Gurun Pasir Busung di Pulau Tropis Bintan Kepri



Alam terkadang punya cara tersendiri untuk memperbaiki dan mempercantik dirinya sendiri. Salah satunya adalah Gurun Pasir Busung di Pulau Bintan, Kepri. Siapa sangka di lokasi bekas tambang pasir yang telah ditinggalkan para penambang ini, malah tampak keindahan dan keunikan yang memikat hati siapa pun yang mengunjunginya. Bahkan kini ia telah menjelma menjadi lahan basah untuk para warga mengais rejeki.



Gerumul  bukit-bukit pasir, lekuk kontur permukaan tanah yang bergelombang, cekungan-cekungan yang mirip lembah, serta bayangan sinar matahari yang jatuh ke balik-balik bukit pasir membuat suasana di lokasi ini benar-benar mirip dengan gurun pasir. Rasanya seperti sedang tidak berada di Indonesia saja. Saya sendiri merasa seperti sedang berada di hamparan gurun pasir di Timur Tengah sana. Bukan, bukan berarti saya pernah pergi ke Timteng, namun mata saya menangkap kesamaan dengan apa yang pernah terlihat di televisi-televisi. 

Di mana ada gula di situ ada semut. Di mana ada peluang, di situlah ada cara mendapatkan uang. Karena makin hari lokasi bekas tambang pasir ini makin ramai pengunjung, maka mulailah bermunculan beberapa titik yang dijadikan tempat untuk mendulang rejeki seperti kedai yang menjual makanan dan minuman, area lahan parkir, lokasi bermain panahan, serta lokasi foto-foto dengan gambar hewan seperti jerapah, kuda, gajah dan kanguru. 



Gambar hewan-hewan tersebut berbentuk dua dimensi yang ditegakkan berdiri. Jika dilihat sekilas saja, akan tampak seperti hewan betulan. Pengunjung harus membayar 5.000 rupiah untuk berfoto dengan salah satu hewan tersebut. Jika ingin berfoto dengan hewan lainnya maka harus membayar lagi. Beberapa teman saya mengeluh karena jika anak-anak ingin berfoto dengan semua hewan-hewan itu maka biaya yang akan dikeluarkan semakin besar. Saat ditanyakan kepada salah serang penjaga, hal ini dikarenakan tiap gambar binatang pemiliknya berbeda-beda.




Bagaimana Caranya pergi ke Gurun Pasir Bintan dari Pulau Batam?

Untuk berkunjung ke Gurun Pasir Busung Bintan ini,  Kamu bisa membawa kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat dari Pulau Batam. Kendaraan tersebut bisa menyebrang ke Pulau Bintan dengan menaiki kapal roro. Kapal melayani penyebrangan dari Pelabuhan Telaga Punggur  Batam ke Pelabuhan Tanjung Uban Bintan. Untuk tiket roro per orang sekitar 19.700 rupiah sekali jalan sedangkan kendaraan Golongan II (sepeda motor) tarif tiket seharga 30.000 rupiah. Waktu tempuh sekitar 1 jam. 

Dari Tanjung Uban, tinggal mengikuti jalan raya besar menuju Kota Tanjungpinang. Marka dan petunjuk jalan dapat dilihat dengan jelas. Sekitar 15 perjalanan dari Tanjung Uban, kita akan melewati lokasi gurun. Dari tepi jalan tidak terlalu kelihatan. Tidak ada penanda khusus di tepi jalan yang menunjukkan lokasi Gurun Pasir ini, namun mudah saja menandainya jika dalam kondisi ramai.  Akan tampak kendaraan keluar masuk dari area gurun pasir tersebut menuju jalan lintas Tanjung Uban - Tanjungpinang.

Hal ini terjadi pada saya dan beberapa teman yang sama-sama belum hafal lokasi ini. Karena di tepi jalan tampak keluar masuk kendaraan maka kami ikut berbelok ke sebelah kanan jalan. Ketika memarkir kendaraan saja sudah langsung terlihat gurun pasir dari area parkiran. 

Sebenarnya lokasi Gurun Pasir Bintan ini adalah titik yang bagus untuk berfoto-foto. Apalagi bagi penyuka fotografi seperti saya. Banyak lokasi yang sangat bagus untuk melakukan berbagai teknik fotografi. Sayang sore itu saya dan teman-teman harus segera meluncur ke De Bintan Villa karena takut kemaleman di jalan. 

Menyaksikan keeksotisan gurun pasir Bintan ini saya jadi teringat dengan salah seorang teman blogger yang pernah tinggal di Batam yaitu Silviana Noerita yang tidak sempat berkunjung ke gurun pasir karena keburu pulang kampung ke Jawa Timur. Padahal Bulan Oktober 2016 lalu saya pernah mengajaknya untuk menyebrang ke Tanjungpinang dan Bintan untuk menonton acara Festival Bahari Kepri. Dan kami bisa sekalian main ke tempat ini. Sayang Silvi dilarang pergi oleh tantenya. Maka dari itu, tulisan ini saya persembahkan untuk si mungil Silviana. Selamat menatap foto-fotonya ya Dek :D

Menuju Kapal Roro!









