![]() |
Berpose dengan sepeda di depan Kator Bupati Lingga |
Sepertinya tidak sempurna jalan-jalan seorang traveler, backpacker, turis, wisatawan atau apalah namanya ke Pulau Lingga, jika tidak mengunjungi Perkampungan Warisan Budaya Melayu Lingga yang terletak di sepanjang Jalan Raja Muhammad Yusuf, Daik Lingga. Betapa tidak, perkampungan Budaya Melayu ini memiliki tidak kurang dari 10 situs atau destinasi menarik yang berada di sepanjang jalan ini.
Sewaktu saya dan seorang teman bersepeda menelusuri jejak warisan budaya Melayu di Jalan Raja Muhammad Yusuf, ada banyak pilihan destinasi yang bisa kami kunjungi saat itu. Berikut beberapa tempat yang reccomended untuk dikunjungi diantaranya adalah:
- Gerbang Istana Damnah
- Makam Raja Muhammad Yusuf
- Museum Linggam Cahaya
- Lokasi Istana Kota Baru
- Lokasi Istana Damnah (situs)
- Replika Istana Damnah
- Lokasi Bilik 44 (situs)
- Makam Bukit Cengkeh
- Tempat Pemandian Tengku Ampuan
- Tempat Pemandian Lubuk Papan
Dari semua yang saya sebutkan di atas, hanya beberapa saja yang dapat kami kunjungi karena keterbatasan waktu. Selain itu menjelang siang, kami mulai lapar dan mencari rumah makan. Selepas makan tiba-tiba terasa mengantuk, maka kami pun segera meluncur ke penginapan untuk tidur siap. Batal deh mengunjungi semuanya.
Dan inilah beberapa tempat yang sempat kami kunjungi:
1. Gerbang Istana Damnah
Gerbang Menuju Istana Damnah dan Perkampungan Warisan Budaya Melayu Lingga ini sangat cantik dilihat dari jauh maupun dari dekat. Warnanya cerah jika dilihat dari kamera. Gerbang dibuat dengan susunan batu kali dan tembok dengan atap dan ornamen ukiran kayunya bercirikan khas Melayu. Di depan gerbang terdapat plakat peresmian Perkampungan Warisan Budaya Melayu yang ditandatangani oleh HM. Rusli Zainal, Gubernur Riau pada tanggal 24 Juni 2004. Agar diketahui, Kepulauan Riau saat itu masih berstatus kabupaten, belum menjadi provinsi dan masih menjadi bagian dari Provinsi Riau.
2. Museum Linggam Cahaya
Tahun 2006 saat saya mendaki Gunung Daik, Museum ini hanya berupa rumah panggung yang tidak terlalu luas yang didirikan di tanah milik Bapak Sulaiman Atan. Seorang seniman Lingga yang mendedikasikan usianya untuk seni dan budaya. Kini Museum Linggam Cahaya telah berdiri megah di samping museum yang lama. Di Museum Linggam Cahaya ada banyak benda-benda bersejarah yang beberapa di antaranya masih digunakan hingga sekarang.
3. Replika Istana Damnah
Istana Damnah merupakan istana yang dibangun oleh Raja Muhammad Yusuf dan didirikan pada tahun 1860 M. Reruntuhan istana aslinya ada di perkampungan Damnah. Setelah mengunjungi reruntuhannya, kami pun meluncur ke bangunan replika istana Damnah. Di dalamnya terdapat pelaminan untuk pesta pernikahan adat Melayu.
4. Lokasi Bilik 44
Bilik 44 merupakan bangunan pondasi yang direncanakan oleh Sultan Muhammad Syah (1832 - 1841) dan dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Muzaffar Syah (1832-1857) yang direncanakan sebagai tempat tinggal keluarga sultan. Sumber lain menyatakan sebagai tempat menyimpan berbagai jenis hasil kerajinan. Bangunan bilik 44 ini tidak selesai dibangun dikarenakan Sultan Mahmud Muzaffar Syah diturunkan tahtanya dari kesultanan Lingga Riau pada tanggal 24 September 1857.
5. Tempat Pemandian Lubuk Papan
Pada awal diberitahu ada pemandian saya membayangkan pemandiannya seperti kolam renang dengan pancuran-pancuran yang berair jernih. Namun setelah tiba di lokasi ternyata pemandian yang dimaksud adalah sungai yang dibendung dan dijadikan tempat berendam mandi. Baru terfikirkan iya ya pada zaman dahulu semua orang belum mempunya tempat mandi khusus di dalam rumah dan istana masing-masing.
Selain 5 lokasi yang saya sebutkan di atas, masih banyak objek wisata lainnya yang belum saya kunjungi di Lingga. Semoga besok-besok masih bisa main ke Lingga lagi untuk meng-explore lebih jauh dan lebih dalam lagi.
Wah luar biasa peninggalan sejarah. Sayangnya tidak semua dikunjungi karena dikalahkan ama bobok siang ya
BalasHapusIya betul hihi. Masih ada beberapa spot yang kece yang aku missed karena waktu terbatas.
HapusWOAAAA LINGGA :3
BalasHapusYuk kak main ke sini lagi yuk sambil hiking :3
Ke Gunung Sepincan yuk Mel. Ajak Putri.
HapusTeh... ira dari dulu pingin banget lah teh ke lingga. Jejak sejarah melayu masih banyak disana... baca blog teh lina bisa jd obat utk aku sama referensi kalo kesana udah tau mau kmn aja...
BalasHapusMainlah Ra ke Lingga, luar biasa loh banyak peninggalan bersejarah di sana.
HapusYa ampun tiap baca postinganmu BUnd, mupeng deh jalan-jaalan melulu.
BalasHapusJalan hemat Nyi. Modal gowes pakai sepeda ini.
HapusIndahnya Daik Lingg, sayangnya belum kesampaian menjejakan kaki hingga ke sana.
BalasHapusSemoga kesampaian suatu saat ke sana Mbak.
HapusTaman Pemandiannya sepi ya mba. Aku dengar nama Lingga jadi kepikiran Purbalingga di Jawa Tengah :)
BalasHapusIya sepi, siang-sinag jarang orang mandi :D
HapusAnother reason to go to Riau. Ahhhh kapan aku bisa sampai ke kepulauan Riau ya. Duhhhh pengen pengen pengen.
BalasHapusHayooo main sini. Masih banyak lokasi yang harus dijelajahi.
Hapuspuas-puasin baca review tempat-tempat kece, semoga kelak bisa solo yreveler kesini. amin.
BalasHapusAmiiin, semoga kesampaian.
HapusAku belum pernah ke Riau, jadi penasaran apalagi wisata budaya seperti ini.. .
BalasHapusIni Riau bagian kepulauannya,budayanya Melayu pulau yang beragam. Seru berada di sini loh Mbak.
Hapuskeren ya lingga, suatu hari deh ... aku bakal kesini
BalasHapusuntuk bisa menengok dari perkampungan warisan budaya melayu lingga
Aku suka perkampungan ini sepi dan bersih. Dan sepanjang jalan itu banyak banget situs untuk wisata sejarahnya.
HapusSayang banget ya kalau tempat bagus dan penuh dengan riwayat sejarah terlewatkan begitu saja. Apalagi naik sepeda, sehat euy
BalasHapusIya Mpok, aku pelan-pelan nih satu-satu dijalani biar gak terlewat.
HapusWow... Udah sampai nyebrang pulau kecil aja teh.. kece
BalasHapusNggak nyebrang kami Cit. Ini satu daratan sama Lingga juga.
HapusGerbangnya keren!
BalasHapusEh jadi kalau sekarang itu gak ada yg mandi di tempat pemandian itu ya? zaman baheula aja?
Masih ada yang mandi Mbak, palingan anak-anak aja sih.
Hapusaih teteh bikin mupeng
BalasHapusdari dulu pengin ke lingga belum kesampaian
sepertinya tahun depan harus atur cuti tuk jalan ke sini
Dah dekat pun tinggal nyebrang aja.
HapusCakep ya sekarang gerbang dan istana Damnahnya... beberapa tahun lalu (2007) tampak seperti tak terurus dan apalagi di lokasi istana aslinya (di sebelah yang replika) semak belukar da mulai bersemi... Komplek ini cukup luas ya teh, apalagi kalau rindang, pasti asyik untuk bersantai. Tapi karena sepi, kadang merinding juga... hahahaha
BalasHapusIya Mbak,dulu aku 2006 belum ada apa-apa di sini. Tapi sekarang cantik dan rapi juga bersih.
HapusSeru banget nih pasti travelling ke tempat yang banyak peninggalan sejarah ya.
BalasHapusAlhamdulillah seru banget memang.
HapusAku suka banget ke tempat travelling yg bersejarah gini. Pastinya banyak pengetahuan baru ya. Gerbang Istana Damnahnya bagus ya :)
BalasHapusIya banyak ilmu sejarah yang nggak ada di bangku sekolah malah kalau main ke sini.
Hapusmau nulis soal ini belum jadi juga *facepalm*
BalasHapusNah hayo dimulai Rin.
HapusWah, mauuu main ke Lingga.. Banyak peninggalan sejarahnya euy.
BalasHapusIya banyak loh Mbak. Kalau yang suka sejarah, traveling ke sini pas deh.
HapusWah saya baru tahu daerah namanya Lingga. Setahu saya dulu itu nama patung
BalasHapusSudah lama sejak zaman kerajaan-kerajaan Melayu, nama pulaunya pulau Lingga.
HapusBisa traveling sekaligus belajar ya...
BalasHapusIya, belajar sejarah perkembangan bangsa :D
HapusKalau aku pasti pilih jelajah di istana2. Biar bisa pose ala princess wkwk
BalasHapusHaha. Iya lalu bisa pose di singgasana Raja.
Hapus