja Ali Haji.

Museum Raja Ali Haji Batam
Museum Raja Ali Haji Batam

"Ini hari baik, kita soft launch museum bertepatan dengan Hari Jadi Kota Batam ke-191. Semoga bisa memberi sebesar-besar manfaat bagi kita dan mampu utuh mendeskripsikan khazanah, budaya, heritage dan kesejarahan Batam." Ujar Walikota Batam Bapak HM. Rudi pada detik-detik peresmian museum.

Museum Raja Ali Haji Batam menempati bekas bangunan Astaka MTQ Nasional yang pernah diselenggarakan pada tahun 2014. Bangunan ini terletak di Alun-Alun Kota Batam yang jamak disebut Dataran Engku Puteri Batam Center. Alun-Alun ini lokasinya berhampiran dengan Kantor Walikota Batam. Keberadaan museum ini sangat strategis karena terletak di jantung kota.

Suasana peresmian museum

Walikota sempat menuturkan ihwal asal-muasal mengapa gedung bekas Astaka MTQ Nasional ini akhirnya disulap menjadi museum. "Ini tak luput dari peran Pak Gubernur Kepri HM Sani. Sebelum diserahkan ke kita, saat itu mencuatlah ide agar bangunan yang kita tapaki ini dijadikan museum. Alhamdulilah sekarang bisa kita wujudkan." Ucapnya.

Walikota berharap, kehadiran museum mampu menjadi destinasi wisata baru selain menjadi wahana pembelajaran sejarah. Ia juga menginginkan agar koleksi benda-benda bersejarah bertambah sehingga sejarah kota kepulauan itu dapat terdeskripsikan dengan baik di dalam Museum Batam Raja Ali Haji.

Beliau juga mengingatkan agar pengunjung museum senantiasa menerapkan protokol kesehatan saat berkunjung dan dalam kehidupan sehari-hari. "Semua wajib memakai masker, sambil menunggu vaksin datang. Kita berharap ekonomi Batam segera bangkit kembali," ucapnya.

Untuk diketahui, memiliki museum adalah sebuah penantian panjang bagi warga Batam. Sejak masif dibangun tahun 1971, kota kepulauan ini tidak mempunyai museum sama sekali. Tiga museum tematik yang telah lebih dulu ada, tidak satu pun yang tertancap di tengah mainland atau pulau utama Batam.

Ketiga museum sebelumnya yang sudah eksis adalah Museum Cik Puan Bulang yang terletak di Pulau Bulang Lintang. Kemudian Museum Gasing di Pulau Belakangpadang serta satu lagi Museum Eks Kamp Vietnam yang bercokol di Pulau Galang. Sayangnya Museum Cik Puan dan Museum Gasing bertahun-tahun sudah tidak lagi beroperasi dikarenakan oleh beberapa sebab. 

 

Asal-Usul Penamaaan Museum Raja Ali Haji Batam

Museum Batam diberi nama Raja Ali Haji, yang mana beliau adalah salah satu pahlawan nasional dari Kepulauan Riau. Walikota Batam mengatakan nama Museum Raja Ali Haji ia pilih berdasarkan hasil kajian dan masukan tim serta melalui pembahasan bersama Lembaga Adat Melayu (LAM).

“Ada tiga nama yang diusulkan ke saya, Raja Haji Fisabilillah, Raja Ali Haji, dan Raja Ali Kelana. Dan saya pilih Raja Ali Haji,” tuturnya. Ia menjelaskan, hingga saat ini sudah ada tiga pahlawan nasional yang berasal dari Kepulauan Riau. Yaitu Raja Haji Fisabilillah, Raja Ali Haji, dan Sultan Mahmud Riayat Syah.

Untuk nama Raja Haji Fisabilillah ternyata sudah lama digunakan untuk penamaan Jembatan I Barelang. Sedangkan nama Sultan Mahmud Riayat Syah sudah menjadi nama masjid terbesar di Batam yang terletak di kawasan Tanjung Uncang yang diresmikan pada 20 September 2019 lawas.

Kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardi Winata, Walikota berpesan untuk terus mengembangkan Museum Raja Ali Haji tersebut. “Gali potensi daerah sejak awal Batam ada. Mana sejarah yang ada, masukkan di museum itu,” kata beliau. 

“Kita menggambarkan before dan after infrastruktur Batam. Di bawahnya ada masa kota administrasi," ujar Kadisbudpar Pak Ardi Winata. Ia juga menyatakan Museum Raja Ali Haji sudah didaftarkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pak Ardi pun terlihat tersenyum sumringah setelah berjibaku praktis hampir satu tahun terakhir. “Ini baru 70 persen. Perjalanan masih panjang. Tapi kita sudah torehkan sejarah, Museum Batam sah jadi bagian dari 475 museum yang dimiliki Indonesia," ucapnya bangga.

Meski tergolong baru, Museum Batam telah terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Terdaftar dalam basis data museum se-Indonesia yang dinaungi oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dengan nomor 21.71.U.05.200.

Pak Ardi Winata mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai mengumpulkan koleksi benda-benda peninggalan sejarah termasuk, surat-surat yang mencatat jejak perkembangan Batam yang dimulai sejak periode Kerajaan Riau-Lingga, periode Nong Isa, periode Penjajahan Jepang, masa Otorita Batam, periode Kota Administratif sampai era Otonomi Daerah. Selain itu di dalam museum akan diselipkan segmen Khazanah Melayu, yakni segala hal yang berbau ke-Melayu-an. 

Foto Nong Isa

Dalam rangkaian acara, Pak Walikota melepas selubung kain sketsa wajah Nong Isa, sebagai penanda Museum Raja Ali Haji resmi membuka pintu ke publik. Nong Isa adalah penerima mandat Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah dari Kesultanan Lingga, untuk memerintah kawasan Nongsa dan sekitarnya pada 18 Desember 1829. Pemerintahan Nong Isa itulah yang menjadi tonggak lahirnya Kota Batam.

Didampingi Wakil Wali Kota (Wawako) Amsakar Achmad dan para tetamu lainnya, Walikota Batam berkeliling mengunjungi ruang demi ruang yang ada di museum. Beliau juga sempat berfoto di ruang "Khasanah Melayu" yang berada di lantai bawah museum.

Pak Amsakar Achmad mengatakan bahwa Museum Batam Raja Ali Haji merupakan kado istimewa pada peringatan Hari Jadi ke-191 Kota Batam. Ia juga menyampaikan kalau Pemerintah Kota Batam berkomitmen melengkapi koleksi museum. "Kami pacu untuk mencari koleksi yang diperlukan, misalnya sejarah awal pengembangan Batam dan sebagainya," Ucapnya.

Beliau juga sempat mengungkap tentang sketsa wajah Nong Isa. Untuk mendapatkan petunjuk wajah Nong Isa atau Raja Isa bin Raja Ali Marhum Pulau Bayan Yang Dipertuan Muda Riau V bin Daeng Kamboja bin Daeng Parani, diupayakan oleh seorang pelukis sketsa yang bernama Marani. Adapun, sketsa itu dilukis berdasarkan penggambaran dari Raja Badrillah, salah satu keturunan ke-7 dari Nong Isa. 

"Itu dari mimpi dia (keturunan) yang bertemu dengan Raja Isa. Bahkan ada yang membuat gambar berkali-kali sampai melukis,” katanya. Sketsa itu dilukis berdasarkan penggambaran saat Nong Isa masih muda dan belum mendapat penabalan atau surat kuasa untuk memerintah wilayah Nongsa.

Dalam sambutannya, Wali Kota Batam, H. Muhammad Rudi, mengapresiasi dibukanya Museum Batam Raja Ali Haji yang berlokasi di Dataran Engku Putri, Batam Centre. Ia mengatakan, saat ini sudah ada 14 khazanah atau tempat menyimpan benda berharga yang ditampilkan dalam museum ini berdasarkan klasifikanya. 