39 komentar :

  1. Aduh koq sekarang makin kece aja ni gurun pasir teh, ada hewan-hewannya, duh jadi pengen maen kesana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya makin kreatif orang-orang dalam mencari nafkah ini.

      Hapus
  2. dah 3 bulan juga ya gak lewat sini lagi..ntah ada perubahan apalagi disana...semakin banyak aja hewan2 nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya makin banyak aja hewan-hewannya. Yang gajah lupa attachment.

      Hapus
  3. sekarang sudah banyak hewan2 dari gurun pasir ya. lebih keren kayakn utk foto2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya lebih beragam dan bahkan mampu menipu untuk tampilan di foto.

      Hapus
  4. Terimakasih ya Teh, fotonya sukses buat gigit jari deh. hahaha.
    Tahun depan jika Gusti mengijinkan saya ada rencana untuk ke Batam dan mampir ke Bintan, temenin yaaaaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya boleh Sil, kita ngebolang rame-rame :D

      Hapus
    2. Iya boleh Sil, kita ngebolang rame-rame :D

      Hapus
  5. Belum juga nyampe ke sini. Planning taun lalu tetap aja menguap. Tapi gambar gurun pasir poto yang paling atas, bagus teh. Suka liatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ke Bintan nanti, lokasi ini sudah jadi lokasi wajib dikunjungi Yung.

      Hapus
  6. iya ya Teh, yang namanya anak-anak pasti semuanya mau diajak foto. Tinggal ibu-ayahnya yang sibuk ngitung dalam hati masih sisa berapa di dompet hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, emaknya pusing nanti kalau anaknya minta foto di semua hewan-hewan itu. Untungnya anak-anak gak maniak banget sama foto2. Yang ada malah emaknya haha.

      Hapus
  7. Lumayanlah kalo difoto2 trrlihat spt lagi di gurun pasir beneran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Akak satu ini. Persis gurun beneran.

      Hapus
  8. Kalau dibandingin gurun pasir yang pernah saya kunjungi. Ini rasanya kok imut banget ya! lol

    BalasHapus
    Balasan
    1. Laiya wong gurun ecek-ecek ini mah haha. Belum bisa dikategorikan sebagai gurun pasir karena seuprit aja.

      Hapus
  9. Gurun Pasir nya bintan eh keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lumayanlah Roy.Nambah list destinasi menarik di Bintan.

      Hapus
  10. Makin banyak ya binatang-binatangnya teh.. Dulu waktu saya kesini baru unta aja yang ada...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa-bisa beberapa bulan lagi udah penuh dengan gambar binatang lainnya lagi ya Dee.

      Hapus
  11. kreatif!! yang punya ide membuat gambar hewan untuk foto-foto hihihi...sepertinya menyenangkan kalau mengajak anak-anak main kesana tapi kalau minta foto dengan semua gambar hewan bisa tekor emaknya ini, apalagi anakku ada tiga...ntar aja ya nak mama editin pake hape aja hihihi...nice share mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu haha. Kreatif untuk menyedot uang emak-emak :D

      Hapus
  12. Aduh aku tertipu foto-foto awal serasa di padang berlekuk-lekuk yang luas ternyata begitu ada orangnya hehehehe.......

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi iya menipu kayak betulan. Tapi emang keren kok gurun pasirnya, lumayan buat foto ala-ala bagi yang belum kesampaian traveling ke gurun.

      Hapus
  13. Gurun pasir yang sukses dipromosikan kemana-mana... foto-fotonya cakep....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Mbak Menix. Sayang nih belum ada transportasi massal ke sini.

      Hapus
  14. kalo aku lebih suka dengan keadaan gurun pasir yang belum ada unta-untaan tabi hebat ya cepat banget berkembang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada gula ada semut sih Leh. Ada orang, ada banyak kesempatan mencari uang.

      Hapus
  15. jadi penasaran sama gurun pasirnya,sepertinya cocok untuk jadi destinasi berikutnya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lumayan sih Mbak buat foto ala-ala padang pasir mah.

      Hapus
  16. wah.. apaan ini, benerankah hewan-hewan kayak jerapah dama kangguru digurun pasir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cuma gambar aja sih Mbak. Bukan betulan.

      Hapus
  17. Wah kece iniiii...beneran kayak di Arab yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya haha. Tapi versi mininya sih Mbak Dew.

      Hapus
  18. hehehe....kreatif, pengemasan yang bagus.....sukses selalu

    BalasHapus
  19. jadi pingin ke situ, keren kak cara reviewnya #pingin

    BalasHapus
  20. Wow bener2 kayak di gurun pasir yah kk

    BalasHapus
  21. Saya 0ernah ksini, rasa2 di arab hahaha

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita