Jalan-Jalan di Jogja pada malam hari ternyata lebih semarak
dan menyenangkan. Selain suasana yang sejuk, adem, dan tidak berdebu, juga
karena volume kendaraan yang sudah sedikit berkurang sehingga menyebabkan
jalan-jalan yang dilalui tidak terlalu padat.
Saya dan keluarga sengaja memilih menaiki becak yang mudah
didapat di depan hotel yang kami inapi agar merasakan atmosfer Jogja yang menurut cerita sangat aman dan nyaman. Saya yang baru pertama kali berkunjung
ke Jogja begitu excited karena suami
berulang kali bercerita kalau jalan-jalan di Jogja lebih baik menggunakan becak.
Duduk bertiga di depan pakde tukang becak menyebabkan saya
dan suami merasa nggak enakan. Meskipun kami kurus-kurus tapi rasanya kalau
disatukan beban kami tentu lumayan berat. Suami malah berkali-kali menawarkan untuk
bergantian mengayuh becak. Tentu saja sekedar basa-basi, karena belum tentu
ia pun pandai mengendalikan becak di jalan raya. Namun meskipun basa-basi hal
itu timbul karena ia merasa nggak tegaan. Apalagi si pakde bercerita kalau
usianya kini sudah mencapai 63 tahun. Usia yang seharusnya pensiun dan beristirahat di rumah.
Meluncur di jalanan yang relatif rata kami memasuki kawasan
Istana Sultan. Bangunan-Bangunan tua yang terawat dan asri tampak sendu
berhiaskan lampu-lampu di teras dan halaman. Pakde menghentikan kami di sebuah
galeri lukisan batik printing milik Pak Suhardi. Seorang penjaga galery
langsung menyambut dan menerangkan beberapa lukisan koleksinya.
Mengamati lukisan-lukisan di galery tersebut saya dibuat
terkesan dengan kreatifitas seniman-seniman Jogja. Berbagai jenis lukisan
dengan alat dan media lukis yang beragam semakin menandakan bahwa kreatifitas
mereka tanpa batas. Meskipun demikian tetap memegang ciri khas Jogja yang sangat dominan.
Secara umum lukisan-lukisan ini beraliran naturalisme, bertemakan
lingkungan dengan objek pemandangan alam, manusia, dan binatang. Selain itu
aktifitas seperti bercocok tanam, membajak sawah, panen raya, Gunung Merapi, serta alat kesenian wayang menjadi
tema yang selalu muncul selain ada beberapa diantaranya lukisan yang beraliran abstrak.
Galeri Seni |
Saya dan suami memilih membeli sebuah lukisan berbahan dasar
kain katun dengan gambar sebuah pedati yang sedang melintas di jalan dan
berlatarkan gunung Merapi. Dengan lukisan ukuran sedang kami membelinya seharga
150 ribu rupiah. Uniknya lukisan printing ini bisa dilipat dan dicuci.
Setelah puas mengunjungi galeri lukisan, kami segera
meluncur ke Alun-Alun Kidul Jogja yang sangat terkenal. Di sana ternyata sudah ramai dengan iring-iringan
becak dan sepeda lampu yang dikendarai oleh pengunjung. Dengan harga sewa 35 ribu
rupiah selama satu putaran para pengunjung sudah dapat berkeliling Alun-Alun.
Becak-becak ini beragam bentuk
dan jenis yang ditawarkan namun kebanyakan bentuknya berupa mobil dengan gambar
lampu bermacam-macam seperti burung merak, ayam jago dan beberapa karakter
kartun seperti Hello Kitty, Nemo, dan
Dora Emon.
Karakter Dora Emon |
Karakter Nemo |
Karena beertepatan dengan hari libur, saat itu pengunjung
membludak dan iring-iringan becak lampu pun menjadi macet. Namun dengan
kesabaran para pengendara akhirnya kemacetan pun perlahan teratasi. Tidak ada
yang marah-marah atau mencak-mencak semua tampak senang meskipun macet. Lebih
lama lebih baik karena justru akan waktu yang diperlukan untuk
duduk di dalam becak cantik ini akan lebih lama lagi. Seru deh. Yuk kita ke Jogja lagi!
hahahaha..kok sama,rasanya nggak enak sendiri kalo naik becak,sadar beban aja gitu hehehe...
BalasHapusIiih... Lucu banget itu becaknya, Mbak :D
BalasHapusNah itulah aku sering dilema kalau naik becak. Kalau pilih taksi kasian mereka nggak dapat rejeki, tapi kalau naik becak sering kasian krn kami endut2 :(
BalasHapusJadi pengin jalan-jalan ke Jogjaaa........
BalasHapusbecak lampunya cakep2 ya.....temen kantorku bilang jogja itu kota yang asyik dan nyeni. Bikin mupeng ajah. Aku dulu ke Jogja pas SD, ingetnya naik delman dan makan nasi opor aja hehe, sama diajak ngobrol di kendaraan umum pake bhs jawa :D
BalasHapuswaaaaah kayaknya emang harus ke jogja nih.. makin hari kreatifitas di jogja makin keren euy..
BalasHapusAlon2 kidul bikin kangen, dulu suka banget jalan diantara beringin nya, sekarang malesss hahaha
BalasHapusWah cita cita banget ke jogja malam mingguan naik ini aku mb hihi
BalasHapusRomantis kayae