Blog Review: Jalan-Jalan Bersama Sie Thie Nurjanah

Blog review kali ini saya bertandang ke blog milik Sie-thi Nurjanah yang mempunyai tagline blog “The Light of Heaven, Sebuah Kisah, Sebuah Cerita dan Perjalanan.” Membaca tagline di atas maka kita akan dibawa ke dalam sebuah kisah dan cerita perjalanan hidup si empunya blog yang terlahir sebagai sulung dari empat bersaudara. Sie-thi dianugrahi nama yang indah oleh kedua orang tuanya. Nurjanah atau Cahaya Surga. Karena itulah dia menamai blognya dengan sebutan "The Light Of Heaven".

Header Blog Sie-thi Nurjanah


Sie-thi pernah berkomentar  mengenai nama yang ia sandang, "Dalem banget maknanya, Saya tak menyukai prinsip apalah arti sebuah nama", bagi Saya nama adalah gambaran diri kita dan doa dari orang tua terhadap kita ke depannya."


Sie-thi sering mengaitkan sesuatu dengan filosofi, seperti halnya icon gambar kupu-kupu dan bunga matahari yang digunakan dalam header dan mouse pointer, adalah beberapa hal yang dia sukai. Sie-thi sangat senang membaca, dan ia tak kan pernah terlupa sebuah buku yang membuatnya jatuh hati pada dunia buku. Yaitu buku  "Ketika Mas Gagah pergi" karya penulis ternama Helvy Tiana Rosa.


Karena kebiasaan suka membaca itulah, maka terbit keinginannya untuk menjadi seorang penulis. Dan Alhamdulillah dia sudah menelurkan buku antologi bersama penulis-penulis lain yang mengukir namanya di lembaran-lembaran yang biasa dia baca. Buku-buku karyanya terbit baik secara indie maupun mayor.


Kesukaan Sie-thi melakukan sebuah perjalanan mengajarinya banyak hal. Melihat sudut keindahan karya Sang Kuasa kerap membuatnya malu pada diri sendiri yang menurutnya terkadang lalai atas perintah-Nya. Perjalanan membuat dia lebih bisa bersyukur, ketika dapat melihat kehidupan lain yang mungkin tidak seberuntung dirinya.


Sie-thi paling suka nonton drama komedi apalagi drama romantis yang berakhir dengan kisah sad ending. Ada sebagian yang bilang sebuah kisah akan lebih menarik jika berakhir happy ending. Tapi menurutnya sad ending lebih menceritakan kenyataan sebuah kehidupan, karna pada kenyataan yang ada, terkadang sebuah kisah tak selalu berakhir bahagia.


Niche yang dia terapkan pada blog "The Light of Heaven" ini lebih mengarah ke life style dimana blog post-nya berisi tulisan personal, travelling, kuliner, film,beberapa review produk dan lain-lain. Awalnya blog Sie-thi dibuat hanya untuk tugas semata yang kemudian dia coba 'hidupkan kembali' dengan beragam kisah dan cerita.

Sie-thi sedang menikmati sunrise

Mantan mahasiswa D3 Komputer Akuntansi dari BSI ini sangat produktif menulis. Ia mulai menulis blog semenjak tahun 2013. Pada tahun ini Sie-thi menulis 139 blogpost. Wow, kalau dirata-ratakan setiap bulannya ia menulis lebih dari 11 tulisan.Namun sayang tahun 2014 menurun lebih dari setengahnya hanya sebanyak 66 tulisan dan tahun 2015 juga hanya sebanyak 52 tulisan. Semangat ngeblognya kembali naik saat tahun 216 dan 2017 yang terbukti menghasilkan 117 dan 120 blogpost.


Untuk menjaga keaktifannya dalam urusan ngeblog dan traveling, ia bergabung dengan beberapa grup blogger nasional seperti Celoteh Backpacker, Kumpulan Emak-Emak Blogger, Blogger Perempuan, Blogger Muslimah, ID Corner, Blogger Reporter Indonesia, dan Blogger Cihuy.

Baca juga tulisan blog review saya yang lainnya tentang blog Mbak Ruli Retno, Mbak Zata Ligouw, dan Mbak Ophi Ziadah. Sila klik di masing-masing nama tersebut untuk link ke blogpost.

Dari blog ini saya ingin menelusuri kanal traveling Sie-thi. Ada lebih dari 61 label judul yang bercerita tentang traveling. Saya tertarik mengetahui bagaimana dan seperti apa destinasi-destinasi yang ia kunjungi dalam pandangannya. Beberapa tempat yang ia pernah kunjungi diantaranya adalah Punthuk Sukmojoyo di Magelang dan ke Pekalongan untuk mengikuti acara Amazing National Petung Explore 2017.  Kemudian ia juga berkunjung ke Pulau Merak di Banten. Bersama para blogger lolos mengikuti acara Factory Visit ke pabrik Aqua di Pasuruan Jawa Timur. Di lain waktu ia juga pergi ke Ancol dan Mangga Dua Jakarta, Taman Nasional Baluran Jawa Timur, Jogjakarta, Bali, Lombok, Bandung, Lampung, dan Belitung.


Jika penasaran dengan Sie-thi, teman-teman bisa kepoin akun medsosnya di sini:

* Facebook : Sie-thi Nurjanah
* Twitter : @st_nurjanahh
* Instagram : @st_nurjanahh
* Email : 89.stnurjanah@gmail.com

46 komentar :

  1. Salam kenal buat Mbak Sie thi. Sungkem...

    Btw sama saya juga suka cerita KMGP. Gak bosan bacanya meski diulang2 hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku udah lupa lagi loh eh cerita KMGP. Pengen beli lagi yang baru ada nggak ya edisi cetak ke sekiannya?

      Hapus
  2. Wah, reviewnya apik, Mba Lina. Jadi lebih kenal deh sama Sie-Thie, jadi pengen main ke blognya, euy!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak Mbak Al. Ini yang empunya blog belum muncul juga padahal saya tunggu-tunggu takut ada yang salah haha.

      Hapus
  3. senang bisa bertemu dengan penulis yang niche nya sama, traveling, and kuliner

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Sar, jadi nge-reviewnya juga jadi lebih senang saya 😁

      Hapus
  4. Hallo mbak sie-thi, jadi penasaran sama isi blognya mbak sie-thi.biar gak semakin penasaran langsung aku keponi blognya mbak sie-thi teh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha nah gitu dong tujuannya kan buat dikenalin ke blogger lain.

      Hapus
  5. Waahhh langsung bertambah nih bacaan BW, thanks infonya ya kak :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mel. Jangan lupa difollow juga.

      Hapus
  6. Keren mba sie this..sudah banyak buku antologinya.

    Bener..kisah hidup gak selalu happy ending..,yg sad ending biasanya ceritanya lebih natural ya...sesuai alur.., gak dipaksakan agar berujung bahagia..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak. Tapi aku tetap suka happy ending biar gak nyesek. 😁

      Hapus
  7. Senang baca blog review tulisan mbak Lina. Jadi banyak tahu blogger-blogger keren. Selama ini lebih sering nge-poin blog tentang gardening sama masakan. Kayaknya memang harus banyak belajar tentang tulisan lifestyle sama travelling. Awal nge blog lebih ke personal blog tapi sekarang banyak tentang gardening sesuai hobi. Makanya bikin blog satu lagi khusus belajar nulis tentang lifestyle. Thanks mbak ntar insyaAllah saya kepoin tulisan2 untuk blog re-view lainnya biar makin banyak referensi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mbak Indy. Aku juga mau buat blog baru ah, mau tema parenting.

      Hapus
  8. Salam untuk Kak Sie-thi.
    Benar juga ya, akhir happy ending malah bikin kita berkspektasi yg tinggi dg kenyataan. Padahal memang kenyataan tak selalu indah, sering juga sad ending.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau aku gak akan kuat kayaknya menghadapi sad ending.

      Hapus
  9. Waah, aku jadi teringat akan arisan link, kita kan sat grup yaa mba lilin.
    Btw mba siethie keren ditambah lagi yang ngeripyu nya apiik..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Teh, ini kita terpending berapa purnama ya haha.

      Hapus
  10. perjalanan adalah satu yang bisa membuat kita memahami dan mengerti kawan dari perjalanan

    keseruan dalam perjalanan bersama rekan penjelajah akan memberikan makna dari teman sejati

    dimana kita sharing dari bus, mobil, kendaraan, makanan, tempat, dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju. Eh kenapa Om Reza jadi wise banget ini. Tumben.

      Hapus
  11. Salam kenal mbak Sie thi..

    Eh kirim salam di sini sampe kan ya? Moga dibaca langsung ama mbak Sie thi.. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya bisa Dee, udah kebaca sama do'i.

      Hapus
  12. Perjalanan memang menyenangkan ketika menemukan teman yang pas. Sehingga pertualangan jadi terkesan sesuatu yany membahagiakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul perjalanan sama teman-teman biasanya akan lebih berkesan.

      Hapus
  13. salam kenal mba she thi....blm pernah ketemu di dunia maya nih
    ntar deh kepoin akun sosmednya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau aku belum pernah ketemu di dunia nyata. Di dunia maya mah sering bersinggungan.

      Hapus
  14. Wah, pafa travel blogger y.. Nama taglinenya bagus. Suka..:)

    BalasHapus
  15. Salam kenal buat mbak Sie Thi, namanya sama dengan kakaknya bokap, tambahan blogger buat dijadikan bahan bacaan menambah ilmu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bisa nih jadi buat tambahan list blogger yang di-follow Rin.

      Hapus
  16. Salam kenal mbak Sie Thi, review yang bagus mbak salam kenal juga ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal kembali Teh Nchi. *mewakili Mbak Sie Thi. Haha 😂😁

      Hapus
  17. Oh mba siti, ane kenal. Imut dan cekatan . Senyuman itu yg gak bisa lupa kalau ketemu orang. Dan suka jalan jalan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaah baguslah Mpok ternyata udah kenal ye.

      Hapus
  18. Salam ya mbak untuk mbak Sie Thi. Pengen mampir ah nanti ke blognya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa mampir ya Mbak Puspita ke blognya.

      Hapus
  19. Aku kenal mbak Siti dulu lupa pertama kali di acara apa hehe. Trus bbrp kali suka ketemu lagi. Setauku emang suka bepergian gtu ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya suka jalan-jalan tapi tetap blognya mengusung tema lifestyle bukan travel. 😁

      Hapus
  20. Wuah...terima kasih banyak Mba Lina, apik tulisannya. Jadi kian di kenal sama teman yang lain. Senangnya ^_^

    Terima kasih juga untuk semua yang mampir ke post nya mba Lina ini. Salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Mbak Siti. Aku jarang banget ih jalan-jalan ke blog dirimu. Padahal tulisannya keren-keren.

      Hapus
  21. wah ntar aku mampir ke blognya mbak Siethie ah :)

    BalasHapus
  22. Hallo, mba Sie-thi, kita pernah ketemu loh di suatu event :D

    Mampir juga ah ke blognya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, tuh kan udah pada ketemuan juga sama do'i.

      Hapus
  23. Sie-thi ini asyik anaknya. Kalau udah ngobrol, bisa panjang lebar bahas Indonesia dari ujung ke ujung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tanda-tanda anak yang cinta Indonesia dan sering jalan begitu Mbak. Haha.

      Hapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita