Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah Batam baru saja dibuka untuk umum pada Jumat, 20 September 2019 setelah pengerjaan yang memakan waktu lebih dari 3 tahun lamanya. Pada pembukaan ini akan dilaksanakan Salat Jumat bersama dan juga Salat Istisqa, salat minta hujan.
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah |
Berada di kawasan Jalan Brigjen Katamso Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, masjid yang juga disebut sebagai Masjid Agung Batam II ini, kini menjadi kebanggaan warga Batam sebagai destinasi wisata religi.
Pembukaan masjid ditandai dengan Tabligh Akbar bertema "Kemilau Muharam" dengan mengundang da'i terkenal Ust. Abdul Somad dan Datuk Karim Elias dari Malaysia.
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah diklaim sebagai masjid terbesar di Sumatera dimana ruang shalat utamanya mampu menampung 5.555 jamaah sedangkan total ruangan keseluruhan mampu menampung sebanyak 24.536 jamaah.
Pemandangan ke arah masjid dari Jalan Brigjen Katamso |
Luas ruang utama masjid 4.000 meter persegi dengan tinggi plafon 37,98 meter. Tinggi kubahnya 41 meter dengan bentuk masjid mengadopsi Masjid Nabawi di Madinah. Karena di beberapa portal berita online banyak versi mengenai luas tanah dan luas bangunan, saya mencoba mengukur sendiri luas area masjid ini melalui google map. Menurut pengukuran di google map, luas tanah yang tertutupi bangunan sekitar 22.000 meter persegi sementara luas area masjid berikut halaman dan pelataran samping juga belakang sekitar 52.000 meter persegi.
Salah satu titik yang menarik jama'ah untuk berfoto-foto adalah pelataran masjid yang mempunyai payung membran seperti di Masjid Nabawi. Hanya saja di sini jumlahnya sedikit. Hanya terdapat 8 payung membran. Masing-masing membran berukuran 25x25 meter dan semua membran mampu menutupi pelataran masjid seukuran 5.838 meter persegi dengan kapasitas jamaah 8.100 orang. Kabarnya, membran yang digunakan terbuat dari bahan terbaik di dunia. Didatangkan langsung dari Jerman.
Kawasan Payung Membran |
Sementara itu pada atap, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah memiliki 9 kubah. Terdiri dari 4 kubah gendong berukuran 13.5 meter, 4 kubah kecil berukuran 10.64 meter dan 1 kubah utama yang memiliki diameter 63 x 63 meter. Ini merupakan kubah terbesar yang ada di seluruh Indonesia. Kubah utama bagian dalam dihiasi panorama birunya langit dan awan berarak serta hiasan kaligrafi.
Kubah utama dilihat dari sudut masjid |
Adapun menara di sisi kanan masjid mempunyai ketinggian 99 meter. Angka 99 ini mewakili Asmaul Husna yakni nama-nama terbaik Allah SWT. Di atas menara, kita dapat memandang ke seluruh sisi hingga 360 derajat. Jika dibandingkan dengan bentuk bangunan gedung, menara ini setara dengan tinggi bangunan 21 lantai. Menara ini juga memiliki lift yang dapat membawa kita ke atas menara.
Pembangunan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah diinisiasi oleh walikota Batam H.M. Rudi. Sumber dana berasal dari APBD Kota Batam sebesar Rp 260.852.456.000.
Pada pembukaan ini, diperkirakan terdapat 2.000 wisatawan mancanegara yang berasal dari Johor, Singapura dan Brunei yang turut diundang dalam rangka pembukaan perdana masjid ini. Undangan bagi warga Johor dan sekitarnya ini tentu bukan tanpa sebab. Secara historis, ikatan antar Batam, Tanjungpinang serta wilayah Kepri lainnya dengan Johor dan Singapura sangatlah erat. Sultan Mahmud Riayat Syah yang lebih dikenal dengan Sltan Mahmud Syah III merupakan Yang di-Pertuan Besar Johor -Pahang-Riau-lingga ke-15 yang memerintah dari tahun 1770 sampai 1811. Beliau lahir di Hulu Riau (Sekarang disebut Tanjungpinang) pada 24 Maret 1756 dan meninggal pada 12 Januari 1811 pada versi lain 12 Januari 1811 dan dimakamkan di Daik Lingga.
