Alhamdulillah pada Sabtu, 15 Oktober 2022 saya diberi
kesempatan berkumpul dan belajar bersama dengan teman-teman dari komunitas ISB
secara daring dalam webinar yang digelar bersama Dini Fitria dan Rahina
Indonesia.
Kami menyimak paparan yang disampaikan oleh Mbak
Dini Fitria mengenai Copy Writing Story
Telling dan juga paparan dari Bu Tina Dwi Nuryanti mengenai Bisnis Hijab
Premium Rahina Indonesia.
Webinar |
Tentang Dini Fitria, saya sudah lama mengidolakannya. Beliau
ini merupakan produser sekaligus reporter acara Jazirah Islam yang tayang
setiap selepas sahur di Trans7 selama bulan Ramadan. Ingat sekali kalau selesai
Salat Subuh, bukannya wirid atau tadarus, saya malah terburu-buru menyalakan
televisi untuk menonton acara tersebut.
Adapun tentang Tina Dwi Nuryanti saya baru pertama kali mengetahuinya. Namun, entah kenapa saya seperti sudah pernah mengenalnya. Bahkan sepanjang webinar berlangsung, otak saya terus-menerus berfikir dan bertanya dimanakah saya pernah mengenal beliau ini? Apa karena beliau orang Sunda ya yang tipikal wajahnya memang familiar? Entahlah. Bahkan sampai akhir acara, benar-benar tidak menemukan clue satu pun.
Saya merasa beruntung karena Sabtu itu seperti sedang men-charger kembali semangat menulis dan semangat bisnis yang sedang berada di titik terendah. Sebagai blogger yang sedang dalam fase “malas” tapi bukan writer's block, mengikuti webinar ini membuat ide dan semangat menulis kembali menyala. Begitu juga ketika mendengarkan paparan dari Bu Tina, saya merasa bahwa harus segera bertindak untuk melakukan sesuatu bukan hanya memikirkan terus tentang ide, ide dan ide bisnis namun eksekusinya tidak ada.
Sebenarnya urutan acara webinar dimulai dari paparan Bu Tina, namun pada awal pembahasan materi, saya akan menuliskan mengenai copy writing story telling yang dipaparkan Mbak Dini terlebih dahulu agar urutannya lebih pas.
Teknik Copy Writing Story Telling untuk Bisnis
Digital
Copy writing merupakan
sebuah seni menulis sementara story telling merupakan seni
berkomunikasi dan mengajak. Sementara story telling dalam copy
writing merupakan teknik penyampaian informasi dengan memasukkan unsur
cerita yang membangkitkan sisi emosional tanpa membuat orang merasa
terintimidasi.
Cerita dengan alur bertutur yang mengalir akan membuat orang
lebih fokus pada pesan dan makna yang disampaikan. Story telling dalam copy
writing bukan sekadar seni menulis tetapi juga seni membangkitkan
rasa.
Menurut Mbak Dini, menulis cerita di sosial media juga
merupakan alat untuk menyampaikan pesan yang berisi informasi, fakta, data dan
cerita dimana cerita ini harus berisikan pesan dan makna yang mengajak
orang untuk melakukan aksi.
Dalam teknik menulis copy
writing harus memiliki tujuan dan memilih siapa audiens yang dituju,
bagaimana masalah audiensnya (ini bicara tentang problem solving),
mengapa produk perlu diiklankan, kapan produk diiklankan untuk memilih momentum
yang tepat, hingga pada tahapan dimana produk akan disebarkan.
Kerangka Membuat konten Copy Writing Story Telling
Dalam membuat konten copy
writing story telling harus mengacu pada kerangka yang terdiri dari bagian opening atau sering disebut headline, kedua bagian konflik atau
permasalahan yang terdapat dalam body
text, terakhir adalah bagian closing dengan harapan bagaimana
agar si pembaca melakukan suatu aksi alias Call To Action (CTA).
Kriteria Copy Writing Story Telling
Dalam membuat copy writing story telling terdapat beberapa kriteria sehingga pesan yang dibuat lebih mudah diterima oleh pembaca diantaranya yaitu:
- Tulisan simple mudah dipahami.
- Unik, dalam arti beda dengan tulisan lain karena menggunakan gaya dan warna sendiri.
- Memiliki alur yang runut atau runtut.
- Terdiri dari bagian yang ideal.
- Terdapat improvisasi atau penggunaan diksi yang menarik dan variatif.
Teknik Menciptakan Konten Copy Writing Story Telling
Dalam menciptakan konten copy
writing story telling para penulis bisa memulai dengan berbagai teknik
seperti:
1. Teknik The Mountain/ Menanyakan sesuatu
2. Teknik False Start/Cerita mengenai kesalahan orang lain
3. Teknik Monomyth/Pengalaman Pribadi atau Kisah Pahlawan
4. Teknik Sparklines/Emotional Story
Mengenal Profil Rahina Indonesia
Rahina Indonesia adalah sebuah fashion brand yang memilih segmen woman fashion sebagai core
bisnisnya. Didirikan pada tahun 1996 di Bandung oleh Tina Dwi Nuryanti S.Pi, Rahina Indonesia
ingin dikenal sebagai fashion brand dengan
identitas untuk perempuan tanpa batas “Woman
with no Boundaries.”
Menurut Bu Tina, awal mula Rahina berdiri diilhami oleh permasalahan-permasalahan
perempuan aktif dan bekerja yang membutuhkan fashion yang nyaman dan elegan yang dapat dikenakan saat bekerja
atau pada setiap penampilan di luar pekerjaannya. Selain itu kebutuhan akan fashion premium dan desain yang unik
juga menjadi salah satu pertimbangan. Pertimbangan lainnya adalah keinginan founder Rahina untuk memberdayakan para perempuan yang ingin
mempunyai penghasilan tambahan.
Rahina memiliki visi dan misi “Menjadi One Stop Shopping Hijab Premium Terbaik di 2030.” Untuk itu Rahina
memiliki value yang terus dipegang
dalam setiap langkah bisnisnya. Value tersebut
adalah “Woman with no Boundaries.” Dihadirkan
untuk mereka para perempuan yang simple,
elegant dan smart.
Uniknya lagi, Rahina memiliki filosofi pada setiap produk
yang diluncurkan. Hal ini menjadikan produk Rahina beda dengan kompetitor
lainnya. Untuk setiap produk yang dibuat, akan memiliki cerita di belakang pembuatannya.
Karena Rahina dibuat untuk menghargai isi kepala wanita.
Setiap produk dari Rahina Indonesia akan memiliki cerita
masing-masing dengan menghadirkan inspirasi dari sosok-sosok perempuan tangguh,
perempuan hebat, perempuan cerdas di Indonesia maupun di luar Indonesia.
Pada akhir paparan Bu Tina menerangkan beberapa tips untuk mulai berbisnis yaitu diantaranya:
Niatkan bisnis dengan serius, jangan setengah-setengah. Ia mencontohkan bahwa awalnya ia pun ragu dengan bisnis yang sedang digelutinya. Namun ia mengambil pelajaran ketika sedang naik kendaraan online dan pengemudinya mengingatkan bahwa dulu ia seorang manajer namun karena tidak serius dengan jabatan yang diraihnya, maka ia pun kehilangan pekerjaannya.
Fokuskan pada jenis bisnis dan kategori bisnis. Akan ada saja orang yang membutuhkan produk tertentu sehingga jika fokus maka pasarnya akan selalu ada dan terbuka. Bu Tina menyampaikan bahwa ia tidak ingin berenang di lautan namun cukup berenang di kolam saja. Saya mengartikannya meskipun di kolam ikannya sedikit, tak sebanyak di lautan namun di kolam tantangan dan saingannya tentu akan lebih kecil. Kelebihannya, kolam memiliki ikan yang pasti dan ada di situ-situ saja.
Lakukan riset pasar terlebih dahulu. Tanyakan kepada orang lain apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka perlukan sehingga produk kita bisa benar-benar tepat sasaran dan dibutuhkan oleh pelanggan.
Carilah setiap permasalahan pelanggan pada kategori bisnis tersebut. Misal pada produk fashion apakah ada masalah kenyaman pada produk, apakah produk tersebut memiliki kekurangan dan seterusnya hingga pelanggan puas.
Carilah solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah di atas. Misalnya karena kurang nyaman bisa mengganti bahan dengan yang lebih halus dan lembut.
Buat produk yang relevan dengan calon pelanggan. Dengan begitu pelanggan merasa bahwa “Wah produk ini gue banget.” Atau “Wah kok seide ya sama aku,” dan hal-hal yang akan membuat pelanggan merasa bahwa produk tersebut mewakili dirinya.
Buat strategi sales dan marketing untuk produk yang akan dikeluarkan. Misalnya saja dengan memanfaatkan media sosial atau influencer dalam memasarkan produknya sehingga lebih dikenal oleh calon pelanggan.
Jadi begitulah dua paparan bermanfaat yang disampaikan oleh dua perempuan hebat ini. Dengan menyimaknya saja kita dibikin betah banget.
Salut dengan Bu Tina yang mengusung kelahiran produk-produknya atas dasar inspirasi dari para perempuan hebat di Indonesia dan luar negeri. Semoga saja makin banyak perempuan-perempuan inspiratif lainnya yang akan bermunculan di kemudian hari dan menjadi inspirasi bagi Rahina dalam menciptakan produk-produk yang tidak hanya adaptif namun solutif.
Duuh nyaman loh dipakainya |
Oh iya dua hari setelah webinar ternyata ada bingkisan cantik yang dikirim oleh Rahina. Nggak nyangka bisa secepat itu paketan datang. Kaget campur bahagia. Ketika saya periksa ternyata yang datang adalah kerudung Aruna Basic warna abu-abu dengan bahan yang lembut dan halus. Saat dicoba dipakai untuk bekerja, memang beneran nyaman dan nggak bikin gerah. Yeay Alhamdulillah.
Dalam berbisnis digital memang penting untuk menguasai kemampuan copywriting agar mampu menarik konsumen membeli barang. Apalagi di era ini banyak yang bersaing melalui dunia digital, bahkan semakin bertambah saja seiring perkembangan waktu. Penting buat belajar digital marketing memang. Terima kasih informasinya!
BalasHapus