“Semoga koleksi benda-benda bersejarah makin bertambah sehingga sejarah Batam dapat terdeskripsikan dengan baik di dalam Museum Batam Raja Ali Haji. Dan benda bersejarah peninggalan Batam yang belum ada, bisa segera masuk di museum ini,” ujar Walikota.


Beberapa Koleksi Museum yang Sudah Terpajang

Adapun koleksi yang sudah terpajang di MuseumBatam beberapa diantaranya adalah perlengkapan rumah tangga masyarakat Melayu zaman dahulu seperti:

  • Bangking, tempat menyimpan pakaian. Diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun.
  • Belange obat periuk, yaitu tempat untuk merebus ramuan obat-obatan.
  • Embat-embat, tempat air mawar pada prosesi tepung tawar. Terbuat dari kuningan atau kaca.
  • Embul, tempat pinang, gambir, tembakau, dan kapur.
  • Kaki Dian, tempat meletakkan lilin.
  • Keto, tempat membuang sisa makan sirih pinang.
  • Lekar, merupakan alas periuk.
  • Pahar, merupakan tempat hidangan berkaki biasanya terbuat dari kuningan.
  • Puan, merupakan alas tepak.
  • Semberit, tempat hidangan berkaki ukuran kecil.
  • Sanggan, tempat untuk meletakkan gelas, sirih, yang terbuat dari kuningan
  • Talam, tempat hidangan tak berkaki.
  • Tepak Sirih, tempat meletakkan sirih, kapur, gambir, pinang, tembakau dan juga kacip.
  • Tupi, tempat menyimpan peralatan menjahit.
  • Di sisi lain museum juga akan dibuat galeri foto sejarah Batam dari zaman Belanda sampai sekarang. Selain itu akan dipamerkan ratusan keping keramik yang ditemukan di laut Sembulang Galang serahan dari Kejaksaan dan TNI Angkatan Laut. Keramik ini diketahui berasal dari zaman Dinasti Ming, berdasarkan hasil kurasi tim Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatra Barat.

    Semoga saja keberadaan Museum Batam ini kelak akan menjadi pilihan destinasi wisata bagi para wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan lokal nusantara (wisnus). 

    Sejak lama, banyak wisatawan yang berkunjung ke Batam penasaran ingin mengetahui sejarah dan asal-usul Kota Batam. Oleh sebab itu museum merupakan lokasi yang tepat untuk menjelajah sisi-sisi sejarah kota ini.

    40 komentar :

    1. Saya baru tau kalau di pulau utama Batam, justru baru ada museum. Semoga aja dengan diresmikannya museum Raja Ali Haji akan ada museum-museum lainnya

      BalasHapus
      Balasan
      1. Jadi pengen ke Batam lagi. Dulu ke sana cuma untuk kerja. Gak jalan-jalan ke manapun.

        Hapus
    2. Asik, asiiik, kalo ntar corona udah bubaaarrr jalan, bisa nih diagendakan buat plesir ke Batam dan cuss ke Museum Raja Ali Haji Batam

      Salut dgn keputusan pemerintah daerah yg bikin Museum ini menjadi destinasi wisata baru selain menjadi wahana pembelajaran sejarah. Semoga koleksi benda-benda bersejarah bertambah, ya. Jadi masyarakat maupun wisatawan makin semangat eksplor Museum Batam Raja Ali Haji.

      BalasHapus
      Balasan
      1. 2021 mupeng banget cuss ke sini
        Keren banget ya Mak

        Hapus
    3. Maasyaallah alhamdulillah museum raja ali haji Batam akhirnya dibuka ya mba, duh aku makin penasaran deh sama Batam

      BalasHapus
    4. Masyaallah Batam semakin berkembang ya mbak, aku kangen banget pengen ke Batam lagi. udah 2kali ke Batam tapi rasanya belum puas apalagi foto-foto selama disana beberapa terhapus huhu

      BalasHapus
    5. Mau donk ke Museum Raja Ali Haji Batam kalau nanti diberi rezeki untuk ke Batam, mampir ke sana ah

      BalasHapus
    6. Wow....Museum Raja Ali Hati di Batam ini mesti disinggahi kalau aku berada di Batam suatu hari nanti. Bagus sekali keberadaannya di tengah2 masyarakat supaya kita tau sejarahnya.

      BalasHapus
    7. Kereen ya mba museumnya.. aku sering intrigued by histories and happy to visit the museum

      BalasHapus
      Balasan
      1. Look at that paintings and the architecture of the museum. It looks so great and I think many will definitely visit this museum

        Hapus
    8. Wah lengkap juga yah mbak koleksi dari Museum Raja Ali Haji Batam,
      Sepertinya kalo lagi main ke Batam harus mampir ke museum ini supaya bisa mengetahui sejarahnya Batam nih

      BalasHapus
    9. Wah bagus banget ini museumnya ya mbak, wah menambah list destinasi kalau suatu saat ke Batam nih. Soalnya kebetulan banget tadi lagi ngobrol juga dengan teman yang di Batam, dan berencana mau kesana selepas pandmei.

      BalasHapus
    10. Aku suka ke Museum. Dan jadi pengen bisa datang ke Museum penuh sejarah ini mba :)

      BalasHapus
    11. Semoga suatu saat bisa mengunjungi museum Raja Ali haji dan belajar sejarah Batam. Selama ini kalau ke Batam kan jalan-jalannya ke nagoya aja hehehe...

      BalasHapus
    12. Bangunan MTQ Nasional ini bersejarah banget buat aku mbk. Tiap malam pas acara selalu main kesini. Semoga tahun depan bisa ke Batam, nengok rumah sekalian jalan jalan kesini

      BalasHapus
    13. Museum Batam seperti masjid yaa, kak.
      Arsitekturnya sungguh keren sekali. Penasaran sama tata ruag dan letak di dalam Museum Batam.
      Selamat untuk Batam yang semakin bertambah tempat wisata edukasi, terutama bagi anak dan remaja yang ingin mencari informasi seputar Batam dari masa ke masa.

      BalasHapus
      Balasan
      1. Semoga kehadiran Museum Raja Ali semakin menambah pengetahuan masyarakat mengenai Kota Batam yang indah.
        Senang sekali pasti yaa...bisa bermain sambil belajar ke Museum.

        Hapus
    14. museum ini bisa melengkapi destinasi wisata di batam ya mbak
      sekarang ke batam nggak wisata belanja saja, tapi bisa wisata sejarah juga

      BalasHapus
    15. Pasti senang banget ini ya melihat museum Raja Ali Haji Batam jadi penasaran dengan sejarah lebih jauh lagi

      BalasHapus
    16. Syukurlah sekarang sudah ada museum Raja Ali Haji Batam. Jadi wisatawan yang datang ke Batam, selain menikmati keindahan alamnya juga bisa tahu sejarah kota Batam

      BalasHapus
    17. Aku suka sama aura dan suasana museum, suka menimbulkan imajinasi masa lampau yang memukau
      Semoga next bisa menginjakan kaki ke Batam dan singgah ke salah satunya ke museum ini

      BalasHapus
    18. Wah sudah dibuka ya mba, bakal jadi nilai tambah nih buat pengisi liburan dan semoga yang datang taat prokes ya. Pernah sekali waktu ke museum ini dan senang banget bisa makin mengenal sejarah melayu dan kejayaannya di masa lalu

      BalasHapus
      Balasan
      1. Jadi penasaran nih mba aku pengin juga bisa ke sana bareng keluarga. Biar tau gitu sejarah Melayu dan kejayaan kerajaan2 di masa lalu.

        Hapus
    19. megah banget ya mba
      kupikir tadinya ini masjid ya ternyata museum
      bagus banget model masjid melayu gitu
      bisa ke sana sambil banyak belajar sejarahe

      BalasHapus
    20. Alhamdulillah akhirnya ada juga museum di Batam ya, jadi bisa makin lengkap kalo kesana bukan cuma senang-senang tapi menambah pengetahuan sejarah juga.

      BalasHapus
    21. Selamat hari jadi yang ke-191 untuk kota batam... Mudah-mudahan nanti ada kesempatan main ke sana sekalian mengunjungi museumnya...

      BalasHapus
    22. Wah selamat buat museumnya. Kok jd mengingatkanku pada galeri seni di Malaysia ya hehe, kebudayaannya mirip2 sih ya.
      Semoga makin membawa kebanggaan buat warga Batam dan sekitarnya terhadap tradisinya ya.

      BalasHapus
    23. Senang sekali ya mba akhirnya Batam punya museum yang siap dikunjungi oleh wisman maupun wisnus. Pengin banget bisa ke sana dan masuk ke museum Raja Ali Haji ini, penasaran banget dengan sejarah Batam dan bagaimana wilayah ini berkembang pesat sekali hingga sekarang.

      BalasHapus
    24. Ga nyangka ya mba udah 191 hari jadinya kota Batam ini, aku belum pernah ke Batam padahal dulu punya sohib orang Batam melihat adanya museum Raja Ali Haji penasaran deh pengen ke sana semoga pandemi berakhir bisa main ke sana

      BalasHapus
    25. Museum Raja Ali Haji museum pertama di pulau Batam ya .... pas sekali, sayang kalau gak ada museum di sana. Semoga sutu hari nanti masih berkesempatan saya injak Batam lagi dan berkunjung ke sini.

      BalasHapus
    26. Wah bagus nih, jadi kalau ke Batam bisa sekalian wisata tentang sejarah juga nih jadi bukan traveling biasa aja... hehe...

      BalasHapus
    27. Jadi destinasi wisata sejarah yang bagus ya museum raja ali haji batam. Lama juga ya penantiannya dari tahun 71 puluhan tahun Alhamdulillah akhirnay bisa terwujud

      BalasHapus
    28. Bagus banget gedung museum Raja Ali Haji, suka. Penasaran sama detail isinya donk aku mbaaak. Semoga saya punya kesempatan bisa berkunjung ke museum Raja Ali Haji. Aamiin

      BalasHapus
    29. Harrus ditandain nih, kalo suatu saat ke Batam harus banget mampir ke Museum Raja Ali Haji Batam supaya bisa tahu sejarahnya Batam nih

      BalasHapus
    30. keren banget nih museum Raja Ali Haji. kapan2 kalau main ke Batam aku sempatin berkunjung kesini deh. Jadi nambah destinasi wisata di Batam.

      BalasHapus
    31. Mudah mudahan ada rezeki ke Batam, biar bisa berkunjung langsung ke museum ini. Aamiin aamiin

      BalasHapus
    32. Wah kota Batam usianya 9 tahun lagi 2 abad, aku jd kepengen banyak tahu soal sejarah Batam nih. Asyik nih berarti akan ada satu lokasi wisata lagi yang kudu dikunjungi pas ke Batam nanti ya mbak

      BalasHapus
    33. Museum pertama di Batam ya ini, sejarahnya bikin penasaran juga. Sekarang Batam berkembang banget ya, baik secara industri wisata dan pembangunan bidang lainnya. Semoga suatu hari bisa menginjakkan kaki ke Batam

      BalasHapus
    34. Awalnya tak pikir pas lihat fotonya itu Mesjid di Batam lho tapi ternyata Museum ya, megah gitu dan luas. Semoga saya dan sekeluarga bisa kesana juga.

      BalasHapus
    35. Masuk museum pasti langsung dapat tambahan wawasan tentang Indonesia deh. Museum di Jakarta aja belum semuanya kudatangi nih. Mau jalan-jalan kok takut covid

      BalasHapus

    Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

    Made with by Lina W. Sasmita