Menurut yang saya baca di Wikipedia, Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan suami dari Engku Puteri. bagi warga Kota Batam, nama Engku Puteri tentu tidak asing karena Engku Puteri merupakan nama lapangan utama di tengah-tengah Batam Center, tepat berada di samping Kantor Walikota Batam.
Sultan Mahmud Riayat Syah didaulat menjadi raja bahkan sejak usia 2 tahun dan naik tahta pada usia sekitar 14 tahun. Beliau menggantikan kakaknya, Ahmad Riayat Syah yang naik tahta pada bulan Februari 1761 saat usia 9 tahun. Berkat perjuangannya semasa hidup melawan penjajah Belanda, pemerintah Negara Republik Indonesia memberikan penghargaan berupa gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada beliau yang tertuang pada Kepres RI No. 115/TK/2017 tentang penganugerahan Gelar Pahlawan.
Sewaktu pembukaan masjid ini, saya dan teman-teman di kantor sudah berniat akan datang meskipun kami masih bekerja. Karena biasanya Jum'at break jam 11.15 hingga jam 12.50 maka saya dan teman-teman punya waktu 1 jam lebih untuk ikut mendengarkan tausiyah dari Ustad Abdul Somad. Tidak dapat ilmunya pun tidak apa-apa asal dapat berkah dari orang-orang soleh yang hari itu berkumpul di masjid. Saya selalu ingat akan sebuah hadis dimana malaikat hadir dan berkumpul serta mendoakan mereka yang datang pada majelis-majelis ilmu.
Karena mendengar kabar bahwa jalan macet total saya dan teman-teman sengaja memesan ojek online agar bisa nyelip di antara kemacetan. Dalam bayangan kami, Jalan Brigjen Katamso dimana Masjid Sultan Mahmud dan kantor kami berada dalam satu garis ini paling hanya dipenuhi oleh kendaraan roda empat sehingga macet. Namun ternyata setelah memesan berkali-kalipun pengojek tidak ada yang bisa karena terjebak macet dan tidak bisa datang karena penutupan jalan.
Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya kami dapat. Begitu tiba di jalan Brigjen Katamso, jalan ditutup dan dojaga oleh Pak polisi. Waduh. Kami pun berpencar dan mencari jalan cepat sendiri-sendiri. Namun makin mendekat, ternyata kemacetan makin parah. Ditambah lagi dengan lalu-lalang ribuan jama'ah dari berbagai pelosok Batam yang mengenakan kostum yang sama yakni putih-putih. Melihat ribuan jamaah tumplek blek di halaman masjid saya jadi merasa seperti sedang berada di Masjidil Haram. Masya Allah.
Sayangnya, saat kami sampai, acara tausiyah dari Ustad Abdul Somad sudah selesai. Dan Azan zuhur pun sudah berkumandang. Jamaah perempuan banyak yang membubarkan diri. Sementara jamaah laki-laki masih banyak yang tetap bertahan untuk menunaikan ibadah solat Jum'at.
Karena khawatir telat masuk dan tidak ada kendaraan yang akan mengantarkan kami kembali ke kantor, setelah foto-foto saya pun langsung kembali ke kantor dengan berjalan kaki. Lumayan keluar keringat juga. Alhamdulillah sampai kantor sebelum bel masuk.
Pembangunan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah diinisiasi oleh walikota Batam H.M. Rudi. Sumber dana berasal dari APBD Kota Batam sebesar Rp 260.852.456.000.
Pada pembukaan ini, diperkirakan terdapat 2.000 wisatawan mancanegara yang berasal dari Johor, Singapura dan Brunei yang turut diundang dalam rangka pembukaan perdana masjid ini. Undangan bagi warga Johor dan sekitarnya ini tentu bukan tanpa sebab. Secara historis, ikatan antar Batam, Tanjungpinang serta wilayah Kepri lainnya dengan Johor dan Singapura sangatlah erat. Sultan Mahmud Riayat Syah yang lebih dikenal dengan Sltan Mahmud Syah III merupakan Yang di-Pertuan Besar Johor -Pahang-Riau-lingga ke-15 yang memerintah dari tahun 1770 sampai 1811. Beliau lahir di Hulu Riau (Sekarang disebut Tanjungpinang) pada 24 Maret 1756 dan meninggal pada 12 Januari 1811 pada versi lain 12 Januari 1811 dan dimakamkan di Daik Lingga.
Jamaah membludak |
Menurut yang saya baca di Wikipedia, Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan suami dari Engku Puteri. bagi warga Kota Batam, nama Engku Puteri tentu tidak asing karena Engku Puteri merupakan nama lapangan utama di tengah-tengah Batam Center, tepat berada di samping Kantor Walikota Batam.
Sultan Mahmud Riayat Syah didaulat menjadi raja bahkan sejak usia 2 tahun dan naik tahta pada usia sekitar 14 tahun. Beliau menggantikan kakaknya, Ahmad Riayat Syah yang naik tahta pada bulan Februari 1761 saat usia 9 tahun. Berkat perjuangannya semasa hidup melawan penjajah Belanda, pemerintah Negara Republik Indonesia memberikan penghargaan berupa gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada beliau yang tertuang pada Kepres RI No. 115/TK/2017 tentang penganugerahan Gelar Pahlawan.
Sewaktu pembukaan masjid ini, saya dan teman-teman di kantor sudah berniat akan datang meskipun kami masih bekerja. Karena biasanya Jum'at break jam 11.15 hingga jam 12.50 maka saya dan teman-teman punya waktu 1 jam lebih untuk ikut mendengarkan tausiyah dari Ustad Abdul Somad. Tidak dapat ilmunya pun tidak apa-apa asal dapat berkah dari orang-orang soleh yang hari itu berkumpul di masjid. Saya selalu ingat akan sebuah hadis dimana malaikat hadir dan berkumpul serta mendoakan mereka yang datang pada majelis-majelis ilmu.
Karena mendengar kabar bahwa jalan macet total saya dan teman-teman sengaja memesan ojek online agar bisa nyelip di antara kemacetan. Dalam bayangan kami, Jalan Brigjen Katamso dimana Masjid Sultan Mahmud dan kantor kami berada dalam satu garis ini paling hanya dipenuhi oleh kendaraan roda empat sehingga macet. Namun ternyata setelah memesan berkali-kalipun pengojek tidak ada yang bisa karena terjebak macet dan tidak bisa datang karena penutupan jalan.
Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya kami dapat. Begitu tiba di jalan Brigjen Katamso, jalan ditutup dan dojaga oleh Pak polisi. Waduh. Kami pun berpencar dan mencari jalan cepat sendiri-sendiri. Namun makin mendekat, ternyata kemacetan makin parah. Ditambah lagi dengan lalu-lalang ribuan jama'ah dari berbagai pelosok Batam yang mengenakan kostum yang sama yakni putih-putih. Melihat ribuan jamaah tumplek blek di halaman masjid saya jadi merasa seperti sedang berada di Masjidil Haram. Masya Allah.
Jamaah di halaman masjid |
Sayangnya, saat kami sampai, acara tausiyah dari Ustad Abdul Somad sudah selesai. Dan Azan zuhur pun sudah berkumandang. Jamaah perempuan banyak yang membubarkan diri. Sementara jamaah laki-laki masih banyak yang tetap bertahan untuk menunaikan ibadah solat Jum'at.
Karena khawatir telat masuk dan tidak ada kendaraan yang akan mengantarkan kami kembali ke kantor, setelah foto-foto saya pun langsung kembali ke kantor dengan berjalan kaki. Lumayan keluar keringat juga. Alhamdulillah sampai kantor sebelum bel masuk.
MasyaAllah.... megaaahh dan merinding banget ya Mak, menyaksikan antusiasme para jamaah.
BalasHapusSemoga syiar Islam kian berkembang dan bikin sejuk negeri ini.
--bukanbocahbiasa(dot)com--
masya alloh, semoga mesjid ini menjadi oase baru bagi umat islam khususnya dan masyarakat pada umumnya, aminnn
BalasHapusIndahnyaaa... Indah dan megah masjid ini ya mba.. Semoga jamaah selalu memakmurkan masjid ini..
BalasHapusSekarang ini memang banyak wisata religi ke Masjid2 di berbagai kota. Bagus sekali Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini dan luar biasa jamaah yang datang banyak sekali, ya.
BalasHapusMasya Allah.
BalasHapusSuka banget sama foto yang kedua itu.
Sudut dan vibenya, super kece!
Bisa membayangkan arsitektur mesjid ini, pastilah sangat memukau, sampai-sampai warga dari negara lain takjub dan tertarik datang.
Betul!
HapusArsitekturnya sungguh memesona!
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Kubah dan menaranmya cantik. Alhamdulillah, warga Batam bisa punya masjid yang besar dan megah untuk menampung serta menyatukan jamaah. Barokallah Mbak bisa hadir di sana serta beroleh pengalaman baru. Rasa menyatu serta menyadarkan kita betapa dekatnya ukhuwah Islam itu.
BalasHapusTerharuuu... ke masjid semakin rindu ga sih sama madinah. Mupeeengg.
BalasHapussubhanallah walhamdulillah, semoga lebih banyak lagi mesjid yang dibangun
BalasHapusSubhanallah, masjidnya bagus dan megah ya. Gak heran kalo banyak yang dateng di saat pembukaannya. Kalo deket pun, aku pasti kepengen ke sana juga :)
BalasHapusWah asyik nih... Mdh2 an suatu saat bs ke sana ah.. pengen mampir ke sini jg.
BalasHapusSenangnya bisa mengikuti tausyoah langsung Ustad Abdul Somad. Ustad yangs elalu ceramahnya selalu saya dan suami ikuti. Alhamdulillah moga saya juga dapat kesempatan yang sama
BalasHapusNggak kebayang batam itu kaya apa. Kalau suatu hari nanti kesana boleh lah mampir kesini
BalasHapusAllhamduillah masjidnya sudah rampung & bisa digunakan ya sekarang. Kayanya bakal jadi tujuan pengungjung dari luar Batam juga nih
BalasHapusMasya Allah, desainnya bagus banget. Wajar sih soalnya dana pembangunannya juga besar yaa... Kereeen... Kubahnya juga elegan banget.
BalasHapusBelum pernah ke Batam. Pengen deh kalau jalan-jalan mampir juga ke Masjid yang jadi ikonnya, kaya Sultan Mahmud Riayat Syah Batam ini. Betul kalau liat jamaah berkumpul dalam suatu majelis itu terasa banget ukhuwwahnya. Jadi kangen ikut kajian.. ^^
BalasHapusAda lagi ya tempat yang bisa dijadikan tujuan wisata religi di Batam. Luas sekali ya Mbak Lina. Dan indah :)
BalasHapusMasya Allah banyak banget ya jamaah yang datang kesana , jadi penasaran juga nih mengenai lingkungan mesjidnya.
BalasHapusMashaAllah.. masjid sultan mahmud riayat syah batam ini magnet tersendiri ya bagi umat muslim, berbondong bondong demi melihat kemegahan masjid ini.. subhanallah.. semoga terus banyak yang datang ke masjid ini untuk beribadah yaa.. aamiin
BalasHapusMasyaa Allah jemaah yang datang ada banyak banget ya mbak, semoga ada waktu dan kesempatan bisa shalat di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Batam kelak
BalasHapusMasyaAllaah.. Masjidnya kelihatan cantiik dan megah, seneng juga lihat banyak banget jemaah yang datang :)
BalasHapusMasyaa Allaah..bagusnyaa masjidnya kak.. pake payung kayak di madinah ya.. Semoga jamaah juga makin semangat beribadah di masjid ini ya
BalasHapusMasya Allaaah, bagusnya luar biasa mesjid Mahmud Riayat Syah Batam ni, pengen menjejak kaki ke sana, qobul yaa Allaaaah
BalasHapusSerunya pembukaan mesjid ini mbak dan yang hadir banyak banget ya. Mesjid nya indah dan asri pula.
BalasHapusMegahnya masya Allah, semiga selalu banyak jamaah yang sholat di masjid ini. Rasanya pengen banget bertualang dan singgal di masjid2 yang indah seperti ini ��
BalasHapusmodelnya kayak masjid nabawi yaa payung2nya...
BalasHapussedemikian megah dan indah semoga ramai juga jamaahnya yaaa
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini seperti Masjid Agung Jawa Tengah dengan konsep payung membran bak di Masjid Nabawi ya. Kalau di Semarang sini, payung-payung Masjid Agung tadi dikembangkan setiap digunakan untuk sholat hari-hari besar.
BalasHapusWooow megah banget emang mesjidnya, biaya pembangunannya juga cukup fantastis ya. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Batam, jadi bisa selalu ramai dengan orang yang beneran ibadah, bukan sekadar plesiran gitu.
BalasHapusiyah kubah utamanya indah sekali
BalasHapuskok sampai kepikiran pose demikian di bawahnya sih. hehe... payung2nya mengingatkan masjid nabawi
Jamaahnya membludak yah sampe sampe ad yg di teras, luar biasa antusiasme masyarakat di sana smga sja berkah mesjid nya ��
BalasHapusWah mantap ya mbak pembukaannya dihadiri sama UAS. Dan kelihatan mesjidnya cantik banget ya mbak. Mudah2an ada rejeki bisa berkunjung ke mesjid ini
BalasHapusMasya Allah indah banget mesjidnya mba, mirip dengan yang di mesjid Nabawi ya mba payung-payungnya itu..semoga suatu saat bisa mampir ke Batam dan solat di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah..aamiin
BalasHapusMasyaallah, bagusnya, Mbak. Ademmm aku lihatnya. Arsitekturnya modern banget, clean dan nggak berlebihan tapi juga bukan yang fully minimalis. Semoga terawat dan selalu diramaikan dengan takbir dan shalawat.
BalasHapusMasya Allah, semoga Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah selalu ramai dikunjungi umat muslim untuk beribadah. Masjid yang megah. Ada kawasan payung membrannya juga.
BalasHapusBagus ya masjidnya. Bisa jadi rekomendasi saya noh kalau pas berkunjung ke Batam. Soalnya sempat bingung ke Batam mau kemanaa gitu.
BalasHapusMasjidnya bagus banget ini mbak, megah dan luas ya. Aku kalau pas traveling gitu pasti suka mampir ke masjid terbesar di daerah tersebut, mudah-mudahan suatu saat bisa ke Batam.
BalasHapusMegah dan indahnya Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Masya Allah. Dan alhamdulillah jamaahnya pun banyak ya... semoga masjid ini tetap makmur dengan jemaah di dalamnya, aamiin.
BalasHapusWah, megah sekali ya masjidnya. Semoga semakin memudahkan dalam beribadah ya..
BalasHapusAku jadi bisa membayangkan seberapa macet saat pembukaan masjid ini, mbak. Artinya, antusias orang2 terhadap masjid, kian hari kian bagus
BalasHapusWah, megah sekali masjidnya. Pemandangan kubahnya juga luar biasa. Terasa adem lihatnya. Semoga semakin menambah rajin umat untuk berjamaah ke sana ya... Aamiin..
BalasHapusMasjidnya indah dan megah.
BalasHapusSemoga banyak jamaah yang mengisi dengan kegiatan ibadah syari yang membawa keberkahan, gak hanya untuk warga sekitar tapi juga meluas hingga seluruh Batam.
Masyaallah masjidnya indah ya mba, smeoga membawa keberkahan dan kebaikan bagi Umat Islam. sujud dibawah kubahnya pasti akan menggetarkan hati. AKu pernah waktu kecil sujud di bawab masjid Istiqal gemetar
BalasHapus