Berziarah ke Makam Nabi Syuaib di Wadi Syuaib Yordania

Dari ke-25 nabi dan rosul, selain Nabi Muhammad Sollalloohu'alaihiwasallam, Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi Isa Alaihissalam, nabi siapa lagi yang teman-teman paling ingat? Apakah masih hafal seluruhnya atau sudah kalah hafalan dibanding dengan anak-anak kita? Hayoo ngaku! Coba tes dulu hafalannya sebelum membaca paragraf selanjutnya. Berhasil mengingat berapa nabi?

Jalan Menuju Makam Nabi Syuaib

Saya termasuk yang sudah kalah hafalan ke-25 nabi dan rosul ini dibanding anak saya. Sewaktu tes hafalan bersama suami dan Sierra (Chila) saya hanya mampu menghafal 21 nabi saja. Terlewat beberapa nabi. Ini bukti bahwa setelah dewasa saya memang kurang baca sirah nabi-nabi sehingga lupa. Beda saat kecil dulu, nama nabi dan rosul sudah hafal di mulut tanpa harus berfikir berkali-kali lagi. kalau menyebutkan nama nabi-nabi itu tidak perlu berfikir lagi, langsung kesebut saja dengan lancar. Istilah bahasa Sundanya "apal cangkem." 

Dari urutan nabi-nabi yang 25 orang dalam hafalan, setelah Nabi Ya'qub sampai Nabi Isa (ada 14 nabi dan rosul) semuanya adalah keturunan Nabi Ya'qub atau Israil (Israel) kecuali Nabi Syuaib. Ini bukti bahwa betapa sayangnya Allah SWT kepada Bani Israil hingga di setiap masa Allah selalu mendampingkan kepada mereka nabi-nabi. Bahkan ada juga nabi-nabi Bani Israil lainnya yang tidak termasuk ke dalam 25 nabi dan rosul seperti Nabi Daniel dan Nabi Yusha. 

Diriwayatkan dalam hadist bahwa Nabi Muhammad Sollalloohu'alaihiwasallam pernah mengisahkan tentang Nabi Yusha bersama pasukannya yang sedang berperang. Kemenangan hampir terjadi namun jika waktu berganti malam maka perang akan berhenti dan musuh bisa mengatur strategi baru sehingga kemenangan akan susah dicapai. Perang tersebut berlangsung pada hari Jum'at sore. Karena khawatir hari akan berganti, Nabi Yusha berbicara kepada matahari supaya menahan diri agar tidak tenggelam terlebih dahulu.  Jika matahari tenggelam maka hari akan berganti jadi Hari Sabtu. Sama seperti halnya kalender hijriyah, penghitungan untuk pergantian hari pada masa itu ditetapkan saat maghrib, ketika pergantian siang ke malam. Sementara ada hukum dalam Kitab Taurat bahwa pada Hari Sabtu Bani Israil dilarang berperang. Karena Hari Sabtu adalah hari yang suci.

Adapun Nabi Syuaib bukan dari keturunan Israil. Beliau merupakan keturunan Bangsa Arab. Beliau dikenal juga sebagai mertua Nabi Musa. Kisah pertemuan antara Nabi Musa dengan kedua putri Nabi Syuaib tersebut jelas dalam Al Qur'an. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Zarr RA dinyatakan, "Empat Nabi berasal dari orang Arab. Hud, Salih, Syuaib, dan Nabimu, wahai Abu Zarr! ”

Wadi Syuaib


Alhamdulillah pada perjalanan berziarah ke negeri para nabi, saya diberi kesempatan untuk berkunjung ke makam Nabi Syuaib yang  terletak di kawasan Wadi Syuaib atau Lembah Syuaib. Sekitar 2 km (1,2 mil) di barat  Kota Mahis, Yordania (Jordan). 

Pada saat kami berkunjung, lembah ini tampak subur ditumbuhi oleh berbagai tanaman. Bukit-bukit berpadang rumput dimana domba-domba sedang digembala tampak indah menghijau. Lokasi ini juga kerap dijadikan sebagai lokasi wisata oleh warga Yordania. Tampak beberapa pengunjung sedang asyik bertamasya dengan menggelar tikar sambil makan siang bersama keluarga. 

