Menginap Gratis di Ibis Budget Hotel Surabaya Airport

IIbis Budget Hotel Surabaya Airport
Koridor Hotel
Memasuki Bandara Juanda Surabaya, saya dibuat terkejut dengan telah hadirnya Ibis Budget Hotel yang terletak di lantai dua bandara.  Hotel kelas ekonomis - premium namun layanannya lengkap dan maksimal. Sungguh sebuah gebrakan yang patut diacungi jempol baik bagi PT. Angkasa Pura sebagai pemilik gedung maupun Pihak Accor sebagai pengelola. Ibis Budget Hotel ini telah dibuka semenjak tanggal 4 Juli 2013 dan menjadi hotel bandara pertama di Indonesia yang kemudian akan disusul lagi dengan hotel yang sama di bandara lainnya.  

Saat memasuki departure hall dan melintas di depan eskalator yang menuju Ibis Budget Hotel, sempat terlintas dalam fikiran  seandainya bisa menginap  di hotel ini. Duh nyaman rasanya. Apalagi saya dan keluarga baru turun gunung. Badan masih lelah dan capek berharap dapat beristirahat beberapa hari lagi sebelum berkutat kembali dengan berbagai kesibukan di tempat kerja. Namun mana mungkin bisa, berdasarkan jadwal tak kurang dari 1 jam lagi kami sudah mengangkasa menuju Batam. Keinginan yang imposimble banget.

Sewaktu akan mengantri di check in counter, saya dan suami mendadak heran dengan pemandangan yang tidak biasa. Orang-orang berkerumun, berkeluh-kesah dan tampak gelisah. Karena penasaran kami langsung mendekat dan bertanya. Kaget bukan kepalang, ternyata penerbangan kami hari itu dibatalkan karena telah terjadi force majeure. Yakni keadaan yang terjadi di luar kemampuan manusia. Meletusnya Gunung Sangeang di utara Pulau Sumbawa adalah penyebabnya. Asap dan debu vulkanik yang keluar dari letusan gunung dikhawatirkan akan berakibat fatal pada mesin pesawat terbang sehingga pihak maskapai membatalkan beberapa penerbangan terutama yang melintas di Pulau Lombok dan Sumbawa.  Termasuk  salah satunya adalah pesawat citilink yang akan kami tumpangi.


Ah nyamannya Bobo-Bobo Cantik :D

Pihak  Citilink ternyata bertanggung jawab penuh atas keberadaan para penumpang yang terkatung-katung di bandara. Karena penerbangan kami dimundurkan keesokan harinya maka Citilink menyediakan penginapan gratis di Ibis Budget Hotel.  Masya Allah. Saya hanya bisa bengong. Laah tadi memang saya berbicara dalam hati sendiri ingin menginap di hotel ini. Surprise dan yang pasti senang banget bisa beristirahat sehari lagi. Begitu juga dengan Chila, anak saya.  Dia sangat menyukai acara nginap-nginap di hotel seperti ini. 


Oleh seorang pegawai Citilink  kami dihantar menuju Ibis Budget Hotel. Menaiki escalator yang panjang dan tinggi hingga tiba di pintu masuk lobby.  Setelah urusan check in  selesai kami dibantu security mendorong troli yang penuh dengan carrier segede gaban menuju kamar.

Oops...ada adegan di tempat tidur ya? Haha...

Uniknya karena letak hotel ini berada dalam kawasan bandara maka posisi kamar-kamarnya berderet memanjang mengikuti panjang bandara. Pintu kamar yang saling hadap-hadapan dan berderet di sepanjang koridor mengingatkan saya pada posisi kamar-kamar kelas I di kapal Pelni KM Sinabung dan KM Kelud. Di antara deretan kamar diselingi oleh ruang-ruang yang tersedia meja & kursi, televisi serta dispenser berikut gelas untuk minum.

Saat dibukakan pintu kamar kami langsung merasa betah dan sangat suka dengan desainnya yang mengusung konsep kepompong. Tempat tidurnya lebar, muat untuk kami bertiga. Pada dinding kamar tepatnya di bagian kepala terdapat lampu baca. Di meja telah tersedia welcome drink dan  Coffee maker.  AC dan televisi berfungsi dengan baik.  Begitupun air panas di toilet.


Mana Bantalnya Chil?

Yang lebih saya sukai dari keseluruhan kamar ini adalah paduan warna cat pada dindingnya yang berwarna hijau dan putih. Kedua warna ini dibatasi oleh border kayu berwarna coklat.  Pada dinding juga terdapat lukisan dengan gambar rumput hijau. Memberi kesan segar dan hidup.

Chila sangat menyukai keberadaannya di kamar hotel. Bahkan saat kami ajak keluar makan siang dia menolak keras.  Dia memilih bobo-bobo cantik sambil menonton televisi :D Alhasil makan siang pun terlambat beberapa jam.

Sepanjang malam kami tidur dengan lelap.  Chila, saking lama dan pulasnya tidur tak terasa sampai ngompol. Ya ampuun padahal sudah lama nggak pernah ngompol-ngompol lagi. Hihi. Karena malu takut ketahuan ayahnya, Chila hanya membisiki saya pelan sambil minta maaf :D


Bersama Peri Tidur

Hal lainnya yang menarik adalah di sepanjang koridor di penuhi dengan gambar-gambar yang keren. Saya dan Chila pun tak ketinggalan untuk nampang ikutan keren. Ada kakak-kakak bersayap mirip peri tapi bawa-bawa bantal. Ah ya mungkin itu peri tidur. Chila pun pengen ikut pegangin bantalnya.


Baca juga tentang view Hotel Santika Tangerang.

Setelah menuntaskan sarapan di restoran dekat lobby hotel, kami pun segera mengepak barang bawaan dan menuju ruang check in. Kali ini pesawat datang tepat waktu :D Alhamdulillah.


Tangga menuju Ibis Budget Hotel.  Foto dari thepresidentpost.com

Catatan: Penggunaan kata dalam bahasa Ingris tidak saya italic karena jika digunakan mendadak tidak muncul dan tidak dapat dibaca.









30 komentar :

  1. mirip2 amaris kayaknya ya kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku nggak bisa bandingkan Yud, belum pernah nginap di Amaris soalnya :D

      Hapus
  2. kalau kata orang, be careful with what you wish for ha ha ha bener juga ya kejadian kepengen nginep di hotel itu jadi kenyataan :)


    * * *

    Jalan2Liburan → Selamat Tinggal Gembok Cinta Paris

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha...iyakah? jadi kalau begitu aku mengharapkan berada di Paris biar kesampaian ke sana Kak Fe :D

      Hapus
  3. Ahamdulillah ya, mba. Rezeki tak terduga bisa nginap gratis, hehe

    BalasHapus
  4. Aku malah baru tau kalo ada Ibis budget di Juanda, teh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orang Surabaya yang lama di perantauan emang begitu :D

      Hapus
  5. Saya juga pernah stay di hotel ibis bandara surabaya, tapi saya tidak nginap cuma ambil pake transit 10 jam, bayarnya 300rb diisi oleh 5 orang. Ini berawal dari inisiatif saya karena kami terlalu cepat datang ke Bandara, daripada terlantar gak jelas mending bobo cantik di ibis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha...iya enaknya begitu. Daripada mutung gosong di bandara mendingan nonton LED TV bobo siang dengan setelan AC 16 derajat.

      Hapus
  6. kayaknya nyaman banget ya makk...baru tau kalau ada hotel bandara..

    BalasHapus
  7. Kalau ga ada urusan mendesak, saya juga rela diinapkan dulu mbak di hotel kayak Ibis itu ^_^

    Mungkin ke depannya, bandara lain jg akan bikin hotel supaya penumpang yg penerbangannya batal nggak harus gelar tikar di ruang tunggu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harusnya Jakarta duluan yang begini ya Kak Koko. Biar nggak kejadian kayak kemaren-kemaren. Kasihan penumpang.

      Hapus
  8. wahh kayak bapakku mba, waktu mau umrah pesawatnya gangguan, malah berhari2 di hotel..hotelnya cakeep...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah bersyukur tidak batal, cuma delay aja kan Mbak? Banyak juga kasus PHP-in jadinya batal berangkat.

      Hapus
  9. Baru ya rupanya. Dlu ke sby blm ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak baru tahun 2013 lalu beroperasi

      Hapus
  10. Gambar2nya keren mb lina..jadi pingin ikut foto2 d sana..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya saya mendadak jadi punya seribu satu macam ide untuk ikutan keren kayak difoto mbak hehe

      Hapus
  11. Jadi setelah chila tidur, emak bapak nya ada adegan di tempat tidur yaaaa #Kaburrrr

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...husss..husss...yang masih lajang dilarang membayangkan adegan yang macam-macam :D

      Hapus
    2. Waksssss tapi aku dah gede :-)

      Hapus
  12. Alhamdulillah ya, Mbak Lina. Mimpi yang menjadi kenyataan. Nginep di Hotel yang keren dan asyiknya gratis pula. Haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Key key Alhamdulillah, bersyukur hingga bisa menuliskannya di sini :D

      Hapus
  13. Berterima kasihlah pada gunung itu, mbak. Klo dia nggak batuk, mbak Lina ga bakal nginap di ibis, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya malah lebih, jadi ingin berkunjung ke sana ke Pulau Sangeang dan mendaki gunungnya Mas Bil :D

      Hapus
  14. foto sama bantalnya keren mbak, unik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya foto-foto di dindingnya keren-keren.

      Hapus
  15. What a data of un-ambiguity and preserveness of precious experience regarding unexpected feelings.

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita