Lautnya Tenang Tanpa Ombak atau Gelombang |
Mata saya terbelalak. Mulut tak henti-hentinya mengucap sementara
tangan sibuk menyentuh air laut yang bening seperti kaca. Seperti sedang
menonton aquarium raksasa, ikan yang berseliweran dan terumbu karang yang
warna-warni begitu nyata di depan mata. Tak perlu bersusah-susah untuk berenang
tak perlu repot-repot menyelam lebih dalam. Hanya melongokkan pandang ke
permukaan, keindahan itu betapa mudah disaksikan.
![]() |
Air Laut di Tepi Dermaga pun Warnanya Biru Turqoise |
Kapal yang kami tumpangi merapat di sebuah dermaga. Norak sekaligus bangga.
Berkali-kali saya mengucapkan rasa takjub tak terkira. Air laut yang biru
turqoise membius saya dan teman saya, Marita, untuk tetap tak beranjak dari
dermaga. Hanya berwow-wow saja sambil melongokkan pandangan ke arah bawah.
Kapal kami yang baru saja mengikat sauh seakan melayang bukan mengambang. Sinar matahari yang mulai meninggi membuat bayangan kapal dan sebuah canoe di sampingnya jatuh di terumbu karang di dasar laut yang terlihat sangat jelas.
Pelantar Menuju Pulau Kanawa |
View ke Arah laut |
Ardin, sang awak kapal, mengingatkan agar kami segera menuju
ke darat. Baru saja beranjak, sesaat melangkahkan kaki di pelantar menuju pulau kami mulai
disibukkan dengan pemandangan yang menghebohkan. Seekor baby shark. Yup, awalnya hanya seekor bayi hiu berenang-renang sendirian. Berputar di tiang-tiang kayu pelantar. Kemudian seekor lagi bergabung. Lalu
datang lagi seekor. Huaaaa…. Seumur-umur kami belum pernah melihat hiu yang ganas itu kecuali di televisi, di sini kami menyaksikannya dengan jarak dekat. Sangat dekat. Seakan tau ada
yang menonton, Bayi-bayi hiu itu hanya berputar-putar sambil bermanuver menyibak gerombolan ikan yang
mulai sesak memenuhi perairan dangkal di sekitar pantai dan pelantar.
Sebagai puncak dari rantai makanan di laut, hiu mengambil peranan sangat penting bagi berlangsungnya keseimbangan alam. Oleh karena itu kampanya dengan hashtag #SharkNoFood kerap didengungkan oleh beberapa aktivis dan pecinta lingkungan. Saya sesekali meretweet dan merespon untuk menyatakan dukungan. Dan saat menyaksikan mereka hidup bebas tanpa gangguan di sini, betapa saya ingin menunjukkan pada dunia bahwa di Taman Nasional Komodo ini hiu-hiu hidup dengan damai dan santai :D
Lagi-lagi kami takjub menyaksikan kekayaan laut di pulau ini. Pulau
Kanawa. Pulau yang sebenarnya tidak ada dalam list perjalanan kami. Namun karena letaknya berada di jalur pulang menuju Labuan Bajo maka saat ditawarkan Ardin untuk mampir sebentar kami
segera menyetujuinya. Dan benar saja pulau ini memang sangat indah. Konturnya yang berbukit dengan hamparan pantai yang berpasir putih serta ombak yang terhempas lembut juga kekayaan biota
lautnya yang begitu berlimpah membuat siapa pun yang berkunjung ke sana akan betah berlama-lama.
Menyibak Gerombolan Ikan |
Seakan berlomba-lomba berjemur dan mendapat limpahan cahaya matahari di
sekitar perairan dangkal di pantai Kanawa, ikan hiu dan ribuan ikan lainnya
berenang-renang dengan santainya. Kehidupan alam yang tenang nyaris tanpa gangguan. Mereka tak perduli pada beberapa pasang mata manusia yang
memandang takjub ke arahnya.
Welcome to Kanawa . Tulisan di sebuah
bangunan di pulau sangat jelas terbaca. Ya nama pulau ini pulau Kanawa. Bukan
Kenawa. Karena namanya hampir mirip, terkadang orang secara tidak sadar salah dalam penulisan sehingga sering tertukar. Pulau Kenawa berada di utara
Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dan kerap dijadikan lokasi kemping para traveler karena
pemandangan di sana pun tak kalah indah.
Sedangkan Pulau Kanawa ini terletak di Taman NasionalKomodo, Nusa Tenggara Timur. Mempunyai pantai berpasir putih,serta kekayaan biota laut yang
indah dan melimpah. Pulau Kanawa telah dilengkapi fasilitas resort dan restoran dengan tarif
yang lumayan mahal.
Karena belum makan siang, saya dan Marita segera menuju ke
restoran. Saat melihat-lihat daftar menunya, ya ampuun pengen nelen ludah. Harga Banana
Chocolate Milk Shake saja sudah 40 ribu rupiah satu gelasnya. Begitu pun tak
jauh beda dengan sepiring mix fresh fruit yang harganya mencapai 35 ribu rupiah. Dan demi penghematan
luar dalam saya dan Marita paroan untuk membeli sepiring mix fruit. Saya fikir apa sih isinya mix fruit itu, ternyata cuma 3 potong pepaya, 8 potongan kecil pisang dan 4 potong semangka yang diiris segitiga. Duuh mihil.
Atas nama penghematan, kami tidak memesan minuman karena air
mineral masih tersedia setengah kardus lagi di kapal. Selesai menyicip dan
menghabiskan buah yang terasa sangat segar di mulut lantas kami bermain-main di tepi pantai. Meskipun takut muka gosong, saya cukup tenang karena terlindungi topi pantai yang cukup lebar. Bosan di pantai, kami berdua
duduk-duduk santai di bangku-bangku di bawah pohon yang berada di sekitar
pantai. Menikmati sepoi angin yang membelai lembut yang membuat mata jadi
mengantuk.
Dunia seakan terhenti di sini. Tenang dan melenakan. Ingin rasanya baring-baring di
bangku dan tertidur pulas sambil bermimpi diving di kedalaman sana . Namun hari itu kami tidak tahu jadwal
kapal penyebrangan Labuan Bajo – Sape Sumbawa akan berangkat jam berapa. Jadi harus cepat-cepat
pulang karena perjalanan kembali ke Batam harus melalui penerbangan dari Lombok ke Johor. Ini berarti perlu waktu dua hari dua malam lagi. Telat beberapa menit saja berarti akan memakan biaya tambahan yang lumayan banyak.
Hanya sekitar satu setengah jam saja kami berada di pulau Kanawa dan
segera beranjak menuju kapal. Lagi-lagi saat melintasi pelantar, pemandangan di
bawah permukaan air laut sungguh membuat kami tak ingin pulang. Seperti
saat di Gili Lawa, Marita enggan pulang. Untung saja dia keburu sadar sebelum saya
seret-seret untuk segera naik ke kapal. Hahaha.
Catatan penting bagi diri sendiri, seumur-umur nggak pernah
menyaksikan gerombolan ikan yang sangat-sangat buanyaaaak bermain-main santai
di tepi pantai. Jadi entah tahun kapan, saya harus ke sana lagi buat ajak Chila dan ayahnya. Mereka harus tahu kalau Indonesia itu sangat kaya hanya dengan berada di pulau ini saja :D
Pondokan untuk Berteduh |
Marita di Depan Bangunan yang Bertuliskan Welcome to Kanawa |
Selamat Tinggal Pulau Kanawa |
Indahnya...
BalasHapusIya saya pun betah banget di sana Mbak
HapusWeeeww...aku pertama kali lihat postingan pulau ini di Kompasiana beberapa tahun lalu dan si penulis bikin videonya juga, emang keren bangettt dehhh mak
BalasHapusDan kamu sudah ke sinii uuyy <3
Aku juga ada vidionya mbak ntar kuupload di instagram. Saat baby shark menyibak kerumunan ikan duuh keren bgt deh ikan-ikan itu saat memberi jalan.
HapusWeeeww...aku pertama kali lihat postingan pulau ini di Kompasiana beberapa tahun lalu dan si penulis bikin videonya juga, emang keren bangettt dehhh mak
BalasHapusDan kamu sudah ke sinii uuyy <3
Woowww.... Luar biasa. Aahhhh tempting bangeeet.
BalasHapusSy baru denger nih pulau kanawa... Mdh2n bs ke sana. One day
Hampir seluruh pulau-pulau di Taman Nasional Komodo punya ke-khasan dan keindahan masing-masing mbak. Jadi perlu waktu seminggu untuk explore biar puas. Saya cuma dua hari satu malam saja. Benar-benar nggak puas.
HapusMenakjubkan mb.. Indah bgttt!
BalasHapusIya Bund, TN Komodo memang menakjubkan, hanya saja masyarakat kita kurang mengenalnya.
HapusSubhanallah, Indahnya kebangetan mbak.
BalasHapusYuk yuk Mbak grup BM ke sana rame-rame kapan ya? Kita sewa kapal yang guedeee sekalian. Puas deh keliling perairan Komodo.
HapusMasya Allah..bagussss bangettt... bersih jernih tenang...duh... mupeng asli
BalasHapusBetul Mbak. Jernihnya sampai dasar laut saja kelihatan.
Hapuswe stayed in Kanawa for 4 days always want to return, liat postingan ini jd smakin pengen kesana lagi...
BalasHapusDuuuh enak banget bisa stay 4 hari. Nginapnya berapaan ya di resort Kanawa?
HapusAsyiiik banget ... nggak nolak kalau ada yang ngajak ke sini, hihi
BalasHapusSaya nggak diajak juga udah niat ke sini lagi loh Kang.
HapusWahhh, anakku pasti suka banget niyy,
BalasHapussejak di kandungan suka tak kasih liat akuarium dan ikan-ikannya, sampai sekarang mau dua tahun, masyaAllah sukaa banget sama ikan
Iya Mbak saya aja nyesek lihat ikannya. Nyesek mikirin coba anak saya di sini udah jerit-jerit dah dia saking sukanya haha
HapusSubhanallah indahnyaaa....ada baby shark...
BalasHapusIya Mbak. Hidup rukun mereka :D
Hapusceritanya anak gunung turun gunung nih...
BalasHapussubhanallah canyik banget pemandangannya
Hahaha...anak gunung turun ke laut Bu Dosen
HapusMbaaaa, tulisanmuuu dan foto fotonya cantik bangeeettt,,, mewakili banget suasananya jadi bisa ikut ngebayangin ada di sana,, salam yaaa buat ikan2nya
BalasHapusMbak Imaa mau saya salamin sama ikan yang mana dulu? Kalau Baby shark ogah ah takut digigit hihi
HapusKerenn..Beruntung banget bisa lihat baby shark, untung maknya gak muncul hehehe.
BalasHapusTiap hari kayaknya dia main-main di sini. Klo udah besar baru hijrah ke perairan yang lebih dalam lagi. Velys kapan naik gunung lagi? Bareng yook.
Hapusmba kalau ke Pulau Kanawa mesti nginap ya? kalau peninapanx full boleh pasang tenda sendiri? trs dr labuan bajo ke pulau kanawa bisa naik speedboat kah? terima kasih
BalasHapusKalau ke Kanawa nggak harus nginap cuma mampir sejam dua jam udah cukup menghilangkan penasaran. Tidak ada angkutan yg langsung, jadi harus sewa.
HapusWaah bikin betah teh, belum pernah main antar pulau seumur hidup...jadi pengen
BalasHapusEhm, hanya bisa melongo mbak. Lautnya bersih dan jernih banget, apalagi ada ikan hiu yang bebas berenang. Nggak nyoba renang bareng mbak, seperti di penangkaran Karimunjawa mbak
BalasHapusSumpah keren bangetttt.
BalasHapuslautnya biru banget nan indah, hamparan pasir dan alam sekitarnya bikin sejuk, sumpah pengen banget kesana hehe
BalasHapus