Domba-domba sedang digembala


Nabi Syuaib (Shuaib) dalam bahasa Arab berarti "yang menunjukkan jalan yang benar. Beliau diutus Allah SWT kepada orang-orang Madyan, sebuah komunitas pedagang yang mengendalikan rute perdagangan besar antara Yaman dan Suriah, dan juga antara Irak dan Mesir di sekitar Pantai Laut Merah. Lokasi dakwahnya disebut juga terletak di sebelah timur Gunung Sinai. 

Selain diutus kepada Kaum Madyan, beliau juga diutus kepada penduduk Al Aikah/Al Aykah yang berarti sahabat kayu. Disebut demikian karena penduduk Al Aykah menyembah pohon besar. Tidak dijelaskan Al Aikah ini tepatnya berada di wilayah mana.

Orang-orang Madyan pada mulanya adalah pengikut sejati Nabi Ibrahim AS. Tetapi perlahan  selama berabad-abad mereka meninggalkan ajaran Ibrahim dan telah terlibat dalam ketidaktaatan serta perbuatan dosa. Dosa-dosa ini diantaranya seperti penyembahan kepada berhala, berlaku curang  saat memberi timbangan kepada orang lain tetapi sebaliknya  meminta lebih banyak jika orang lain yang menimbang, melakukan kebohongan dalam segala hal serta merampok orang lain.

Makam Nabi Syuaib

Bangunan Makam

Beliau disebutkan dalam Alquran sebanyak 11 kali. Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur'an dalam Surat Al-A'raf: “Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) saudara mereka, Syuaib. Dia berkata, Wahai  kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikitpun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman. [7:85]

Nabi Syuaib AS sangat sedih melihat kaumnya melakukan perbuatan buruk. Beliau menyarankan mereka untuk mencari pengampunan dari Allah. Sayangnya, mereka tidak mau. Lalu beliau berdoa kepada Allah memohon keputusan antara ia dan kaumnya dengan adil. Lalu datanglah gempa menimpa mereka dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka seperti yang digambarkan dalam Al Qur’an Surat Al A’raf ayat 91.

Nabi Syuaib AS terkenal karena kefasihan dalam berbicara atau berkhutbah. Menurut Ibn Abbas RA, setiap kali Nabi Muhammad SAW menyebutkannya ( Nabi Syuaib), beliau bersabda, "dia adalah orator para nabi". Tentu dikatakan demikian karena beliau diberikan kefasihan dalam berkata-kata dibandingkan nabi-nabi lainnya.

Sebagaimana saya tuliskan di kisah perjalanan mengunjungi makam para nabi lainnya, bahwa tidak ada kepastian kuburan atau makam nabi yang benar-benar diyakii 100% kebenarannya. Kecuali makam Nabi Muhammad SAW.  Maka Makam Nabi Syuaib AS di wilayah ini pun bukan berarti benar 100% karena terdapat juga klaim yang menyatakan bahwa makam Nabi Syuaib berada di Hadramaut, Yaman. Waalohu'alam.


40 komentar :

  1. Masya Allah, luar biasa perjalanannya, Mbak Lina. Terima kasih sudah menuliskannya di blog jadi saya ikut mengetahui juga. Walaupun gak bisa dipastikan 100 persen, perjalanan ini tetap menjadi perjalanan spiritual yang patut dikenang ya Mbak.

    BalasHapus
  2. Masya allah . Jadinya pengen belajar sirah lagi deh buat reminder tentang nabi...

    BalasHapus
  3. Langitnya biru banget ini mbak, temanku kemarin ngajakin main ke Yordania bulan Oktober nanti tapi karena aku sudah ada perjalanan lain jadi gak ikutan deh. Padahal pengen banget sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ya ... fotonya keren sangat.

      Wih mau ding diajak ke Yordan juga :D

      Hapus
  4. MasyaAllah, perjalanan religi yang luar biasa, menambah ilmu. Betul sekali kadang kita hapal nama, tapi ternyata banyak kisah lain dari para nabi. Belakangan juga saya banyak belajar waktu bacain buku anak, jadi tahu relasi antar nabi ini keturunan siapa-siapanya gitu

    BalasHapus
  5. Ini trip yg luar biasa.
    Bernuansa religius, sekaligus mengingatkan kita semua akan kerdilnya diri ini dan MAHA BESARnya ALLAH
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  6. Mbak, selesai baca paragraf pertama saya langsung bersenandung, lagu 25 nabi dari Raihan. Dan cuma 20 yang I ng at namanya.

    BalasHapus
  7. Perjalanan yang penuh nilai religius ya mak, Mudah-mudahan saya juga bisa mengunjunginya bersama keluarga, berkat membaca artikel ini, saya jadi tahu makam Nabi Syuaib di Yordania, tanahnya subur ya mak, artikel ini bisa buat referensi anak-anak, soalnya kurikulum K13 ini, anak di tuntut untuk mandiri mencari bahan belajar, dan perjalanan mak Lina ini bisa jadi referensi belajar anak-anak. Terima kasih mak sudah bersedia menuliskan kisah perjalanannya.

    BalasHapus
  8. Ternyata yang ini belum tentu benar juga makamnya, ya. Tapi suka banget liat lembahnya

    BalasHapus
  9. Saya termasuk yang belum pernah mendengar sejarah Nabi Syuaib, alhamdulillah bisa baca kisahnya di blog ini. Makasih ya, Mbak.

    BalasHapus
  10. Wah, sebelum membaca jadi nyebutin nama nabi-nabi dulu.. Dan benar, ada yg terlewat. Hihi... Ngomong-ngomong keren sekali mb perjalanannya.. Bisa napak tilas ke makam nabi syuaib. Semoga semakin nambah keimanan dan rasa syukur kita ya...

    BalasHapus
  11. Subhanallah Mbak, perjalanan spiritualnya ini luar biasa, bisa berziarah ke Makam nabi Syauaib di Yordania ini. Dan membaca bahwa ada yang mengklaim jika makam beliau ada di Hadramaut, ini untuk kali kesekian saya mendengar mengenai kota suci Hadramaut ini.

    BalasHapus
  12. Masyaallah. Beruntung sekali bisa melakukan perjalanan sekaligus napak tilas jejak rasul ya mbak Lina. Semoga hal ini membuat keimanan kita semakin meningkat

    BalasHapus
  13. enak ya bisa jalan2. kapan sih bisa kelayapan gini? heuheu!

    BalasHapus
  14. Aku dulu suka nyimak banget pelajaran sejarah kebudayaan Islam mbak. Tapi kesini sini buku bacaan aku lebih sedikit tentang kisah-kisah nabi khususnya. Dan sepertinya ini kisah Nabi Syuaib yg baru aku tahu, dan ternyata ada maqam nabi Syuaib juga ya.
    Soalnya pas baca buku dulu hanya informasinya dikit
    Makasih sharingnya ya mbak

    BalasHapus
  15. Masya Allah ... Beruntung sekali bisa melakukan ziarah ke makam nabi, kak. Mengingat sejarah keislaman akan semakin meningkatkan keimanan seseorang ��

    BalasHapus
  16. belajar dari mereka ya Mba lina, tinggal di daerah pana kayak gini tetap survive, la kalo kita panas dikit ngeluh, kayaknya cemen yah, btw itu domba sekilas kok kayak batu yang mumpuk

    BalasHapus
  17. Subhanallah Mbak, seneng banget deh bisa berziarah ke makam para nabi. Bikin ngiri deh. Walopun ada beberapa makam yang masih diragukan kebenarannya ya. Semoga aku pun bisa kesampaian berziarah ke makam para nabi :)

    BalasHapus
  18. Wah, tyt yg ini belum tentu benar makamnya ya mba? Salut sama cerita2 mb Lina dlm dunia travelingnya. Sudah ke makam2 nabi. Keren sekali. Semoga suatu hari aku bs kesini juga

    BalasHapus
  19. Bener banget mba Lina, kenapa sejak beranjak menua saya juga harus mengingat urutan nama nabi ya. PAdahal waktu kecil dulu hapal tanpa perlu mengingat saat mau melafalkannya. Aku suka dengan cerita mba Lina tentang para nabi ini, jadi mengingat lagi nama-nama nabi dan rasul.

    Cantik juga ya pemandangan di Yordania, semoga ada rejeki bisa berkunjung kesana

    BalasHapus
  20. Saya juga lupa sirah nabi, kadang baca dan masih tahu sejarahnya tapi tidak ingta urutan nama dari 1 sampai 25, loncat-loncat.
    Suka lihat lembahnya karena bisa ngasih gambaran yang jelas seperti apa. Pasti beda jika berada di sana secara langsung, ya. Apalagi saat mengunjungi makam Nabi Syuaib. Jadi pengen umroh plus rasanya.
    Senang baca kisah ini karena ada yang tidak saya ketahui.

    BalasHapus
  21. Masya Allah, bisa menengok makam sang Nabi juga ya Teh Lina, Jordania cantik sekali pemandangannya

    BalasHapus
  22. Itu makamnya berapa panjangnya. Soalnya biasanya para nabi tinggi posturnya bila di bandingkan kita

    BalasHapus
  23. Terima kasih sdh menuliskan perjalanan ini mba.. saya jadi ikut melihat dan ingin pula berkunjung ke sana. Apakah makam ini terbuka untuk semua (pria & wanita) atau hanya khusus pria saja yg boleh masuk?

    BalasHapus
  24. Perjalanan mendalami wisata rohani yang sangat luar biasa, mba.
    Kita yg baca jadi mengingat cerita para Nabi dan Rosul.
    Semoga diberi kesempatan jg utk berziarah ke makam nabi.

    BalasHapus
  25. Pengen banget berziarah ke makam nabi Syu'aib, baru kali ini aku melihat lokasi tempat beliau berdakwah, ternyata dipenuhi dengan rerumputan hijau yah, yg mmg sesuai dgn deskripsi yg ad dlm alQuran

    BalasHapus
  26. Perjalanan religi yang sarat ilmu ini Teh. Mengenal banyak kisah sekaligus mengunjunginya. Alhamdulillah ya berhasil menginjakkan kaki di belahan bumi yang lain

    BalasHapus
  27. Masya Allah perjalanan penuh cerita banget ya, saya kagum juga nih sama pemandangan disana dan seeprtinya bulu2 domba diatas tebal-tebal ya.

    BalasHapus
  28. Subhanallah. Luar biasa. Semoga suatu hari annti kesampaian juga ziarah ke sana...

    BalasHapus
  29. Waaah ini sih perjalanan yang mantul. Mantap betul. Mampir ke Madain Shaleh? Itu juga keren

    BalasHapus
  30. MAsyaAllah ziarah yang penuh kesan ini, mba LIna. Suatu saat semoga Allah berikan kesempatan juga buat aku untuk ke makam nabi Syuaib ini di Yordania, mba

    BalasHapus
  31. Ya Allah fotonya bagus2. Mana langitnya biru lagi. Sesuatu yang mahal di Indonesia saat ini

    BalasHapus
  32. Alhamdulillah aku masih diingatkan untuk membaca kembali sejarah nabi-nabi karena menemani anak-anak belajar hehe.. membaca tulisan ini juga menambah pengetahuan

    BalasHapus
  33. Menikmati pemandangan Yordania sambil berziarah benar2 menyenangkan deh ya. Saya sendiri belum pernah berwisata rohani begini.mudah2an suatu hari nanti kesampean

    BalasHapus
  34. MasyaAllah Mbak... perjalanan yang luar biasa ya bisa ziarah ke makam para Nabi dan Rasul...semoga kami juga bisa melakukan perjalanan seperti ini :)

    BalasHapus
  35. Itu domba2 yg lagi makan atau maen kayak di lukisan2 gt ya Mak,nyata cantik bgt terlihat klo di foto. Wisata religinya mengasyikkan bgt Mba.

    BalasHapus
  36. Senangnya bisa berziarah ya mbak dan melakukan perjalanan ke beberapa makam dari tokoh yang memang banyak mengajar tentang kehidupan ya mbak.

    BalasHapus
  37. MasyaAllah luar biasa berziarah ke makam nabi�� semiga lain waktu Dewi bisa mengikuti jejak mbak Lina....

    BalasHapus
  38. Barokallah Bun, udah sampai makam nabi Syuaib
    Aku serasa juga melancong ke sana. Jadi ingat cerita nabi-nabi yang sebagian sudah samar-samar dalam ingatan
    Terima kasih bun mengingatkan kembali

    BalasHapus
  39. MasyaAllah mbak, pengalamannya bisa masuk ke makam nabi Syuaib aja membuat aku terharu mbak, apalagi sampai melihat langsung fotonya. Jadi pengen banget bisa napak tilas ke makam makam para nabi dan rasul, moga berikutnya saya bisa melangkah ke sana. aamiin

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita